Ayra Khansa Adiba Dokter muda yang menjadi korban ke egoisan ke dua orang tuanya, ia hidup sendiri di ibu kota.
ia tak tau kemana ibunya pergi, sedangkan ayahnya sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Ayahnya memang bertanggung jawab atas pendidikan dan kehidupan Ayra, namun itu semua tidak di sukai oleh Ibu sambung dan saudara tirinya.
Yang membuat Ayra geram dan jengkel, dan Ayra bertekad untuk mengembalikan, semua uang ayahnya yang di keluarkan untuk membiayai kuliahnya.
Namun satu hal terjadi karena ulah kakak tirinya,yang membuat hidup Ayra berubah,apakah hidup Ayra berubah lebih apa atau malah memburuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DCMGA 18
" Assalamualaikum Wr. Wb"
Di ikuti dengan kepala menoleh ke kanan dan ke kiri, Alfarezeel dan Ayra baru saja menyelesaikan sholat berjamaah.
Setelah berdzikir dan berdoa, Alfarezeel menyodorkan tangannya ke arah istri barunya tersebut.
" kenapa?" tanya Ayra bingung.
Alfarezeel hanya menujuk tangannya denan matanya, Ayra yang tak faham, ia fikir suaminya itu meminta pijat,Ayra kemudian memijat tangan suaminya.
Alfarezeel berdecak, " salim bukan pijat"ucap Alfarezeel dengan datar.
Ayra kemudian membeo dan menyalami sang suami, " Oalah, bilang dong dari tadi" sahut Ayra.
Setelah itu Ayra menselonjorkan kakinya dan bersandar di bagian samping ranjang dan memainkan ponselnya.
Tiba- tiba saja seseorang tidur di pahanya dengan tenang, siapa lagi kalau bukan suaminya.
deg..
Jantung Ayra berdetak lebih kencang dari biasanya, hatinya tak karuan.
" Gus kenapa tidur di sini sih gus?" tanya Ayra sambil menggoyangkan kakinya pelan, agar Alfarezeel terusik.
Bukannya pergi Alfarezeel menahan kaki Ayra agar tidak gerak lagi "bisa diam tidak, saya hanya butuh tidur sebentar " ucap Ayra membuka matanya dan memandang wajah cantik sang istri dari bawah.
Ayra membuang muka ke arah lain, tampak sekali jika ia sedang gugup, " Ya - ya kan bisa tidur di kasur gus, kenapa harus di kaki saya sih" gerutu Ayra.
" memang salah jika saya tidur di pangkuan istri saya?" tanya Alfarezeel santai,lalu memejamkan matanya kembali.
" Yaa enggak sih.... tapikan saya hanya istri pengganti" jawab Ayra.
Alfarezeel tidak suka ketika sang istri mengklaim bawah dirinya adalah istri pengganti, entah mengapa padahal sebelumnya ia mengklaim Ayra adalah gadis yang tidak baik.
Alfarezeel kemudian bangkit dari tidurnya dan pindah ke atas kasur, Ayra tampak bernafas lega setelah sang suami pindah tempat.
Sedangkan di kamar lain Naura sedang mengamuk tidak jelas,membanting semua barang, Naura dan Umi Yasmin memang tadinya akan ikut namun dilarang oleh Kiyai Luqman, takut akan memgacaukan acara pernikahan Ayra dan Gus Al.
" Aaaaa" teriak Naura membanting semua barang hingga pecah.
Kiyai Luqman dan Umi Yasmin sedang berusaha menenangkan putri kesayangan mereka.
" kenapa jadi Ayra yang harus menikah dengan Gus Al? kenapa....." teriak Naura histeris.
" Naura Istigfar kamu, ini juga gara- gara kamu yang buat ulah, anak Abi yang jadi kena " bentak Kiyai Luqman yang sudah tak tahan melihat kelakuan anak sambungnya itu.
" Abi, kenapa Abi jadi nyalahin Naura, ini semua salah anak kesayangan Abi yang ganjen itu, pasti dia sudah menggoda Gus Al" ujar Umi Yasmin membela sang putri.
Plakkkk.....
Suara tamparan terdengar dan menggema keras, di ruangan tersebut,suasana menjadi mencengkam, Naura yang sedari mengamuk terdiam melihat sang ibu di tampar oleh Abi nya.
" Aku selama ini sudah cukup bersabar ya..sama tingkah kalian, yang selalu menjelek jelekan putri ku, selama ini aku diam, ternyata diam ku membuat kalian semakin semena- mena dengan putriku" Rahang kiyai Luqman mengeras, menahan amarah agar tidak semakin memuncak.
" Abi tega menampar Umi hanya karena membela anak jal* ng itu?" Suara Umi yasmin berubah menjadi serak menahan isak karena tamparan sang suami.
