Hanya cerita fiktif belaka, jangan dijadikan keyakinan atau kepercayaan. Yang pasti ini adalah cerita horor komedi.
Awalnya dia hanyalah seorang ibu biasa tetapi saat dia kehilangan putrinya saat mengikuti masa orientasi penerimaan mahasiswi baru, dia tak tinggal diam. Kematian putrinya yang mencurigakan, membuatnya tak terima dan mencari tahu penyebab kematiannya serta siapa yang paling bertanggung jawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : Ketika Awan Berbisik Kata Bijak
Ketika Awan Berbisik Kata Bijak
Setelah awan berbentuk tiga orang dan hutan rimbun itu perlahan menghilang, Hantu Gembalang Raya kembali mengarahkan tongkatnya ke langit. Kali ini, awan-awan mulai membentuk rangkaian kata-kata yang perlahan terangkai menjadi sebuah kalimat. Agni, Maya, Sari, dan Pak Jono terpukau melihat fenomena yang luar biasa ini.
Kata-kata pertama yang terbentuk di langit adalah: "**Hidup itu seperti mendaki gunung, kalau jatuh ya bangun lagi. Jangan lupa bawa bekal biar nggak kelaparan di tengah jalan.**"
Maya dan Sari tertawa terbahak-bahak membaca kalimat yang terbentuk di langit itu. "Lucu sekali!" seru Sari sambil menunjuk awan berbentuk gambar ransel.
"Ada benarnya juga," timpal Maya sambil tersenyum. "Mendaki gunung memang butuh persiapan."
Agni mengangguk setuju. Kata-kata yang sederhana namun mengandung makna. yang dalam, la teringat akan perjalanan hidupnya yang penuh dengan tantangan, namun ia selalu berusaha untuk bangkit kembali setiap kali terjatuh.
Hantu Gembalang Raya kembali menggerakkan tongkatnya, dan awan-awan kembali membentuk kalimat lain: "**Jangan pernah meremehkan kekuatan 'ngaret'. Kadang, dengan sedikit penundaan, kita bisa menghindari masalah yang lebih besar. Tapi jangan keseringan, nanti rezeki juga ikut 'ngaret',**"
Kali ini, Pak Jono yang tertawa terpingkal-pingkal. "Wah, ini benar sekali! Orang Indonesia memang jagonya "ngaret!" katanya sambil mengacungkan jempol ke arah langit.
Agni dan kedua putrinya ikut tersenyum.. Kata-kata itu memang terdengar lucu, namun juga mengandung nasihat yang bijak tentang pentingnya mempertimbangkan waktu dan konsekuensi dari setiap tindakan.
Hantu Gembalang Raya seolah mengerti reaksi mereka. Awan-awan kembali bergerak membentuk kalimat berikutnya: ***Kalau ada masalah, jangan langsung panik. Coba lihat dari sudut pandang awan. Kadang, masalah terlihat kecil kalau dilihat dari ketinggian.**"
Kata-kata ini membuat Agni merenung. la teringat akan masa-masa sulit yang pernah ia hadapi setelah kehilangan Anggi. Mungkin benar, jika ia bisa melihat masalah dari perspektif yang lebih luas, ia akan menemukan solusi yang lebih baik.
Awan-awan terus bergerak membentuk kalimat-kalimat motivasi lainnya, masing-masing dengan sentuhan humor yang khas:
**"Jadilah seperti pohon di hutan. Meskipun diterpa badai, tetap berdiri tegak. Tapi kalau sudah terlalu parah, ya mending cari tempat berlindung."**
**"Jangan takut dengan kegelapan. Ingatlah, setelah malam yang gelap, pasti akan datang pagi yang cerah. Kecuali kalau kamu ketiduran.
**"Hidup ini singkat, jadi nikmati setiap momen. Jangan lupa makan yang enak, biar semangat terus seperti Hantu Gembalang Raya yang selalu ceria (walaupun kadang batuk-batuk)."**
Setiap kalimat yang terbentuk di langit membuat Agni, Maya, Sari, dan Pak Jono tertawa dan merenung. Kata-kata motivasi dari Hantu Gembalang Raya ini memang unik. Lucu, menghibur, namun juga sangat menginspirasi. Mereka merasa seolah-olah sedang mendapatkan wejangan dari sosok bijak yang tersembunyi di balik awan.
Setelah beberapa saat, awan-awan yang membentuk kata-kata itu perlahan
menghilang, kembali menjadi gumpalan-gumpalan putih biasa di langit sore. Hantu Gembalang Raya kembali menghadap langit, mengarahkan tongkatnya dengan khusyuk.
Agni menatap langit dengan rasa kagum dan terinspirasi. la merasa seolah-olah mendapatkan pencerahan dari pertemuan yang tak terduga ini. Kata-kata motivasi dari Hantu Gembalang Raya akan selalu ia ingat dan menjadi penyemangat dalam menjalani kehidupannya.
Maya dan Sari juga tampak sangat terkesan. Mereka saling tersenyum, merasa beruntung bisa menyaksikan fenomena yang luar biasa ini. Petualangan mereka di Hutan Ribu ternyata tidak hanya membawa mereka pada penemuan tentang makhluk mistis, tetapi juga pada pelajaran hidup yang berharga.
Pak Jono menghela napas panjang. "Saya sudah sering mendengar cerita tentang Hantu Gembalang Raya, tapi baru kali ini saya melihatnya secara langsung. Dan kata-kata motivasinya... benar-benar luar biasa."
Mereka bertiga mengangguk setuju. Pertemuan dengan Hantu Gembalang Raya di puncak bukit berawan ini telah menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Mereka telah mendapatkan lebih dari sekadar pemandangan awan yang unik. Mereka telah mendapatkan inspirasi dan semangat baru untuk menjalani kehidupan dengan lebih baik.