NovelToon NovelToon
Selena

Selena

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Reinkarnasi / Enemy to Lovers / Mengubah Takdir
Popularitas:904
Nilai: 5
Nama Author: aulia indri yani

Hidup untuk yang kedua kalinya Selena tak akan membiarkan kesempatannya sia-sia. ia akan membalas semua perlakuan buruk adik tirinya dan ibu tirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulia indri yani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 25

Ucapan selamat datang satu persatu untuk Selena dan Davin.

Selena memasang wajah senyum manis yang paling bersinar dibandingkan cahaya bintang malam ini.

Bahkan Davin juga sama bahagianya. Ia menuntun tangan Selena dengan bangga memperkenalkannya kepada kerabat terdekat dari keluarganya.

"Pasangan sempurna. Wanita anggun dan terkendali, cocok untukmu Davin." pujian datang dari sepupu Davin dari keluarga ibu.

Selena tersenyum, memandangi Davin. "Terimakasih, Davin juga cocok untukku." ia menelan ludah—terasa pahit.

Dengan lembut Davin menepuk punggung tangan Selena. Mencium nya dengan hormat. "Dia wanita ku, wanita yang paling kucintai."

Semua orang mengangguk puas. Tak hanya hubungan politik, namun hubungan mereka berdua murni karena cinta—setidaknya itulah yang dilihat orang-orang.

Mereka tidak melihat sosok asli Selena. Hanya seorang putri Wiranata yang lembut dan anggun. Tidak benar-benar apa yang ada didalam gadis yang dibangga-banggakan.

Karina cemberut melihat bagaimana Davin dan Selena bersinar, orang-orang memuji mereka karena sebagai pasangan sempurna.

Evelyn meliriknya, meremas tangannya kuat. Mengingatkan putrinya untuk menjaga martabat dan sikap dari keluarga Wiranata.

Lina mendesah puas, menyaksikan putranya berhasil bertunangan. Langkah pertamanya berhasil—langkah dua dan final, ia harus meyakinkan kedua pasangan muda itu untuk cepat-cepat menikah.

Raut wajah Kalingga melembut melihat Lina bahagia. "Kau bangga pada putra kita sayang?"

Lina melirik Kalingga, sebelum memutar matanya. ia benci bagaimana Kalingga memanggilnya dengan sebutan sayang meski jantungnya mengkhianati nya dengan berdetak kencang.

Wirya menarik perhatian dengan membunyikan gelas menggunakan sendok. Ia tersenyum cerah, terutama pada putrinya.

"Dengan ini aku mengumumkan bahwa putriku, Selena Wiranata dan Davin Prasetya resmi bertunangan! Mereka akan menjadi saksi hubungan erat antara keluarga Wiranata dan Prasetya!"

Tepuk tangan meriah dari berbagai tamu. Dengan kekaguman, dengan pertunangan ini kedua keluarga itu bersatu sebagai kelompok yang tak terpisahkan.

Lina bertepuk tangan berseri-seri, mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan Wirya.

Selena ikut bertepuk tangan, meski hanya senyuman sopan tanpa menunjukkan ekspresi bahagia berlebihan.

Davin mengamati karena ada yang tidak beres. Ia berbisik pada Selena. "Ada yang menganggu pikiranmu, sayang?"

Selena menggeleng pelan, memaksa tersenyum. "Hanya merasa tidak enak badan."

Davin mengangguk pengertian, ia merapihkan rambut yang menutupi mata Selena dengan lembut. Matanya menatap dalam Selena, penuh cinta dan kekaguman.

"Kau sangat cantik." pujinya keluar begitu saja.

Selena tersenyum tipis, berkedip cepat. "Ya, terimakasih."

Davin tersenyum canggung, ia tak seperti ini sebelumnya. Begitu gugup dan gemetar, entah kenapa Selena membuatnya terguncang malam ini.

Ia bisa melihat Selena tampak bersinar dimalam istimewa ini.

Tangannya terangkat agar ia melihat wajah Selena. Benar-benar menatapnya, ibu jarinya mengusap bibir bawah wanita itu.

Wajahnya semakin mendekat, tatapannya semakin dalam menatap bibir dan mata Selena bergantian.

Tangan Selena menahan dengan cepat, menekan dada Davin untuk berhenti. "Kita didepan umum, banyak teman bisnis ayahku dan ibumu."

Davin hanya terkekeh kecil, menggeleng pelan. "Apa masalahnya? kau sudah resmi menjadi tunanganku. Bukankah aku bebas melakukan apapun denganmu?" matanya berbinar dengan kenakalan dan menggoda Selena.

Tanpa Selena menjawab, ia sudah mendekatkan wajahnya kembali. Hidung mereka bersentuhan, kepala Davin sedikit miring.

