NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 26

"Kreekkkk..."

"Assalamualaikum. Ayo, masuk lah," ajak Dirga, setelah membukakan pintu salah satu unit apartemen elite miliknya, yang berada di pusat kota Singapura.

"Iya, Mas. Terima kasih." jawab Ziya, sembari melangkah maju. Memasuki ruangan yang sangat luas dengan interior yang serba mewah tersebut.

Seketika, Ziya di buat tertegun saat memasuki unit apartemen itu. Dimana di sana, terdapat sebuah ruangan yang sangat luas dan juga mewah.

Dan, satu hal yang membuat Ziya semakin di buat membeku adalah. Adanya foto pernikahan nya dulu bersama dengan Dirga, terpanjang dengan sangat indah di ruang tamu unit apartemen itu.

Jadi, disaat membuka pintu unit itu yang jadi pemandangan pertama adalah. Wajah Ziya dan juga Dirga saat mereka menjadi pasangan pengantin enam tahun yang lalu.

"Ada apa? Kenapa diam di situ?" tanya Dirga, yang baru menyadari jika Ziya tidak ikut bersama dengan masuk ke dalam.

Melainkan masih berdiam diri di depan pintu. Menatap tak percaya pada foto pernikahan yang terpajang di dinding ruang tamu rumah barunya.

"Ziya, kamu mendengar Mas, kan?" tanya Dirga lagi, saat tidak ada respon dari istrinya.

"Hah? Ah, maaf. Tadi, Mas bilang apa?" tanya balik Ziya, yang hilang fokus setelah melihat foto pernikahan nya terpajang dengan sangat rapih di dinding apartemen.

"Kamu kenapa sih? Dari tadi terus saja bengong. Sampai-sampai aku harus mengulang ucapanku lagi," tanya Dirga lagi saat Ziya balik bertanya kepadanya.

"Maaf, Mas. Aku tidak bermaksud untuk____"

"Sudahlah lupakan. Ayo masuk dan istirahatlah di kamar bersama dengan Zingga. Aku akan keluar sebentar untuk membeli makanan," lanjut Dirga, lalu melangkah pergi berniat untuk meninggalkan unit itu.

Set...

Greeppp...

Akan tetapi, langkah nya terpaksa dia hentikan saat tangan mungil Ziya mencekal pergelangan tangan nya.

"Mas, marah, ya? Maafkan aku Mas, aku tidak bermaksud mengabaikan mu, hanya saja aku___"

Set...

Deg...

Seketika, Ziya tidak bisa melanjutkan ucapan nya saat Dirga membalikkan tubuh nya. Lalu, pria itu menutup mulut Ziya dengan jari telunjuknya.

Yang semakin membuat Ziya jantungan adalah. Jarak diantara mereka yang saat ini tubuh keduanya menempel dengan sempurna. Karena pada saat Dirga berbalik, pria itu juga melangkah maju. Mengikis jarak antara dirinya dan juga Ziya.

Bahkan saking dekatnya, wajah tampan pria itu berada tepat di depan matanya, hingga hal itu membuat Ziya gugup setengah mati.

"Ssttt... Yang bilang aku marah siapa? Aku pergi karena aku lapar dan ingin beli makanan kebawah. Apa ada yang salah?" tanya balik Dirga. Dengan nada bicara yang sangat lembut, membuat Ziya semakin salah tingkah dibuatnya.

"Ti_tidak ada. Maaf," jawab Ziya, tergagap lalu menunduk karena terlalu gugup.

"Baiklah. Mau nitip sesuatu nggak? Biar sekalian, mumpung Mas mau keluar,"

"Boleh. Kalau itu tidak merepotkan, Mas,"

"Tidak ada kata repot jika itu untuk keluarga. Katakan, apa yang kamu butuhkan. Biar nanti sekalian Mas belikan,"

"Aku butuh bahan makanan, Mas. Tidak baik kalau terus beli dari luar. Maaf, bukan nya tidak percaya dengan makanan yang dibeli dari luar. Hanya saja, akan lebih baik jika kita masak sendiri,"

"Oh. Untuk itu, Mas sudah pesan secara online. Nanti, akan ada orang yang mengantarkan barang nya ke mari. Selain itu, masih ada lagi yang kamu butuhkan?"

"Untuk saat ini, itu saja dulu. Selebihnya, biar nanti aku cicil sendiri Mas,"

"Ok. Kalau begitu Mas pergi dulu ya. Kamu istirahat saja dulu. Mas pamit, assalamualaikum,"

"Iya, Mas. Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Hati hati, Mas,"

"Iya."

Dirga pun akhirnya berlalu pergi, meninggalkan unit apartemen nya dan juga Ziya untuk membeli makanan.

Sementara Ziya, kembali melanjutkan langkah nya. Menuju ke kamar utama unit apartemen itu. Kamar yang tadi di masuki oleh Dirga yang membawa Zingga untuk beristirahat di sana.

*

*

"Ting..."

"Tong..."

Ziya yang baru saja menyelesaikan ibadahnya bergegas pergi ke arah pintu utama saat mendengar suara bel pintu itu berbunyi.

"Kreekkkk..."

