NovelToon NovelToon
Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Suami amnesia
Popularitas:811
Nilai: 5
Nama Author: Athena_Shou

Bianca Mith. Doktor muda arogan yang selalu saja mencari masalah setiap hari saat sedang bekerja. Ayahnya yang seorang pebisnis terkenal tidak tahan dengan kelakukan anaknya itu. Maka dari itu perjodohan itu diadakan.

Bianca menikah dengan Aether Beatrice. Dosen muda dari Universitas Mith. Sesuai kesepakatan awal, beberapa tahun setelah menikah, salah satu dari mereka harus mengorbankan cita-cita mereka untuk memimpin perusahaan keluarga.

Namun tepat setelah satu hari setelah pernikahan, Aether baru mengetahui bahwa ia memiliki penyakit serius pada bagian otaknya. Membuat Aether akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_Shou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Setelah Berpisah

Bianca memakan bekal makanan yang diberikan oleh Aether. Tidak di taman. Melainkan ruang tamu. Mereka masuk ke dalam rumah setelah Shizo tertidur setelah menghabiskan makanannya. Bianca duduk di ruang tamu selama Aether menggendong tubuh Shizo ke dalam kamar.

Bianca memakan makanannya sembari menikmati pandangan Aether yang sedang membersihkan setiap sisi rumah Shizo. Laki-laki dengan kemeja warna putih itu mulai menyapu, menata barang, dan mempersiapkan pel lantai.

"Aku tidak pernah melihatmu bersih-bersih saat di rumah," ujar Bianca setelah menelan makanan yang ada di dalam mulutnya.

"Aku selalu bersih-bersih. Kamu saja yang selalu menghabiskan waktumu di dalam kamar," jawab Aether memungut buku-buku yang berserakan di lantai.

"Kenapa?"

"Apanya yang kenapa? Bukankah supaya bersih? Aku tidak tahan tinggal di tempat kumuh."

"Tidak. Bukan itu. Kenapa kamu membersihkan rumah ini?"

"Hmm. Karena Shizo tidak bisa membersihkan rumahnya. Jadi aku yang menggantikannya. Terkadang jika aku tidak bisa, aku membayar orang untuk membersihkan rumah ini."

"Apa kamu menyukainya?"

"Tidak. Dia kekasih sahabat baikku. Setelah kematian sahabat baikku, aku yang menjaganya. Karena jika dia sampai sakit, sahabat baikku akan marah. Aku tidak mau itu."

Bianca diam. 'Aether adalah orang baik. Hanya terkadang jahil.' Itu yang dikatakan oleh Nathan padanya. Dan, 'ya, sekarang Bianca melihat sedikit kebaikan dari diri Aether. Dengan kerendahan hatinya, Aether menyempatkan waktu untuk mengurus Shizo. Perempuan yang bahkan tidak memiliki ikatan pertemanan atau persaudaraan.

"Kenapa kamu berada di sini?" tanya Aether memegang sapu.

"Tidak ada. Aku hanya kebetulan lewat. Dan penasaran," jawab Bianca berbohong.

"Jangan berbicara dengan orang asing. Itu tidak baik untukmu. Karena bisa saja orang itu memiliki sifat jahat dan akan mencelakaimu."

"Kamu juga orang asing untukku."

"Benar. Aku orang asing untukmu. Tapi di satu sisi lain, aku bukan laki-laki yang suka melukai wanita. Aku sangat baik. Bahkan para malaikat pun enggan untuk menaruh nasib buruk padaku."

"Berbicaralah dengan sepatuku. Aku malas berbicara dengan orang yang sedang mabuk."

Aether mulai menyapu. Sedangkan Bianca menikmati makanannya. Bianca dari tadi fokus pada Aether, sehingga ia baru menyadari bahwa makanan yang ia makanan terasa cukup lezat. Walau tidak terasa seperti makanan restoran mewah, namun makanan itu masih bisa dimakan.

"Apa kamu pernah ikut kelas memasak?" tanya Bianca memasukkan kembali nasi berserta sedikit lauk ke dalam mulutnya.

"Tidak. Aku merantau ke pusat kota sudah lebih dari sepuluh tahun. Dan semenjak itu, aku belajar masak sendiri. Aku mencari tau resep dari internet," jawab Aether masih sibuk dengan sapunya.

"Kenapa? Apakah masakanku enak?" tanya Aether berhenti menyapu dan menatap ke Bianca.

"Tidak. Lebih terasa seperti makanan babi dari pada makanan manusia," ejek Bianca.

"Kamu saja menghabiskannya," gumam Aether kesal.

Saat Bianca ingin kembali memasukkan makanan ke dalam mulutnya, tangannya berhenti bergerak. Bianca ingat bahwa ia curiga bahwa Aether sedang mengidap penyakit serius. Bianca curiga bahwa Aether menyembunyikan penyakit itu darinya.

Mereka sedang berdua sekarang. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk Bianca menanyakan itu. Hanya satu pertanyaan dan semuanya kecurigaan Bianca akan hilang setelah Aether memberikan jawabannya. Hanya saja entah kenapa mulut Bianca terasa kaku, sehingga tidak bisa mengatakan satu kalimat pun. Dan otak Bianca terasa beku, hingga tidak bisa memikirkan satu pertanyaan pun yang bisa mengarah pada topik itu.

