NovelToon NovelToon
MENGANDUNG BENIH SI BOSS

MENGANDUNG BENIH SI BOSS

Status: sedang berlangsung
Genre:Saling selingkuh / Pernikahan rahasia / Perjodohan / CEO / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:214
Nilai: 5
Nama Author: Mama Rey

Mira tiba-tiba terjebak di dalam kamar hotel bersama dengan Angga—bosnya yang dingin, arogan, dan cuek. Tak disangka, setelah kejadian malam itu, hidup Mira benar-benar terbawa oleh arus drama rumah tangga yang berkepanjangan dan melelahkan.
Mira bahkan mengandung benih dari bosnya itu. Tapi, cinta tak pernah hadir di antara mereka. Namun, Mira tetap berusaha menjadi istri yang baik meskipun cintanya bertepuk sebelah tangan. Hingga suatu waktu, Mira memilih untuk mundur dan menyudahi perjuangannya untuk mendapatkan hati Angga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Rey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIBA-TIBA SEKAMAR

"Ingat ya, Mir ..., pernikahan kita ini adalah pernikahan drama. Aku tidak pernah menginginkan pernikahan sialan ini. Dan aku sama sekali tidak mencintaimu. Paham!" Angga menatap wajah Mira dengan geram. Terlihat jelas bahwa dia sangat kesal.

"Maaf, Pak." Mira menunduk tanpa menatap wajah bossnya. Dia juga syok dengan apa yang telah terjadi pada dirinya.

"Aahhh ... kenapa kita harus satu kamar sih malam itu, Mir? Semua ini benar-benar bullshit." Pria itu mendesis sebal.

"Lihatlah! Gara-gara perbuatan bodohmu, aku hampir kehilangan jabatanku. Sial ...!" umpatnya berulang kali. "Aku bahkan hampir dicoret dari KK sama Papa!" sungutnya.

"Apa yang harus aku katakan kepada Carla? Kami bahkan akan menikah beberapa bulan lagi." Angga memijit pelipisnya dengan wajah kesal.

"Kenapa Bapak terus menyalahkan saya? Saya bahkan tidak melakukan apapun! Saya juga tidak tahu kenapa malam itu kita tiba-tiba berada di dalam satu kamar, Pak. Sumpah! Saya tidak paham bagaimana itu bisa terjadi." Wanita itu mencoba menjelaskan.

Namun bukan pemakluman yang ia dapatkan dari sang Boss, melainkan kemarahan Angga yang kian menjadi.

BRUAAK!

"Diamlah dan tetaplah jaga batasanmu! Aku tidak meminta penjelasan dari mulutmu itu! Yang pasti, saat ini aku sangat membencimu. Sangat ...!" Mata Angga terbelalak lebar.

"Satu hal yang harus kau tahu! Aku akan tetap menikah dengan Carla tanpa persetujuan mu!" tegasnya.

"Kau harus tahu bahwa jauh sebelum kau masuk ke dalam hidupku, aku sudah memiliki kekasih hati yang akan tetap membersamaiku sampai mati sekalipun!" Angga kembali mendengkus.

"Apa hubungannya dengan saya, Pak? Saya tidak peduli dengan kekasih atau musuh Anda! Saya juga terjebak di dalam ikatan tidak pasti ini!" Mira pun membela diri.

"Diamlah! Suaramu itu semakin membuat kepalaku serasa mendidih! Diam, diam, dan diam ...!" Pria dingin dan menyebalkan itu pun berlalu pergi dari hadapan Mira tanpa melihat wajah gadis itu.

"Huuuuh, dasar boss sinting!" Mira pun menarik nafas panjang.

"Dia kira dia siapa? Sok keren dan sok laris amat!" sungutnya dengan wajah menekuk.

Mira adalah karyawan di sebuah perusahaan terkemuka di Jakarta. Dia menjadi seorang Acoounting terpercaya yang mahir dalam menghandle urusan keluar masuknya keuangan di perusahaan tersebut.