"Excuse me, does this apartment unit belong to Mr. Dirga?" tanya seorang pria, yang berdiri didepan pintu dengan barang bawaan yang lumayan banyak.

"Yes, this unit belongs to Mr. Dirga. What can I do for you, sir?" jawab Ziya. Dengan balik bertanya kepada pria itu.

"Are you Mrs. Ziya?"

"Yes, I'm Ziya. Is there anything I can help you with?"

"Excuse me, madam. We are here to deliver the goods that Mr. Dirga has ordered. May we come in? We need to bring all these items inside,"

"Oh, yes, please come in. I apologize for any inconvenience,"

"No, madam. It is already within the scope of my duties,"

"Alright, please come in, sir."

Ziya pun langsung membuka pintu unit apartemen nya lebar lebar agar agar pria tadi dan juga rekan kerjanya bisa masuk ke dalam untuk memindahkan barang barang yang sudah dipesan oleh Dirga.

Ziya cukup dibuat kaget saat melihat dua pria itu memindahkan beberapa kardus berukuran cukup besar, kedalam unitnya. Rupanya, barang yang dipesan oleh Dirga cukup banyak hingga butuh waktu agak lama untuk memindahkan semua barang itu masuk kedalan unitnya.

"We have finished moving all the items and our work is done. We will take our leave now, madam." ucap pria tadi, setelah selesai memindahkan semua barang ke dalam unit milik Dirga.

"Yes, sir. Thank you for your help,"

"Yes, ma'am. You're welcome."

Kedua pria itu pun langsung pergi begitu pekerjaan mereka selesai dan kini, tinggal giliran Ziya yang harus membongkar dan memindahkan isi dari kardus kardus yang berjejer diruang tengah unitnya.

"Mas Dirga pesan apa saja sih? Kenapa barang yang dikirim sebanyak ini?" gumam Ziya, menatap kardus yang berjejer di ruang tengah.

"Ada apa? Kenapa bengong? Ada yang salah?"

Seketika, Ziya terlonjak kaget saat tiba tiba suara barito Dirga mengejutkan dirinya yang sedang sibuk memikirkan tentang apa saja yang di pesan oleh Dirga hingga sebanyak itu.

"Astaghfirullah al adzim. Mas bikin kaget saja," ucap Ziya, sambil mengusap usap dadanya karena kaget.

"Yang ngagetin kamu siapa? Lagian, kamu kenapa sih? Sejak kita nikah, kamu itu jadi sering melamun. Kamu nyesel ya rujuk sama Mas?"

1
Ani Aqsa
untuk acara buka pintu.masa iya sih pintu d Singapura kalau d buka bunyi kreeek itu mah pintu yg karatan jk
Muhammad Isha
update
Subiartini Subiartini
ah meski manuk yo pasti ngerasa dong berhubungan🤭
Subiartini Subiartini
lanjut
Suherni 123
telpon umi bilang zira ada di Singapura terus kasih tindakan jangan dimaklumi aja jadi besar kepala tuh zira
Suherni 123
apa si umi gak pernah berkabar ya sama ziya atau sebalik nya kok dibiarin aja si zira disitu mpe 1 bln
Suherni 123
ziya baik boleh tapi jangan kepolosan gitu deh,,berbaik sangka itu boleh tapi berhati hati juga perlu ,,
Suherni 123
ziya kebanyakan gagap deh,, katanya anak orang berada, mandiri lulusan Kairo kok banyak ngelamun, bengong dan gagap nya sih
Nar Sih
sabar ya zingga mungkin bagas emang bkn jodoh mu dan andra lah mungkin jodoh mu
Oma Gavin
ngapain masih mikirin zingga pikir dan urusin itu istri mu rania jgn kemaruk dan serakah sdh punya istri masih ngarep zingga
Lilis Lilis Lisna
biar kan jingga bahagia dengan andra ,lanjuut thor
Ida Sriwidodo
Dahlah Bagas.. fokus saja sama istri.. calon anak dan rumah tanggamu
Lupakan Zingga!
Itu yang terbaik buat kalian dan terutama buat Zingga!

Hm.. jadi.pen su'udzon.. gimana klo papa Dirga tau Zingga dihianati Bagas?
Apakah papa Dirga akan bales dendam dengan menghancurkan perusahaan keluarganya Bagas.. supaya Bagas tau sedang berhadapan dengan siapa.. dan supaya emaknya Bagas yang sok kaya itu juga tau siapa Zingga yang selama ini di anggap remeh olehnya! 😤😤😬😬

Thanks dah apdet kk.. sering2 yaa 😂😂
Anto Ngabean
nunggu up ny lama bngt,mlh cm satu session 😭😭
Anto Ngabean
istimewa..
Evan Revando
lama bgt up nya lg....
Akasia Rembulan
ditunggu selalu thor💪😍
Nar Sih
ahir nya zingga hadir lgi ,lanjut kakk
Lilis Lilis Lisna
lanjuutt
Ila Latifah
rada bingung. bukannya zingga ditempatkan di kampung yg jauh. kenapa ke RSnya malah ke kota tempat tinggal bagas dan zingga..bukan ke RS kabupaten.
Aghitsna Agis
ceritanya nsh disitu aha blm ada oerkembangan dikira andra dan zingga akan jadian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!