NovelToon NovelToon
Kuntilanak Merah

Kuntilanak Merah

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Horor / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Iblis
Popularitas:96.3k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Rel kereta api di bagian Utara kampung pandan Arum menjadi hangat di perbincangkan belakangan ini, sebab beberapa orang pernah melihat akan keberadaan seorang wanita memakai gaun berwarna merah.

Bila sudah ada yang mengatakan melihat wanita itu maka dapat dipastikan esoknya akan ada yang meninggal dunia, menurut kabar yang beredar wanita itu adalah korban pembunuhan dari suami sendiri dan wanita itu dalam keadaan hamil.

Siapa kah wanita bergaun merah itu?
Lalu siapakah suaminya?

ikuti terus kisah ini bersama dengan Novita Jungkook, kisah ini tidak ada menjiplak karya mana pun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Rel kereta api

Toooootttt.

suara suling lokomotif sudah mulai terdengar dari kejauhan pertanda kereta api akan segera lewat di bagian sini, Umar yang berjaga menutup palang kereta api segera bersiap dan melihat apakah ada yang sedang nekat untuk tetap menerobos walau sudah terdengar peringatan bahwa kereta api akan segera melintas kawasan ini.

Kadang kala masih ada juga yang mau menyerobot dan tetap saja melintas walau sudah mendengar suara suling lokomotif dari kereta api, padahal bila sudah terlindas dengan ban kereta api maka dapat dipastikan mereka semua akan menjadi bubur dan pasti nanti akan Umar juga yang mendapat teguran karena dia di anggap tidak konsisten menjaga palang kereta api.

"Uh malam ini dingin sekali, mana gerimis pula." keluh Umar dan segera masuk di dalam pos lagi.

"Apa, gerimis pula malam ini?" Surya menatap Umar.

"Iya, tidak lebat tapi cukup membuat tubuh terasa dingin dan suasana menjadi kurang nyaman." Umar menghisap rokok yang ada di tangan sejak tadi.

Surya mengintip dari jendela karena dia sudah hafal dengan suasana yang seperti ini, mereka sudah lama kerja di sini dan jadi sudah hafal berbagai macam segala kondisi yang agak membuat tubuh merinding seketika, bila tidak yang bermental kuat maka dapat di pastikan mereka sudah undur diri sejak dahulu.

Kalau suasana sudah seperti ini maka mereka harus menjaga sikap dan juga ekstra hati-hati agar tidak ada yang menjadi tumbal, tapi kadang mereka yang sudah berhati-hati agar jangan sampai ada nyawa melayang namun tetap saja ada orang yang ngeyel sehingga mau tidak mau kecelakaan seringkali terjadi di bagian sini.

"Wes tidak akan ada apa-apa." Umar berusaha untuk tetap tenang.

"Ini malam Jumat Kliwon." Surya berbisik lirih pada temannya ini.

"Ya, aku juga baru sadar kalau ini malam Jumat Kliwon." Umar mengangguk dan kembali menatap sekitar pos.

"Nah kan!" Surya berkata agak keras karena matanya menangkap sesuatu di seberang rel.

Umar segera menoleh dan ikut melihat ke arah pandangan mata Surya saat ini, tapi dia tidak melihat apa yang tengah Surya lihat sehingga merasa agak bingung. tapi dari ekspresi Surya saja Umar sudah bisa menebak bahwa ini ada yang tidak beres, sebab temannya yang satu ini memiliki firasat kuat.

"Dia ada di seberang jalan sana!" Surya cepat memegang buku Yasin yang selalu tersedia di laci meja kerja.

"Ya Allah tolong lindungilah kami yang sedang bekerja untuk mencari sesuap nasi." Umar berdoa dengan suara lirih.

"Jangan ganggu kami di sini, Nduk! kami tidak tahu yang terjadi pada dirimu." Surya mengusap wajah berulang kali.

Namun tak lama suara gemuruh kereta api segera menghalangi pandangan surya yang tetap tidak berkedip ketika melihat seorang gadis atau wanita yang tengah berdiri di seberang rel, pakaian nya berwarna merah darah dan agak compang-camping sehingga membuat siapa saja merasa sedikit kasihan bila melihat wanita itu.

"Ya Allah!" Surya mengusap dada dengan hati yang agak lega.

"Semoga setelah kereta lewat maka dia tidak akan ada lagi di sana." Umar juga takut walau dia belum pernah melihat wujud wanita itu.

"Aku kalau melihat seperti ini secara langsung kok ya lemes." Surya memang gemetar dan wajah terlihat begitu pucat.

"Ya Allah seperti inilah mencari sesuap nasi untuk keluarga, tolong lindungi kami." Umar berdoa tulus.

"Kereta akan selesai melintas, semoga saja dia memang sudah tidak ada lagi di sana." Surya harap harap cemas dan juga tegang karena takut bila wanita itu masih berdiri di sana.

"Apa benar kabar yang beredar bahwa dia di bunuh oleh suami sendiri?" Umar malah bertanya demikian karena dia sangat penasaran.

"Kampret! ya mana aku tahu kok malah kau tanya pula denganku dengan suasana yang seperti ini." Surya jadi ingin marah karena Umar malah bertanya sekarang dan sedang di lokasi yang sama pula.

