NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Sang Dewi Semesta

Reinkarnasi Sang Dewi Semesta

Status: tamat
Genre:Pembaca Pikiran / Selingkuh / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Setelah meninggal karena tenggelam saat menolong anak kecil, Nadra Elianora, gadis modern yang ceria dan blak-blakan, terbangun di dunia kuno dalam tubuh Li Yuanxin seorang gadis malang yang dibuang oleh tunangannya karena sang pria berselingkuh dengan adik tirinya.

Tersesat di hutan, Nadra membangun gubuk, hidup mandiri, dan menggunakan ilmu pengobatan yang ia kuasai. Saat menolong seekor makhluk terluka, ia tak tahu bahwa itu adalah Qiu Long, naga putih ilahi. Dari pertemuan konyol dan penuh adu mulut itu, tumbuh hubungan ajaib yang berujung pada kontrak suci antara manusia dan hewan ilahi.

Tanpa disadari, kekuatan dalam diri Nadra mulai bangkit kekuatan milik Sang Dewi Semesta, makhluk tertinggi yang jiwanya dulu dipecah ke berbagai zaman untuk menjaga keseimbangan dunia.

Kini, dengan kepintaran, kelucuan, dan keberaniannya, tak hanya menuntut balas atas pengkhianatan masa lalu, tapi juga menapaki takdir luar biasa yang menunggu: menyelamatkan dunia dan mengembalikan cahaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 – Kematian dan Kebangkitan di Dunia Asing

Hujan turun deras membasahi langit kota. Jalanan yang biasanya ramai kini sunyi, hanya suara air mengalir di parit yang menemani seorang gadis yang tengah berlari tanpa payung.

Nadra Elianora memegangi ponselnya yang sudah basah kuyup, wajahnya panik. “Aduh, kenapa juga aku lewat jalan taman?! Ini malah banjir... hah?”

Dari kejauhan, ia melihat sesuatu bergerak di permukaan danau yang meluap. Sosok kecil, seperti anak-anak yang terjatuh dan berusaha menggapai udara. Tanpa berpikir panjang, Nadra melempar tas dan melompat ke air.

“Tenang, dek! Kakak datang!” seru Nadra

Airnya dingin dan deras. Ia berenang sekuat tenaga, tangannya berhasil meraih lengan kecil anak itu dan mendorongnya ke tepian. Tapi arus balik menyeret tubuh Nadra kuat sekali.

“Haah....tunggu!” serunya, namun tubuhnya ditarik pusaran air. Dunia berputar, dadanya sesak, pandangannya kabur. Satu-satunya yang ia lihat terakhir kali hanyalah langit abu-abu dan bayangan seseorang memanggil namanya.

Gelap.

Sunyi.

Lalu…

Cahaya hangat menyentuh pipinya. Burung-burung bernyanyi. Aroma bunga liar mengisi udara.

“Ehmm?” Nadra membuka mata, menatap langit biru yang begitu jernih. Ia duduk perlahan, lalu membeku.

Di sekelilingnya ada pepohonan besar menjulang tinggi, air sungai berkilau jernih di sisi tubuhnya. Ia tidak sedang di rumah sakit. Tidak di kota. Tidak di dunia yang ia kenal.

“Aku… di mana ini?” gumamnya bingung.

Ia menatap tangannya ramping, pucat, dan berbeda dari biasanya. Lalu pandangannya jatuh pada bayangan di permukaan sungai. Wajah yang menatap balik bukan dirinya. Rambut hitam panjang terurai, kulit seputih salju, dan sepasang mata gelap yang lembut tapi tampak sedih.

“W-wait, ini bukan aku! Jangan-jangan… aku reinkarnasi kayak di novel-novel itu?” serunya kaget

Ia mencubit pipinya. “Aw! Aduh sakit! Jadi ini nyata?!”

