NovelToon NovelToon
Cinta Dan Dendam.

Cinta Dan Dendam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:65.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Di nyatakan tidak bersalah oleh hakim tidak membuat hidup gadis bernama Gracia Kanaya kembali tenang, sebab seseorang yang menganggap Gra adalah penyebab kematian sang adik tercinta tak membiarkan Gra hidup dengan tenang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman Gilang.

"Coba anda bayangkan Nona Gracia Kanaya, bagaimana jika video kebersamaan kita serta foto-foto anda ini sampai ke khalayak ramai? Aku jadi penasaran, bagaimana reaksi keluarga tercinta anda jika sampai semua itu benar-benar terjadi."

Ibarat luka di tabur garam, begitu lah perasaan Gracia saat ini. "Kenapa anda tega melakukan semua ini?."

Gilang tergelak, dan itu justru terlihat mengerikan di mata Gracia.

"Jangan bohongi diri anda, tuan! Bukankah anda sendiri tahu betul bahwa kematian adik anda disebabkan oleh tindakannya sendiri, lalu kenapa terus mengkambinghitamkan saya dalam masalah ini?." Bukannya ingin membela diri tapi seperti itulah Faktanya, saudari kembar Gilang meninggal karena menenggak cairan pembersih porselen dan itu dilakukannya sendiri, lalu kenapa terus melayangkan tuduhan pada orang lain.

Sanggahan Gracia kembali menyulut emosi Gilang. pria itu mendekat pada Gra, dan mencengkram dagu gadis itu dengan erat. "Setelah kau dan kakak tirimu yang bajin-gan itu bersekongkol menghilangkan nyawa adikku, masih berani kau membela diri di hadapanku, hah?." hardik Gilang dengan tatapan tajam bak elang yang ingin mencengkram mangsanya.

Ingin sekali Gracia bertanya mengapa Gilang menyeret nama kakak tirinya dalam masalah ini, tetapi pertanyaan itu hanya tercekat di tenggorokan Gracia karena saat ini cengkraman tangan besar Gilang pada dagunya membuat gadis itu tak dapat berkata-kata.

Tidak ingin sampai benar-benar kehilangan kesabaran hingga pada akhirnya kalap dan membunuh gadis dihadapannya itu, Gilang segera berlalu meninggalkan Gracia yang meringis akibat hempasan kasar dari tangan besarnya.

Tangisan Gracia pecah setelah kepergian Gilang. Gracia merasa hidupnya sudah benar-benar hancur sekarang, kehilangan Kesu-cian yang selama ini dijaganya dengan baik. Ditengah kesedihan Gracia, tiba-tiba ia teringat dengan sang kekasih. "Apa mas Rafa akan meninggalkan aku setelah tahu apa yang terjadi padaku? Apa mas Rafa akan meninggalkan aku setelah tahu aku sudah tidak suci lagi?." batin Gracia. tangisan Gracia terdengar begitu pilu hingga siapapun yang mendengarnya pasti bisa ikut merasakan betapa hancurnya hati Gracia saat ini, tidak terkecuali asisten pribadi Gilang yang sejak tadi berdiri di depan pintu kamar yang ditempati Gracia. Jujur, sebagai seorang pria yang memiliki adik perempuan, asisten pribadi Gilang merasa iba pada nasib Gracia, akan tetapi sebagai pegawai Gilang ia pun harus melaksanakan perintah dari tuannya, termasuk mengerakkan bodyguard untuk menculik Gracia.

Asisten pribadi Gilang lantas berlalu dari posisinya saat ini, hendak menemui Gilang yang memintanya datang menemuinya

"Kau urus gadis itu, antarkan dia pulang!." titah Gilang pada asisten pribadinya.

"Baik tuan." setelahnya, pria itu pun pamit, hendak menemui Gracia.

