NovelToon NovelToon
Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Diselingkuhi Tunangan, Dinikahi Mas Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Deshika Widya

"Biar saya yang menikahi Dira, Om."
"Apa? Gak bisa! Aku gak mau!"
***
Niat hati menerima dan bertunangan dengan Adnan adalah untuk membuat hati sang mantan panas, Indira malah mengalami nasib nahas. Menjelang pernikahan yang tinggal menghitung hari, Adnan malah kedapatan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Di saat yang bersamaan Rada—mantan kekasihnya, datang menawarkan diri untuk menjadi pengganti Adnan. Indira jelas menolak keras karena masih memiliki dendam, tetapi kedua orang tuanya malah mendukung sang mantan.
Apa yang harus Indira lakukan? Lantas, apa yang akan terjadi jika ia dan Rada benar-benar menjadi pasangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deshika Widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergok Selingkuh

"Adnan!"

Teriakan itu berhasil membuat rangkulan Adnan pada pundak Dita terlepas. Ia menoleh ke belakang dengan mata membola saat melihat Indira menatapnya tajam.

"Berani-beraninya kamu main gila sama dia! Kamu lupa kalau 1 minggu lagi kita nikah, hah?!"

Tatapan Indira begitu menyala-nyala. Suaranya menggelegar, membuat semua orang yang ada di kafe menatap heran.

"Dira ... Sayang. Aku bisa jelas—"

"Gak ada yang perlu dijelasin!" teriak Indira. Ia tepis tangan sang kekasih yang hendak merangkulnya. "Semua udah jelas! Kamu selingkuh sama sahabatku sendiri, Adnan!"

Bisik-bisik mulai terdengar dari sekitar. Ditambah tatapan orang-orang yang tampak sinis, membuat Adnan tak nyaman. Segera ia menarik tangan sang kekasih untuk keluar dari kafe.

"Lepas! Lepasin!"

Indira memberontak. Namun, tak berarti apa-apa. Adnan tetap berhasil membawanya keluar.

Kini keduanya berdiri di dekat parkiran, saling menatap nyalang.

"Jangan bikin malu, Dira! Ini tempat umum!" ucap Adnan penuh penekanan.

Indira terkekeh sinis. Kedua tangannya terlipat di depan dada. "Malu? Masih punya malu kamu? Kalau malu, harusnya kamu gak usah selingkuh, Adnan!" teriaknya. "Harusnya dari awal aku percaya sama orang tuaku kalau kamu itu bukan laki-laki waras! Kamu gila, Adnan!"

Lagi, teriakan Indira membuat banyak orang yang tengah melintas pun menoleh. Namun, ia tak peduli. Jika bisa, biar saja satu dunia tahu pria di hadapnnya ini adalah seorang pengecut.

"Tega-teganya, ya, kamu. Padahal ... Dita itu sahabatku, Nan. Kalau kamu suka sama dia, kenapa gak bilang dari dulu? Kenapa kamu malah mau nikahin aku, hah?!"

"Ya, karena kamu terlalu bucin sama dia." Suara Dita terdengar bersamaan orangnya yang muncul dari belakang Adnan. "Kamu tahu, Dir? Adnan itu kasihan sama kamu kalau sampai kalian batal nikah. Padahal, dia cintanya sama aku. Harusnya kamu paham, sih, dari dulu."

Indira menggeleng. Kedua tangannya terkepal di samping tubuh. Saat kepalan itu terangkat hendak mengenai wajah Dita, Adnan malah menahan.

"Jangan macem-macem atau pernikahan kita batal!"

Spontan Indira menoleh pada Adnan. Bibirnya melengkungkan senyum yang menutupi kepedihan. "Batal? Okey! Emang siapa yang masih mau nikah sama laki-laki tukang selingkuh kayak kamu? Aku gak sudi, Nan!"

Wanita berambut panjang itu menarik tangannya dari celakan Adnan. Melepas cincin yang tersemat dijari, lalu ia lempar ke wajah pria di depannya.

