NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Pergi

Biar Aku Yang Pergi

Status: tamat
Genre:Berbaikan / Penyesalan Suami / Keluarga / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Biru_Muda

Jangan menikah saat hati kita belum bisa move on dan berdamai dari masa lalu, karena yang akan dirugikan tak hanya diri sendiri, namun juga pasangan baru kita. Hal itu yang pada akhirnya menjadi konflik pada hubungan Rania dan juga Andreas. Pernikahan mereka di ambang pada perpisahan karena masa lalu Andreas tiba-tiba datang ditengah-tengah mereka, terlebih sikap Andreas yang dingin dan cuek membuat Rania lelah untuk terus bertahan pada pernikahannya, karena seolah hanya dia yang selama ini memperjuangkan hubungannya. Ia pun akhirnya memilih untuk pergi. Tapi, bisakah ia pergi? Terlebih Saat Suaminya yang dulu dingin, tiba-tiba berubah dan jadi lebih perduli dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru_Muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salam Terakhir

Malam hari, pukul 20.00. Andreas akhirnya kembali pulang kerumah. Terlihat langsung masuk kedalam rumah, namun begitu masuk kedalam kamar ia tak melihat keberadaan istrinya. Ia keluar untuk mencari karena sebelumnya ia sudah mendapat laporan bahwa istrinya itu sudah pulang kerumah setelah dirawat dirumah sakit.

"Istriku ada dimana, bi?" Tanyanya pada bi Fatmi yang ada di dapur.

"Ibu Rania ada di dalam, pak, tadi saya masih melihat beliau masuk ke kamarnya" Kata bi Fatmi.

"Dia tidak ada dikamarnya"

"Eh, kalau begitu mungkin ada diperpustakaan, atau enggak diruangan film pak karena biasanya bu Rania suka menonton film" Ujar bi Fatmi mengingat kebiasaan majikannya itu.

"Hmm.."

Andreas berlalu mencari keberadaan istrinya itu ditempat yang dimaksud oleh bi Fatmi. Rumahnya memang ada perpustakaan kecil dan tempat untuk nonton film, bahkan untuk karaoke dan tempat olahraga. Walau mini itu cukup untuk menghibur diri ketika bosan, karena fasilitas yang lengkap tak perlu mencarinya diluar. karena semua sudah tersedia di dalam rumah.

Walau lengkap nyatanya tak membuat Rania bahagia karena kekosongan di dalamnya yang tak pernah ada tawa dan suka cita. Bahkan Andreas sendiri juga jarang menggunakannya karena jarang ada dirumah.

Sudah berada di dalam, Andreas tak melihat keberadaan istrinya di perpustakaan, ia balik mencarinya di ruang film dan ternyata memang benar Rania ada di dalam sedang tertidur di dampingi layar putih yang menyala di depannya. Andreas diam menatap Rania yang sedang tertidur. Ia jadi teringat soal Rania yang belakangan ini sedikit menjauhi dirinya.

Perlahan ia mulai mengangkat tubuh istrinya itu untuk memindahkannya kedalam kamar. Tak ada kata, ia hanya diam sembari menggendong tubuh Rania yang tertidur. Meletaknya secara perlahan di atas kasur dan kembali menatap wajah istrinya itu dalam diam.

Terlihat ingin mengatakan sesuatu ketika melihat wajah istrinya, namun tertahan dan tak bisa keluar, hingga ia memutuskan untuk masuk kedalam kamar mandi. Malam pun berlalu begitu saja bagi keduanya.

....

Ke esokan paginya, keduanya akhirnya bertemu di meja makan untuk sarapan. Seperti biasa, tak ada obrolan dari Andreas sedangkan Rania juga terlihat diam menikmati makananya.

"Hari ini apa kamu akan pulang?"

Akhirnya Rania pun membuka suaranya.

"Tidak tahu, memangnya kenapa?" Tanya Andreas balik.

"Ada hal penting yang harus aku katakan sama kamu" Balas Rania.

"Hal penting apa?"

"Nanti saja kita bicara, hari ini aku mau pergi ke yayasan dan panti asuhan untuk menyelesaikan sesuatu."

