NovelToon NovelToon
Meet You In Korea

Meet You In Korea

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Keluarga / JAEMIN NCT
Popularitas:875
Nilai: 5
Nama Author: Prepti ayu maharani

Ini bukanlah tentang idol Kpop yang memerankan sebuah cerita. Bukan juga cerita fiksi yang berakhir dengan idola. Namun cerita ini terus mengalir bak realita. "Kalian yakin kita bisa nonton konser NCT dan ngelanjutin kuliah di Korea?" "Gue yakin kita bisa! Lagipula kita punya banyak waktu. Kita bisa nabung buat nonton konser. Dan belajar buat ajuin beasiswa ke Korea! Gak ada yang gak mungkin kalau kita mau berusaha!" ucap Yerika yang terus yakin akan mimpi mereka. Elina mengangguk. "Lagipula, kita juga gak bego-bego amat." Yerika tersenyum. "Mulai besok, kita harus giat belajar! Dan kita manfaatin untuk nabung dari sekarang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Prepti ayu maharani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 8 [1]

8 : 노력 [Usaha]

^^^"Jika kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah tahu hasilnya! Ambil langkah pertama untuk mencoba, maka kamu dapat melihat hasilnya sendiri."^^^

^^^- Huang Renjun^^^

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Gue nyerah!" seru Ayana membuat ketiga sahabatnya menoleh.

"Jangan gitu dong, ini baru awal. Masih ada program lain yang belum kita coba," ujar Elina.

Vania mengangguk. "Iya, Ay. Ingat kata Kak Yeni, jangan jadikan kegagalan sebagai alasan kita untuk menyerah. 'Kan masih banyak kesempatan lain."

Yerika mengangguk membenarkan. "Lagipula kita semua sama-sama gagal di tes ini. Jadi jangan sedih dong! Kita coba lagi!"

Ayana terdiam, lalu memandang ketiga sahabatnya.

"Semangat! Masih ada banyak kesempatan! Kita belajar lagi, buat ujian dan tes beasiswa lain!" seru Yerika.

Ayana mengangguk membuat ketiga sahabatnya tersenyum.

"Rekam mimpi kita yuk!" seru Yerika.

"Rekam mimpi?" tanya Elina.

Yerika mengangguk. "Kita buat kek semacem dokumentasi gitu. Jadi kita bisa denger lagi setelah beberapa tahun kemudian."

"Seru juga tuh!" ucap Vania.

Yerika mengangguk dengan senyuman.

"Gue buka perekam suara dulu," ucap Elina membuka menu aplikasi perekam suara miliknya.

"Siap?" tanya Yerika.

mereka mengangguk.

"Ayo buruan!" seru Ayana.

"Udah, Ayana!" teriak Elina.

"Oh udah?" Ayana tertawa. "Halo gais, nama gue Kim Ayana."

"Ayana serius!" pekik Yerika.

"Hehe, oke oke, take ulang, take ulang!" ucap Ayana.

Elina berdecak. "Nyebelin emang yang namanya Ayana ini. Dah cepet!"

"Ih inimah gak ditake ulang!" ucap Ayana.

"AYANA!" teriak Vania yang mulai geram.

Ayana hanya menyengir kuda. "Gak papa langsung? Nanti di edit ''kan? Di hapus yang ini?"

"Ay?"

"Oke, oke, hahaha."

"Udah, ah, gue duluan aja," ucap Yerika. "Nama gue Yerika. Mimpi gue sederhana, bisa kuliah di Korea & ngefangirl sepuasnya!"

"Ayana, Ayana, buruan Ayana," lirih Vania.

"Hai, gue Ayana. Mimpi gue gak banyak kok. Bisa kuliah, ngebucin, ngefangirl di Negara Oppa, itu udah termasuk mimpi gue."

Ketiganya beralih pada Elina.

"Annyeong! Gue Elina. Mimpi gue? Ya lo tahu sendirilah, pasti tentang Korea!"

Dan terakhir, mereka menoleh pada Vania.

Vania tersenyum. "Halo, gue Vania. Di antara kita berempat, cuma gue yang kurang suka K-Pop. Tapi, mau tau mimpi gue? Mimpi gue adalah terus bersama mereka meskipun gue harus ikut ke Korea."

Mendengar ucapan Vania. Ketiganya tersenyum haru dan memeluk Vania dengan penuh kasih sayang.

"Semangat mengejar mimpi!"

"Semangat!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah membulatkan tekad untuk kembali mendaftar beasiswa di Korea dan di dalam Negeri, keempat sahabat tersebut semakin rajin untuk mengikuti les bahasa Inggris maupun bahasa Korea.

Bahkan keempatnya selalu menyempatkan waktu sibuk mereka untuk belajar bersama demi menghadapi ujian yang akan diselenggarakan mendatang.

Kadang di rumah Ayana, kadang di rumah Vania, kadang juga di rumah Yerika, dan kali ini mereka akan belajar bersama di rumah Elina. Sesuai jadwal yang mereka tetapkan.

"Gue harap, usaha kita berbuah manis ya?" ucap Yerika.

"Aamiin," jawab Ayana dan Vania.

"Eh, kalian udah tahu kabar di grup belum?" tanya Elina menghampiri dengan membawa minuman untuk ketiga sahabatnya.

"Kabar apaan?" celetuk Ayana setelah meneguk es jeruk yang Elina bawa.

"Kita berempat masuk kriteria pemeringkatan buat daftar SNMPTN," ujar Elina.

