NovelToon NovelToon
Dia Milikku

Dia Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Idola sekolah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Caca99

Kisah perjalanan sepasang saudara kembar memiliki sifat yang berbeda, juga pewaris utama sebuah perusahaan besar dan rumah sakit ternama milik kedua orang tuanya dalam mencari cinta sejati yang mereka idamkan. Dilahirkan dari keluarga pebisnis dan sibuk tapi mereka tak merasakan yang namanya kekurangan kasih sayang.

Danial dan Deandra. Meski dilahirkan kembar, tapi keduanya memiliki sifat yang jauh berbeda. Danial yang memiliki sifat cuek dan dingin, sedangkan Deandra yang ceria dan humble.

Siapakah diantara dua saudara kembar itu yang lebih dulu mendapatkan cinta sejati mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Prolog

Danial Zevaro Putra Mahendra, siapa yang tidak mengenal laki-laki tersebut. Selain memiliki paras yang tampan dan berasal dari keluarga kaya raya, Danial juga merupakan idola disekolah tempat dia belajar.

SMA CITRA BANGSA

Sekolah bertaraf internasional, hanya orang-orang dari kalangan atas saja yang mampu bersekolah disana. Sekolah ternama itu juga tak luput dari embel-embel nama keluarga Mahendra. Keluarga terpandang yang sangat dihormati itu, juga merupakan pemilik saham terbesar di SMA tersebut.

Tak susah bagi Danial menggait perhatian para wanita dengan wajah tampan nya, tapi dengan sikapnya yang dingin dan cuek, tak ada yang berani terang-terangan menyatakan perasaannya secara langsung kepada Danial. Dan, Danial juga tak ambil pusing dengan kado-kado yang diberikan oleh para fansnya yang diletakkan diatas meja belajarnya. Bukan pemandangan asing lagi bila setiap pagi, diatas meja Danial terdapat banyak cokelat, bunga dan hadiah yang lain.

Walaupun terkenal cuek, tapi Danial memiliki dua orang sahabat yang sangat setia padanya. Alvio Prasetya dan Deon Andriansyah, panggil saja mereka Alvi dan Deon. Mempunyai sikap berbanding terbalik dengan Danial. Mereka berdua memiliki kepribadian yang ceria dan humoris, walaupun begitu tapi keduanya bisa menyeimbangi sikap cuek Danial.

Danial bukan anak tunggal, dia memiliki adik kembar perempuan, Deandra Zevania Putri Mahendra akrab dipanggil Dea oleh orang terdekat. Danial lahir lima menit lebih dulu dari Deandra, dan itu sudah cukup untuk Dea memanggil Danial dengan sebutan kakak. Tapi, jangan harap panggilan itu keluar dari mulut Dea. Kita akan lebih sering mendengar Dea memanggil sang kakak dengan sebutan nama atau 'lo'. Dea memanggil kakak hanya saat menginginkan sesuatu dari Danial.

Walaupun tumbuh dirahim yang sama dan lahir dihari yang sama pula, tapi keduanya memiliki sikap yang berbeda. Dimana Danial dingin dan cuek, beda dengan Dea, gadis itu lebih ceria dan gampang berbaur dengan lingkungan sekitar. Dan teman Dea pun lebih banyak dari Danial. Walaupun begitu, tapi tetap saja tak seperti Danial, Dea tak memiliki sahabat dekat.

Dengan status sosial mereka, sulit bagi Dea menemukan teman yang benar-benar tulus berteman dengan nya bukan karena harta.

Meski kedua orang tua mereka sibuk, tapi Danial dan Dea tak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari orang tua mereka. Ibu mereka atau mereka memanggil dengan sebutan bunda, selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya sebelum memulai aktivitas dirumah sakit. Bukan sebagai perawat atau dokter, bunda Kanaya adalah pemilik rumah sakit tersebut. Sebenarnya bisa saja bunda Kanaya memantau perkembangan rumah sakit dari rumah, tapi bunda Kanaya lebih suka terjun langsung ketimbang duduk manis dirumah sambil menunggu hasil.

