NovelToon NovelToon
Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Misteri / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Terlahir kembali sebagai Tian Feng di Desa Batu Angin yang terpencil, ia merasakan keputusasaan total.

Mantan Dewa Langit, kini terperangkap dalam tubuh lemah tanpa Dou Qi, menjadi sasaran cemoohan.

Titik baliknya adalah penemuan batu hitam misterius yang ternyata menjadi wadah bagi Yao Ling, seorang ahli Dou Zun yang disegel.

Di bawah bimbingannya, Tian Feng tidak hanya melatih Dou Qi dari nol, tetapi juga melatih kembali jiwanya untuk menerima kondisi fananya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 12

Aura seorang Dou Zhe Bintang Tiga bukanlah hal yang bisa diremehkan. Tekanan dari Dou Qi Zhao Kang menyebar ke seluruh ruangan, membuat para pedagang dan petualang biasa merasa sesak napas. Piring-piring di atas meja bergetar pelan.

Kakak Senior Guo menjadi pucat pasi. Ia menarik lengan baju Tian Feng dengan panik. "Tuan Muda Tian Feng, jangan terpancing! Dia adalah murid dalam dari Sekte Langit Senja! Kita tidak bisa memprovokasi mereka! Mari kita minta maaf dan pergi!"

Tian Feng tidak bergerak. Di matanya, aura Zhao Kang yang tampak mengintimidasi itu penuh dengan celah.

"Auranya seperti kembang api," suara Yao Ling terdengar malas di benaknya. "Terlihat meriah dari luar, tapi isinya kosong dan penuh kotoran. Fondasinya dibangun dengan tergesa-gesa. Khas anak manja dari sekte besar."

Kemarahan Zhao Kang memuncak melihat ketenangan Tian Feng yang dianggapnya sebagai penghinaan tertinggi. "Kau mencari mati!"

Ia melesat maju. Jari-jarinya membentuk cakar, dan Dou Qi berwarna biru muda yang tajam menyelimutinya. "Cakar Angin Elang!"

Lima bilah angin tajam melesat dari ujung jarinya, merobek udara menuju Tian Feng. Itu adalah Dou Ji Tingkat Huang Rendah, sebuah teknik yang cukup untuk membuat murid luar biasa di sekte kecil bertekuk lutut.

Di mata Guo dan Chen, serangan itu sangat cepat dan mematikan. Namun di mata Tian Feng, serangan itu lambat dan canggung.

Tanpa ekspresi, ia mengambil satu langkah sederhana ke samping.

Bukan lompatan atau perpindahan yang dramatis, hanya satu langkah biasa. Namun, waktu dan posisinya sempurna. Kelima bilah angin itu melewatinya begitu saja, menghantam pilar kayu di belakangnya dan meninggalkan lima goresan dalam.

Zhao Kang, yang telah mengerahkan seluruh momentumnya untuk serangan itu, kini berada dalam posisi yang canggung, sisinya terbuka lebar.

Kesempatan itu hanya ada sepersekian detik, tetapi bagi Tian Feng, itu adalah keabadian.

Ia tidak menggunakan Tinju Getar Dalam. Itu terlalu berlebihan. Ia hanya mengangkat telapak tangannya dan dengan gerakan yang tampak santai, menepuk punggung Zhao Kang saat pemuda itu melewatinya.

PLAK!

Suaranya tidak keras. Terdegar seperti tepukan biasa di punggung.

Namun, hasilnya luar biasa.

Zhao Kang, yang tubuhnya dipenuhi Dou Qi, tiba-tiba merasa semua kekuatannya lenyap. Tepukan Tian Feng mendarat di sebuah titik simpul energi yang krusial, mengacaukan aliran Dou Qi-nya seketika. Ia kehilangan keseimbangan dan tersungkur ke depan, menabrak meja dengan keras hingga pecah berantakan.

Seluruh penginapan menjadi sunyi senyap. Semua orang menatap dengan tak percaya.

Pertarungan yang mereka harapkan akan sengit ternyata berakhir bahkan sebelum dimulai. Seorang murid dalam dari sekte besar, seorang Dou Zhe Bintang Tiga, dijatuhkan oleh seorang anak desa tak dikenal dengan satu tepukan santai. Itu bukan pertarungan, itu adalah penghinaan total.

Guo dan Chen membuka mulut mereka begitu lebar hingga rahang mereka hampir jatuh. Mereka tahu Tian Feng kuat, tapi sekuat ini? Melawan seorang Dou Zhe yang dua tingkat di atasnya?

Zhao Kang bangkit dengan susah payah, wajahnya merah padam karena marah dan malu. "Kau... Kau curang!"

"Cukup, Zhao Kang."