Belum sempat berpikir lebih jauh, nyeri tajam menyerang kepalanya. Potongan kenangan asing membanjiri pikirannya, seorang gadis berpakaian sutra merah muda berlutut di tengah hujan, diseret pelayan keluar gerbang besar.

“Li Yuanxin, mulai hari ini kau bukan lagi tunangan Tuan Muda Mo! Kau menodai nama keluarga!”

“Tidak! Aku dijebak! Aku tidak melakukan apa pun!”

Namun tidak ada yang mendengarkan. Tubuh gadis itu dilempar ke sungai di belakang gunung.

Nadra memegangi kepala. “Oh Tuhan… jadi tubuh ini… tubuh gadis yang dibuang tunangannya?”

Ia menghela napas panjang. “Ceritanya klasik banget ya, tapi serius, nasibmu tragis banget, nona Li Yuanxin.”

Ia menatap aliran sungai yang tenang, lalu berdiri perlahan. “Kalau aku sudah dikasih tubuh ini, aku nggak akan biarkan hidupmu sia-sia. Kita balas dendam dengan elegan.”

Nada suaranya ringan, tapi sorot matanya tajam.

Hari pertama di dunia baru tidak mudah. Nadra berjalan menyusuri hutan, perutnya lapar, pakaian sutranya kotor penuh lumpur. Tapi semangatnya tak hilang.

“Setidaknya air sungainya jernih, bisa minum. Kalau lapar, tinggal cari buah liar. Hah, kayak camping, kan?” katanya sambil tertawa kecil.

Ia menemukan tempat datar dekat sungai dan mulai mengumpulkan ranting. Dengan pengetahuan modernnya, ia membuat api kecil menggunakan batu dan gesekan kayu.

“Terima kasih, Google, atas tutorial bertahan hidup yang dulu sering aku tonton!”

Setelah makan buah liar dan minum air, Nadra mulai memikirkan tempat tinggal. Ia mengambil batang bambu kering dan dedaunan lebar, lalu mulai membuat gubuk kecil sederhana.

Dua hari berlalu. Gubuk mungil itu akhirnya berdiri. Tak besar, tapi cukup untuk berlindung dari hujan. Ia menghias bagian depannya dengan bunga liar.

“Hmm, kalau ini dunia kuno, aku nggak tahu tahun berapa, tapi biarlah. Yang penting aku hidup.”Nadra yang sekarang sudah jadi Li Yuanxin

Sore itu, saat ia tengah mencuci di sungai, seekor kelinci putih muncul dengan kaki berdarah. Li Yuanxin langsung menghampiri.

“Kasihan kamu… sini, aku obati ya.”

Dengan hati-hati, ia mencuci luka itu, lalu menumbuk beberapa daun untuk dijadikan obat. Tangannya lincah seperti dokter sungguhan.

“Untung dulu aku suka baca buku herbal Cina, siapa tahu berguna… eh ternyata benar!” ujarnya sembari tersenyum

Kelinci itu menatapnya lama, lalu pergi setelah kakinya dibalut. Li Yuanxin tersenyum senang. Tapi malam harinya, suara gemuruh aneh terdengar dari hutan dalam.

Rasanya seperti raungan petir.

Ia keluar dari gubuk, menatap langit. “Petir? Tapi langitnya cerah…”

Tiba-tiba, kilatan cahaya putih menyambar di kejauhan. Tanah bergetar. Hewan-hewan berlarian menjauh.

Tanpa pikir panjang, Li Yuanxin mengambil tongkat dan berlari ke arah sumber cahaya.

Di tengah lembah, ia melihat sesuatu besar terbaring di antara pepohonan yang tumbang.

Seekor naga putih, bersisik berkilau dan bersayap besar, tubuhnya terluka parah. Darah peraknya mengalir ke tanah.

Li Yuanxin membeku. “Eeeeh… itu bukan… ular kan?”

Suara dalam yang berat menggema di kepalanya.

