NovelToon NovelToon
Dalam Cengkeraman Iblis

Dalam Cengkeraman Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Iblis / Kutukan / Hantu
Popularitas:95k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

Meri menjadi berubah seratus persen setelah kematian Mama nya satu bulan yang lalu, anak bungsu ini menjadi sangat menakutkan bagi para saudara nya. tidak bisa lagi mereka mau tidur dengan tenang, di tambah kematian Mama mereka yang masih jadi misteri.

Ada apa kah dengan Meri?

Apa penyebab kematian Mama Meri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Awal mula

"Meri." Mai memegang pundak adik nya yang duduk terdiam di bangku taman belakang rumah.

Semenjak kematian Mama nya satu bulan yang lalu, memang Meri jadi pendiam dan gampang sedih serta kadang kala emosi nya sangat lah tidak terjaga. gampang sekali tersinggung hanya dengan kata kata kecil saja, jadi semua keluarga tidak ada yang berani bicara macam macam.

Lebih baik tidak usah bicara dari pada nanti malah jadi masalah dengan Meri, padahal dulu nya Meri adalah gadis yang ramah dan juga periang sekali sikap nya. tidak pernah bicara kasar walau sekali pun, semua nya berubah memang setelah kematian sang Mama yang mendadak.

Jiwa nya menjadi pemurung serta tidak mau di ganggu oleh banyak orang, Mai juga kadang kala merasa heran dan takut bila ini semua terus berlanjut sampai kapan. ingin rasa nya memberi hiburan untuk Meri, tapi sekali bicara saja kadang bisa menyebabkan masalah besar yang tidak ada habis nya di rumah ini.

Ada saran untuk di bawa ke psikolog saja karena mereka semua yakin Meri mengalami ganguan jiwa setelah kepedihan di tinggal sang Mama, anak yang biasa di sayang sayang malah mendadak saja di tinggal begitu sehingga sudah pasti akan sangat tertekan batin nya, merasa tidak ada yang sayang lagi pada dia.

Belum lagi desas desus mengatakan kalau sebentar lagi anak anak dari Nyonya Ajeng pasti akan ribut soal pembagian harta, sebab Mama mereka kan memang orang yang sangat kaya, punya banyak harta yang pasti nanti akan jadi rebutan oleh anak anak, di tambah anak nya ada empat orang dan semua sudah menikah kecuali Meri saja.

"Kenapa duduk di luar sudah malam?" tanya Mai menatap adik nya.

"Lalu memang nya kenapa kalau malam?" Meri balik bertanya.

"Banyak angin, nanti kamu malah sakit." Mai berkata lembut.

"Bukan kah bagus bila aku mati bersama Mama? pembagian harta menjadi lebih sedikit orang nya!" seringai Meri membuat Mai merinding juga.

"Apa yang kau bicarakan ini, jangan termakan omongan orang soal harta." sergah Mai yang tidak punya pikiran begitu.

"Jangan munafik kau, Mai! kau paling ingin membuat aku mati." teriak Meri langsung mencekik leher Kakak nya.

"Meri!" Mai kaget sekali dengan tindakan sang adik yang beringas secara tiba tiba.

Cekikan tangan Meri sangat kencang sehingga Mai tidak bisa mau bernafas sedikit pun, bahkan mata nya saja sudah mulai putih karena Meri seolah memang berniat untuk membunuh sang Kakak. untung nya tak lama Devan datang dan menghalau Meri, apa bila sampai terlambat maka Mai sudah pasti akan celaka.

"Apa yang kau lakukan, Meri?!" bentak Devan sangat marah.

"Hahhh!" Meri juga tersentak kaget karena dia habis mencekik saudara nya.

"Mai bernafas perlahan, hei sadar lah." Devan mengguncang tubuh adik nya.

"Aaaahh, leher ku sakit sekali." Mai memegangi leher nya yang terasa ngilu bekas tangan nya Meri.

"Kakak! ak...aku, maafkan aku." Meri ketakutan setelah sadar sudah berbuat jahat.

Devan masih mau memarahi adik bungsu nya ini, namun cepat di tahan oleh Mai karena dia tidak mau ada keributan lagi. di tambah par saudara yang lain ada di ruang tamu, sebab mereka memang sedang kumpul dan apa bila kumpul maka Meri pasti akan bersikap begini.

Sejak acara tiga hari dan tujuh hari, Meri memang seolah punya sesuatu di dalam tubuh nya yang tidak mau apa bila kumpul dengan orang banyak. ini sudah kali kedua untuk Mai, masih terbayang di mata nya saat tadi wajah Meri sangat dekat dengan wajah nya.

"Masuk kamar mu, Meri." suruh Mai tidak ingin memperpanjang masalah.

"Aku sungguh tidak sengaja, maafkan aku." Meri tampak bingung juga.

"Ya tidak apa apa, masuk lah dalam kamar mu dan istirahat." suruh Mai yang memang selalu sabar sejak dulu.

"Sekali lagi maafkan aku." Meri segera masuk dalam kamar nya.

