Caroline seorang wanita cantik kaya dengan profesi sebagai lintah darat, tiba-tiba bertransmigrasi pada tubuh seorang istri dari pria lumpuh dan dua orang anak yang masih kecil, dan jangan lupa hidup dalam garis kemiskinan!
"Apa-apaan ini!"
Bagaimanakah kelanjutan kisah Caroline di tubuh wanita bernama Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi buruk!
Semua kepala tampak menunduk seolah sangat berusaha untuk menyembunyikan wajah mereka. Terlebih, tangan yang sudah mengepal dan menjadikan pakaian mereka kusut karena tidak tau berapa lama ini akan berlangsung.
Tadinya semua tampak baik-baik saja, tapi entah apa yang terjadi di dalam sana, sehingga sosok yang seperti singa betina dan ular itu mengamuk.
"Kalian semua masuk dan segera bereskan ini!" Suara menakutkan itu membuat mereka bergegas masuk sebelum hal buruk lain terjadi.
"Aku harus membersihkan diriku setelah terkena d@rah dari pria miskin ini!"
Caroline, nama yang indah seperti wajahnya. Tapi tidak dengan kehidupannya, lebih tepatnya... Pekerjaan nya yang merupakan seorang lintah darat. Siapapun yang tidak bisa membayar uang nya, maka harus siap dengan konsekuensinya.
"Sudah miskin banyak gaya. Banyak anak lagi! Aku benci anak-anak! Terlebih bayi, tapi orang miskin itu melahirkan anak seolah ingin diberi makan angin saja." Karena kehidupan dulu dari orang tuanya membuat Caroline tidak ingin menikah, apalagi memiliki seorang anak. Diusianya yang hampir 32 tahun, Caroline hidup dengan pelayan saja dan harta nya yang bergelimang.
" Apa makan malam hari ini?" Tanya Caroline, seorang wanita berusia hampir 70 tahun itu senantiasa menemani Caroline di rumah besar ini.
"Seafood Nona. Seperti kesukaan nona." Ucapnya.
"Bagus, aku suka sekali."
"Kau juga bisa ikut makan bibi."
"Terimakasih nona. Nona, usia saya sudah senja, bisa tiada kapan saja. Apa nona tidak ingin menikah? Atau mencari sosok yang mendampingi nona?" Ucapan itu menghentikan sendok yang siap dinikmati oleh Caroline.
"Kalau kau tiada, aku akan cari yang lain." Jawab Caroline dengan datar.
"Tapi sampai kapan nona. Saya tau Nona sebenarnya......"
"Aku tidak suka pembicaraan ini! Dan ini menganggu n@fsu makan ku!" Caroline beranjak dari sana meninggalkan wanita tua itu dengan helaan napas panjang nya.
"Suami, anak-anak! Pers3tan dengan itu! Itu hanya menyusahkan ku! Jika aku ingin, aku hanya perlu meny3wa gigolo. Aku tidak butuh perlindungan, aku bisa melindungi diri ku sendiri dengan menggunakan banyak senjata! Aku bukan wanita lemah! Tidak ada pria yang tulus di dunia ini! Nyatanya mereka menginginkan sesuatu!" Caroline merebahkan tubuhnya, dia ingin malam ini segera pergi dan digantikan dengan pagi hari. Karena esok hari, adalah hari pembayaran bagi yang sudah jatuh tempo.
"Besok pagi adalah hari baik bagiku. Uang ku akan kembali, kalau tidak, siap-siap saja dengan resikonya." Senyum jahat itu terbentuk dan sepasang mata itu mulai terpejam, tapi kembali terbuka.
"Aku tau kau disana. Aku tidak ingin ada gangguan. Jadi jangan ganggu aku sampai besok pagi." Ucapnya, wanita tua itu menatap nya dengan penuh harapan.
"Semoga Nona segera menyadari bahwa apa yang ia pikirkan adalah salah."
Wajah itu tampak mengerut seiring dengan suara yang di dengar nya. Dirinya yang terganggu, akhirnya membuka matanya.
"Si@l! Suara tangisan siapa itu!" Gerutu nya, dia menyibakkan selimutnya, tapi dia merasakan ada sesuatu yang mengalir di wajahnya.
"Keringat? Apa ini! Kenapa panas sekali!"
"Bibi! Kenapa pendinginnya mati! Ada apa dengan pagi ini, dan aaaghhhh! Tangisan siapa itu! Akan aku tembak orang tua nya!" Tapi baru saja beberapa langkah, wanita cantik itu terpaku dengan apa yang ada dihadapannya. Kamarnya yang kokoh dan penuh hiasan mahal, rak-rak skincare dan juga lemarinya yang penuh dengan pakaian indah menghilang. Digantikan dengan lemari kayu yang sudah lapuk dan berjamur.
"Apa ini! Apa-apaan ini! Tempat apa ini, dan hah!" Caroline melihat tangan nya yang mulus serta putih berganti dengan kulit yang kusam.
"Ada apa dengan tangan ku! Hah! Wajahku!" Teriaknya setelah melihat cermin berukuran kecil yang hanya memperlihatkan wajahnya saja.
"Wajah siapa ini!" Dia kembali berteriak, ketika matanya melirik pantulan cermin itu. Sebuah ingatan seolah menghantam kepalanya.
"Ibu!"
"Gracia! Bayar hutang mu! Anak mu ini sudah berulang kali mengambil kue tanpa bayar!"
"Suami anda kecelakaan dan itu membuat kakinya menjadi lumpuh!" Kepingan-kepingan kejadian itu semakin jelas dan membuat nya terpaku.
"Ti-tidak! Aku jadi orang miskin?" Ucapnya dengan tidak percaya.
Dia menampar pipinya berharap ini mimpi buruk, tapi itu nyata. Ketika seorang anak laki-laki mendekati nya dengan baju yang lusuh dan wajah yang basah karena menangis. "Ibu, adik terjatuh."
Bersambung......
Halo semuanya, author kembali dengan cerita baru, mohon dukungannya ya. Dengan like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🥰
memberikan kesempatan pada mereka karena kelemahan dan ego, INGAT!! perselingkuhan bisa terjadi bila ada " KESEMPATAN"
tetap semangat dan sehat kak, lanjut /Determined/