Tidak ada yang memperhatikan keintiman mereka. Orang-orang pada sibuk mengobrol dengan Wirya atau Lina. Kecuali Karina yang wajahnya berubah seperti terbakar.

Rasa cemburu membakar hangus seluruh tubuhnya. Tangannya mengepal erat hingga tulang-tulang tangannya berbunyi.

Bibir mereka hanya satu inci, sebelum suara kasar dan tajam membekukan keadaan menjadi suasana mencekam dan horor.

Davin tergeletak di rumput dibelakang rumahnya. Tangannya berdarah mengotori jas mahalnya—semua orang menjerit dan berlarian. Ini termasuk teror,

"Davin!" Selena berjongkok, memeriksa Davin yang tertembak bagian lengan atas.

Davin hanya mengerang kesakitan, nafasnya memburu dengan jantung nya berdebar kencang membuat disekitar tampak sunyi selain rasa sakit ditangannya.

Selena segera menopang Davin, tembakan lain terdengar. Menghancurkan jendela rumah membuat kaca-kaca berserakan dimana-mana.

Semua orang masuk kedalam rumah. Karina meringkuk ketakutan di balik tubuh ibunya, Sofia membimbing para tamu untuk masuk kedalam rumah.

Semua tampak cemas, Wirya menelpon polisi untuk menangani Ini. Tangannya gemetar hebat karena adrenalin.

Lina menghampiri Davin saat Selena berhasil membawanya masuk kedalam. Memeriksa lengan putranya yang terluka parah karena tembakan.

"Ya, ampun Davin?! Bertahanlah nak! Ambulan datang!" ia mendekap dan memeluk Davin, Kalingga memberinya pertolongan pertama. Mengikat lengan Davin menggunakan kain.

Semua orang menatap horor Davin. Beruntunglah peluru itu hanya mengenai lengan. Jika mengenai kepala, nyawa Davin melayang malam ini.

Sofia memberi Selena minum, sembari mengelus lengannya. "Kau baik-baik saja?" bisiknya khawatir.

Selena mengangguk, minum air itu dengan cepat. Tangannya gemetar. Ia tak pernah mendengar suara peluru apalagi didekat orang yang tertembak.

Wirya menghampiri Selena saat memastikan Evelyn dan Karina terlindungi aman. Ia memeluk putri kandungnya, lembut namun sedikit erat.

Selena merasakan kekhawatiran Ayahnya. Namun kekhawatiran itu selalu terlambat baginya. mementingkan istri dan putri tirinya. Lagi.

"Kau tidak apa-apa sayang?" ia menangkup pipi Selena agar melihat dirinya.

Selena mengangguk pelan. "Tidak apa-apa ayah."

Wirya kemudian melepaskan diri dalam pelukan. Matanya melirik kasihan dan khawatir kepada Davin. Ia berjongkok, mengelus bahunya.

"Bertahanlah Davin, ambulan akan segera datang." suara Wirya penuh cemas dan harap. Berharap ambulan dan polisi segera datang.

Selena memandangi Davin, sebelum melihat luar pintu. jendela hancur dan pintu kaca sudah hancur karena peluru nyasar entah dari mana.

Jika nyasar, peluru itu tidak datang berulang kali ditempat yang sama.

Ada seseorang yang sengaja mengacaukan hari pertunangannya. Memiliki kemampuan menembak dengan sempurna didalam kegelapan dan jauh.

Kediaman rumah Davin sangat jauh dari perkotaan. Tipe rumah yang mewah namun penuh alam—orang yang menembak pasti dari jarak yang sangat jauh, selain menembak di atas dahan pohon.

Sentuhan Sofia yang lembut membuyarkan lamunan Selena. "Hey, kau tak apa? Kau melamun."

Selena menggelengkan kepalanya pelan. Memaksa senyum agar Sofia berhenti mengkhawatirkan nya. "Tak apa-apa, hanya sedikit syok mungkin."

Sofia mengangguk pengertian, mengelus bahu Selena berharap bisa menenangkannya dari momen horor yang dramatis.

Karina berjongkok didepan Davin. Tangannya menggenggam tangan Davin erat—air matanya keluar banyak, kekhawatiran dan ketakutannya akan Davin tak tertahankan.

"Kakak Davin tidak apa-apa?! Aku sangat khawatir sekali! Ya ampun darahmu sangat banyak." Karina mengoceh dengan khawatir yang sangat jelas.

Davin memaksa mengangguk, tak mau melibatkan Karina lebih jauh mulai sekarang. apalagi sekarang didepan banyak orang.

"Aku tidak apa-apa." suaranya kasar dan sedikit serak. Ia mengalihkan perhatiannya pada ibunya.

Lina tersenyum kecil, puas. Davin menunjukkan sifat menjauh dari Karina.

Tubuh Karina menegang, merasakan hampa dan kesedihan. Ia merasa orang asing sekarang, karena Davin masih kecewa dengannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!