Andreas tiba-tiba merasakan perasaan aneh, namun tidak tahu dimana keanehannya. Melihat nada bicara Rania yang tidak seperti biasanya, atau pada ekspresi Rania yang terlihat lebih serius hari ini. Ia yang cuek ini terkendala soal komunikasi, bahkan tak bisa menanyakan keadaan istrinya yang habis dirawat dirumah sakit. Ia ingin bertanya lebih soal apa yang serius itu, namun jam sudah menunjukkan waktunya untuk pergi ke kantor.

"Kalau begitu aku pergi dulu" Pamitnya pada Rania yang kembali mengantarnya di depan pintu.

"Iya, hati-hati dijalan" Balas Rania dengan ekspresinya yang terlihat sedikit dingin.

Hal itu tentu dirasakan oleh Andreas. Ia masih merasakan perubahan dari sikap istrinya itu, setelah beberapa hari tak menyapa dan tak mengantarnya depan pintu saat ia akan kerja atau menjemputnya setelah pulang kerja, hari ini istrinya itu kembali mengajaknya bicara namun bukan menanyakan seputar dirinya yang mau makan apa atau berbicara soal hal yang ia dilakukannya akhir-akhir ini, melainkan soal serius yang ia sendiri tak tahu apa itu. Membuatnya bertanya-tanya dan penasaran, terlebih kali ini ekspresi istrinya terlihat aneh dan tidak seperti biasanya.

"Ini benar-benar menggangguku" Ujarnya sedikit frustasi.

Pikirannya kacau setelah masalah soal resort, soal Tery dan sekarang soal Istrinya yang tiba-tiba berubah. Semua seakan sedang menyerbunya secara bersamaan yang mampu mengacaukan pikirannya. Walau dua hal itu sudah ia selesaikan, namun soal istrinya masih begitu mengganjal hatinya, karena ia sendiri bingung harus memulai dari mana. Kembali teringat pada ucapan istrinya yang hendak mengatakan sesuatu yang penting, membuatnya termenung.

"Apa yang dia mau bicarakan dengan wajah seriusnya?" Ucapnya bingung.

1
Purwanti Kurniawan
lanjut bahagia selalu Andreas rania
Triny Hadon
ini alurnya gimana sihh
Purwanti Kurniawan
lanjut ayo semangat Rania
Purwanti Kurniawan
Semoga kedepannya lebih baik Rania Andreas semangat
Purwanti Kurniawan
sabar ya Rania Andreas swmoga ke depannya baik baik dan bahagia biar cepet dapet gantinya segera hadir
Idang Sutisna
terlalu bertele tele
Purwanti Kurniawan
oma sehat terus ya biar bisa jaga cucu dan cicitnya nanti
Purwanti Kurniawan
semoga oma selamat biar liat cucunya satu2nya bahagia sehat lagi oma
Purwanti Kurniawan
semoga cepet dapet buah cinta mereka
Purwanti Kurniawan
alur nya nangis thor cuma ranianya masih suka ego masa tulang kering di tendang ya sakit banget kali ya andreas
Purwanti Kurniawan
akhirnya kesampean juga Andreas
Purwanti Kurniawan
rania masih nolak rania kasihan tu suami gk di kasih nafkah batin gimana sih Rania
Purwanti Kurniawan
semoga lancar maksimal Andreas dan rania
Purwanti Kurniawan
klo sudah berbaikan udah cetak gol rania
Purwanti Kurniawan
nah gitu Rania bahagia selalu kasihan suami di cuekin terus semoga samawa gk ada ulet bulu dateng ya
Purwanti Kurniawan
Rania terlalu bertele tele ni Andreas udah berubah masih aja kaya gitu sifat gk ngerti padahal Andreas baik lho karena andrean udah Damai dr masa lalunya Rania
Purwanti Kurniawan
Rania jangan egois rania nanti klo Andreas lama2 jengah sama sifat kamu trus balikan sama manta gimana kamu terlalu dengerin cerita teman2 kamu sih
Purwanti Kurniawan
Rania semoga terbuka dri cerita temennya Andreas udah berubah sebenernya Andreas itu sayang sama Rania
Purwanti Kurniawan
kan Andreas bener udah berubah Andreas cemburu ada teman laki2 yg dateng
Purwanti Kurniawan
yg paling cerewet bayu ni asyik di ajak ngobrol blak2 gk di filter ngomongnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!