"Mulai sekarang, kita gak punya hubungan lagi!" tegasnya.

Setelah mengatakan itu, gegas Indira membawa kakinya pergi dari sana. Melangkah menyusuri jalan raya sembari menahan agar air mata tak keluar. Biarpun pernikahannya harus batal, tak apa. Sebab Ia bukan wanita lemah.

"Liat aja! Kalian berdua pasti menyesal!" geramnya.

Cukup lama melangkah, akhirnya Indira mulai merasa lelah. Sejenak ia beristirahat di sebuah halte tanpa menyadari ada seorang pria yang duduk di sana sejak tadi.

Pria itu menatap heran pada Indira. Apalagi saat melihat wanita cantik itu tiba-tiba menangis sembari menyandarkan kepala pada tiang.

"Dira?" panggilnya.

Sang empunya nama sontak menoleh. Dan seketika itu juga matanya membola sempurna.

"Rada?"

Indira sangat terkejut. Bagaimana bisa ia duduk berdampingan dengan Rada? Lagi, sejak kapan pria itu ada di kota ini?

"Kenapa nangis?" tanya Rada. Ia tak menghiraukan raut terkejut Indira.

Seolah tersadar, segera Indira menghapus kasar air mata di wajahnya. "Bukan urusan kamu!" ketusnya.

Alis Rada tertarik. Diam-diam bibirnya menyunggingkan senyum tipis melihat wajah sang mantan yang berubah kesal sembari membuang pandang. Tetap sama seperti Indira yang ia kenal 5 tahun lalu.

Diam-diam Indira melirik Rada dengan ekor mata. Bibirnya spontan berdecih karena menyadari pria itu terus menatapnya.

"Dih, ngapain liatin aku terus? Mau balikan? Ogah!" gerutunya dalam hati.

Setelah beberapa saat diselimuti keheningan, sebuah bus berhenti di depan mereka. Segera saja Indira bangkit dan masuk ke dalam bus tersebut diikuti oleh Rada. Bahkan pria itu sengaja mengambil duduk di samping mantan kekasihnya.

"Ck! Ngapian ikut-ikut segala, sih? Kamu gak punya kerjaan, ya?" tuding Indira. Suasana hatinya sedang kesal karena dikhianati sang tunangan, kini malah bertambah kesal karena bertemu sang mantan.

Sungguh ia pusing bukan kepalang.

"Rumahku dekat halte pemberhentian terakhir kalau kamu lupa."

Ah, iya. Indira lupa. Wajar sih, ia saja sudah tak bertemu Rada 5 tahun lamanya.

"Ngomong-ngomong, kamu lagi punya masalah?"

"Emang ada orang hidup yang gak punya masalah?"

Rada terkekeh. Indira benar-benar masih sama. Ciri khasnya sejak dulu adalah balik bertanya ketika diberi tanya. Tak jarang dari situ terjadi perdebatan kecil di antara mereka.

Hah, Rada sangat merindukannya.

Tak ada lagi percakapan di antara mereka hingga bus kembali melaju. Bahkan ketika Indira lebih dulu turun, tak ada satupun kata yang keluar dari bibir wanita itu.

Rada tak merasa tersinggung, sebab hubungan mereka memang tidak baik setelah kejadian 5 tahun lalu. Lebih tepatnya Indira yang kecewa atau bahkan mungkin ... menyimpan dendam padanya. Entahlah.

Pria itu menoleh ke samping, tepat ke kursi yang tadi sempat menjadi tempat duduk Indira. Namun, matanya menyipit seketika kala mendapati sesuatu tergeletak di sana.

"Ck! Udah dewasa pun masih aja ceroboh!"

Rada mengambil ponsel milik Indira yang tertinggal. Ia tatap layar kunci yang menampilkan foto sang mantan bersama seorang pria.

"Ternyata kamu beneran udah lupain aku, ya, Dir?" gumamnya pelan. Ia usap layar itu, tepat di bagian wajah Indira. Namun, tiba-tiba benda pipih tersebut mengeluarkan suara.

