Lanjutan Chelsea and The Ghosts
Bermula dari Seiichi Park yang dihantui oleh arwah gadis koma bernama Sasikirana, membuat dirinya terlibat kasus kejahatan yang sadis, terstruktur hingga tidak memperdulikan nyawa manusia.
Kasus Sasikirana membuat Seiichi bersama dengan Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya berhadapan dengan mafia hukum yang bukan hanya dari kejaksaan tapi juga kehakiman.
Puncaknya, saat ada korban, Klan Pratomo pun turun membantu para polisi-polisi yang masih lurus dan berdedikasi.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prolog
Setahun Sebelumnya
Tokyo Jepang
Seiichi merasa risih karena ada arwah gadis sebayanya yang mengikuti dirinya. Gadis yang sebaya dengannya itu tampak menunggu dengan sabar saat dirinya keluar dari ruang sidang tugas akhir.
"Ya ampun, kamu itu sudah ikut aku dari seminggu ini. Memangnya kamu dari mana?" tanya Seiichi sambil menyampirkan tasnya ke bahu.
"Aku juga nyasar dari Jakarta. Entah bagaimana kok ketemu kamu," jawab arwah itu.
"Kamu belum mati kan?" Seiichi memasang airpodsnya.
"Belum. Aku masih koma ...."
"Bagaimana kamu bisa koma?" tanya Seiichi. "Kamu orang Indonesia kan?"
Arwah itu mengangguk. "Namaku Sasikirana. Biasa dipanggil Sasi. Aku ingin minta tolong. Cari pelaku pembunuh ayahku, ibuku dan percobaan pembunuhan ke aku."
Seiichi menatap Sasikirana bingung. "Bukannya di Jakarta ada mbak Shea? Kenapa kamu tidak ke divisi kasus dingin Polda Metro Jaya?"
"Aku tidak tahu. Tiba-tiba aku melihat kamu. Nama kamu siapa?"
"Seiichi. Seiichi Park, biasa dipanggil Ichi."
Sasikirana tersenyum. "Senang bertemu denganmu, mas Ichi."
***
RS Bhayangkara Jakarta
"Aku tidak mau ada orang selain divisi kasus dingin, aku, dokter Rahmat, dokter Hana, suster Lia dan suster Intan, mendekati Sasikirana!" ucap Dokter Lucky tegas ke bagian ICU.
"Baik dokter Lucky," jawab suster yang berjaga di meja resepsionis ruang ICU.
"Aku merasa masih ada yang mengincar anak itu!" Dokter Lucky lalu menghubungi Alsaki Giandra. "Oom Saki, aku bisa minta tolong?"
***
Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya Jakarta
"Sudah bapaknya meninggal misterius dan aku yakin dia dibunuh, sekarang dia dan ibunya diserang. Mana ibunya akhirnya juga meninggal pula!" gumam AKBP Nana sambil membaca file tentang Ammar Thahir, Saida dan Sasikirana Thahir.
"Jaksa Ammar Thahir kan sudah meninggal hampir setahun lalu. Apa istrinya menemukan sesuatu?" tanya Iptu Fariz.
"Bisa jadi. Kan Saida wartawan politik, lalu Sasikirana juga sarjana ilmu politik." AKBP Nana menoleh ke AKBP Victor. "Vic, ada gosip apa di kejaksaan?"
"Jaksa Ammar Thahir hendak membongkar mega korupsi di lima BUMN. Sandra adalah salah satu timnya. Begitu jaksa Ammar Thahir tewas akibat kecelakaan dalam tanda kutip, aku bilang ke Sandra. Stay low tapi tetap mengumpulkan bukti dan data," jawab AKBP Victor.
"Major crimes dan satlantas tidak ada yang serius ya mengusut kasusnya Ammar dan Saida Thahir ya?" gumam AKP Arief.
"Disana banyak hantunya. Mereka lebih memilih jadi budak uang ... Padahal disini ada Tole yang lebih suka nyolong Cheetos!" ucap AKBP Nana tanpa tahu Tole hendak mengambil Cheetos di lemari snack.
Kok Bu Nana tahu? Apa jangan-jangan sekarang bisa lihat ya? - batin Tole si tuyul gabut hingga membatalkan mencuri satu bungkus Cheetos.
"Aku curiga ... ini berkaitan dengan penyelidikan Mega korupsi," celetuk Iptu Fariz.
"Kalau itu tidak diragukan, Fariz bukan RM apalagi RM nya BTS ...," sahut AKBP Nana.
"BTS? Base Transceiver Station?" tanya AKBP Victor.
AKBP Nana melongo sementara AKBP Atikah, AKP Steven, AKP Arief dan Iptu Fariz sudah terbahak.