“Manusia kecil… beraninya kau mendekat?”

Nadra menatap naga itu, lalu bukannya takut malah mengangkat alis.

“Wah, kamu bisa bicara telepati juga? Mantap. Tapi hei, kamu berdarah parah tuh. Mau aku obatin?” tanya Li Yuanxin antusias

“Kau berani menawariku bantuan, padahal satu embus napasku bisa menghancurkanmu?”

Li Yuanxin menyilangkan tangan. “Ya terus mau gimana? Kamu mau mati di sini? Kalau kamu nggak mau aku bantu, ya udah, aku pergi. Tapi sayang banget, naga keren mati gara-gara gengsi.”

Naga itu diam. Tatapan matanya yang dingin berubah aneh. Tak ada manusia yang pernah berbicara seperti itu padanya.

“Kau… sungguh aneh.” ujar naga itu

“Terima kasih, aku sering dengar itu,” jawab Li Yuanxin santai. “Sekarang, diam dulu. Aku cari ramuan.”

Selama semalaman penuh, Li Yuanxin merawat luka naga itu tanpa takut. Ia mengganti perban dari daun, menumbuk herbal, bahkan memarahi naga karena bergerak terlalu banyak.

“Kalau kamu goyang lagi, jahitannya lepas, tau nggak?!”ujar Li Yuanxin

“Jahit? Apa itu?” tanya sang naga

“Ah sudah, kamu terlalu kuno. Pokoknya diam.” jawab Li Yuanxin

Meski terlihat konyol, perlakuan Nadra membuat naga itu terkesan. Esok paginya, ia menatap gadis itu yang tertidur di sampingnya setelah semalaman berjaga.

“Manusia ini… tidak seperti yang lain.”

Kilatan lembut muncul di matanya. Entah mengapa, di dada naga putih itu, sesuatu bergetar tanda awal dari kontrak spiritual yang belum ia sadari.

Dan dari kejauhan, langit tampak bergetar lembut, seolah semesta menyambut kembalinya sang jiwa yang dulu hilang.

Reinkarnasi Sang Dewi Semesta baru saja dimulai.

Bersambung

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lauren Florin Lesusien
dua orang keras kepala jika bersatu sangat lucu dunia tidak akan pernah sepi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lauren Florin Lesusien
waduh lucu ketawa sampai kepalaku dipukul centang nasi sama emak🤣🤣🤣🤣
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
/Facepalm//Facepalm/
Tiara Bella
wow....mantap....
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
cahaya pasti menang melawan kegelapan
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
tanpa mereka sadari, sebenarnya sang dewi semesta dan sang penjaga agung sama² keras kepala 🤣
beybi T.Halim
sekarang semua akan terlalu serius..,💪
Tiara Bella
wow mantap.....
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
lebih baik lagi kalau yuanxin dan pangeran mahkota satu tim melawan kegelapan, pasti menarik 😍
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
sang putra mahkota bisa jadi takdir nya yuanxin
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ketenangan yuanxin adalah badai besar yang akan menghancurkan keserakahan dan kelicikan ke 2 parasit itu
🔵≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
wahhh, apakah Liansheng akan jadi jodohnya Yuanxin?/Shy/
Wulan Sari: semoga saja berjodoh
total 1 replies
Phebe ZM
Aku suka dengan karya2mu Thor selalu menarik utk dibaca
inda Permatasari: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
apa yang kalian tabur itu pula yang kalian tuai.
saatnya sekarang tinggal menunggu balasan yang setimpal.
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
suka banget kata² ini
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
semoga jodoh nya yuanxin nanti orang yang lebih kuat dan berkuasa, agar lebih gampang membungkam para parasit
beybi T.Halim
mulai panas..,lanjut💪👍👍
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
good job yuanxin, balas mereka dengan cara yang syantik dan jadikan dirimu sultan yang sesungguhnya.
sultan itu bebas melakukan apapun bukan /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!