NovelToon NovelToon
HUTAN LARANGAN

HUTAN LARANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Balas Dendam / Dunia Lain
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Galuh yang difitnah oleh penduduk kampung dan dibuang dihutan larangan, hutan yang menyimpang segudang misteri.
Dapatkah galuh membalaskan dendam dan menemukan dalang dari orang yang menghasut penduduk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20: Menceritakan semuanya

Kini mereka saling terdiam di sana, hanya terdengar helaan nafas.

"Saat mbah bercerita, kamu jangan memotong ya nak." Ucap mbah surya. Galuh hanya mengangguk.

"Saat itu terjadi konflik diantara aku dan sumi dimasa lalu, sebelumnya aku dan sumi adalah seorang sahabat." Mbah surya mememulai ceritanya.

5 orang bersahabat, siti, minah, damar, renggo dan fajar. Mereka bersahabat sejak kecil hingga tumbuh dewasa, damar dan minah telah menikah sedangkan siti dan renggo adalah sepasang kekasih, mereka akan melaksanakan pernikahan 1bulan lagi. Tiba-tiba menjelang 1 minggu apernikahan siti dan renggo, sumi mendatangiku, ia meminta untuk membatalkan pernikahan mereka.

"Surya, batalkan pernikahan ini." Ucap sumi yang tiba-tiba datang saat itu.

"Maksudmu apa sum? Kenapa harus dibatalkan." Tanya surya dengan tegas.

"Siti harus menikah dengan anakku, damar." Jawabnya, yang membuat surya kaget.

"Damar telah menikah dan saat ini minah telah mengandung." Tolak surya dengan tegas. Hal itu membuat sumi naik pitam.

"Aku tak suka dengan si minah itu." Sahut sumi dengan nafas yang memburu.

"Akan ku pastikan kau suatu saat nanti akan menyesal menolak permintaan ku." Lanjut sumi sebelum meninggalkan surya yang memandangannya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Setelah mengucapkan kata seperti itu, sumi langsung pergi dan tak pernah melihatnya lagi sejak saat itu. Tiba-tiba disuatu malam aku mendengar pintu kamar siti terbuka, aku buru-buru keluar dari kamarku. Ternyata siti sudah berdiri dengan tatapan kosong ia berkata ingin menemui damar, tetapi aku berhasil membujuknya untuk masuk kembali kedalam kamar. Hingga suatu hari aku berpamitan kepada siti untuk pergi ke ladang, saat itu aku melihatnya sudah membaik tak seperti kemarin-kemarin. Saat aku pulang kerumah aku mendengar suara yang aneh dari arah kamar siti, aku langsung berjalan ke arah kamar itu dan menendangnya dengan kasar. Pemandangan menjijikan terlihat, dimana siti dan damar sedang melakukan hubungan suami istri, damar terkejut setengah mati, tetapi siti hanya diam saja dengan tatapan kosong. Aku segera masuk kedalam kamar dan memukuli damar dengan membabi buta.

Bughh, bughh. Pukulan demi pukulan ku layangkan ke wajah tampan damar, hingga membuat wajah itu luka.akibat pukulan itu.

"Dasar brengsek, kau sama ibumu itu sama saja." Teriak surya dengan wajah merah padam, Untung rumahnya jauh dari tetangga jadi tidak akan ada yang mendengar apalagi mengetahui kejadian yang di alami siti.

Damar telah pergi dengan wajah lebam. Surya segera mendekati putrinya dan menutupi tubuh siti dengan selimut, surya merasa gagal menjaga putrinya, ia menangisi nasib siti. Tak lama siti telah sadar dan melihat ayahnya menangis dan tubuhnya yang di tutupi selimut.

"Ayah kenapa? Kok nangis? Dan kenapa badan siti diselimuti begini?." Pertanyaan beruntun dari siti membuat surya tak mampu membendung air matanya.

Tak lama siti menyadari jika ia saat ini sedang tak memakai pakaian sama sekali.

"Huhuhuhu, apa yang terjadi sama ku ayah? Kenapa aku nggak pakai baju?." Tanya siti dengan deraian air mata, ia pun merasakan sakit dibagian bawahnya.

"Maaf, maafkan ayah, nak." Surya tak mampu menjawab pertanyaan siti, ia hanya menangis dan memeluk tubuh putrinya.

"Siapa yang telah melakukan hal ini kepadaku ayah?." Tanya siti, dengan deraian air mata.

"Damar." Jawaban singkat dari sang ayah membuat siti linglung, ia merasa dunianya runtuh saat itu juga.

"Aaaaa huhuhuhu." Teriak siti seraya memukul dirinya sendiri, ia tak menyangka damar akan berbuat setega itu kepadanya.

"Jangan sakiti dirimu nak." Surya menahan kedua tangan siti.

Sedangkan saat itu, renggo tak mengetahui kejadian yang menimpa siti, ia terus berkerja dengan keras untuk mencari uang agar bisa menikahi siti.

Hingga suatu hari, aku melihat siti berlari-lari ke belakang rumah dan terdengar ia muntah.

Huek, huek. Aku segera menyusul siti kebelakang, saat ditanya siti hanya menjawab mungkin masuk angin, aku hanya mengangguk dan tak berfikiran jika siti hamil. Tapi, lama kelamaan siti sering muntah, aku membawanya ketukang urut untuk mengurut siti yang sedang tak enak badan.

Tak lama mereka sudah sampai di tukang urut itu, siti segera diurut. Saat tukang urut itu memijat perutnya seketika raut wajahnya terkejut sekaligus bingung. Lagi-lagi ia memastikan jika tangannya tak salah.