Wanita berusia dua puluh lima tahun itu kini dalam masalah besar. Di malam ulang tahun perusahaan, ia tiba-tiba berada di dalam satu kamar dengan CEO di perusahaan itu. Adalah Angga, pria dingin dan galak yang jarang tersenyum tapi sangat berkharisma.

Angga Teguh Arthoyudo, putra sulung Bapak Bambang Arthoyudo, salah satu keluarga kaya raya di ibukota. Angga memiliki wajah yang tampan, badan sixpack, lengan kekar, dada bidang, dan senyuman maut khas miliknya. Tapi ... dia jarang tersenyum dan tidak banyak bicara. Dia tekenal dingin dan jutek.

Sedangkan Mira, wanita itu memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang proporsional. Mira juga cerdas meskipun dia hanya berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Mira juga nol dalam urusan percintaan. Dia tidak pernah berpacaran selama ini.

****

FLASH BACK ON

"Kamu ngapain di sini?" teriak Angga dengan wajah meradang. Ia tersentak kaget saat mendapati Mira tengah memeluk tubuhnya, keduanya saling berpelukan dan terlelap.

Mira yang masih tidur pun tetap terdiam.

"Hei, bangun!" Angga mengguncang tubuh gadis itu dengan kasar.

"Hei, bangun! Kamu ini siapa kok berani-beraninya tidur sekamar dengan saya? Sadar dikit dong!" Angga menepis kasar tubuh Mira.

Mira mengerjap, lalu mebggeliat berulang kali, ia mengucek matanya, lalu memicing tajam. Tiba-tiba ia tersentak saat mendapati ada sesosok pria tak berbaju di hadapanya, ia pun sontak berteriak.

"Awwwhhh!" pekiknya.

Mira mendapati tubuhnya hanya memakai BH dan CD itu terbalut di dalam selimut, sedangkan Angga hanya memakai CD dan nampaklah perut rata dan mirip roti sobek di perutnya yang kekar dan atletis, juga seonggok daging yang menonjol kaku seakan memaksa untuk melesat dari balik celana dalam berwarna abu-abu itu.

"Pa Pa Pa Pak Angga?" Mira terbelalak. Ia menangkupkan tangan ke mulutnya saat menyadari siapakah yang saat ini ada di hadapannya.

Ya, dia adalah Angga Teguh Arthoyudho. Pewaris tunggal yang menjadi CEO di perusahaan tempat Mira bekerja.

"Hei ...! Apakah kamu sudah gila? Apakah kamu sengaja menjebakku? Jawab !" Angga kembali meneriaki gadis di hadapannya.

"Sa sa sa saya ..., kenapa saya bisa ada di sini, Pak? Ini dimana?" Mulut Mira masih ternganga.

"Diamlah, Jalang! Dasar betina gatal! Kamu pasti sengaja menjebak saya untuk mendapatkan kekayaan keluarga saya! Iya, kan?" Suara Angga memekik di telinga Mira.

Mira pun mendengkus sebal.

"Saya tidak seburuk itu, Pak!" sahutnya dengan bibir mecucu.

"Lalu apa? Kau mau uang? Katakan saja ... berapa juta yang kamu inginkan? Seratus juta? Lima ratus juta? Atau satu milyar?" Mata Angga terbelalak lebar.

Mira pun kembali mendengkus, ia menarik dan membalutkan kain sprei ke tubuhnya yang hanya memakai dalaman.

"Kita habis ngapain, Pak?" Gadis itu menoleh dengan tatapan bingung.

"Kita? Kamu yang habis ngapain? Kamu pasti sengaja kawin dengan saya agar kamu bisa memeras saya. Iya kan?" sahut si Angga dengan geram.

"Tidak, Pak! Tidak! Saya tidak tau kenapa saya bisa ada di sini. Sumpah demi apapun!" Mira mulai panik.

