NovelToon NovelToon
SUGARBABY

SUGARBABY

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: julies

Tidak ada sugarbaby yang berakhir dengan pernikahan.

Namun, Maira berhasil membuktikan bahwa cinta yang tulus kepada seorang pria matang bernama Barata Yuda akhirnya sampai pada pernikahan yang indah dan sempurna tidak sekedar permainan di atas ranjang.

"Jangan pernah jatuh cinta padaku, sebab bagiku kita hanya partner di atas tempat tidur," kata Bara suatu hari kepada Maira. Tai justru dialah yang lebih dulu tergila-gila pada gadis ranum itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jakarta!

Jakarta. Sebuah kota impian. Sebuah tempat dengan segudang harapan. Sebuah kota dengan banyaknya angan diterbangkan setinggi angkasa. Sebuah kota dengan orang-orang yang padat dengan jenisnya yang beragam. Sebuah tempat yang menjadi pelarian seorang gadis manis berparas ayu.

Namanya Mairazkia Renaldi. Panggil saja dia Maira. Usianya baru saja menginjak delapan belas tahun. Masih teramat muda dan belia. Segar dan sedang mekar-mekarnya.

Maira ingat kedatangannya ke Jakarta ini tidak lain adalah karena karena ulah paman dan bibi nya. Tidak menyangka pula bahwa harta keluarganya harus jatuh ke tangan mereka. Mereka tidak menyisakan apapun untuk Maira, selain kenangan pahit juga menyakitkan.

Setelah kematian nenek, satu-satunya orang yang melindungi Maira waktu itu, mereka malah langsung mendepak nya dari rumah. Maira ingat saat itu, ketika pagi menjelang, ia lihat kamar nenek dalam keadaan terbuka, Ia temukan nenek tidak bergerak lagi. Nenek meninggal dengan alasan yang tidak ia ketahui. Meski sejatinya, kematian itu pasti akan datang pada siapa pun terlebih pada nenek yang sudah tua.

Tetap saja ini aneh. Tapi, Maira tidak bisa berbuat apapun. Satu pun tidak ada yang mempercayai kematian nenek adalah sesuatu yang nampaknya disengaja. Dan tepat tiga hari setelah kematian nenek, paman dan bibi malah mengusirnya, mengucapkan kata-kata paling menyesakkan yang pernah Maira dengar.

"Hei Maira, silahkan kau hengkang dari rumah ini. Ibu telah memberikan rumah beserta seluruh aset juga perusahaan jatuh ke tanganku. Pergi lah kau jauh jangan lagi kembali ke rumah ini!" Kata-kata itu terdengar bagai petir di siang hari. Maira berlutut, memohon di kaki bibi.

"Apa salah Maira, Bi? Aku mau tinggal dimana kalau kalian mengusirku? Tolong jangan usir aku." Maira meraung, menangis di kaki bibi memohon belas kasihannya.

"Terserah! Mau di mana saja. Asal tidak di sini!" Bibi mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan yang jika dihitung, jumlahnya tak lebih dari dua juta. Ia lemparkan berlembar-lembar uang itu pada Maira yang masih berlutut di kakinya.

Maira menatap nanar uang-uang itu. Betapa kejamnya adik ayahnya ini. Tak ingatkah ia, betapa ayahnya telah banyak membantunya selama ini. Mengulurkan tangan membantu ia dan suaminya keluar dari kemiskinan?

"Bibi! Kenapa kau sangat kejam padaku? Kenapa kau seolah lupa diri! Ayahku yang sudah membantu keluargamu! Lalu sekarang kau berlaku sangat tidak manusiawi padaku?!" Maira berdiri. Sekali dalam hidupnya, ia memaki wanita itu. Menunjuk kesal muka bibi yang ternyata penuh seringai licik yang selama ini tertutup topeng kemunafikan.