"Huftt, selamat nduk aku saat ini sedang mengandung." Ucap mbah sri.

Siti dan mbah surya yang mendengar siti sedang mengandung bagaikan tersambar petir disiang bolong. Dengan suara gemetar siti bertanya.

"A-apa mbah tidak salah pijat?." Tanya siti dengan gemetar.

"Mbah tak mungkin salah nduk, kamu saat ini sedang mengandung." Jawab mbah sri.

Siti yang merasa tak percaya dengan ucapan mbah sri hanya menangis dan tak lama jatuh pingsan, hal itu membuat surya dan mbah sri kaget.

"Surya, sebenarnya apa yang terjadi dengan anakmu? Bagaimana ia bisa hamil?." Tanya mbah sri hati-hati kepada surya, ia takut pertanyaanya itu membuat surya marah.

"Huftt, siti anakku dapat musibah, ia diperkosa, aku telah lalai menjadi seorang ayah." Jawab surya dengan suara gemetar, ia tak mampu menahan tangisnya lagi.

"Astagfirullah, siapa yang tega melakukan hal keji itu kepada putrimu." Ucap mbah sri dengan mata berkaca-kaca, ia tak menyangka siti akan mengalami hal seperti itu.

"Mbah, ku harap kamu merahasiakan hal ini, jangan sampai warga tau dengan kejadian yang menimpa siti." Ucap surya dengan lirih. Mbah sri hanya mengangguk dan berjanji tidak akan berbicara pada siapapun.

Tak lama siti sudah sadar dari pingsan nya, ia yang mengingat kembali perkataan dari mbah sri tadi langsung menangis kembali.

"Ayo pulang nak." Ajak surya, siti hanya mengangguk dan segera berdiri bersama ayahnya.

"Kami pulang mbah." Pamit surya.

Mereka segera meninggalkan rumah mbah sri dan tak lama mereka segera sampai dirumahnya, siti buru-buru masuk kedalam kamar dan berdiam diri disana. siti tidak pernah keluar rumah lagi.

Pagi itu minah, istri damar berkunjung kerumah siti dengan mata sembab. Surya yang melihatnya segera menyuruh minah masuk.

"Dimana siti pak?." Tanya dengan lirih.

"Ada di dalam kamar, ia tak dapat ditemui untuk saat ini, kalo ada orang yang masuk kedalam kamar itu siti akan berteriak histeris dan melempar barang apa saja yang ada didekatnya." Jawab surya dengan datar.

"Ada apa kamu kesini?." Tanya surya.

Minah hanya menunduk dengan bahu bergetar, ia menangis.

"Pak, saya sudah tau jika mas damar berbuat yang tidak baik kepada siti." Jawab minah dengan suara bergetar.

Surya kaget, ia tak menyangka jika minah mengetahui hal ini.

"Duduklah minah." Ucap surya yang menyuruh minah duduk, ia segera duduk.

"Pak, maafkan saya yang tidak bisa menolong siti." Ucap minah yang membuat surya bingung.

"Kenapa kamu malah minta maaf? Apa yang kamu ketahui sebenarnya minah?." Tanya surya.

Minah menghela napas, ia menceritakan tentang sumi yang selalu jahat kepadanya dan pernikahan mereka yang tak direstui, serta menceritakan rencana jahat sumi-ibu mertuanya, yang ingin membuat siti kehilangan harga dirinya, melalui perbuatan damar.

Surya yang mendengar hanya diam dengan tangan yang mengepal, ia sangat sakit hati kepada sumi dan damar.

"Apa suamimu melakukan hal keji itu kepada siti dalam kondisi sadar? Bukan dipengaruhi ilmu hitam?." Tanya surya.

"Tidak pak, mas damar melakukannya dalam keadaan sadar, mereka sama-sama ingin menghancurkan kehidupan siti, mas damar tak pernah mencintaiku pak." Jawab minah lirih.

"Kurang ajar." Geram surya dengan napas memburu.

"Saya pulang dulu pak, ibu pasti akan marah jika saya tidak ada dirumah." Pamit minah, ia segera pergi meninggalkan rumah surya ayah dari siti.

***

2 hari setelah minah berkunjung kerumah siti, malam itu terjadi keributan di depan rumah surya.

"Pelacur, keluar kau." Teriak warga dengan keras.

Surya yang mendengar segera keluar dari rumah, ia melihat semua warga telah berkumpul di depan rumahnya, dengan membawa obor.

"Ada apa bapak-bapak dan ibu-ibu, kerumah saya malam- malam begini?." Tanya surya dengan tenang.

"Dimana anakmu yang pelacur itu? Kami akan menghakiminya agar desa ini tak terkena bala akibat dari perbuatan anakmu yang tak senonoh itu." Jawab ibu-ibu disana dengan sinis.

Sedangkan siti yang berada di dalam mendengarkan suara keributan yang meneriaki namanya, jantungnya berdebar kencang, ia tak mau dihakimi oleh warga.

"Bagaimana ini?." Gumamnya. Siti melihat ke arah jendela, diam- diam dia membuka jendela itu hingga terbuka lebar. Siti juga tak lupa menulis sebuah surat untuk sang ayah yang di letakannya di bawah bantal.

Siti segera meloncat dari jendela tersebut, untungnya tidak tinggi.

1
Das ril
lanjut thor
elaacy: Okeiii
total 1 replies
Rizitos Bonitos
Bikin klepek-klepek!
Edana
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
elaacy: terimakasi ka, ini cerita pertama saya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!