"Ceklek." suara pintu kamar yang dibuka dari arah luar mengalihkan perhatian Gracia ke sumber suara. Gadis itu masih mengenakan selimut untuk menutupi tu-buh polosnya hingga sebatas leher, karena semua pakaiannya sudah koyak tak berbentuk akibat perbuatan Gilang semalam.

"Ini pakaian baru untuk anda Nona. Setelah mengenakannya, keluarlah! Saya akan mengantarkan anda pulang." Tutur Asisten pribadi Gilang sebelum berlalu.

"Ya Tuhan....Dosa apa yang telah aku perbuat sehingga harus melewati ujian seberat ini dalam hidup?." batin Gracia menatap tubuhnya dari pantulan cermin besar dikamar tersebut.

Setelah mengenakan pakaian lengkap Gracia pun segera keluar dari kamar, menemui asisten pribadi Gilang yang tengah menunggunya di ruang tengah.

"Mari Nona, saya akan mengantarkan anda pulang." kata asisten pribadi Gilang.

Gilang yang tengah berdiri di dekat jendela kamar di lantai dua, menyaksikan Gracia memasuki mobil milik asisten pribadinya. Entah apa yang ada dipikiran Gilang saat ini, yang jelas tatapan pria itu terus menatap ke arah mobil asisten pribadinya hingga tak lagi terlihat oleh pandangannya.

Di sepanjang perjalanan, Gracia hanya bisa menumpahkan isi hatinya dengan air mata. Gadis itu menangis dalam diam, dan itu tak luput dari perhatian asisten pribadi Gilang yang menyaksikannya lewat pantulan cermin di depannya.

"Seandainya anda bukan adik dari lelaki bajin-gan itu, tuan Gilang pasti tidak akan melakukan semua ini pada anda Nona."Batin asisten pribadi Gilang, yang cukup mengenal sifat dan watak tuannya.

Asisten pribadi Gilang mengiyakan saja ketika Gracia menyampaikan alamat rumahnya, padahal faktanya pria itu sudah mengetahui banyak tentang Gracia, termasuk alamat rumahnya.

"Terima kasih banyak sudah mengantar saya, tuan."

Asisten pribadi Gilang tertegun mendengarnya. Setelah apa yang dilakukan Gilang padanya, gadis itu masih mengucapkan terima kasih pada dirinya, padahal notabenenya ia adalah orangnya Gilang.

"Tidak perlu berterima kasih Nona, saya hanya melaksanakan tugas dari tuan Gilang!." balas pria itu hingga membuat Gracia tersenyum kecut mendengarnya. Ia baru tersadar ternyata ia baru saja mengucapkan terima kasih pada salah satu anak buah dari pria yang telah merenggut kehormatannya.

Setelahnya, Gracia pun melangkah memasuki gerbang rumahnya. memiliki rumah mewah tak membuat Gracia bisa merasakan hidup tenang apalagi nyaman, ibu serta saudara tirinya selalu saja merundung gadis itu.

"Masih berani pulang juga kau rupanya. Semalaman nggak pulang, sudah dapat berapa?." pertanyaan pedas dari mulut saudara tirinya menyambut kepulangan Gracia.

Gracia memilih mengabaikannya dan terus mengayunkan langkah menuju kamarnya yang ada di belakang. Ya, selama ayahnya diserang penyakit Stroke, ibu tirinya menempatkan Gracia di kamar belakang, kamar yang bersebelahan dengan kamar pembantu.

"Dasar gadis jal-ang, bisanya hanya menggoda pria hi-dung belang diluar sana." sambung Yogi dengan nada setengah berteriak agar terdengar oleh Gracia yang semakin menjauh darinya.

