NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Kehidupan Baru.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi dan Calista baru saja akan bersiap untuk ke kampus. Sebenarnya dia sudah bangun sangat awal dimana semua keluarganya belum bangun, dia sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel bahkan menyiapkan sarapan untuk Ayah, Ibu juga saudara tirinya.

"Astaga, kenapa jam cepat sekali berputar. Aku bisa telat ke kampus hari ini."Calista terus berucap seraya bersiap.

Dia menyambar tas dan juga beberapa buku, lantas berlari keluar kamar. Jam 10 pagi dia ada kelas dan sekarang sudah pukul 9.30 yang hanya ada waktu 30 menit dia harus sampai di kampus jika tidak mau terlambat.

Tak,,

Tak,,

Tak,,

Dia terus berlari menuruni tangga, berlari keluar dan langsung menuju gerbang rumah. Ojek pesanannya pun sudah menunggu di sana.

"Atas nama Mba Calista."

"Iya betul, Ayo Mas saya sudah telat."

"Ini helm-nya Mba."

Calista menerima dan memakainya.

"Cepet ya Mas, saya sudah telat. "

"Baik Mba."

Calista terus menatap jam di tangannya, padahal dia sudah bangun pagi tapi selalu saja dia telat.

20 menit perjalanan akhirnya sampai di depan Kampus. Setelah membayar Calista berlari masuk berharap belum ada dosen yang masuk ke dalam kelasnya.

"Syukurlah aku gak telat." Gumamnya saat sampai di dalam kelas.

"Ehem,, baru nyampe Lo."

Calista menoleh dan memutar bola matanya malas melihat Talita bersama kedua temannya.

"Setidaknya gue gak telat."

Talita tersenyum dan berjalan mendekat. "Hari ini Lo gak telat, tapi siapa tau besok, luda atau seterusnya Lo bakal sering telat." Ucapnya berjalan melewati Calista di ikuti dua temannya.

Calista memejamkan matanya, menahan emosinya karena Talita yang selalu saja membuat masalah dengannya.

Dulu, hubungan mereka sangat dekat bahkan sejak SMP. Namun, setelah status mereka yang menjadi saudara tiri karena sang Papa menikah dengan Mama Talita membuat hubungan mereka jauh. Talita bersama Mamanya selalu memfitnah dirinya apalagi di depan sang Papa. Dan sialnya, Papanya sama sekali tidak membelanya dan selalu percaya dengan semua ucapan mama tirinya.

Sejak saat itu, kehidupan Calista berubah total.

"Ca, Lo baru dateng?"Ucap Bela sahabatnya.

"Ya bel."

"Pasti karena Talita sama nyokap nya?"

Calista mengangguk, Bela sangat tau bagaimana kehidupan Calista sekarang.

"Sabar ya Ca."

"I'am Oke Bel, thanks ya."

"Sama-sama."

Calista tersenyum, setidaknya ada Bela yang selalu ada buatnya.

**********

Setelah tiga jam dengan dosen killer di kelasnya, kini Calista berada di kantin bersama Bela. Calista tampak menyedot Boba, minuman yang selalu dia pesan.

"Gila otak gue panas banget tadi, Pak Dodo benar-benar killer banget mana dia kasih tugas kelompok gak kira-kira."

Calista tersenyum dan menggeleng.

"Sudah biasa kan? Lagian Minggu depan baru di kumpulkan jadi masih ada waktu buat selesaikan."

"Dan untungnya gue satu kelompok sama Lo juga Abian, jadi gue tenang karena satu kelompok dengan orang-orang pintar."

Calista terkekeh dan kembali menikmati Boba miliknya. Entahlah dia sangat suka dengan es Boba. Menurutnya minuman itu bisa menghilangkan rasa lelah juga kesedihannya.

"Calista."

Talita datang dan langsung menghampiri meja mereka dia melirik Bela yang duduk di sana.

"Ikut gue."

"Ck, apalagi sih Lo. Gak lihat Calista lagi makan."

"Gue gak ngomong sama Lo ya Bel."

Calista menghela napasnya dan menatap Talita.

"Apalagi.?"

"Ikut gue, cepet." Ucap Talita menarik tangan Calista dan membawanya menuju taman kampus.

"Lo mau ngomong apa?"Ucap Calista melepaskan tangannya.

Talita menatap sekeliling,dan berbalik menatap Calista.

"Soal kelompok Pak Dodi, gue mau kita tukeran. Gue satu kelompok dengan Abian dan Rasya."

Calista meniatkan alisnya. "Loh bukannya Lo satu kelompok sama Robi."

