Berfokus pada Kaunnie si remaja penyendiri yang hanya tinggal bersama adik dan sang mama, kehidupannya yang terkesan membosankan dan begitu-begitu saja membuat perasaan muak remaja itu tercipta, membuatnya lagi dan lagi harus melakukan rutinitas nyeleneh hanya untuk terbebas dari perasaan bosan tersebut.
tepat jam 00.00, remaja dengan raut datar andalannya itu keluar dan bersiap untuk melakukan kegiatan yang telah rutin ia lakukan, beriringan dengan suara hembusan angin dan kelompok belalang yang saling sahut-sahutanlah ia mulai mengambil langkah, Kaunnie sama sekali tidak menyadari akan hal buruk apa yang selanjutnya terjadi dan yang menunggunya setelah malam itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yotwoattack., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BI BAB 2 - Adik merajuk.
Singkat waktu, akhirnya aku tiba di rumah. Ngomong-ngomong aku dan temanku telah berpisah di persimpangan jalan tadi.
Berbicara tentang teman, sebenarnya aku dan temanku itu tidak terlalu dekat. Pertemanan kami bukannya yang sedekat itu namun karena kebetulan ia dan aku sama-sama tidak mempunyai banyak kenalan di kampung, jadi kami berdua seperti saling memanfaatkan.
Yahh.. semacam itulah.
Aku melempar sepasang sendal jepit sepuluh ribuanku asal. "Yuhuu sister! Aku pulaangg~" teriakku begitu heboh ketika memasuki rumah.
Tap..
Tap..
Tap..
Langkah ku bawa untuk menyusuri rumah yang hanya ditempati olehku beserta kedua kingkong-kingkong galak itu, berjalan menuju kamar yang tentu saja PASTI ada adik perempuan siluman kingkong galak yang baru saja ku maksud di dalamnya. Entahlah, dia suka sekali nangkring di kamarku pada siang hari, tapi kalau malam hari, huh! Jangankan masuk kedalam kamarku, lewat didepan pintu kamarku pun dia tidak sudi entah karena apa.
Ceklek~
Pintu kamar ku buka dan wajah datar adik yang sedang duduk santai diatas tempat tidurlah yang menyambutku.
'Alamak!' batinku ketika mulai merasakan sinyal-sinyal bahaya.
Kulirik takut-takut dia yang menghunuskan tatapan tajam, adikku bangkit dari kasur lalu berujar dengan nada sarkas yang aduhai itu. "Uh, asiknya yang punya duit jadi bisa kepasaarr!"
Aku meringis lalu mengukir senyum terong. Kedua tanganku terangkat disamping telinga dan aku merubah senyum terong itu menjadi senyum bisnis.
"Kita damai yuk boss!!" Ujarku dengan nada yang luar biasa ramah sekali.
Aku tahu betul bahwa adikku itu sangat ingin ikut ke pasar namun aku begitu sadar diri bahwa aku ini tidak memiliki cukup uang sehingga bisa mentraktirnya, kalau jajan dia sedikit sih masih bisa dipertimbangkan, namun adikku itu terbiasa jajan seabrek, makanya duitnya cepet abis. Huh! Padahal bukan cuma aku yang bakal punya duit tapi dia juga kalau semisalnya dia bisa menghemat sedikit.
'Eh, malah curhat..'
Aku berdehem ketika ujaran ramahku sama sekali tak digubris, baik, si kingkong kampret yang asyunya satu golongan darah yang sama denganku itu sepertinya benar-benar marah.
"Aku bawa jajanan banyak nih! Siapa maoooo!!" Girangku sembari berjongkok kelantai. Kutaruh plastik hitam yang berisi hartaku yang berharga itu lalu aku mulai duduk bersila, aku sudah siap untuk mukbang.
Aku menyingkap lengan baju sampai keatas siku, sweater dan celana jeans yang tadi kupakai sudah terlempar entah kemana, sekarang yang ku pakai hanyalah kaus putih rombeng dan celana hijau kebesaran bergambarkan kodok.
Btw gambar kodok pada bagian wajahnya itu agak luntur sehingga wajah kodok tersebut SEDIKIT terlihat mirip dengan Popo Barbie.
...(( komentator L : Popo Barbie 😭 ))...
Aku merobek tidak sabar plastik hitam tersebut. Bukannya kelaparan, aku hanya mendramatisir gerakanku agar si dia yang sedang ngambek dipojok kamar itu mau berbaikan denganku.
Adikku merajuk.
'Maafkan kakakmu yang cantik ini dik..'
Dia pasti marah karena kutinggal ke pasar, tadi pagi aku memang sengaja pergi diam-diam untuk menemui temanku yang menunggu di persimpangan jalan tanpa mengajak adikku yang masih pulas terlelap.
