NovelToon NovelToon
Gadisku Sayang Dimana Kamu

Gadisku Sayang Dimana Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:572
Nilai: 5
Nama Author: Rosida0161

Karena beda kasta maka Danudirja menitipkan bayi itu ke panti asuhan, pada Yunita putrinya dia berbohong mengatakan bayinya meninggal. Takdir membawa bayi itu pada ayah kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosida0161, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Dengan Mantan Calon Mertua

Sandra berdiri mengawasi muda mudi itu tanpa suara. Namun pandangan matanya membuat Tiara langsung meninggalkan Sandi, dan saat melewati Sandra gadis itu mengangguk santun.

Sandi langsung berdiri, "Duh Kakak ini membuat Tiara ketakutan, huh tiba-tiba muncul kayak mau nangkep orang," sungut Sandi yang telah membuat Tiara langsung meninggalkannya.

"Lagian kamu ngeganggu anak lagi kerja," ujar Sandra, "Ayo di ruanganku saja jangan membuat kosentrasi kerja orang terganggu,"

"Yang ngeganggu itu Kak Sandra, udah bagus Tiara kasih aku minum air,"

"Oh haus di ruangan Kakak juga ada air," ujar Sandra supaya adiknya tak mengganggu Tiara yang lagi kerja.

"Yaudah aku ke ruangan Kak Sandra, tapi jangan menegur Tiara karena dia nggak salah, dia kerjanya udah kelar makanya tadi ngobrol sama aku," ujar Sandi mengikuti Sandra ke ruangannya.

"Tuh istirahat di sana," tunjuk Sandra ke pintu yang tertutup, dimana ada sebuah kamar untuk dirinya beristirahat.

"Oke aku tidur dulu bentar,"

Tiara yang kembali ke dapur langsung mendekat pada Bira "Bu Bira tadi aku memberi Kak Sandi satu gelas air, lalu ngobrol eh tahu-tahu muncul Kak Sandra, apa mungkin dia marah padaku ya, Bu Bira,"

"Pasti Non Sandra datang untuk menegur Den Sandi karena datang pas waktu jam kerja," ujar Bira, "Sudah tidak udah usah cemas pasti Non Sandra maklum kalau Tiara bercakap cakap dengan Den Sandi itu dikarenakan karena Den Sandi yang telah menolong membawa Tiara ke sini,"

"Muda mudahan begitu ya, Bu Bira," harap Tiara karena jika dirinya dipecat bisa repot darimana dapat uang untuk kebutuhannya sehari-hari nanti?

\*

Risman dan Ira masih terus berpikir kok bisa Tiara itu masih cucu keponakan Danudirja.

"Ya namanya perjalanan nasib, Mas, siapa yang tahu," ujar Ira pada Risman supaya suaminya itu jangan lagi banyak memeras otak memikirkan hubungan Tiara dengan ayahnya Yunita.

Muncul Arya Perdana, "Maaf Pak kedatangan saya kemari atas permintaan Pak Danudirja,"

Risman dan Ira saling tatap.

"Beliau juga berterima kasih karena cucu keponakannya Anda yang mengasuhnya makanya belau tak mempersoalkan masalah Pak Risman yang membeli bayi Tiara dulu. Ya intinya beliau tak mempersoalkan masalah jual beli bayi Tiara dulu, sebagai mengundang Anda untuk membicarakan masalah Nona Tiara,"

"Mengundang saya?" Risman merasa aneh, kenapa Danudirja sampai mengundang dirinya.

Begitu pun dengan Ira, namun perempuan itu berpikir positif, undangan itu mungkin benar berupa tanda terima kasih pada suaminya.

"Karena Anda yang mengurus Tiara dan Anda juga Pak Risman yang mengenal Tuara maka Pak Danudirja mengajak Anda bekerja sama dalam pencarian Nona Tiara,"

Setelah berunding dengan istrinya maka Risman pun menerima undangan Danudirja untuk membicarakan pencarian terhadap Tiara

Maka Risman yang baru sembuh dari strokenya ditemani Ira datang ke cafe yang ditunjuk Danudirja bersama Arya Perdana.

Danudirja menerima kedatangan Rusman yang kini setelah hampir enam belas tahun tak bertemu, merasa agak gugup.

Namun Risman berusaha untuk tampak biasa saja. Sebagai yang lebih muda maka dengan santun tanpa mempersoalkan masa lalu mengulurkan tangannya.

Danudirja pun mengulurkan tangan. Ah dia rupanya tak pendendam akan ucapan kasatku dulu, batin Danudirja.

",Ini Ira istri saya sekaligus wanita yang memberikan semangat pada saya," saat mengucapkan tentang Ira lengan Risman merangkul pundak perempuan cantik namun sederhana itu.