"Jadi, kita berempat bisa daftar SNMPTN?" tanya Vania yang senang dengan kabar tersebut.

Elina mengangguk membenarkan. "Oh ya, ngomong-ngomong kalian mau ambil mana aja?"

"Bingung gue," ujar Yerika.

"Mau bingung juga, tapi pilihan pertama kita tetep UI 'kan?" tanya Ayana dan di angguki setuju oleh ketiga sahabatnya.

"Jadi mau ngambil apa aja kalian?" tanya Elina.

"Gue ambil Manajemen sama Ekonomi di UI. Kalau di luar provinsi, gue ambil S1 Bisnis di IPB," ujar Ayana.

"Kalau lo Yer?" Elina beralih pada Yerika.

Yerika tampak berpikir, "Kayanya gue ambil Desain komunikasi Visual sama Manajemen di UI. Kalau satu pilihan lagi, gue ambil DKV juga di Tri Sakti."

"Lo Van?" Elina beralih pada Vania.

Vania berdeham. "Gue ambil Teknik Sipil sama Manajemen di UI. Kalau di luar provinsi, gue pilih Teknik Sipil di UNPAD."

"Lo sendiri El?" tanya ketiga sahabatnya balik.

Elina tersenyum, namun terlihat senyum itu dipaksakan. "Ya, gue ambil Kedokteran sama Manajemen UI."

"Satu pilihan lagi?" tanya Ayana.

Elina menunduk, "Kedokteran UNSRI," jawabnya.

Ketiga sahabatnya saling menatap. Mereka tahu jika kedokteran bukanlah jurusan impian Elina.

Namun, demi berbakti kepada orang tuanya, ia rela mengambil jurusan itu meskipun ia tahu bahwa ia akan sulit melewatinya.

Ketiga sahabatnya berembuk dan memeluk Elina. Meskipun hanya pelukan, namun pelukan itu adalah bentuk kekuatan dan juga semangat bagi Elina.

"Semangat, kita pasti bisa melewati masa-masa ini!" ujar Ayana.

Yerika mengangguk, "Dan kita pasti bisa meraih apa yang kita inginkan."

"Selalu berdoa dan usaha," ujar Vania.

"Pasti kita bisa!" timpa Elina mengakhiri.

Keempatnya tersenyum dan saling memeluk satu sama lain.

Yerika melepas pelukannya dan tersenyum, "Karena?"

"Nggak ada usaha yang mengkhianati hasil!" jawab ketiganya.

"We can do it!" teriak keempat sahabat tersebut.

🌵🌵🌵

Dua bulan berlalu ...

Hari ini adalah tepat hari dimana hasil SNMPTN tahun ini di umumkan. Baik siswa maupun siswi kelas 12 dibuat penasaran sekaligus takut dengan hasil yang mereka tunggu.

Dan sore ini, keempat sahabat yang sering di sebut Korean Lovers tengah berkumpul di rumah Elina.

"Gue takut," ujar Ayana pada ketiga sahabatnya.

Mereka berempat duduk dan membuat lingkaran. Dan dengan hitungan menit, pengumuman itu akan keluar dan mereka akan mengetahui hasilnya

"Kalau kalian keterima, mau kalian ambil ya?" tanya Yerika dengan perasaan sedih.

Entah mengapa ia merasa takut terpisah dengan sahabat-sahabatnya. Apa lagi, Yerika tidak berharap lebih pada jalur ini.

Sebab keinginan Yerika sudah mendarah daging, ia ingin melanjutkan kuliah di Korea dengan sahabat-sahabatnya.

Ketiga sahabatnya menggeleng menjawab pertanyaan Yerika. Mereka bertiga dilema jika mereka benar di terima. Jika mereka tidak mengambilnya, mereka akan menyesal. Tetapi jika mereka mengambilnya, keinginan untuk kuliah di Korea harus lenyap dengan sengaja.

"Ayo buka. Pengumumannya kayanya udah keluar," ujar Vania menginstruksi ketiga sahabatnya.

Keempatnya membuka link yang menjadi tujuan kali ini. Dan, dalam hitungan detik setelahnya, mereka sudah mengetahui hasil masing-masing.

Setelah menunggu sekian detik, tidak ada senyum yang mengembang dari keempatnya. Dan itu sudah cukup membuktikan bahwa mereka tidak lulus.

"Gue nggak lulus," ujar Ayana dengan senyum yang mulai mengembang. Entah mengapa ia malah merasa senang tidak di terima di jalur ini.

Yerika tersenyum lebar. "Gue juga," ujar Yerika.

Vania ikut tersenyum, "Gue juga."

Ketiga sahabat itu menoleh pada Elina. "Gimana?"

Elina menghela napas lalu menunjukkan sesuatu yang ada pada ponselnya.

Elina menggigit bibir bawahnya. Tiba-tiba air matanya menetes. Bukan, itu bukan air mata bahagia. Melainkan air mata terluka yang mengatakan jika ia harus menerima segala keinginan orang tuanya dan harus berpisah dengan ketiga sahabatnya.

Di dalam ponsel tersebut sudah terlihat jika Elina di terima di Universitas Indonesia dengan Program Studi Pendidikan Kedokteran.

Ketiga mata sahabatnya memerah. Mereka ingin menangis dan sekian detik setelahnya air mata mereka benar-benar jatuh.

"Gue nggak mau pisah sama kalian. Tapi gue juga nggak bisa menentang keinginan nyokap gue," ucap Elina dengan terisak.

"Tapi gimana?" Ayana menatap sahabatnya tersebut.

Elina menunduk dan menggeleng.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!