Setibanya di kamar Gracia mendudukkan tubuhnya di tepi tempat tidurnya, memukul pelan da-danya, berharap rasa sesak di da-danya sedikit berkurang. Ya, Apa yang terjadi padanya membuat Gracia merasakannya sesak di da-da seperti ada batu besar yang mengganjal di sana, belum lagi ditambah dengan perangai saudara tirinya yang selalu merundungnya. Jika bukan karena sang ayah yang sedang sakit, mungkin Gracia tidak akan menginjakan kaki lagi di rumah itu setelah pihak pengadilan menyatakan ia terbebas dari tuduhan yang dialamatkan padanya. Gadis itu sudah tidak tahan dengan semua perbuatan buruk ibu dan saudara tirinya yang semakin hari semakin menjadi-jadi.

Dret....dret....dret....

Ponsel Gracia berdering dan menampilkan nama sang kekasih. Cukup lama Gracia menatap layar ponselnya, sebelum akhirnya menggeser ke atas icon hijau di ponselnya untuk menerima panggilan.

"Kamu di mana sayang? Mas ingin mengajakmu dinner nanti malam, kamu ada waktu kan?." Tutur Rafa saat panggilan baru saja tersambung.

Gracia tak langsung menjawab, gadis itu diam sejenak, seperti sedang berpikir.

"Gra...." terdengar seruan Rafa di seberang telepon ketika Gracia tak kunjung menjawab.

"Baik, mas. Di mana kita akan bertemu?." setelah cukup lama terdiam akhirnya Gra mengiyakan ajakan kekasihnya itu. Kebetulan ada hal penting yang ingin ia bicarakan kepada sang kekasih.

1
Lia siti marlia
uhhhh selamat yah gilang gra kalian bentar lagi jadi orang tua ...buat kamu gilang jaga dong bicara biar gra gak merasa rendah jangan lagi sebut sebut mantan dalam rumah tangga kalian ....
buat nessa jangan jangan kamu otw hamil ...kalau iya selamat dehhh
Felycia R. Fernandez
naaaah...
Vanessa yang hamil Nih...
Felycia R. Fernandez
coba pakai logika,dia tiap hari tersenyum dan pengen cepat pulang,ya pasti istrinya la yang mulai dicintainya.yang buat dia betah untuk berlama-lama dirumah
Lia siti marlia
aku kira mengigau mengutarakan isi hati buat raffa ...ternyata mengigau tentang orang tua nya kamu nessa
Dwi ratna
gracia kedua yg melakukan hal yg sma, berpikir macem³ k suaminya,percis gra dlu ini s Nessa
Lusi Hariyani
jujur aja skrg rafa
Dinarra
ditunggu crazy upnya kaka selvi😍
zheny pudji
Rafa mulai TBC (timbul benih cinta)
Lusi Hariyani
rajin dong kak up y
Ica Rissaharyono
lanjut kaka othor💪 semangattt
Lia siti marlia
emh kasian sama vanssa ...kamu rafa yang tegas dong jangan abu abu wanita butuh kejelasan bukan hanya perlakuan saja tapi ungkapan cinta juga ....
Rina Wati.S
lanjut kak
Felycia R. Fernandez
wow...
Lia siti marlia
selamat yah buat yogi dan ibu nya balasan buruk menanti kalian.....mas gilang gak mau macam macam kok gra cuman satu macam nyakni mau mastiin dede dalam perutmu dapat perhatian ayah nya
Felycia R. Fernandez
ternyata ada kongkolikong antara Gilang dan Oma...
mantap 👍👍👍👍
Lia siti marlia
oma memang pintar tak salah memilih patner ...tapi kasian juga sama asisten tiko 😁😁 jadi tumbal
aleena
kena kau rafa,, memang belum mengakui itu cinta terhadap istrinya
Akan tetapi sudah terlihat🤭🤭🤭🤣🤣
aleena
hoo jadi itu termasuk jebakan omma🤣🤣🤣🤭
secret
hmm kumat kyk si Gilang juga, susah amat tinggal bilang C I N T A
Lia siti marlia
bilang aja kamu dah cinta rafa gitu aja kok berbelit belit sih .....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!