"Saya Ira istrinya Mas Risman, Pak,"

"Ya," Ah mereka suami istri yang saling melengkapi, bagin Danudirja.

"Terima kasih kalian berdua sudah mengasuh dan memberikan kasih sayang pada cucu saya, eng maksud saya pada cucu saudara saya, iini sangat luar biasa,"

"Ya, Pak saya dan Mas Risman menganggap Tiara itu putri kami sendiri, apalagi kami tak punya anak selama lima belas tahun pernikahan," ujar Ira jujur.

"Ya sayangnya Tiara sekarang entah dimana," ujar Danudirja.

"Maaf, Pak Danu saya juga kehilangan jejak Tiara, tapi saat tahu Tiara lepas dari cengkeraman Sarkim saya dan istri dangat bahagia, paling tidak Tiara lepas dari penjualan manusia," cerita Risman.

Danudirja dan Arya perdana saling tatap.

"Maaf ya Pak Risman apakah Anda mengunjungi Sarkim di penjara?"

Rusman menggeleng.

"Lalu dari siapa Anda tahu jika Nona Tiara lepas dari tangan Sarkim?" kejar Arya Perdana.

Risman terdiam sebentar. Lalu menoleh pada Ira. Suami istri itu saling tatap.

Ira meraih tangan suaminya dan mengangguk seakan memberi isyarat supaya suaminya berkata jujur saja.

"Dari Yunita ..."

"Dari Yunita?!" Danudirja terkejut, bagaimana mungkin putrinya tahu tentang berita Tiara? Ini sungguh tak masuk akal, tegas batinnya, kenapa juga Risman bawa bawa Yunita, herannya.

"Maksud Pak Risman tahu Nona Tiara lepas dari cengkeraman Sarkim dari Ibu Yunita putrinha Bapak Danudirja?"

"Saya ralat Tiara belum berada dalam cengkeraman Sarkim, tapi putri angkat kamu itu berada dalam pengejaran anak buah Sarkim, dan kebetulan ditolong oleh Yunita, entah bagaimana cerita sehingga Yunita menolong Tiara ..."

"Risman maksudku yang menolong Tiara adalah Yunita putriku?" Danudirja lebih ingin meyakinkan lahi, karena Risman belum memberikan jawaban khusus pertanyaan tentang nama Yunita yang menolong Tiara.

"Ya benar Pak Danu yang menolong Tiara putri Bapak," angguk Risman.

Danudirja terkejut dan saling tatap dengan Arya Perdana.

"Anda yakin Ibu Yunita yang menolong Tiara?" Arya Perdana lebih ingin meyakinkan lagi.

"Betul," angguk Risman.

"Bagaimana mungkin itu terjadi Risman?!" Danu dirja rupanya tak yakin dengab pernyataan Risman tentang Yunita telah bertemu Tiara, bahkan menyelamatkan dari tangan anak buah Sarkim.

Danudirja tampak tegang. Dia sama sekali tak percaya darimana Risman tahu soal itu, toh putrinya tetap tinggal sendiri tak ada gafis belia remaja di rumahnya.

Sebaliknya Risman tampak tenang tak terpengaruh oleh sikap dan pertanyaan Danudirja yang tak mempercayainya.

"Kalau Pak Danu tak percaya silahkan tanyakan pada Yunita langsung," ujar Riman.

"Bagaimana mungkin Risman kamu jangan mengarang cerita," ujar Danudirja menatap lekat Risman.

"Suami saya tidak bohong, Pak, saya juga tahu soal ini," lalu Ira meyakinkan Danudirja soal ungkapan suaminya benar adanya.

"Pak Risman kami ingin kejujuran Anda dan juga Ibu Risman," ujar Arya Perdana menatap suami istri di depannya.

Risman langsung berdiri diikuti istrinya, "Kalau kalian berdua tak percaya ucapan saya ya sudah sebaiknya pertemuan ini disudahi saja,"

"Maaf Risman maaf bukan begitu," ujar Danudirja ikut berdiri, "Aku ... maksudku tolong ceritakan bagaimana Yunita bisa berada dalam persoalan Tiara," sambungnya menyentuh pundak Risman.

Ira meremas tangan Risman supaya duduk kembali.

Risman menoleh pada Ira. Perempuan yang selalu memberinya ketenangan itu mengangguk.

Maka Risman pun duduk kembali di kursinya diikuti Ira.

"Darimana kamu tahu yang menolong Tiara putriku?" Danudirja masih penasaran, "Otu yang ingin kutahu darimu, sedangkan aku ke rumah Yunita di sana tak ada gadis remaja,"

Bersambung

                                                     

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!