NovelToon NovelToon
Gara-gara Buket Bunga

Gara-gara Buket Bunga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Disarankan membaca Harumi dan After office terlebih dahulu, agar paham alur dan tokoh cerita.


Buket bunga yang tak sengaja Ari tangkap di pernikahan Mia, dia berikan begitu saja pada perempuan ber-dress batik tak jauh darinya. Hal kecil itu tak menyangka akan berpengaruh pada hidupnya tiga tahun kemudian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buket Bunga

"Mbak Mia dan Mas Jaka, ikuti aba-aba saya Ya!!! Begitu hitungan ke tiga, lempar ke belakang kalian. Ayo para jomblo ngumpul ..." Teriak pembawa acara. "Satu ... Dua ... Tigaaa ... Lempar ayo ..." Serunya.

Jaka dan Mia berdiri di depan kursi pelaminan. Keduanya membelakangi para tamu, lalu mereka kompak melempar buket itu sekuat tenaga, dan berbalik setelahnya. Keduanya tak menyangka buket bunga itu jatuh ke tangan orang, yang sedari tadi ditunggu-tunggu oleh Mia. Lelaki berkemeja biru muda yang baru saja datang berhasil menangkapnya.

"Tangkep Mas! buruan ..." Seru Anggara yang datang mengenakan baju batik berlengan panjang, berdiri di belakang lelaki itu.

Ari menangkap sesuatu yang datang ke arahnya, meski sebenarnya dia tak mengerti apa maksudnya. Namun begitu benda itu mendarat di tangannya, barulah Ari menyadari. Jika itu adalah buket bunga pengantin. Lelaki yang merupakan ASN di salah satu kementerian, hanya mengangkat bahunya dan memberikan buket bunga itu pada salah satu perempuan yang posisinya terdekat dengan-nya. "Nih buat kamu, kamu temennya Mia, kan?" Lalu tanpa menunggu jawaban dari perempuan yang mengenakan dress batik selutut. Ari melangkah menuju pelaminan, sambil tersenyum lebar.

Sementara yang diberi bunga, hanya bisa terpaku. Ini pertama kalinya selama dua puluh empat tahun hidupnya, dia diberi bunga.

Mendadak dia merasakan debaran tak biasa. Jantungnya berdetak lebih cepat, lalu perutnya terasa ada yang menggelitik. Apa ini? Apa kesehatannya bermasalah?

Tapi pemeriksaan Minggu lalu di klinik pabrik, semuanya normal. Apa mungkin dokter salah melakukan pemeriksaan padanya?

Sebuah rangkulan dari rekan kerjanya, membuyarkan lamunannya. Dia menoleh dan tersenyum, "Ono opo ta, Mbak?" Tanyanya.

"Semoga cepat nyusul Mbak Mia, ya San! mahal itu San, bawa pulang ke Surabaya aja." Ujar Anna, rekan sesama staf keuangan yang usianya berbeda dua tahun lebih tua darinya.

"Durung kepikiran Mbojo aku, mbak! Lewih bahagia sendiri." Keduanya kembali ke tempat duduk yang telah disediakan untuk para tamu.

Sandi dan para staf kantor pabrik, jauh-jauh datang dari Surabaya untuk menghadiri resepsi pernikahan salah satu staf mutasi dari kantor pusat dengan sekertaris CEO.

Dia dan para rekannya bahkan dibelikan tiket kereta eksekutif beserta hotel tempat mereka beristirahat tadi pagi.

Jaka si sekertaris CEO itu, memenuhi janjinya untuk mengundang rekan-rekan Mia selama bekerja menjadi staf keuangan pabrik.

Sebagian dari mereka mengaku baru kali pertama mengunjungi ibu kota negara. Tentu saja semuanya senang, kondangan sekaligus jalan-jalan gratis.

"Abis ini Nyusul, ya San!" seru manajer keuangan yang duduk satu meja dengannya.

