NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Alice Alison adalah salah satu anak panti asuhan yang berada di bawah naungan keluarga Anderson.

Lucas Anderson merupakan ahli waris utama keluarga Anderson, namun sayang dia mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor darah. Alice yang memiliki golongan darah yang sama dengan Lucas pun akhirnya mendonorkannya.

Sebagai balas budi, kakek Anderson menjodohkan Lucas dengan Alice.

Menikah dengan Lucas merupakan impian semua perempuan, tapi tidak dengan Alice. Gadis itu merasa tersiksa menjalani pernikahannya dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Alice perlahan membuka matanya, rasanya seperti ada ribuan jarum menusuk seluruh tubuhnya. Rasa sakit itu bukan hanya fisik, tetapi juga luka dalam hati yang dipicu oleh tindakan Lucas semalam. Kemarahan yang tak berdasar dari suaminya itu telah mendorongnya melakukan tindakan yang tak termaafkan.

Dengan perasaan hancur, Alice menepis tangan Lucas yang masih memeluknya erat. Tubuhnya merasakan keengganan untuk tetap berada di samping suami yang telah mengkhianati kepercayaannya. Dia beranjak dengan langkah gontai, meninggalkan kehangatan ranjang yang seharusnya menjadi tempat berbagi cinta, bukan luka.

Alice masuk ke dalam kamar mandi, hatinya masih terasa berat. Dengan tangan yang gemetar, dia membuka selimut yang selama ini menjadi saksi bisu pengkhianatan itu. Di bawah guyuran shower, Alice berdiri termangu. Air yang seharusnya membersihkan, kali ini seolah turut menghapus setiap senti kebahagiaan yang pernah ada. Isak tangis pecah di ruang sempit itu.

Alice mengusap tubuhnya, berusaha menghilangkan setiap sentuhan yang telah diberikan oleh Lucas dengan cara yang salah. Setiap tetes air yang jatuh, seakan membawa pergi sebagian dari rasa sakit yang menggelayut di hatinya, namun luka itu terlalu dalam untuk segera hilang.

"Apa salahku Tuhan? mengapa takdir hidupku seperti ini? tidak adakah sedikit kebahagiaan untukku" ucap Alice sambil menangis. dia merasa dunia begitu kejam kepadanya, hidup tanpa sosok orang tua, dan sekarang mendapatkan suami yang kasar yang tidak menyayanginya.

Alice mengakhiri mandinya, dia meraih bathrobe untuk menutupi tubuh polosnya, dengan perlahan dia membuka pintu kamar mandi. terlihat Lucas sedang duduk di tepi ranjang dengan melihat ke arahnya.

Alice merasakan jantungnya berdetak kencang ketika matanya bertemu dengan tatapan kosong Lucas. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Namun, setiap langkah yang dia ambil menuju lemari pakaian terasa seperti berjalan di atas bara api. Lucas berdiri, mendekat ke arahnya dengan langkah yang berat.

"Kamu lama sekali di kamar mandi," suaranya datar namun menusuk.

Alice merasa suhu ruangan itu tiba-tiba turun beberapa derajat. "Tadi... tadi aku merasa sedikit pusing," jawab Alice dengan suara yang gemetar, berharap suaminya akan mengerti. Namun, harapan itu sirna ketika Lucas mengangkat tangannya dan dengan cepat Alice menutup wajahnya menggunakan lengan sebagai tameng.

Tiba-tiba, suara pintu terbuka dan seorang tetangga masuk dengan tergesa-gesa. "Lucas! Aku dengar teriakan, ada apa ini?" Lucas menarik tangannya kembali dan mengubah ekspresinya menjadi lebih tenang.

Alice merasa air matanya mengalir, rasa terimakasih kepada kakek Anderson itu menggantikan rasa takut sejenak. Dia berusaha tersenyum meski bibirnya bergetar.