Devan menatap langkah Meri yang sudah hilang dari pandangan mata, sungguh dia tidak mengerti dengan sikap sang adik yang tiba tiba saja menjadi begitu. mungkin Mai bisa sabar menghadapi dia, tapi tidak dengan Devan karena menurut nya Meri sudah kelewat batas dan sering menyakiti saudara nya yang lain dalam waktu satu bulan ini.

"Jangan terlalu memanjakan dia!" geram Devan.

"Lalu Abang mau apa? mau aku memarahi dia habis habisan, apa Meri tidak akan semakin gila!" sengit Mai.

"Tapi mau sampai kapan dia akan begitu, Mai!" Devan sudah tidak sabar.

"Sabar lah, Bang. Meri baru delapan belas tahun, dia belum dewasa dan tidak bisa menerima kematian Mama yang sangat mendadak." ujar Mai lembut.

"Hahhh, lagi pula kenapa Mama memang mendadak saja meninggal nya." Devan mengusap wajah nya kasar.

"Kita yang dewasa saja sangat syok dengan kematian Mama, apa lagi Meri yang apa apa selalu saja dengan Mama." lirih Mai mengingat semua nya.

"Apa benar kata Tante Rindu ya kalau kita bawa saja ke psikolog?" Devan menatap adik nya.

Mai membuang nafas nya kasar karena itu nanti akan jadi debat lagi dengan Meri, entah kenapa hati Mai seolah berkata lain dengan sikap adik nya ini. kabar selentingan yang tidak sedap pun ada juga, namun tidak seberapa di tanggapi karena mereka tinggal di kota sehingga kurang percaya akan hal seperti itu.

"Kita bawa Meri ke ustad saja bagai mana?" tawar Mai.

"Gila kau! mulai percaya dengan omongan Om Burhan kalau Meri kerasukan arwah." sengit Devan yang jelas tidak percaya.

"Tapi tadi wajah Meri jelas sangat berbeda saat mencekik aku, Bang." ucap Mai.

"Buang pikiran mu yang tidak waras itu, aku tidak mau adik ku jadi bahan percobaan ustad!" tegas Devan langsung menolak nya.

"Lalu solusi mu apa?" tanya Mai yang sudah bingung juga.

Devan hanya diam saja karena dia pun tidak tau harus bagai mana dengan adik nya ini, bingung harus di buat apa karena Meri jauh sekali perubahan nya. namun walau pun begitu, dia tetap tidak percaya kalau Meri ada gangguan ghaib, sebab itu semua menurut dia hanya lah mitos saja.

"Bagai mana ini, jelas tadi aku merasakan kalau Meri seperti orang lain." batin Mai yang sudah mulai percaya arah sana.

Tapi tidak bisa juga mau ambil keputusan sendiri karena mereka kan keluarga besar sehingga kalau ada apa apa pasti harus rundingan dulu, mana mungkin kau ambil keputusan sendiri. nanti yang ada malah di salahkan apa bila ada kesalahan serius, tidak berani Mai mau ambil resiko itu.

Up di mulai malam hari ya, semoga kalian suka dan hasil nya juga bagus. salam hangat dari Novita Jungkook, terima kasih pembaca setia othor.

1
Sarah
semoga arya bisa ,, semangat arya💪
Hana Rulisti
ayo arya semangat /Good/
Bu sry Devi
sambil nunggu iblisnya muncul ,aku tak nonton timnas dulu thor
Raffaza Direzky87
arya butuh kepastian dan dukungan,tapi semua ragu takut arya gak mampu mengatasi semuanya
Alik Puspita Wati
Kurang ajar nih iblis , berani berani nya mengejek Pangeran Ular. sebenarnya aku juga deg degan sih takut pas pemanggilan arwah ada iblis jahat kuat ikut ikutan. tapi kita kasih semangat untuk pangeran ular supaya bisa menyelesaikan masalah ini.
Apriyanti
semoga Arya bisa,,Ayuk Arya semangat 🙏💪😘
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Zuhril Witanto
semangat Arya...semoga berhasil rencanamu
Nengsih Irawati
Semangat babang Arya,,,km pasti bisa🥰
Zuhril Witanto
siapa sebenarnya sih tuh hantu
Zuhril Witanto
kok kelas
neni nuraeni
semoga aja Arya berhasil
Nur Bahagia
ayo semangat kak Thor.. up yg banyakk 🥳 soalnya ini di tinggal kedip aja dah kelar baca nya 😅
Nur Bahagia
duh kok aku jadi ikut deg2 an yaa 😱 aku berharap semuanya lancar.. tp kok ya agak ragu kalo Arya yg nangani 🤭
Bu sry Devi
ayo Arya kamu d semangat para reader khusus nya emak2 🤣🤣🤣
SENJA
hem hayoloh gimana itu
Raffaza Direzky87
semoga arya bisa mengatasi masalah yg ada di kota
Alik Puspita Wati
Arya ingin membuktikan bahwa dirinya bisa mengatasi masalah sendiri , karena selama ini selalu diremehkan . semangat arya kamu pasti bisa
Betri Betmawati
moga aja Arya bisa mengatasi nya
tak da lg yg meremehkan nya
nanti pasti banyak iblis yg datang semangat Arya kamu pasti bisa
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
maaf sudah lemas kah? soale ini tlsane sudah kelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!