Erlangga kenandra Wijaya,Adalah menantu yang tinggal dirumah istrinya.
keluarga Syahputra adalah salah satu keluarga terpandang no 3 dikota Calestria dipropinsi north bay,
dia yang hanya orang miskin selalu saja mendapat hinaan,cacian,dan diremehkan serta direndahkan oleh keluarga istri nya.
Disaat ibunya sedang sakit dan butuh uang untuk operasi,dia malah mengalami kejadian naas.hingga dia dibawa kerumah sakit oleh warga yang menemukannya,sampai akhirnya dia mendapat sistem yang akan merubah kehidupannya.
Bagaimana kehidupan Erlangga selanjutnya....setelah dia mendapatkan Sistem apakah dia akan membalas dendam kepada keluarga istrinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Hina
Suasana yang hening didalam ruangan rumah sakit medical union di Calestria.
Erlangga saat ini sedang duduk di samping ranjang ibunya,
Dia menatap wanita paruh baya didepannya,kemaren penyakit ibunya
kambuh,
Sehingga dia harus menunggu ibunya yang sedang sakit dirumah sakit sejak kemaren malam.
Tiba tiba pintu ruangan itu didorong dan terbuka, datanglah seorang dokter pria paruh baya yang menghampiri nya.
"Erlangga ibumu harus segera dioperasi, dan biaya untuk operasi ini tidak lah sedikit, sebaik nya kamu secepatnya menyiapkan uang itu.
Agar ibu mu bisa kami tangani segera atau kalau tidak ibumu akan berada dalam
bahaya" kata dokter itu kepada Erlangga
"Kira kira berapa uang yang harus saya siapkan dokter Frans? tanya Erlangga dengan
cemas
"Setidaknya kamu harus menyiapkan uang paling tidak Rp250.000.000, dan kamu hanya mempunyai waktu paling lambat sampai besok siang.
Karena kondisi ibumu sudah kritis dan kemungkinan terburuk bisa saja terjadi...
Kata dokter pria paruh baya itu dengan wajah murung
Dia tahu jika Keluarga Erlangga adalah keluarga yang miskin dan serba kekurangan,
Tapi dia juga tidak bisa membantu Erlangga, sebab tabungan nya sudah terpakai untuk sekolah cucunya yang ada di luar negeri.
"Baiklah dokter saya akan mengusahakan untuk mendapatkan uang itu sebelum besok siang" kata Erlangga meyakinkan dokter frans
"Baiklah itu saja yang mau saya sampaikan, saya masih harus menangani pasien lain, selamat siang"ucap dokter itu meninggal ruangan ibu Erlangga
Erlangga mengangguk kan kepalanya
dengan lemas
Dia menatap ibu nya yang terbaring di atas ranjang,warna wajah ibunya yang pucat dan tubuh terlihat ringkih itu membuat hati
Erlangga merasakan sakit.
"Bu ibu jangan kahwatir Erlangga akan mencari uang itu sebelum besok siang,ibu harus bertahan ya...karena aku dan Erika masih membutuhkan ibu untuk menemani kami..." ujar Erlangga sambil menggenggam tangan ibunya yang masih terlelap akibat obat tidur.
Dia pun berpikir untuk mendatangi paman paman nya,
Dan meminta bantuan Kepada mereka. sebelum dia pergi dia pun menelepon adik nya dengan ponsel jadulnya itu.
"Dek kamu bisa gantian jagain ibu dulu ga, kakak mau pergi mencari pinjaman untuk biaya operasi ibu sekarang?" kata Erlangga saat telpon nya diangkat adik nya
rika adalah adeknya,yang saat ini menginjak sekolah dibangku SMP kelas3 karena hari ini adalah hari Minggu rika pun libur sekolah.
"Iya kak bisa,ini rika sedang bersiap siap untuk kerumah sakit rika lagi siapin baju ibu,kakak hati hati ya...semoga kakak bisa mendapatkan uang nya agar ibu bisa cepat sembuh" Kata rika dengan suara serak sepertinya dia menahan tangisannya
"Iya dek kamu tenang saja,kakak pasti akan mengusahakan yang terbaik untuk ibu.
Kamu tenang saja oke,sekarang kakak pergi dulu,kamu cepat kesini gantian jagain ibu ya..."
"Iya kak,kakak hati hati ya...semoga kakak bisa mendapatkan pinjaman agar ibu segera di operasi
Dan baik baik saja,
Ini sebentar lagi rika kerumah sakit kak" ujar adek nya diseberang telpon
Erlangga keluar dari rumah sakit dan menghentikan taksi,dia berencana untuk pergi kerumah paman pertama nya dahulu.
"Untuk apa kamu datang kesini! berani beraninya kamu datang kesini,mau apa kamu!?" Tanya paman Erlangga dengan kasar saat melihat kedatangan Erlangga
"Paman Erlangga sedang membutuhkan uang Rp250.000.000 untuk biaya operasi ibu.
Erlangga kesini untuk meminjam uang ke Paman Angga,tolong Paman bantu Erlangga kali ini..." Mohon Erlangga saat berada didepan rumah paman pertamanya
"Apa! Kamu pikir uang itu turun dari langit,seenaknya ingin meminjam uang sebanyak itu ke pada kami.
Lagian kalau pun kami ada untuk apa kami meminjam kan nya kepada mu?