"Tutup mulutmu, Anak ingusan! Berani kau berkata seperti itu padaku! Rasakan ini!" Satu buah tamparan mendarat di wajah Maira. Terasa panas. Ia memegang pipinya yang basah. Dari kejauhan ia lihat Rani, sepupunya yang juga adalah anak wanita jahat itu, mendekat ke arah mereka. Ia juga melakukan hal yang sama! Kedua orang iblis berwujud manusia!

"Bibi! Ingat, tamparan ini akan aku ingat selamanya. Menjadi api semangatku untuk menghancurkan kalian suatu hari nanti. Akan ku buktikan, kalian adalah iblis yang harus segera dibasmi hingga bersih!" Suara Maira bergetar, menahan sembilu, juga retak remuk redam hatinya. Bibi dan Rani menatapnya dengan tampang mengejek yang akan selalu Maira ingat hingga kini.

Maira tinggalkan Surabaya. Suatu saat akan ia rebut kembali semua ini. Begitulah tekadnya di dalam hati waktu itu. Berbekal nekat juga uang yang tak lebih dari dua juta itu ia berangkat ke Jakarta.

Hari pertama di Jakarta waktu itu teramat berat bagi Maira. Tak satu pun ia mengenal manusia di sini. Persediaan uangnya hampir habis karena harus membayar kost sempit namun harganya selangit. Uang yang pas-pasan. Sisa uang hanya cukup untuk makan dua hari saja.

Lewat tetangga kos, Maira mendapat pekerjaan, sebagai waitress di sebuah restoran cepat saji. Maira ingat bagaimana waktu itu, perempuan berbadan gemuk itu menyapanya begitu ramah.

"Hai, aku Siska. Kau anak baru ya disini?" tanyanya ramah sekali. Terlihat ia sedang memutar gagang kunci untuk masuk ke dalam kostnya. Maira mengangguk.

"Kenalin, Mbak, aku Maira. Kemarin baru datang dari Surabaya." Maira mengulurkan tangan. Ia menyambutnya senang. Ia tak jadi masuk ke dalam kostnya. Siska berbalik, ia berjalan ke arahnya yang tengah duduk di kursi reot di depan kost.

"Kenapa ke Jakarta, Mai? apa kau sedang mencari pekerjaan?" tanya Siska lagi. Maira merasa ada angin segar mendapat pertanyaan ini.

"Eehmmmm, iya, Mbak Siska. Tapi sudah mencari pekerjaan kemana-mana belum dapat juga. Susah sekali mendapat pekerjaan di Jakarta ini," ujar Maira lesu. Siska tersenyum sumringah. Ia duduk, mendaratkan tubuh gempalnya di kursi reot satu lagi. Maira jadi ngeri sekali, takut Siska jatuh saat duduk di sana.

"Kebetulan, restoran tempat aku bekerja kekurangan satu pelayan karena satu pegawai telah berhenti bekerja dua hari yang lalu. Kau mau bekerja di sana? aku bisa menelepon managerku kalau kau mau," Kata Siska sambil tersenyum. Tentu saja ia mau. Maka Maira anggukkan kepala cepat.

"Mau, Mbak Sis. Aku mau. "

Mbak Siska tertawa renyah mendengar betapa antusiasnya Maira saat ini. Ia beranjak dari kursi reot lalu pamit untuk masuk ke dalam kostnya sendiri.

"Tunggu ya sampai malam nanti, akan ku kabarkan kau secepatnya. "

Maira mengangguk, tak lupa juga mengucapkan terima kasih atas kebaikannya. Apalagi setelah itu, dari dalam ia kembali keluar. Di tangannya ada sebuah makanan yang baru saja ia beli. Sudah dituangkan ke dalam piring. Ia kembali menghampiri Maira.

"Ambillah, aku beli dua. Ambil satu untukmu ya." Maira tatap mbak Siska dengan mata berkaca-kaca.

