Alina seorang wanita muda yang harus menerima kehancuran rumah tangganya karena ulah suami dan ibu tirinya yang suka bermain di belakang.
Selama ini dia sudah menganggap bu Nurma seperti ibu kandungnya sendiri tapi ternyata wanita itu malah mengambil suaminya.
"Emmhhh Rizal... Tambah lagi ya pompanya" Ucap Nurma sambil memejamkan matanya.
"Suka ya sayang?" Tanya Rizal dan menambah ritme pompaannya sesuai dengan permintaan Bu Nurma.
Mau tahu kisah mereka bertiga selanjutnya? baca terus novel ini ya kak, terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4 Rizal yang romantis?
Tringg tringg...
Saat jam istirahat ponsel Alina berdering ternyata Rizal yang menghubungi dirinya.
[Hallo assalamualaikum mas] Sapa Alina mengangkat panggilan dari suaminya.
[waalaikumsallam, kamu lagi istirahat..?] Tanya Rizal.
[iya mas, ini baru pesen makanan aku. Kamu sudah makan?] Tanya Alina.
[ini mau makan, oh ya mas nanti gak bisa ikut kamu ya soalnya ada lembur mungkin sampai tengah malam. Kamu have fun aja bareng temen-temen okay?] Ucap Rizal.
[hmm gitu, iya mas jaga kesehatan ya kamu sering lembur soalnya] Jawab Alina.
[iya istriku sayang, yaudah bye aku mau makan dulu. Selamat makan siang istriku love you assalamualaikum] Ucap Rizal dan menutup panggilannya tanpa menunggu jawaban dari istrinya.
Siapapun pasti akan bahagia mendapati suami yang romantis dan perhatian seperti Rizal, tapi karena dia sudah lebih dari dua bulan ini tak menyentuh Alina sama sekali membuat Alina tetap merasa ada yang kurang dalam hubungan rumah tangganya.
Buat apa hampir setiap hari dia makan tauge kalau sang suami tak menyentuhnya..?
“Dor...! Ngelamun aja” Ucap Irma dengan membawa dua porsi soto dan duduk di sebelah Alina.
“Duh ngagetin aja” Gerutu Alina.
“Habisnya siang-siang gini udah ngelamun aja, tuh makanan habisin dulu” Jawab Irma dan menunjuk soto yang uapnya masih mengepul di depan Alina.
“Harumnya....” Gumam Alina dan menghirup aroma soto.
Sejenak dia melupakan masalahnya karena makan makanan yang enak ini.
“Lin, lu kenapa sih” Tanya Irma.
“Hmm ntar aja gue ceritanya, mau menikmati soto ini dulu” Jawab Alina.
Irma pun mengangguk mengerti dengan jawaban yang Alina berikan.
Beberapa saat kemudian mereka sudah menghabiskan makanan masing-masing.
“Cerita dongg” Bisik Irma.
“Hmm gue bingung harus mulai dari mana” Jawab Alina.
“Oh astagaaa...! Ya dari mana gitu kek” Ucap Irma sedikit gemas.
“Gini Ir, aku merasa mas Rizal ini sedikit aneh” Ucap Alina dengan sedikit menundukkan kepala.
“Aneh bagaimana sih..? Apa dia sudah gak peduli dan perhatian sama kamu..?” Tanya Irma.
“Dia masih peduli dan perhatian sama aku, tapi sudah lebih dari dua bulan dia tak menyentuhku sama sekali” Jawab Alina dengan menghela nafas panjang.
“Hah...? yang bener” Ucap Irma sedikit syok.
“Iya bener, ngapain juga gue bohong..!” Jawab Alina.
“Hmm lu gak tanyain gitu apa alasan dia gak menyentuh lu lagi..?” Tanya Irma.
Alina hanya menggeleng.
“Tanyakan Lin, di dalam hubungan rumah tangga itu harus saling terbuka. Siapa tahu Rizal ada masalah sehingga dia gak mood berhubungan b4dan” Saran Irma.
“Iya deh nanti kalau pulang sebelum tidur akan ku tanyakan sama dia” Jawab Alina.
“Eh pak David, mau makan pak..” Sapa Irma.
“Iya Ir, saya makan disini gak apa..? Tempat lain penuh” Ucap David dengan membawa nampan berisi soto, jus jeruk dan somay.
“Silahkan pak, kami juga sudah selesai” Jawab Irma.
Karena memang mereka berdua sudah selesai makan, hanya tinggal menghabiskan minuman di depannya sambil curhat.
“Oh gitu” Ucap David dan mulai memakan soto di depannya.
Sadar karena Alina menatap dirinya membuat David sedikit tersedak..
Uhukk uhukkk uhukk...
“Minum dulu pak..” Ucap Alina dan memberikan air mineral pada David.