Suara yang terdengar adalah suara seorang gadis. Jernih dan tegas. Gadis dengan mata cerdas yang sejak tadi mengamati, kini melangkah maju. Namanya Ling Yue.

"Kau menyerang lebih dulu dengan teknik penuh, sementara dia hanya menepukmu. Siapa yang curang di sini? Kau mempermalukan nama Sekte Langit Senja," katanya dengan dingin.

Zhao Kang membeku, tak bisa membantah. Status gadis ini di sekte tampaknya tidak rendah.

Ling Yue tidak lagi memedulikannya. Matanya yang cemerlang kini terfokus sepenuhnya pada Tian Feng, mengamatinya dari ujung kepala hingga ujung kaki seolah sedang mempelajari sebuah harta karun.

"Aku melihatnya," bisiknya pelan, lebih pada dirinya sendiri. "Auranya hanya di tingkat Dou Zhe Bintang Satu. Tapi fondasi Dou Qi-nya... luar biasa padat dan murni. Gerakannya tadi... tidak ada satu pun energi yang terbuang. Sempurna."

Gadis petarung di sampingnya, Han Xue, juga menatap Tian Feng. Matanya yang biasanya dingin kini bersinar dengan semangat juang. Ia mengenali seorang ahli sejati.

Ling Yue melangkah mendekati Tian Feng, mengabaikan Guo dan Chen yang tampak gugup. Ia tersenyum tipis, senyuman yang cerdas dan penuh ambisi.

"Halo, namaku Ling Yue. Ini Han Xue," katanya, menunjuk temannya. "Kami dari Sekte Langit Senja."

Ia berhenti sejenak, tatapannya menusuk. "Aku tidak tahu siapa dirimu atau dari mana asalmu. Tapi satu hal yang pasti. Sekte Angin Pegunungan terlalu kecil untuk bakat sepertimu."

Ling Yue mengulurkan tangannya. "Ikutlah dengan kami ke Sekte Langit Senja. Di sana, di panggung yang lebih besar, potensimu yang sebenarnya bisa benar-benar bersinar."

Tawaran itu menggantung di udara, penuh dengan janji dan kemungkinan.

Kakak Senior Guo menatap dengan ekspresi putus asa, melihat harta karun yang baru ia temukan hendak direbut di depan matanya.

Tian Feng menatap tangan Ling Yue yang terulur, lalu pada wajahnya yang penuh percaya diri. Untuk pertama kalinya sejak meninggalkan desanya, sebersit rasa tertarik yang tulus muncul di matanya.

"Sekte Langit Senja?" tanyanya, suaranya tenang, seolah sedang mempertimbangkan sebuah transaksi bisnis. "Apa yang bisa kalian tawarkan padaku?"

1
kang baca
wahhhh kakek koplak ini, meninggalkan cucunya berdua duaan dengan lawan jenis 😅🤣🤣🤣
kang baca
g jelas nih ceritanya... tian feng bukan murid sekte qing Yun tapi bisa ikut..
kang baca
tian feng awalnya hanya tamu kok tiba2 bisa ikut turnamen... g ada cerita kalau dia sudah gabung sekte tersebut
Henry Ivan R
mantap Thor
Sen Liong
memang bodoh dr awal mcnya., bawa kroco yg bikin ribet. apalagi ad betina yg egois ,jd malas ksh like.
Sen Liong
sukurin, omelin aja mc bodoh bin pandir ini, tololnya gak baik" agik jd mc.
Sen Liong
kekuatan fisik dou sheng puncak gk bisa ngalahin 5 dou zhong, ckckckckck.
Sen Liong
macam polisi india mc nya.
Sen Liong
ini baru novel paling keren, gak kayak novel sebelah, kultivasi br seupil ud bucin bucinan.
Alfa Kristanti
/Heart//Heart//Heart//Heart/
kang baca
lawan guy aja yang dou zong *9 sepele aja kok... lah ini lawan dou zong *6 mati2an... g konsisten lu thor
Parwoko Solo
miskin saja banyak gaya, emas tidak diambil, padahal butuh sumber daya yang banyak
Athoillah Ibnu Tarmidi
bagus
Dieng April
blm baca bab berikutnya ya,aku yakin nanti si guisha lolos pake retakan ruang ..
Dieng April
cerita ,kalimat dan katakatanya sama dgn saat tian peng pertama ketemu lin Qinger dulu...wkwkwk otor malas nulis cuma copy paste.trus ganti bbrp kata
Parwoko Solo
ini cerita ter aneh yang aku baca, masak perang sekte yang maju muridnya, tetuanya trus pada ngapain?
Adung Riyadi
Luar biasa
kang baca
4 thor
kang baca
masa g ada peninggalan2 yang didapat ya
kang baca
memang didalam hutan air jelek ya..??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!