"Bangtan Sonyeondan! Grup K-Pop!" seru AKBP Nana gemas.
"Bukannya Behind The Scene?" sahut Kombes Purn Jarot yang datang sambil membawa makanan.
"Pak Jarooottt ! Kok jadi beda semua siiiihhhh!" AKBP Nana mengacak-acak rambutnya kesal.
"Kok salah Kabeh?" tanya Kombes Purn Jarot bingung.
***
Rumah Shea dan Steven
"Arwah kebingungan?" tanya Shea sambil menggendong putrinya, Sheva yang berusia empat tahun.
"Iya mbak Shea. Anak kecil, bule, kasep ... Gara-gara rumahnya dibongkar, dia jadi tidak ada tempat tinggal," jawab Mbak Lilis.
"Ada ... Kakak," ucap Sheva sambil menunjuk ke arah arwah anak kecil bule dan benar kata mbak Lilis, kasep alias ganteng. Arwah itu datang bersama dengan Darussalam.
"Halo," sapa Shea. "Nama kamu siapa?"
"A ... Abraham. Biasa dipanggil ...."
"Brem-Brem," celetuk Sheva membuat hantu itu terkejut.
"Kok bisa Brem-Brem, Sheva?" tanya Shea geli.
"Abraham ... Brem-Brem," jawab Sheva sambil tertawa.
Abraham terpesona dengan wajah cantik Sheva yang sangat bule dan mirip dengan Shea.
"Eh, namamu Abraham ... Biasanya dipanggil Abe atau Babeh?" goda Mbak Lilis.
"Abe saja Bu ...."
Mbak Lilis langsung mendelik. "Bu? Memangnya aku sudah setua itu! Jadi kamu panggil aku Bu? Panggil aku itu mbak Lilis ! Enak saja panggil Bu! Aku itu bukan ibumu, tahu!"
Shea dan Sheva melongo mendengar Omelan Mbak Lilis. "Lha bukannya di dunia arwah itu tidak akan pernah menua kan mbak?" tanya Shea bingung.
"Iya memang, tapi kan aku tetap emoh dipanggil Bu, berasa tuwir mbak Shea."
Tiba-tiba mereka mendengar suara isakan dan menoleh ke arah Abraham yang mulai menangis.
"Bu Lilis jahaaaaatttt!" teriak Abraham sambil menangis.
Shea dan Sheva segera menutup telinga mereka dengan tangannya.
"Ya elah, arwah gembeng! Dasar bocil!" timpal Mbak Lilis kesal.
***
RS Bhayangkara Jakarta
"Kamu mau memindahkan Sasikirana ke PRC Hospital?" tanya Dokter Rahmat saat dokter Lucky memberitahukan rencananya.
Suami dokter Daisy itu mengangguk. "Dok, kita tahu siapa orang tua Sasikirana dan keduanya meninggal dengan misterius. Bukan tidak mungkin Sasikirana masih dalam incaran mereka."
Dokter Rahmat menghela nafas panjang. "Alsaki sudah tahu? Hana? Madhava?"
"Noted noted and noted. Aku sudah minta penjagaan ketat dan pak Dean juga menyetujui keputusan aku," jawab Dokter Lucky.
Dokter Rahmat menatap serius ke Dokter Lucky. "Dok, aku tahu kamu menantu Mafioso, tapi kasus yang dipegang jaksa Ammar Thahir itu juga bukan kasus kaleng-kaleng. Mafianya banyak!"
Dokter Lucky mengangguk. "Justru karena itu, aku berusaha melindungi Sasikirana."
"Aku paham Dok. Berhati-hatilah."
***
PRC Hospital Jakarta
"Jadi kita menjaga nona Sasikirana bergantian, pak Raynard?" tanya Galuh.
"Iya ... Dia satu-satunya keturunan jaksa Ammar Thahir yang tersisa. Aku yakin, dia menyimpan banyak rahasia," jawab Raynard Baskara.
Galuh mengangguk. "Baik pak Raynard."
Raynard Giandra Baskara adalah CEO Ramadhan Securitas di Jakarta itu lalu mengawasi bakal ruang ICU untuk Sasikirana.
Aku harus waspada. Ini bukan perkara sepele!
Raynard lalu memasang CCTV kancing di depan pintu, di dalam ruangan dan meja resepsionis suster.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
yg wras mlah skrng ktularan jg....msa nma orng d gnti sih,mna jauh bgt....
pa faris msihkah mau jd pekesor?????
Berkat didikan pak Hoshi bon cabe level 100 😝😝😝😝
Dulu sabrina sdh punya ardiona, skrg ji woo udh sama dr. Nadhif
Belajar sama ikan teri, fariz bkn rm
Meskipun per"dummy"an hanya punya terry seekor 😂😂😂😂