"Kita tukeran Ca, gue mau satu kelompok dengan Abian dan Lo bilang sama Abian kalau kita tukeran kelompok"

"Kalau gue gak mau?"

"Lo mau ngelawan gue?"

"Gue gak pernah takut sama Lo Talita, dan gue gak mau tukeran kelompok karena itu sudah di pilih oleh Pak Dodi."

"Oke kalau itu mau Lo Ca. Gue bakal bilang Papa soal ini."

"Silahkan gue gak takut."

Talita mengepalkan tangannya, menatap tajam Calista sebelum pergi meninggalkannya.

Calista menghela napas, dia tidak mau terus mengalah dengan Talita terus.

"Calista, Lo ngapain disini.?"

Abian berjalan mendekat dan berdiri di depan Calista.

"Gak kok Bi."

Abian mengangguk dan menatap wajah cantik Calista. Sebenarnya dia memiliki perasaan terhadap gadis di hadapannya itu namun Abian belum berani mengungkapkannya. Abian takut kalau nantinya hubungan pertemanan mereka akan hancur.

"Oh gue kira kenapa soalnya tadi gue lihat Talita juga dari sini."

"Gak Kok, gue gapapa."

Abian tersenyum dan masih menatap wajah cantik Calista.

"Kita ke kantin? Masih ada waktu buat nunggu kelas berikutnya."

"Ayo."

Abian tersenyum dan mereka berjalan berdampingan.

Sementara Talita, dia mengepalkan tangannya melihat Calista bersama Abian.

Talita menyukai Abian, namun Abian selalu saja dingin berbeda jika tengah bersama Calista. Abian sangat perhatian dan selalu tersenyum.

Abian memang salah satu mahasiswa yang di idolakan di kampus. Bukan hanya karena dia tampan, tapi juga karena dia pintar dan jago bermain basket.

Lo lihat aja Calista bagaimana Papa bakal hukum Lo lagi karena Lo gak mau turutin ucapan gue.

Dari dulu Talita memang selalu iri dengan Calista, padahal mereka sahabat dari SMP karena Calista selalu unggul darinya. Mulai dari Calista yang selalu berprestasi di sekolahnya, di kenal semua guru bahkan banyak murid. Di sukai banyak siswa di sekolah dan selalu menjadi primadona disekolah mereka. Bahkan di kehidupan sehari-hari pun Calista selalu membuatnya iri. Hidup di dalam keluarga yang harmonis, di manja oleh orang tuanya. Bisa membeli apapun tanpa harus mengumpulkan uang lebih dulu. Talita iri akan hal itu hingga dia bisa membalas dendamnya setelah kepergian Ibu Calista karena sebuah kecelakaan. Sampai akhirnya Mamanya dekat dan menikah dengan Papa Calista. Secara perlahan dia mulai merebut semua yang Calista punya termasuk kepercayaan dari Papanya.

Talita mengambil ponselnya dan menghubungi Papanya.

"Halo sayang,,"

"Papa."

"Talita kamu kenapa menangis Nak, apa yang terjadi.?"

"Calista Pa, dia gak mau ngalah sama aku."

"Astaga anak itu lagi. Papa bakal bilang Calista ya sayang, sekarang kamu jangan nangis oke."

"Iya Pa, makasih ya Pa."

"Sama-sama sayang."

Talita tersenyum dan menyimpan ponselnya.

Lihat saja Calista apa yang bakal Papa lakukan. Gue yakin Papa bakal marah besar dan minta Lo buat ngalah. Perlahan gue bakal rebut semua yang Lo punya termasuk perhatian dan kasih sayang Papa. Lo harus merasakan apa yang dulu gue rasakan. Hidup menderita dan harus menahan diri saat menginginkan sesuatu dan harus mengumpulkan uang untuk membelinya. Itu sangat menyakitkan. Dan gue, gue bakal bikin Lo merasakan itu semua.

1
meynur
asek kontrak
Cindy
lanjut kak
wo te
perusahaan keluarga x yah 🤭🤭
wo te
menjual x kak bukan menjauh 🤭🤭
wo te
ko up nya cuma 1 SH kak
meynur
next
Fani Septiani Putri
lanjut kak
rhani bhelLo💕
suka sama ceritanya
karya ka encha emang best bgd
rhani bhelLo💕: sama" ka enchaa 🌹
total 2 replies
Fani Septiani Putri
up trs kak cerita nya baguss/Drool/
Encha Imout: siap Kapten 🫡
total 1 replies
Fani Septiani Putri
suka bgt sama alur cerita nya kak, semoga happy anding calista dan leon
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!