"Belum ada calonnya, Pak!" Sandi tersenyum kecut.

"Emang maunya yang kayak apa, San? Masih bujang atau udah duda?" Tanya Anna.

"Ndak tau aku, mbak! Yang penting bisa nyambung." Jawab Sandi.

"Mas-mas tadi yang kasih bunga ke kamu aja, San! Gwanteng Loh!" sela Dina sekertaris dari Tris. "Itu siapanya Mia, ya? Kayaknya akrab banget."

Mata mereka kompak tertuju pada interaksi antara sang mempelai perempuan dan lelaki yang menangkap buket bunga tadi.

"Itu teman dekatnya Mbak Mia, Bu! Beberapa kali jemput Mbak Mia di pabrik dan di mess. Kan waktu jalan-jalan ke Bromo, Mbak Mia sama mas ini."

Yang ada di meja menoleh menatap ke arah Sandi. "Maksudnya?" Tanya Anna hampir berbarengan dengan Dina.

"Ya mereka teman dekat." Jawab Sandi dengan cengiran khasnya.

Sebagai rekan satu mes dan satu divisi, terkadang dia dan Mia membicarakan hal-hal pribadi. Walau tak terlalu mendalam, layaknya teman curhat atau sahabat dekat.

"Oh ... Teman dekat." Penghuni meja itu, kompak menyahut.

"Tapi coba lihat deh, mukanya Pak Jaka. Kenapa suram gitu, ya? Kayak nggak suka sama temennya Mbak Mia." Seru Anna.

"Itu namanya cemburu, Ann!" sahut sang menejer. "Laki-laki itu nggak suka kalau ada laki-laki lain mendekati pasangannya." Jelasnya.

"Emang gitu, Pak?" Tanya Anna tak yakin. "Tapi saya juga punya teman cowok, suami saya tidak keberatan."

"Mungkin tergantung orangnya kali, Pak!" sela Dina. "Tapi kalau Pak Jaka, kayaknya beneran nggak suka tuh." Perempuan bersanggul sederhana itu, menunjuk dengan dagunya. "Wajahnya Pak Jaka, udah kayak mau makan orang."

Mereka kembali menoleh ke arah memperbaiki laki-laki. Wajah yang memang terkenal dingin dan nyaris tanpa senyuman itu, terpampang jelas. Padahal di hari bahagianya, seharusnya Wajah pengantin berseri-seri.

"Ihhh ... Seremmmm." Yeni dan Anna kompak menyahut.

"Bisa-bisanya Mbak Mia nikah sama Pak Jaka yang terkenal nggak pernah senyum." Tutur Anna tak habis pikir. "Aku pikir cuma gosip doang!"

Sandi tak menanggapi, matanya sekarang ini tertuju pada lelaki berkemeja biru yang sedang berbincang akrab dengan ibu dan adik-adik Mia.

Kembali dia merasakan sesuatu yang menggelitik pada perutnya, begitu melihat senyum dengan lesung pipi di pipi kiri. Lalu beberapa detik kemudian tatapannya tak sengaja bertemu dengan lelaki bernama Ari. Ketika lelaki itu menoleh. Tanpa sadar, Sandi menarik bibirnya. Dia tersenyum.

1
bunny kookie
top deh pokoknya 👍🏻💜💜
bunny kookie: bagus banget loh padahal kak,sat set loh cerita nya gk menye2 ,,
😭😭 apa yg sempat baca di paijo gk ikut kemari ya,ikut syedihh aku 😭😭😭
nabila anjani: Ka up lagi dong
total 3 replies
nabila anjani
Kak up lagi dong
Mareeta: udah aku up lagi ya
total 1 replies
bunny kookie
up lagi gak kak 😂
Mareeta: aku usahakan pagi ya kak
total 1 replies
bunny kookie
lanjut kak ☺
bunny kookie
nyampek sini aku kak thor ☺
Mareeta: terima kasih 😍 aku ingat dirimu pembaca setia karyaku
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!