Beruntungnya di setiap meja yang ada di kantin selalu di sediakan air mineral gelasan. Fasilitas dari kantor agar karyawannya tak lupa minum air putih setiap hari.
“Terimakasih Alina..” Jawab David saat sudah menghabiskan minumannya.
“Apa kami disini menganggu bapak makan..?” Tanya Irma.
“Enggak, nih somay kalian makan berdua saya gak enak karena makan sendiri” Jawab David dan memberikan piring berisi somay miliknya ke depan Irma dan Alina.
“Kami sudah makan pak tenang saja” Sahut Alina.
“Gak apa, dari pada mubadzir makanlah” Ucap David dan tetap menyodorkan piring somaynya pada dua karyawan di depannya.
David memang tidak membatasi antara atasan dan bawahan asal mereka tahu batasan saja dan profesional.
“Terimakasih pak...” Ucap Irma.
Alina pun hanya menganggukkan kepala dan tersenyum pada David.
“Dih senyuman itu....” Gerutu David dalam hati.
Saat Alina awal bekerja di perusahaannya David sempat terlena oleh senyuman dari Alina, tapi karena ternyata Alina sudah bersuami jadilah David menghindari senyuman manis milik Alina.
Alina dan Irma mulai makan menikmati somay di depannya begitupun dengan David yang sudah melahap habis soto dalam mangkok di depannya.
“Alhamdulilah jadi makin kenyang, makasih ya pak” Ucap Alina.
“Hmm iya sama-sama” Jawab David.
“Kami duluan pak, sebentar lagi waktu istirahat habis soalnya” Ucap Irma yang sudah berdiri begitupun dengan Alina.
“Iya kalian duluan saja” Jawab David.
Di tempat berbeda kini Nurma sedang bersiap karena Rizal akan mengajaknya makan malam di luar nanti dan kemungkinan mereka akan check in di h0tel.
Nurma luluran di seluruh bad4nnya agar Rizal betah berlama-lama menj-amah tubvhnya, dia harus bisa memanjakan sang menantu karena dia sudah mulai mencintai Rizal dan juga barang kebanggan milik Rizal yang selalu bisa memu-askan dirinya.
Semenjak berhubungan dengan Rizal, Nurma tak lagi menerima B0-an atau pun menyewa gig0lo karena sudah ada Rizal yang selalu bisa memu4skan dirinya.
“Aku akan selalu memanjakan dirimu sayang...” gumam Nurma dan menatap foto Rizal di meja depannya.
Hampir satu jam Nurma berendam dan memakai lulur di kamar mandi.
Saat dia keluar ada notifikasi pesan dari Alina kalau Rizal lembur jadi sang ibu tidak perlu memasak banyak.
“Haha dasar bod0h...! Suamimu mau lembur sama aku sayang” Ucap Nurma dengan membaca pesan dari Alina.
[iya nak, mama akan beli nasi goreng di depan saja nanti] Balas Nurma.
Saat ini sudah jam empat sore, Rizal sudah di perjalanan pulang.
Nurma di dalam kamar sedang memakai makeup agar terlihat semakin cantik.
Tin tin...
Suara klakson mobil milik Rizal di halaman, Nurma pun segera keluar dari kamarnya.
Dia tinggal berganti pakaian saja karena makeupnya sudah selesai.
“Hai sayang...” Ucap Nurma di ambamg pintu.
“Cantiknyaa....” Ucap Rizal dan mencium pipi Nurma.
“Iya dong, aku buatin kopi ya..” Ucap Nurma.
“Gak usah sayang, aku mau langsung mandi habis itu kita berangkat” Jawab Rizal.
Nurma pun mengangguk dan melanjutkan siap-siap.
Tepat jam lima sore mereka sudah berangkat ke tempat yang sudah di sewa untuk makan malam mereka berdua.
“Agak jauh ya..?” Tanya Nurma karena sudah satu jam perjalanan tapi mereka belum juga sampai.
“Lumayan sayang, aku menyewa sebuah villa. Nanti kamu hubungi Alina saja kalau mau menginap di rumah teman” Jawab Rizal.
“Pantas saja kok lama hehe. Iya sayang aku nanti akan kirim pesan pada Alina” Ucap Nurma.
“Sekarang saja, kalau nanti takutnya tidak sempat” Jawab Rizal dan mengedipkan satu matanya ke arah Nurma.
Nurma paham dengan maksud dari Rizal, lantas dia mengambil ponselnya di dalam tas dan mengirim pesan pada Alina.
[Alina, mama sekarang lagi keluar sama teman-teman arisan. Kemungkinan kalau gak pulang larutt ya kami menginap karena ada acara ulang tahun yang di rayakan di villa] Tulis Nurma dan mengirimkannya pada nomor Alina.
🙏🙏👍👍👍