Dan juga pak Edgar, atau anaknya memanggil papa Edgar selaku kepala keluarga tak hanya mementingkan bisnis nya. Pak Edgar mendidik anak-anak bersikap sopan dan rendah hati. Pak Edgar, selalu menanamkan di diri kedua anaknya untuk bersikap sederhana dan tidak sombong dengan apa yang mereka miliki. Selain itu, pak Edgar juga menanamkan di diri Danial agar menghargai wanita dan tidak bersikap kasar kepada wanita.

Dan itulah yang sampai saat ini Danial tanamkan didalam dirinya. Bagi Danial, tak ada seorangpun yang bisa menyakiti mama dan adik nya. Siapa yang berani menyakiti dua perempuan kesayangannya itu, harus siap-siap berhadapan langsung dengan Danial.

Dirumah boleh saja Danial bersikap manja dengan bunda tercinta, tapi kita tidak akan mendapati Danial manja diluaran sana. Yang ada hanya, Danial yang dingin dan tidak mau tau dengan lingkungan sekitar. Bagi Danial, asal dia tidak diusik maka hidup mereka akan aman.

°°°°°°°°°°°° °°° °°°°°° °°°

"Danial, tadi malam pulang jam berapa kamu?." Tanya pak Edgar disela sarapan mereka.

"Jam sepuluh pa." Jawab Danial, mengambil sepotong roti dan mengoles dengan selai cokelat.

"Sebentar lagi kamu kelas tiga Danial, kurang-kurangi lah keluyuran nya." Bunda Kanaya memberikan segelas susu cokelat untuk anak laki-laki nya itu.

"Iya bunda, Danial nggak akan ulang lagi kok, kalau nggak lupa ya." Diakhiri dengan cengiran tak bersalah.

"Selalu aja itu jawaban nya. Buruan sarapannya, nanti kamu telat loh." Bunda Kanaya lalu melihat kearah lantai atas, tentu saja mencari anak gadisnya yang tak kunjung keluar dari kamar. "Adik kamu udah bangun?."

"Tau tuh, Danial nggak lihat. Paling juga baru bangun." Jawab Danial, asik mengunyah potongan roti terakhirnya.

"Anak itu ya, kalau nggak dibangunin ya gini. Pasti telat." Baru saja bunda Kanaya akan menaiki anak tangga, Dea sudah berlari menuruni anak tangga.

"Telat telat telat. Lo kenapa nggak bangunin gue sih." Menyeruput segelas susu tanpa duduk terlebih dulu.

"Duduk minumnya De, nggak baik minum sambil berdiri." Tegur papa Edgar.

"Emang gue pengasuh lo apa, yang setiap pagi harus bangunin lo. Nggak ya." Jawab Danial, berdiri untuk berpamitan sebelum berangkat sekolah.

"Pa, bun, Danial berangkat ya." Tak lupa, Danial mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Hati-hati ya sayang. Yang benar belajar nya." Bunda Kanaya mengusap lembut rambut Danial.

"Dan tungguin gue lah." Teriak Dea. Danial tidak memperdulikan teriakan adiknya itu, berlalu keluar dari rumah. Berangkat sekolah mengguna kuda besi kesayangannya. Motor sport berwarna merah yang selalu menemani kemana pun Danial pergi.

"Habiskan dulu sarapan kamu. Biasanya juga kalian berangkatnya nggak barengan." Ucap bunda Kanaya.

"Mobil Dea rusak bun, kemaren dibawa ke bengkel. Dua hari lagi baru siap katanya."

"Ya sudah, hari ini Dea berangkat sekolah bareng papa aja ya."

"Nanti papa telat dong?."

"Nggak kok sayang, demi anak cantik papa ini apa sih yang enggak." Papa Edgar mengusap rambut Dea.

"Emmm, papa, sweet banget deh." Dea memeluk papa Edgar. "Mudah-mudahan kelak Dea bisa menemukan laki-laki sebaik papa, untuk mendampingi Dea."

"Amiiin, papa akan selalu do'kan yang terbaik untuk kedua anak papa."

"Ekhmm, udah dong romantis-romantisan nya. Anak sama papa ini kalau udah berdua nggak peduli sama lingkungan sekitar. Ingat ya, ini suami bunda." Bunda Kanaya ikut nyempil ditengah-tengah anak dan ayah yang sedang berpelukan tersebut.

