NovelToon NovelToon
Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

"Sejak kamu datang... aku tidak bisa tidur tanpa mencium bau tubuhmu."

Yuna, dokter 26 tahun yang belum pernah merasakan cinta, mendadak terlempar ke dunia asing bernama Beastia—tempat makhluk setengah binatang hidup.

Di sana, ia dianggap sebagai jiwa suci karena tak bisa berubah wujud, dan dijodohkan dengan Ravahn, kepala suku harimau yang dingin dan kejam.

Misinya sederhana: temukan cinta sejati, atau terjebak selamanya.
Tapi siapa sangka... pria buas itu justru kecanduan aroma tubuhnya.

Temukan semua jawabannya hanya disini 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 02 :Bangun Di Dunia Beastia.

Byurr!!

Tubuh Yuna terjatuh di tempat yang lengket dan berlumpur. Pandangannya masih kabur. Seluruh wajah serta rambutnya kini dipenuhi tanah basah yang terasa menjijikkan.

“Aduh… kepalaku sakit sekali,” gumam Yuna sambil memijat pelipisnya pelan.

Ia menoleh ke sekeliling, mencoba mengenali tempat asing itu.

“Di mana aku? Kenapa bisa-bisanya aku jatuh di lumpur seperti ini?” desisnya pelan, menatap kedua tangannya yang kini kotor oleh lumpur cokelat pekat.

“Ck... menjijikkan banget. Kenapa aku jadi kayak bungkusan nasi busuk sih…” keluhnya kesal, suaranya terdengar lemah.

Dengan susah payah, ia mencoba bangkit, bertumpu pada kedua tangan. Namun begitu lutut kirinya menyentuh tanah, rasa nyeri langsung menyerang pergelangan kakinya.

“Akh!” pekiknya pelan. Tubuhnya limbung dan berakhir kembali jatuh.

Ia melihat ke arah kaki kirinya dan mendapati ranting tajam menancap di betisnya. Darah tipis mulai merembes dari luka itu.

“Kakiku terluka… dasar ranting sialan!” gerutu Yuna dengan nada kesal. “Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Kenapa sih nasibku sial banget?”

Dengan napas memburu, ia mencoba menarik ranting kecil yang masih menancap di pergelangan kakinya.

“Ahh… sakitnya!” teriaknya. Wajahnya meringis sembari memegangi luka yang mengeluarkan darah.

Belum sempat ia memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi, tiba-tiba suara auman keras menggema di udara, memecah kesunyian hutan.

RAWRRRHH!!

Suara itu begitu dekat dari tempatnya terjatuh. Yuna bisa mendengarnya dengan jelas. Detak jantungnya berdetak tidak karuan.

“Su-suara apa itu…? Ap-apa itu harimau? Dari mana suara itu berasal?” bisiknya ketakutan.

Yuna membeku ketika suara auman harimau terdengar sekali lagi. Tengkuknya meremang. Ini lebih seram daripada film horor yang ia tonton. Yuna memaksa untuk duduk meski kakinya masih sakit.

“Apa aku akan mati?” gumam Yuna ketakutan.

“Kalau aku mati… nanti tabungan dan asuransi jiwaku bagaimana? Semua pasti disumbangkan ke badan amal… aku kan nggak punya ahli waris,” keluhnya, masih sempat memikirkan soal uang di tengah krisis hidup dan mati.

Yuna terkejut ketika semak-semak di depannya bergerak liar. Terdengar suara ranting patah. Di balik semak itu, seekor harimau besar muncul dengan sorot mata tajam dan gerakan lambat tapi mengancam. Di mulut harimau itu terdapat seekor kijang kecil hasil buruannya.

Yuna ingin menjerit, tapi tenggorokannya tercekat.

“Ha... harimau...” katanya dengan suara tercekat.

Binatang itu melangkah makin dekat. Napasnya berat, menimbulkan embun tipis dari hidungnya yang besar. Taring-taring tajamnya terlihat jelas dalam keremangan hutan.

Yuna gemetar. Lututnya lemas. Air mata mulai menggenang di pelupuk mata.

"Tolong... jangan makan aku..." isaknya lirih.

"Aku bukan makanan! Aku bukan rusa! Aku gadis baik-baik!" jeritnya, kini menangis penuh ketakutan.

Harimau itu berhenti. Bukannya menerkam Yuna,tubuh harimau itu justru bersinar.lalu perlahan berubah menjadi sosok pria tampan bertubuh kekar. Bagian atas tubuhnya dibiarkan bertelanjang dada, sementara bagian bawahnya ditutupi oleh kain kecil.

Yuna membelalak kaget.

"Hah...? Kamu manusia?" tanyanya refleks.

Pria itu menatapnya tajam, penuh waspada.

"Siapa kamu?" tanya pria itu balik.

"Yuna. Aku... Yuna," jawab Yuna terbata-bata.

"Kamu dari suku mana?"

Yuna mengerutkan kening bingung.

"Suku?... Suku apa yang kamu maksud?... Aku manusia biasa, bukan dari suku mana pun," jawab Yuna pelan.