Kamu itu hanya sampah dikeluarga kami, pergi dari rumahku dasar orang miskin, benalu!
Tak Sudi kami memberikan pinjaman ke pada kalian cuihhhh...."Bentak Utami istri paman Angga
"Bibi,,,paman... Erlangga mohon sekali ini saja bantu Erlangga, Erlangga benar benar sedang membutuhkan uang itu.
Erlangga janji jika Erlangga sudah punya pasti akan kembalikan secepatnya" mohon Erlangga dengan mata memerah
"Kami tidak punya uang,pergi sana! Dasar tuli kami bilang ga ada ya ga ada,dasar
manusia sampah tidak berguna!"
Erlangga pun bersujud dan masih
memohon.
"Tolong lah paman,ibu adalah adek kandung paman Angga sendiri,apa paman Angga tega melihat keadaan ibu yang kritis seperti ini...? Erlangga mohon sekali ini saja
Paman bantu Erlangga..."
Mereka berdua memandang Erlangga dari atas sampai bawah dengan tatapan dingin dan
hina.
"Pergilah dari sini,kami tidak punya uang sebanyak itu,jangan pernah kamu datang kesini lagi,kami tidak sudi membuang uang untuk hal yang tidak berguna,cepat pergi dari sini!" Bentak paman Angga
Erlangga hanya bergeming di tempatnya
Dan kembali memohon.
"Erlangga mohon paman tolong Erlangga sekali ini saja..."mohon erland yang sudah menangis nangis
"Dasar orang bude! Kamu itu ga tahu malu ya,dibilang ga ada ya ga ada,dasar orang tidak berguna....aku bilang pergi ya pergi Dasar BuDEG!!"Teriak bibi Utami sambil bersedekal dan menatap hina Erlangga
Erlangga pun perlahan bangkit perlahan, dengan Ari mata yang masih membasahi
pipinya dan pergi dari sana dengan putus asa, karena tidak mendapat kan pinjaman dari paman nya.
Dia lekas pergi berjalan ke arah perumahan gang sebelah.
Untuk menemui paman keduanya namun, sebelum dia sempat masuk kedalam rumah itu...dia sudah disambut dengan siraman air cucian bekas mobil, dari bibi Wulan istri dari paman keduanya yang bernama Ryan.
Byurrr
"Dasar orang udik! Untuk apa kamu datang kesini...apa kamu pikir kami akan meminjam kan uang ke kamu,pergi sana kami tidak punya uang sebanyak itu!"Bentak bibi Wulan
setelah menyiram kan air bekas cuci mobil itu ke Erlangga,dia tadi sudah dikabari kakak iparnya,,,tentang Erlangga yang membutuhkan pinjaman uang.
makanya dia langsung mengusir Erlangga saat melihat kedatangan Erlangga.
Erlangga hanya menghela nafas dan menunduk kan wajah nya.
"Bibi Erlangga ingin bertemu dengan paman Riyan,apa paman ada bibi...?" tanya Erlangga dengan wajah menunduk
"Paman mu tidak ada dirumah,sudah sana pergi aku sudah tahu kedatangan mu kesini untuk apa.
kamu kesini untuk meminjam uang
Seperti yang kamu barusan lakukan ke paman Angga mu kan...?
Kalau pun kami ada uang kami tidak Sudi memberikan pinjaman kepadamu yang
pengangguran ini!
Dasar manusia tidak berguna!
Lebih baik kamu pergi saja sana mengemis dijalanan,
daripada kami meminjam kan uang untuk menyelematkan orang yang sudah mau mati itu,lebih baik aku buat beli perhiasan saja huhhh....
Percuma saja kamu bersusah susah mencari uang,untuk mengobati orang yang sudah mau mati,lebih baik jika ibu mu itu mati saja agar tidak merepotkan keluarga lainnya, bikin repot saja huhhh...."katanya sambil meludahi Erlangga
Erlangga mengusap bajunya yang terkena ludahan tantenya itu,dan menatap bibi nya dengan sorot mata yang tajam.
"Kalau bibi tidak mau memberikan aku pinjaman,ga papa bibi,tapi apa perlu bibi menyumpahi ibu ku?
ibuku adalah adek ipar bibi sendiri,apa ini yang disebut keluarga?
Kalian cuma memikirkan kan uang dan
uang.
tidak pernah memikirkan keluarga kalian yang kesusahan,kalian semua keluarga yang tidak berperasan dan tak punya hati!
Bibi akan menyesal karena telah berani menyumpahi ibuku,camkan ini!"
Teriak Erlangga yang sudah emosi
"Hahaha apa aku menyesal?
Siapa juga yang mau punya keluarga, yang miskin dan tidak berguna seperti kalian ini.
Cepat pergi dari sini! Dan tunggu saja ibumu itu mati!" Ucap nya menatap Erlangga dengan hina
"Bibi akan menyesal,karena sudah berani menyumpahi ibuku,ingat bibi roda kehidupan itu berputar.
mungkin saat ini bibi bisa bangga karena kaya,tapi siapa tahu besok keluarga kami yang menjadi kaya.
Bibi harus ingat baik baik,saat nanti
keluarga kami kaya bibi jangan pernah bilang kalau kita adalah keluarga lagi,camkan ini
baik baik!" Teriak Erlangga sambil berlalu pergi dari sana.