Aku tau adikku lagi kere, makanya aku tidak nekat mengajaknya karena pasti bila aku mengajaknya, dia akan berhutang uang lagi kepadaku.
Adikku suka ngutang, parahnya gak pernah mau bayar.
Kampret.
'Aihh~ gimana cara ngerayunya, ya..'
Aku membatin. Aku belum berniat menyantap jajananku yang masih anget ini. Entahlah, rasanya hampa saja kalau aku makan tapi adikku masih dalam kondisi panas dada dipojokan sana.
Aku terus bergeming sembari mengaduk-aduk es cendol yang telah mencair, heumm.. tanpa sadar tanganku parkir kedagu. Rautku tampak berpikir keras dengan dahi mengkerut, bahkan bibirku maju beberapa senti saking seriusnya aku berpikir saat ini.
'ahaa!'
Jari ku jentikan ketika ide brilian kw dari otak kosong ini muncul, aku berdiri dengan tangan mengangkat tinggi-tinggi kue molen ukuran jumbo yang kubeli setelah tiga puluh menit pertimbangan.
Aku meraup nafas dalam lalu berujar nyaring. "Aduhh Kue molennya bakal dingin nih kalau enggak dimakan!!" Fyi kue molen adalah jajanan favorit adikku, kalau dia kepasar, kue molen tidak pernah absen dari list yang akan ia beli.
Aku mengintip adikku dari ekor mata. 'Nah kan!' Aku bersorak ketika adikku dengan malu-malu kambing mulai mengesot menghampiri.
Ia merampas kue molen ditanganku lalu berbalik dan langsung melahapnya. Aku terkekeh, tidak mengapalah yang penting adikku senang.
"Sisain aku dikit, yaa!" ujarku sembari membuka bungkus saus kacang untuk cocolan bakaran.
...(( komentator L : kalau diliat-liat dia jadi lebih friendly gitu, yaaa? Apa karena dia udah sampe rumah? Atau mungkin ramahnya dia cuma buat adeknya? ))...
...(( komentator Z : Who knows? Masih awalan, ))...
Bakaran sendiri adalah jajanan berupa ayam, kulit, tahu, pentol, usus dan lain sebagainya. Setelah dipanggang, bakaran akan disajikan dengan saus kacang yang sedikit mirip dengan saus kacang pada sate.
Btw! Jajanan yang digandrungi sejuta umat itu adalah jajanan yang tidak akan kuhapus dalam daftar jajanan yang akan ku beli ketika aku pergi ke pasar.
Karena apa? Karena menurutku jajanan itu murah dan enak, variasinya juga banyak.
Pokoknya kalau kata bang Mursid, makanannya lezaaattt dan bergizii buangett welll~!!
•
•
Aku mengunyah ribut sembari nge-scroll di-aplikasi populer sejagat raya yang bernama Tikotok kotok kotok.
Setengah wajahku dihiasi saus. Aku sadar, namun aku gamau ngelap, yakali! Si kentangku belepotan nanti.
...(( komentator W : 'si kentang' kalau ga salah handphone, kan? Kan kakfi? ))...
...(( MissThor : iya. ))...
Situasi di kamarku terpantau terus begitu sampai beberapa puluh menit berlalu hingga tanpa terasa semua jajananku telah habis. Adik kampretku telah hilang entah kemana, mungkin males beberes, huh! Padahal yang paling banyak makan kan dia! Tapi gapapa deng. Saya ikhlas dan ridho kokss.
Aku menaruh si kentang lalu aku mulai membereskan bungkus-bungkus jajanan yang berserakan. Tak lupa pula aku membersihkan saus-saus yang belepotan sampai ke dahi.
Entahlah.
Aku pun tak mengerti.
Setelah semua beres, aku melesat kearah kasur lalu melemparkan tubuhku begitu saja kesana.
Pikiranku secara random tiba-tiba menerawang pada vidio hantu yang kutonton beberapa saat lalu, Vidio singkat yang tidak sengaja muncul di berandaku.
Sebenarnya aku tidak terlalu takut dengan hal-hal berbau mistis seperti itu, bagiku hal 'begituan' tidak perlu terlalu ditakuti karena mereka tidak akan mengusik kalau tidak diusik. Jadi sepintar-pintarnya manusia saja.
Aku bersandar pada bantal di belakangku dengan netra yang menatap langit-langit kamar.
'Mistis ya..'
Benakku menerawang semakin dalam, hingga tanpa sadar aku sudah terlempar pada peristiwa beberapa tahun lalu, peristiwa yang membuat kampungku gempar dibuatnya.