Pria itu menyipitkan mata.

"Manusia?... Makhluk apa itu?" pria itu bertanya dengan bingung.

"Kamu tidak tahu manusia?" tanya Yuna heran.

"Tidak... seperti apa bentuk makhluk bernama manusia?"

Yuna terdiam. Ia bingung harus mulai menjelaskan dari mana. Yang jelas, saat ini dia hanya ingin segera keluar dari lumpur menjijikkan yang menempel di sekujur tubuhnya.

"Bisa bantu aku keluar dari sini dulu? Nanti aku jelaskan semuanya," pintanya, sudah tak lagi takut karena pria itu kini berwujud manusia.

"Baiklah."

Tanpa ragu, pria itu langsung mengangkat tubuh Yuna ke dalam gendongannya. Ia tak peduli meski tubuhnya ikut kotor terkena lumpur.

"Kenapa kamu bisa jatuh ke dalam lumpur?" tanya pria itu sambil membantu Yuna duduk di atas batu besar.

"Aku juga nggak tahu," jawab Yuna sambil memegangi kakinya yang masih terasa nyeri.

"Dari mana asalmu?" tanya pria itu lagi.

"Dari Jakarta," jawab Yuna singkat.

Pria itu tampak bingung."aku belum pernah mendengar nama suku itu?" ucapnya lagi.

"Jakarta bukan nama suku,masa Kamu  nggak tahu Jakarta sih?" Yuna memandangnya heran.

Pria itu menggeleng polos.

Yuna merasa ada yang aneh."Sebenarnya... aku ini ada di mana sekarang?" tanyanya penasaran.

"Di dunia Beastia."

Yuna mengerutkan kening.

"Dunia apa itu?" Yuna bertanya karena belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

"Dunia para binatang," jawabnya santai.

Yuna mengerutkan kening.

"Maksudmu... siluman?" tebak Yuna asal.

"Siluman? Apa lagi itu?"

Yuna menghela napas panjang.

"Kamu ini manusia dari... ah, iya ya. Kamu kan bukan manusia," ucapnya sambil menggelengkan kepala sendiri.

Angin hutan berembus pelan, menyibak rambut Yuna yang masih basah berlumpur. Wajahnya mulai terlihat kebingungan. Ia mengingat sesuatu… kalimat aneh yang sempat ia dengar sebelum pingsan tadi.

"Carilah cinta sejatimu..." kalimat itu menggema di kepala Yuna.

"Apa maksudnya mencari cinta di dunia siluman?" gumam Yuna dalam hati.

"Emang ada gila gila nya nih sistem"gerutu Yuna lagi.

"Ada apa?" tanya pria itu saat melihat Yuna berekspresi aneh.

Yuna tersentak kaget."Enggak,aku cuma kaget aja..." jawabnya cepat, menahan semua pertanyaan yang memenuhi kepalanya.

"Apa di sini ada sungai? Aku ingin membersihkan tubuhku dulu," ujar Yuna dengan nada berharap, menatap pria itu penuh harap agar mau menunjukkan jalan ke sungai.

"Ada. Aku akan mengantarmu ke sana," jawab pria itu tenang.

"Terima kasih," ucap Yuna tulus.

Sesaat kemudian, pria itu kembali bersuara. Nadanya lembut namun terdengar ragu-ragu.

"Yuna, bolehkah aku bertanya sesuatu?"

Yuna langsung mengangguk cepat. Lumayan penasaran juga.

"Apa kamu sudah punya pasangan? Soalnya, aku tidak melihat tanda pasangan di lehermu," ujarnya sambil menatap wajah Yuna serius, tapi tanpa tekanan.

Di dunia Beastia, tanda pasangan akan muncul di leher seorang betina jika ia sudah punya pejantan. Pernikahan di dunia Beastia dianggap sangat sakral, terutama bagi suku harimau.

"Belum..." jawab Yuna pelan, masih bingung dengan semua informasi baru ini.

Tiba-tiba, pria itu menatapnya lebih dalam.

"Kalau begitu... maukah kamu jadi pasanganku?"

Yuna terbelalak. Dadanya berdebar hebat. Ia bahkan belum sepenuhnya mengerti dunia ini, baru saja terlempar ke sini, dan sekarang seseorang sudah menawarinya untuk menjadi pasangan.

"yang bener aja! Baru juga nyemplung ke dunia aneh ini,masa udah di tawarin. Nikah aja?"gumam Yuna dalam hati sambil manyun.

"Emang sih aku cantik,tapi kan jangan buru buru juga,takutnya jantungku nggak kuat" tambah Yuna dalam hati,sedikit narsis.

Yuna kembali menatap pria itu lalu berdehem pelan.

"U-umurmu berapa?" tanyanya terbata, masih sedikit syok.

"Aku dua puluh tiga tahun. Sudah dewasa, tapi belum punya pasangan," jelas pria itu tenang, seolah yang ia katakan adalah hal biasa.

"Kenapa belum punya pasangan?"