Umar pun menutup mulut menyadari apa yang telah dia lakukan adalah hal yang salah, suasana lagi mencekam dan juga sudah pasti Surya sedang dilanda rasa ketakutan yang begitu besar sehingga tidak enak sekali untuk membahas arwah wanita itu di sini, takut bila nanti mendadak malah dia ikut masuk di dalam pos dan ngobrol bersama mereka.

...****************...

Digo duduk di pos dan ikut berbincang dengan para temannya yang sedang asyik bermain kartu, dia memang agak telat karena tadi ingin mencari sesuatu yang menarik sehingga bisa membuat hati gadis yang dia taksir sedikit terbuka karena sudah lama sekali perjuangan ini tapi tidak membuahkan hasil.

"Dari mana kamu kok baru datang?" Arka menatap Digo.

"Lah aku ya cari sesuatu menarik seperti katamu itu." jawab Digo sambil membuka ponsel.

"Teman sudah punya anak tapi kok masih sibuk saja mengejar cinta!" Arka mengejek temannya ini.

"Anak Arka sudah tiga tahun dan aku juga sebentar lagi akan punya anak." Udin menatap Digo.

Digo yang di ejek cuek saja karena dia tidak peduli dengan ejekan mereka semua, kalau saja gadis itu mau menerima cinta dia maka sudah pasti Digo akan segera menikah dan tidak akan untuk pacaran lebih lama. ini yang di kejar saja masih terus mengelak, jadi bagaimana pula mau segera menikah seperti yang lain.

"Jangan bilang nanti malah jatuh cinta pada Khodijah!" ejek Rizki kepada Digo.

"Gila, aku tidak mau punya menantu setua ini." Arka langsung menolak karena tidak mau.

"Tenang, masih ada anak Udin kalau Arka tidak merestui hubungan mu." Riski masih terus saja mengejek Digo.

"Masih mending aku berusaha untuk mengejar cinta gadis yang ku sukai, lihat lah diri mu itu yang sampai saat ini belum ada cocok jadi aku curiga bahwa memang kau seorang gay!" Digo ganti mengejek Rizki.

Rizki yang di ajek seperti itu langsung merah padam karena tidak terima di katakan sebagai gay, sudah jelas dia adalah pria yang normal dan naksir pada seorang wanita tapi yang di takdir malah janda kembang sehingga tidak di restui oleh orang tua dan Riski memilih untuk memendam saja perasaan ini.

"Ar, kau pernah dengar tidak soal rel kereta api yang ada di ujung desa?" Udin menatap Arka.

"Pernah, aku juga pernah ke sana untuk mencari tapi ternyata dia tidak ada." jawab Arka yang langsung paham kemana arah pembicaraan Udin.

Sebab sekarang memang menjadi topik hangat soal keberadaan arwah yang kadangkala muncul di rel kereta api untuk memberi tanda bahwa tidak lama lagi akan ada kecelakaan, Arka sudah ke sana untuk mencari tahu tapi sayang nya tidak bertemu dengan kuntilanak merah itu.

Selamat siang, tolong like dan komen nya ya.

1
Nureliya Yajid
lanjut thor
NoviTa jungkook: siap bes🤭
total 1 replies
Dwi Anto
pagi othor cantikķk
NoviTa jungkook: iya sayang ku🔥
total 1 replies
Nengsih Irawati
Nanti pun akan ada saatnya km bucin Lo Juna,,,ayo cepat tangkap iblis yg mengganggu Digo
NoviTa jungkook: iya bes🤭
total 1 replies
Hafiez Alief
eemmmmm asikk
K & T K & T
MET pagi jg Bess..
Kunti merah atau iblis lain yg ganggu Digo🤔
NoviTa jungkook: entah lah bes
total 1 replies
Ayu Putri
Kunti merah itu Jen,kan sempet gelut SM xiela
NoviTa jungkook: iya kan ya bes🤭
total 1 replies
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Marufah Rufah
mungkin itu ibu Niki itu dia kn suka mkn bangkai kli ini manusia yg dia mkn😄
Reni
walahhh ada yg lebih kuat lagi
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Marsiyah Minardi
Selamat malam selamat rehat
tse
terima kasih kak.. untuk hari ini...
bacanya abis pulang kerja di saat stress karena pekerjaan yang menumpuk dan semua minta selesai sedangkan tangaku cuma 2...
selamat malma ka... lanjut besok ya buat semangat aku mengawali hari...
Eli Rahma
mksh thor jumpa besok lg..semangt..
Endang Sulis
terimakasih thor sudah up lima bab,apa tangan si Rudi disisakan agar membuat panasaran Arya dan yang lainnya?
Mamake Nayla
lah...bisa nyanui dia...kirain cma bisa hahahihi doang🤣🤣🤣
Betri Betmawati
masih untung setan nya meninggal kan tangan sirudi untuk meninggalkan jejak bahwa sirudi sudah diamankan nya dalam perut nya.
Nilam bnar klu tu setan makan menggunakan perut nya
kyak monster seram nya
Arlena Lena
dan akhirnya kdng like dusg komen susah
hpne mlayu dewe🥴
ρυтяσ✨
trimakasih banyak mak...

dan akhir'y di buat metong juga manusia yang sok berani dan sok kuat, mana kang ngeyel pula🤣🤣🤣emang bagus kalo metong biar g bikin orang waras stres dengan kelakuan'y
ρυтяσ✨
lah akibat orang susah kan karna dia tidak mau mendengar kan nasihat orang lain, dia jadi terluka karna mencari masalah sendiri toh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!