"Bunda, nggak bisa lihat anaknya senang bentar." Dea cemberut, bibirnya sampai maju beberapa centi.

"Nanti disambung lagi. Sekarang berangkat sekolah sana, kalau kamu telat lagi bunda nggak mau ya datang ke sekolah kalau dapat panggilan dari guru kamu."

"Iya iya, ayo pa kita berangkat."

"Yang rajin belajarnya, jangan nge-drakor sambil belajar."

"Nggak bunda, anak bunda ini yang paling rajin belajar tau." Usai berpamitan, kedua ayah dan anak itu langsung berangkat.

Setelah semua berangkat, barulah bunda Kanaya bersiap-siap untuk ke rumah sakit. Pekerjaan bunda Kanaya tak sebanyak suaminya, jadi banyak waktu untuk mengurus keperluan anak dan suami.

Walaupun memiliki asisten rumah tangga, tapi soal makanan untuk keluarga, pasti bunda Kanaya akan turun tangan langsung, bibi hanya membantu sedikit saja.

°°°°°°

Dilain tempat, tepatnya dikediaman keluarga Aldiwara. Keluarga bahagia itu juga tak kalah harmonisnya. Bedanya, mereka hidup tanpa dampingan seorang ibu. Meldy Alana Chantika Putri Aldiwara dan Melvin Natha Putra Aldiwara. Adik kakak berjarak dua tahun itu tinggal bersama ayah mereka, sedangkan ibu mereka sudah bahagia bersama Tuhan di surga.

"Papa mau sarapan roti atau nasi goreng?." Tanya Meldy, sebagai perempuan satu-satunya dirumah, Meldy lah yang mengambil peran sebagai ibu, walaupun gadis itu sering bersikap manja.

"Papa nasi goreng aja deh."

"Kalau kakak mau apa?." Meldy juga tak lupa bertanya kepada sang kakak.

"Kakak ambi sendiri aja, kamu ambilkan aja buat papa." Ucap Melvin. Sangat bersyukur memiliki adik yang mandiri seperti Meldy. Walaupun memiliki beberapa asisten rumah tangga, tapi tetap untuk urusan sarapan Meldy akan ikut serta menyiapkan nya.

Meski usia mereka berjarak dua tahun, tapi disekolah mereka hanya berjarak satu tingkat saja. Karena dulu, waktu mama mereka meninggal, Melvin sempat berhenti sekolah selama satu tahun.

"Hari ini Meldy berangkat sama kakak lagi ya." Ucap Meldy, mereka tak bersekolah di tempat yang sama.

"Boleh, emang nya mobil kamu belum selesai dibenarin?."

"Udah sih kak, tapi Meldy mau berangkat sama kakak."

"Nganggur lagi lah mang Ujang." Ujar Melvin, Meldy tak bisa menyetir mobil sendiri, karena itu papa Hendra menyiapkan supir pribadi untuk mengantar Meldy kesekolah. Meski memiliki supir pribadi, tapi Meldy lebih suka berangkat sekolah diantar oleh Melvin.

"Biar mang Ujang istirahat, kasihan udah tua."

"Ya udah, tapi nanti mampir bentar ya kita beli bubur dulu."

"Bubur? Kakak belum kenyang sarapan ini?." Tanya Meldy.

"Bukan buat kakak, nanti kamu lihat aja deh."

Meldy hanya mengangguk, percaya dengan kakaknya tidak akan membuang makanan.

"Kalian lanjutin aja sarapannya, papa berangkat ke kantor ya." Pak Hendra, ayah mereka pamit berangkat ke kantor.

"Iya pa, papa hati-hati ya." Ucap Meldy.

Papa Hendra mencium kening Meldy dan mengusap rambut Melvin. Anak laki-laki nya itu akan menolak kalau keningnya di cium. Malu katanya. Anak laki-laki emang seperti itu bukan?.

1
Ritsu-4
Keren thor, jangan berhenti menulis! ❤️
Eca99: terimakasih support nya🤗
total 1 replies
Alhida
Aduh, hatiku berdebar-debar pas baca cerita ini, author keren abis!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!