"Tidak ada apa-apa kek, aku baik-baik saja. Hanya saja barusan ada kecoak lewat" ucap Alice bohong.

kakek Anderson itu menatapnya dengan prihatin sebelum akhirnya memandang Lucas dengan tatapan tajam. "Lucas, kita perlu bicara di luar sebentar"

"Maaf kek, aku harus mandi. Nanti saja kalau mau mengobrol, setelah aku pulang kantor" tolak Lucas dan masuk kedalam kamar mandi.

Kakek Anderson menghela nafas sabar, dan pergi meninggalkan kamar mereka.

Alice duduk di tepi ranjang, tangannya masih gemetar. Dia menatap ke luar jendela, bertanya-tanya apakah suatu hari nanti dia akan menemukan sedikit kebahagian yang selama ini seperti elusif baginya.

Alice menuju ke ruang ganti untuk memakai pakaiannya, setelah itu dia mengambil baju ganti untuk suaminya dan menaruhnya di atas ranjang.

Ceklek....

Lucas keluar dari dalam kamar mandi, dia melihat istrinya sedang mengeringkan rambutnya sambil duduk di meja rias. Tanpa sepatah kata pun Lucas berjalan mendekati meja dan memakai pakaiannya yang sudah di siapkan oleh Alice, matanya tanpa sengaja melihat noda merah di atas sprei.

"Dia masih virg*n" gumam Lucas.

Dia pun berbalik dan melihat kearah istrinya.

"Mengenai kejadian tadi malam, anggap saja tidak terjadi apa-apa" ucap Lucas menghentikan ucapannya sejenak.

"Ini cek untukmu, kamu bisa menulis nominalnya sendiri. Anggap saja ganti rugi untuk kesucianmu yang sudah aku renggut" ucap Lucas.

Alice berdiri terpaku, matanya memerah dan air mata mulai menetes di pipinya. Dia menatap Lucas dengan pandangan yang hancur, hatinya terasa remuk. Lucas, yang seharusnya menjadi pelindung dan pemberi kasih sayang, kini berdiri di hadapannya seperti seorang asing yang tidak memiliki belas kasihan.

Dia menggenggam cek yang diberikan Lucas, tangan Alice gemetar. Suara Lucas yang dingin dan kata-katanya yang menusuk hati seakan-akan memecah keheningan ruangan itu.

"Anggap saja tidak terjadi apa-apa," katanya lagi, seolah-olah malam yang telah mengubah hidup Alice menjadi tak berarti.

Alice tidak bisa berkata apa-apa, suaranya tercekat. Dia hanya bisa menatap Lucas, mencoba memahami bagaimana orang yang sudah dia cintai dengan sepenuh hati bisa mengucapkan kata-kata yang begitu kejam. Di tengah keheningan yang menyakitkan itu, Alice menyadari bahwa hubungan mereka mungkin tak akan pernah sama lagi.

Tanpa banyak kata Alice meraih tasnya dan memilih pergi meninggalkan kamarnya.

Melihat hal itu Lucas hanya mengendikkan bahunya acuh, tidak perduli dengan respon istrinya. Tidak sedikitpun dia merasa bersalah karena sudah mengambil kesucian istrinya secara paksa.

Lucas pun melangkahkan kakinya keluar kamar, menuju ke ruang makan. Terlihat kakek Anderson sudah duduk di sana sedirian tanpa Alice.

"Pagi kek" sapa Luca dan duduk.

"Pagi" balas kakek Anderson, "Dimana Alice?" tanya kakek Anderson ketika tidak melihat cucu menantunya.

"Mungkin sudah pergi" jawab Lucas cuek.

Kakek Anderson menghela nafas panjang, "Seharusnya kamu mencegahnya Lucas, bukan membiarkan dia pergi tanpa sarapan terlebih dahulu" geram kakek Anderson.

Tak...