"Jadi, apa yang kamu lakukan setelah bercerai?" tanya Aether memecah keheningan yang sempat ada.

"Ha?" tanya Bianca kebingungan.

"Aku tanya, apa yang akan kamu lakukan setelah bercerai? Jika ayahmu sudah mulai merasa kamu sudah baik dan membiarkan kita berpisah, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Aether menaruh sapu dan mengambil alat pel.

"Entahlah. Aku hanya ingin menikmati kehidupanku sebagai dokter untuk sekarang."

"Apa kamu tidak sedang menyukai seorang laki-laki?"

"Tidak."

"Hmm. Apa tidak ada laki-laki tampan di rumah sakit?"

"Ada satu."

"Satu? Oh, yang itu bukan? Laki-laki yang bersamamu dan sahabatmu saat aku mengantarkan Ethan untuk diperiksa di rumah sakit? Siapa namanya?"

Bianca diam sejenak. Mengingat kejadian yang dimaksudkan oleh Aether. Sampai pada otaknya memunculkan satu wajah dan nama.

"Nichol," jelas Bianca.

"Dia cukup tampan. Dan tubuhnya cukup berisi. Aku rasa, ada banyak wanita yang menyukainya. Sainganmu akan banyak setelah ini," jelas Aether menyelupkan kain pel ke dalam wadah penuh air.

"Aku bahkan tidak pernah mengatakan bahwa aku menyukainya."

"Aku juga tidak mengatakan kamu menyukainya. Hanya saja wajar bukan? Wanita tertarik pada laki-laki berwajah tampan?"

"Aku rasa kamu benar. Bagaimana denganmu? Apa yang akan kamu lakukan setelah bercerai denganku?"

Aether diam sejenak. Menggeser kain pel, membasahi bagian lantai yang belum ia bersihkan.

"Aku belum memikirkan tentang pernikahan selanjutnya. Namun aku berpikir untuk ke Jepang. Melanjutkan pendidikanku dan kehidupanku di sana. Mungkin lima sampai sepuluh tahun di sana. Lalu kembali ke sini lagi," jawab Aether.

"Maksudmu, kamu tidak akan menikah lima sampai sepuluh tahun ke depan?" tanya Bianca dengan kening mengkerut.

"Benar. Menurutku, ini semua sudah cukup. Setidaknya aku sudah pernah merasakan kehidupan pernikahan. Kalaupun memang aku tidak menikah lagi, aku tidak masalah dengan itu. Hidup seorang diri dan menghabiskan seluruh penghasilan untuk kebahagiaanku sendiri tidaklah buruk."

"Siapa yang akan mengurusmu di hari tuamu nanti?"

Aether tersenyum kecil. Hari tua. Benar kata, Bianca. Aether harus menikah supaya saat ia tua ada seseorang yang menemaninya. Entah itu istri atau anak. Namun Aether rasa ia tidak akan sampai di titik itu. Kematiannya akan datang sebelum Aether mencapai usia tua. Bahkan Aether sendiri ragu masih bisa hidup setelah tahun berganti.

"Jika kamu memang menyukainya dan berniat untuk bersamanya, kamu bisa mengatakannya padaku. Aku akan membantumu sebisaku. Setidaknya dengan begitu, akan memudahkanmu bersamanya setelah berpisah denganku," ujar Aether berdiri tegak menatap ke arah Bianca.

"Tidak. Aku akan menanganinya sendiri. Lagipula aku sudah mengatakannya bukan? Kamu adalah orang asing dalam hidupku. Setelah kita berpisah, aku akan melupakan semua hal yang aku lewati bersamamu. Aku tidak akan menyapamu. Aku tidak akan meminta bantuanmu. Dan aku juga tidak akan melihat ke arahmu," jelas Bianca.

"Bukankah itu sedikit keterlaluan?"

"Kenapa? Apakah kamu mulai tertarik padaku dan tidak ingin bercerai denganku?"

"Tidak. Bukan itu. Aku tidak masalah jika kita tidak saling menyapa dan kamu tidak mau membantuku dikemudian hari. Tapi, aku rasa, kamu masih bisa mengandalkanku setelah berpisah. Kamu bisa tetap meminta bantuanku kapanpun kamu merasa di titik terendahmu. Dan, kamu bisa mengandalkanku kapanpun kamu mau. Lagipula tahun ini kita habiskan bersama bukan? Aku banyak hal baik datang ke dalam kehidupanku setelah menikahmu. Jadi aku berhutang padamu. Katakan saja jika memang suatu saat nanti kamu membutuhkan bantuanku."

1
Cinta Kirana
ditungguu kelanjutannyaa
Cinta Kirana
kerenn lanjuttt thorr
Jing Mingzhu5290
Mengharukan
Athena: Sebisa mungkin jam 8 malam
Cinta Kirana: lanjut kak mau tanya biasanya update jamberapa ka?
total 2 replies
SimplyTheBest
Bagus banget deh, bikin nagih!
Naomi Leon
Ngakak banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!