"Aaahhhh ...! Diamlah! Jangan bermain drama! Sana keluar, cepat! Aku muak melihat wajahmu itu! Fuck!" Angga terus merutuk tiada henti.

Tanpa berbicara banyak, Mira segera memakai bajunya dengan cekatan. Dia segera bersiap tanpa melihat wajah bossnya yang tengah menekuk geram.

"Angga ...! Buka ...!" Terdengar seseorang meneriaki Angga dari luar.

DOOR DOOR DOOR

DOOR DOOR DOOR

Pintu kamar pun digedor dengan keras sekali.

"Papa?" Angga tersentak kaget.

"Angga, buka pintunya!" pekik suara pria dari luar.

Angga semakin membelalakkan mata hingga bulat sempurna.

"Buka pintunya, atau kami dobrak!" pekik pria di luar kamar hotel itu.

BRUAAKK!

Tanpa menunggu lama lagi, pintu kamar sudah terdobrak dan terbuka dengan paksa.

Angga dan Mira ternganga saat pintu kamar terbuka. Di sana sudah ada Nyonya Ice Artoyudho dan Tuan Bambang Artoyudho yang tengah berdiri di depan pintu.

"Angga ...! Bisa-bisanya kamu melakukan hal keji begini?" Pak Bambang menatap putranya dengan geram. Ia berjalan menghampiri Angga dengan rahang mengeras dan tatapan membara.

"Pa ... semua ini bisa Angga jelaskan. Angga tidak salah, ini tidak seperti yang Papa kira." Pria itu mencoba menjelaskan kepada sang ayah.

PLAAAKKK ....!

"Dasar anak tak tau diri! Berani-beraninya kamu tidur dengan bawahanmu di saat ada acara besar begini! Dicari-cari seluruh tamu sedari tadi ..., tapi malah berduaan di sini dan memadu kasih?!" Pak Bambang menampar pipi putranya dengan keras.

Angga meringis. "Iissshhh ...," desisnya dengan pipi memerah.

"Pa ... wanita ini yang menjebakku. Dia yang membawaku ke tempat ini. Dia ingin memeras kita, Pa." Ia mencoba membela diri.

"Kau pasti minum terlalau banyak! Bahkan bajumu sangat berbau menyengat." Bu Ice berbicara tanpa menatap wajah putranya.

"Pakailah bajumu! Pulanglah lewat pintu belakang! Banyak tamu yang mencarimu dan kukatakan kau sedang meeting dengan klien lain dari Singapura. Jangan sampai kamu menghancurkan acara besar dan penting ini," pekik Pak Bambang dengan tatapan garang.

"Kita lihat CCTV besok pagi. Kalau sampai kamu terbukti bersalah, kamu harus menanggung konsekuensinya. Papa akan mencopot jabatanmu tanpa meminta persetujuanmu. Paham?" Pria tua itu mendengkus.

"Seluruh fasilitas yang Papa berikan, akan Papa tarik kembali!" tegasnya, lalu pria itu berlalu dari hadapan putranya dengan wajah amat meradang.

BRAAAK

"Aaaaaaahh shiit ...!" Angga memekik kesal saat kedua orang tuanya pergi. Diapun menendang apapun yang ada di hadapannya.

BUAK BRUAK BRUAK BRUAK

"Semua ini salahmu! Dasar perempuan murahan!" Pria tampan tapi dingin itu mendelik tajam ke arah bawahannya.

Ia pun segera bergegas pergi ke lantai bawah lewat pintu belakang, karena masih banyak tamu yang tengah menikmati pesta. Malam itu adalah acara ulang tahun perusahaan milik Pak Bambang yang dipegang oleh Angga, putra semata wayangnya.

"Ya Tuhan ... ini apa yang sebernarnya terjadi?" bisik Mira yang masih terduduk lesu di tepian kasur dengan wajah melongo dan syok.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!