Lucas menjatuhkan sendoknya, nafsu makannya tiba-tiba hilang. "Dia sudah dewasa kek, kalau lapar sudah pasti akan makan tanpa aku mengingatkannya terlebih dahulu" ucap Lucas, dia mengusap bibirnya dengan menggunakan tisu dan pergi begitu saja meninggalkan kakeknya sendirian di ruang makan.

Sementara itu di tempat lain, Alice berdiri di tepi halte bus, rambutnya tertiup angin kencang sore itu. Tangan kirinya menggenggam erat selembar cek yang diberikan oleh Lucas, suaminya.

Wajahnya yang semula cerah berubah muram seketika. Dia meremas cek tersebut, matanya nanar menatap ke arah sampah yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dengan langkah yang berat, Alice mendekati tempat sampah dan melemparkan cek tersebut tanpa ragu.

"Saya bukan jal*ng yang bisa dibeli dengan uang!" bisiknya lirih, namun penuh dengan keteguhan.

Setelah membuang cek tersebut, dia kembali ke tempatnya semula, menunggu bus yang akan membawanya pergi dari segala luka yang telah diberikan oleh Lucas.

Sambil menunggu, tangannya yang bebas mengusap air mata yang mulai berjatuhan, mencoba menguatkan diri dalam diam. Hatinya terasa remuk, namun keputusannya kali ini tidak akan goyah lagi. Dia tidak mau lagi harga dirinya diinjak-injak, apalagi dianggap sepele oleh orang yang seharusnya melindunginya.

1
Novansyah
lanjut kk kalau bisa sekali update nya 4 sampai 5 bab kk biar enak bacanya
Srie Handayantie
aku bner2 ingin mengumpat mu lucass , dan untuk alicee sadarr heyy sadarrr pergii kek jgn hnya nangis GK berguna 😠
Srie Handayantie
labrakkk kek aliceee jgn diem Bae elah greget guee 😬
Novansyah
bagus
Novansyah
lanjut kk kalau bisa sekali update nya 4 sampai 5 bab kk biar enak bacanya
Novi Pardosi
suka sih bacanya
tapi lama² muak juga liat Alice ini
terlalu menye, taunya nangis
apa salahnya melawan Lucas sih
thor buatlah sedikit tegas Alice jadi istri
meski tak dianggap , harusnya bisa menjaga harga diri
taunya nangis, diam
partini
dah nangis aja terus sampai berdarah darah ku rasa itu yg terbaik buat kamu Alice
Zian Putri
menarik cerita na,gak sabar nunggu up nya
partini
ini cerita mengsedihhhh luar binasa menyek menyek karakter cewek nya cuma bisa nangis doang,,be strong aihhh lama lama gumussss ini mah
partini
aihh di gatal Napa tuduh bini yg gatal behhhh saiko ni orang
Srie Handayantie
egoisss bgt kau Lucas , mau enak sendiri . Mun bisa ma asa hyang nyuntrungkeun da 😠
partini
mau menang sendiri ini Lucas ,perlu di Sentil ini Thor si Lucas
aihhh bikin lah Alice strong woman Thor jangan terlalu myek menyek
Ziezah Azizah
lawan elis...
partini
Lucas kamu ga ada otak
partini
👍👍👍
partini
ihhh cemburu ,,ga tau malu
Srie Handayantie: bodohh sekali yaa si lucass ini, liat istri sma orang lain marahh lah dia sndiri gak bisa ngacaa sama kelakuan dia 🤦
total 1 replies
Srie Handayantie
jangan mau lice , Lucas masih seenaknya bgtu kalau dia berubah sdikit2 sikap kasar nya baru dehh 🤭
Srie Handayantie
Alice yg slalu berusaha sndirian berjuang sndiri smoga akhirnya Lucas sadarr ya lice ..
partini
hadirkan karakter baru Thor yg ganteng pari purna yg dekat ma Alice
Srie Handayantie
makan aja tuh gengsii , stelah pergi baru kerasa nantii 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!