"Aku belum memenuhi syarat untuk menjadi pejantan saat usiaku dua puluh satu tahun. Jadi, aku harus menunggu sampai usia dua puluh lima untuk bisa mengikuti Ujian Kesiapan menjadi pejantan," jelas pria itu lembut.

"Ujian?" Yuna mengernyitkan dahi. Rasanya seperti mendengar sistem aneh dari dunia lain karena dia belum pernah mendengar hal seperti itu di dunianya.

"Iya," jawab pria itu singkat. "Setiap pria yang ingin menjadi pejantan harus melalui ujian kelayakan terlebih dahulu. Itu aturan di setiap suku, supaya hanya yang benar-benar siap yang bisa mendapatkan betina," jelas pria itu lagi.

Yuna masih terlihat bingung. Meski kini ia mulai menyadari bahwa dirinya telah benar-benar berpindah ke dunia asing entah di mana, tetap saja semuanya terasa seperti mimpi aneh yang sulit dipercaya.

Ia memandangi sekeliling. Hutan lebat membentang luas, dipenuhi pepohonan hijau yang tinggi berada di sisi kanan dan kiri. Suasana sunyi dan asing itu cukup menakutkan, apalagi jika harus berada di sana seorang diri.

Melihat pria itu yang kini berubah jadi manusia bahkan tadi sempat langsung nawarin jadi pasangan..bikin Yuna lupa kalau yang ada di hadapannya sekarang tuh siluman harimau. Yang ada di kepalanya cuma satu. gimana caranya biar pria itu nggak ngebahas soal tawaran aneh itu lagi.

“Bisakah kamu mengantarku ke sungai dulu? Tubuhku terasa lengket sekali,” ucap Yuna, berusaha mengalihkan perhatian pria itu agar tidak menyinggung kembali soal tawaran menjadi pasangannya.

Pria itu mengangguk pelan.“Kamu naik saja ke punggungku nanti.”suruhnya sampai membuat Yuna melongo.

“Hah? Kamu... mau berubah jadi harimau lagi?” Yuna memandangnya tidak yakin, seolah ingin memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

Pria itu mengangguk sekali lagi. “Agar kita bisa lebih cepat sampai.”

Yuna menelan ludah getir. Melihat harimau dari kejauhan saja sudah cukup membuat kakinya gemetar. Dan sekarang ia harus duduk di punggung harimau yang baru saja mendengus seperti ingin memakannya.

---

➡️ Penasaran siapa sosok di balik harimau itu? Dan rahasia apa

yang menanti Yuna di Suku Harimau?

Yuk, lanjut baca ke bab selanjutnya

Eh, tapi jangan lupa tinggalkan komentar, like, dan ulasan kamu ya!

See you in the next chapter ❤️

1
❤️‍🔥
kakak gak lupakan kalau kakak yang bikin karekternya🙃
Azida21: kadang suka lupa kalau aku yang ciptain karakter nya 😁😁
total 1 replies
Ceisyaa
Cerita nya bagus🔥, btw semangat nulisnya thor 😆
Azida21: Terima kasih kak🙏🥰
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Azida21: Terimakasih kak🥰🙏
total 1 replies
❤️‍🔥
part 26 kok gk bisa di buka?
Azida21: Bisa kok kak
total 1 replies
Musdalifa Ifa
semoga nanti pasangan Yuna dan ravahn akur, tapi begini juga kesanya lucu
Azida21: Semoga aja ya🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
jadi gk sabar liat mereka mode bucin🤭
Azida21: sabar ya kak?,author sengaja alur nya nggak di cepetin biar cerita nya lebih berkembang dan nggak terkesan terlalu buru buru🥰
total 1 replies
Muhammad Sulchan
hadirr
Azida21: waduh makasih nih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
maklumlah,baru pertama kali punya pasangan 🤭
Azida21: iya nih,nggak peka banget🤭
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget
Azida21: Terimakasih ya kak🥰🙏
total 3 replies
❤️‍🔥
gemes bgt🤭
Azida21: Terimakasih udah coment 🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
oke sih
Musdalifa Ifa: jelas ceritanya Thor yg oke
total 2 replies
❤️‍🔥
next
Musdalifa Ifa
ah syukur lah akhirnya up juga saya kira Hiatus🤭
Azida21: iya hiatus bentar🤭,soalnya lagi banyak kerjaan nih,tapi insyaallah author akan mulai aktif nulis lagi☺️☺️
total 1 replies
❤️‍🔥
Semangat 🔥🔥🔥
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
suka banget sama ceritanya
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
Aamiin... semoga kakak cepat sembuh
❤️‍🔥
aku suka banget sama cerita kakak, semangat up-nya ya kak
Azida21: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
halo author nya kemana TDK ada kabar?
Musdalifa Ifa
semoga saya dan author cepat sembuh seperti sedia kala, baru baca Krn baru bisa pegang hp kemarin itu kepala sakit penglihatan berputar jadi oleng
Musdalifa Ifa
author apakah anda baik" saja?
Musdalifa Ifa: TDK apa" Thor istirahat yg banyak dan minum obat supaya cepat sembuh🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!