"Terima kasih, Mbak. Mbak baik sekali," ujarnya lirih. Mbak Siska kembali masuk ke rumah setelah menyerahkan sebungkus nasi beserta lauk yang telah ia tuang ke dalam piring. Kebaikannya yang pertama ini jelas tak akan Maira lupakan.

Dan malam itu juga, mbak Siska mengabarkan Maira sudah bisa bekerja esok hari. Ia mengucapkan padanya terima kasih tak terhingga. Maira diterima bekerja dengan gaji yang cukup untuk dirinya sendiri. Hari-hari selanjutnya, Maira dan mbak Siska semakin dekat. Tanpa terasa hari ini tepat satu bulan ia bekerja di restoran itu.

Namun, malam itu ketika Maira sedang mengantarkan minuman kepada seorang perempuan modis yang ia perkirakan usianya sudah tiga puluhan ke atas, ia menemukan secarik kertas yang sengaja diletakkan di atas nampan bekas minuman yang telah Maira sajikan tadi. Sebuah alamat juga kartu namanya. Maira menatapnya dengan kening berkerut.

"Bisa nanti aku bicara padamu?" tanya wnaita itu dengan anggun dan penuh senyum.

"Hmmmm, mau membicarakan apa, Nyonya?" tanya Maira sopan.

"Aku tertarik mengajakmu menjadi pekerja di tempatku. Tubuhmu bagus. Berapa usiamu?"

"Delapan belas tahun, Nyonya."

"Pantas kau sangat segar. Pergilah ke alamat dalam kartu namaku itu. Kau bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik di Jakarta ini," katanya manis. Maira mengangguk paham. Perempuan itu seperti bisa melihat bahwa Maira adalah seorang perantau.

Dan Maira putuskan beberapa hari setelah pertemuan singkat itu untuk menemuinya. Sebuah keputusan yang akan membawanya pada cerita cinta yang rumit dan panjang setelah itu, di Jakarta, yang tidak pernah tidur ini.

1
lyani
Kevin menghancurkan bara melalui Sabrina
untungnya Kevin mati....kl ngga perang Baratayudha beneran
❤️ mamah kanay ❤️
semangat kak ...💪💪🥰🥰
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Natalia Martiningsih
semangat kakak💪💪💪💪💪💪💪, Gusti Allah tidak tidur
lyani
hidup harus ke depan kak Julies.....
Tuhan pasti memberikan kebaikan yg terbaik dibalik kejadian yg menimpa kita.
teruslah berpikir positif atas segala kejadian.
memang tdk mudah...
semangat kak💪
lyani
sepertinya ada hubungannya kematian ortu maira dengan Kel bara
lyani
selamat datang kembali kak Julies.... mdh2n masih betah y
lyani
sdh pernah baca tp ttp baca lagi
lyani
ini pernah release up kak kak juli? trs nggantung? sampai selesai y kak?
july: Yups kak
total 1 replies
Daplun Kiwil
terima kasih up nya thor
Natalia Martiningsih
wohooooo
othor keceh comeback again, apa kabare si Beben kak??????😂😂
masi kah pake pempers?????
july: masih kak🤣
total 1 replies
ren_iren
selalu bagus,
ren_iren
mak diriku menantikan banyolan mu mak, kangen ngakak pas baca ceritamu yg koplak... 🤗
ren_iren: siiiaappp....
july: ada yg aku publish baru kak komedi romantis coba dicek
total 2 replies
ren_iren
mak, diriku sampai sini....
ada notif langsung gassss.....
apa kabar mak, moga mak Julie yg cantik mem bahenol selalu sehat2 dan lancar semuanya Aamiin🤲
july: makasih kakka
total 1 replies
❤️ mamah kanay ❤️
makasih udh up lagi thor 🥰🥰🥰
❤️ mamah kanay ❤️
AQ kasih vote kak...
biar semangat up nya...🥰🥰🥰
❤️ mamah kanay ❤️
semangat berkarya lagi thor...
❤️ mamah kanay ❤️
Thor....aq mampir di sini
july: hallo kak, makasih ya ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!