Kiyai Luqman berjalan mendekat ke arah sang istri perlahan namun pasti " siapa yang kau sebut j*lang? bukannya sebutan itu patut di sematkan ke anak kesayanganmu itu?" ucap kiyai Luqman pelan,namun terdengar dingin.
Naura yang tak mau melihat sang ibu di sakiti lagi mencari benda yang ada di sekitarnya.
Ia melangkah perlahan ke arah Sang Ayah tiri dan menyodorkan sesuatu ke arahnya, yang membuat kesadaran kiyai Luqman perlahan menghilang.
Sebuah gunting menancap di leher pria paru baya tersebut, Darah segar terus mengalir, bau anyir tercium di seluruh ruangan.
"Naura apa yang kamu lakukan?" teriak Umi Yasmin lalu menghampiri sang suami sudah terkapar lemah.
" Abi bangun abi" gumam Umi Yasmin.
Naura tampak gemetar di tempatnya, melihat apa yang baru saja ia perbuat, tangannya gemetar hebat, sebagian darah kiyai Luqman yang menempel di tangannya.
" maafin naura mi, Naura enggak bermaksud"
...****************...
Sedangkan Ayra tampak tengah kebingungan,pasalnya adzan ashar sudah berkumandang dan Alfarezeel masih terlelap dengan posisi awal, tidak berubah.
" Dia cuma tidurkan?" tanya Ayra memandang wajah suaminya dari jarak jauh.
" ganteng sih.... tapi kelakuannya susah di tebak" gumam Ayra.
Tak lama Alfarezeel tampak bergerak dan memgerjabkan matanya, Ayra pura- pura berjalan dan ingin melaksanakan sholat.
" Sekarang jam berapa?" tanya Alfarezeel dengan suara khas bangun tidur.
" Sudah Ashar gus" jawab Ayra sambil mengenakan mukena dan bersiap untuk sholat.
" Kamu mau sholat ?" tanya Alfarezeel melihat Ayra sudah siap dengan mukenanya.
" mau operasi Gus, sudah tau pakai mukena yaa mau sholat lah Gus" jawab Ayra ketus.
" yaa kan saya cuma tanya, tunggu saya ambil wudhu dulu, sholat bareng saya" ujar Alfarezeel kemudian berjalan ke arah kamar mandi.
Ayra menunggu Alfarezeel sambil memainkan ponselnya, tiba- tiba saja perasaannya tidak enak, entah mengapa ia kepikiran sang ayah, namun pikiran itu di buang jauh- jauh oleh Ayra.
" buat apa gue mikir dia lagi, paling juga lagi bersenang- senang" gumam Ayra.
Tak lama Alfarezeel keluar dengan rambut basah, ia memrapikan rambutnya yang setengah basah, membuat auranya bertambah, Ayra hingga melamun memandang sang suami.
cuppp
Ayra terbelalak ketika benda kenyal menyentuh bibirnya walau sebentar.
" Saya tau saya ganteng dan halal untuk kamu lihat sepuasnya tapi mulutnya di tutup takut ilernya keluar" ujar Alfarezeel kemudian kembali ke kamar mandi untuk mengambil wudhu lagi.
" Gus Alllllll" teriak Ayra ketika sadar sesuatu.
Sedangkan Alfarezeel hanya tertawa tanpa mengeluarkan suara.
" ternyata tidak seburuk itu, menikahinya " gumam Alfarezeel.
Alfarezeel berpapasan dengan Ayra ketika keluar dari kamar mandi, wajahnya tampak kesal dengan rambut yang sedikit berantakan.
" Apa ?" ketus Ayra.
Alfarezeel hanya menggelengkan kepalanya "cepat saya tunggu" ujar Alfarezeel.
Ayra kemudian menatap lekat ke arah suami, sedangkan Alfarezeel membalasnya, dengan gerakan perlahan Ayra menyentuh pergelangan tangan suaminya.
" upsss sorry anda harus wudhu lagi gus" Ujar Ayra di sambung dengan tawa kemenangan.
Namun Alfarezeel tak mau kalah, ia berjalan berlahan ke arah Ayra yang membuat Ayra terkunci di antara dirinya dan tembok, wajah Ayra tampak pucat pasi, dan badannya mulai tegang.
" Gus anda mau ngapain Gus?" tanya Ayra sedikit gugup.
" bibir kamu membuat saya candu Ayra" jawab Alfarezeel terdengar santai namun tegas.
Saat Alfarezeel mulai mendekat hanya jarak kurang dari satu cm, pintu di ketuk paksa oleh seseorang dari luar.
" siapa sih?" gerutu Alfarezeel, kemudian menjauh dari Ayra.
" cepat wudhu dan tunggu saya" pinta Alfarezeel pada sang istri.
" huh"
segitu GK pedulinya kah ia pd anak kandungnya .. selalu dapat ketidak adilan dr ibu/kakak tirinya
semangat ya!
semangat selalu ya kak🤍