Sebuah panggilan dari kontak bernama "Sayang."

Hah, tanpa bertanya pun, Rada sudah tahu itu siapa.

Mulanya Rada mengabaikan panggilan dari Adnan. Namun, sepertinya pria itu tak ingin menyerah hingga sudah berkali-kali melakukan panggilan ulang.

Huft!

Sungguh menyebalkan! Mau tak mau, kini Rada menggeser ikon hijau di layar, lalu mendekatkan ponsel tersebut ke telinga.

"Halo, Sayang. Dira ... tolong jangan batalin pernikahan kita. Aku janji akan tinggalin Dita. Aku cuma mau nikah sama kamu. Please ...."

Sejenak Rada terdiam. Hingga setelah beberapa saat, ia berhasil menarik sebuah kesimpulan. Seketika itu juga dadanya bergemuruh hebat, seolah siap meledak.

"Jadi kamu yang buat Dira nangis? Berani kamu sakitin dia, hah?!"

1
Kasih Bonda
next Thor semangat
Siti Zaid
Tidak tahu nak kata apa...sudah halal dilanjut sampai pagi pun gak ada yang marah...tapi adnan sebaliknya..menginginkan wanita yang sudah bukan miliknya lagi..
Noor hidayati
lanjuuuuuuuuut
Deshika Widya: yuhuuuu
total 1 replies
Teh Euis Tea
wowwwww akhirnya sengsara membawa nikmat ya rada jd bisa nganu lg🤣
Deshika Widya: hahaaha🤣
total 1 replies
partini
aihhh so sweet 🥰🥰
mau berpaa kali pun mah gasken kan halal'
Deshika Widya: uhuhuuuwwww🤭
total 1 replies
Teh Euis Tea
adnan ngapain km marah sama rada, dia suaminya indira km bkn siapa2nya dira, urus aj noh si dita km hrs tanggung jawab karna si dita sedang hamil anakmu
Deshika Widya: Emang ngadi2 ya si Adnan🙈
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: asiiap Kakak
total 1 replies
NAYLA DWI
.
Wardah Saiful
siapakah itu? jeng..jeng
Deshika Widya: siapa ya🫣 jeng jeng🤣
total 1 replies
Bun cie
nah lho tercyduk siapakah rada dan dira?🤔
Deshika Widya: siapaa ya🙈
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: Asiiap Kakak😍
total 1 replies
Teh Euis Tea
nah loh siapa itu yg manggil rada, dira apa itu revan yg manggil?
Deshika Widya: Siapa ya🫣
total 1 replies
Siti Zaid
Siapa kah pria yang meyapa pasangan suami isteri yang sedang berpelukan itu...apakah orang dikantor perusahaan tempat mereka berkerja🤔
Deshika Widya: aduh, bahaya sih kalau itu🫣
total 1 replies
Deshika Widya
Siapa ya🤭
MunaRizka
siapa nih
Titin Hartanti
apakah bos mereka yg liat?bisa langsung dieksekusi
Deshika Widya: waduh, bahaya kalau Bos yg nongol🫣
total 1 replies
Ir
siape lagi ini, Revan kah, Rendi kah? lagian meski sekantor bisa kali Dir akrab layak nya teman, lagian kalian udah lama putus anggap aja PDKT lagi tapi versi halal, bukan malah luch sama laki² lain, seharusnya pengalaman sama Adnan itu di jadikan pelajaran betapa sakitnya di khianati, meskipun kamu ga niat berkhianat
Maya Sari
semangat dong kak,selalu d tunggu up nya 🥰,,,siapa yg datang apakah revan
Deshika Widya: hehe siapa ya🫣
total 1 replies
Ir
diri jadi istri juga ga bisa jaga batasan sih, ntar giliran Rada yg begitu dia nya yang marah, kalo Rada udah ngizinin dia kerja seharusnya tau batasan pertemanan
Deshika Widya: Wanita kan begitu🫣🤭
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Deshika Widya: Assiap Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!