Ketika cinta bertabrakan dengan ambisi, dan kelembutan mengikis kekejaman…
Min Yoongi, seorang CEO muda tampan yang dikenal dingin dan kejam, menjalankan bisnis warisan orang tuanya dengan tangan besi. Tak ada ruang untuk belas kasih di kantornya—semua tunduk, semua takut. Sampai datang seorang gadis bernama Lee YN, pelamar baru dengan paras luar biasa bak boneka buatan, namun dengan hati yang tulus dan kecerdasan luar biasa.
YN yang polos, sopan, dan penuh semangat, menyimpan luka mendalam sebagai yatim piatu. Tapi hidupnya berubah saat ia diterima bekerja di bawah kepemimpinan Yoongi. Ketertarikan sang CEO tumbuh menjadi obsesi, membawa mereka ke dalam hubungan yang penuh gairah, rahasia, dan ketegangan.
Namun, cinta mereka tidak berjalan mudah. Yoongi masih terikat dengan Jennie, kekasih cantik nan angkuh yang tidak terima posisinya tergantikan. Sementara itu, Jimin—sahabat Yoongi yang terkenal playboy—juga mulai tertarik pada YN dan bertekad merebut hatinya.
Dibayangi fitnah, d
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angle love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 1 – Tatapan Sang Iblis Berjas
Hujan turun deras membasahi kota Seoul sore itu. Di antara laju kendaraan dan lalu lintas manusia yang terburu-buru, berdirilah seorang gadis muda yang menggenggam map cokelat berisi surat lamaran kerja. Payung kecilnya sudah nyaris tak mampu menahan derasnya air. Tapi ia tetap melangkah mantap ke dalam gedung megah bertuliskan: HY GROUP.
Lee YN. 23 tahun. Lulusan terbaik dari Universitas S dengan jurusan manajemen bisnis. Yatim piatu sejak lima tahun lalu, dan sejak itu bekerja sambilan demi menyambung hidup serta menyelesaikan kuliah. Kini, ia berdiri di ambang pintu kesempatan terbesar hidupnya.
“Selamat siang. Saya ada jadwal wawancara untuk posisi staf administrasi,” ucapnya sopan kepada resepsionis.
Wanita itu menatapnya sekilas sebelum mengecek daftar. “Tunggu sebentar. Ruang 1202. Lantai 12. Pakai lift sebelah kanan.”
YN mengangguk, mengucap terima kasih, lalu menuju lift. Sementara itu, dari lantai paling atas, seorang pria tengah berdiri menatap keluar jendela besar dengan kedua tangan di saku celana. Setelan jas hitamnya sempurna membingkai tubuh tegap dan auranya yang dominan. Tatapannya tajam, dingin, dan tak terbaca.
Dia adalah Min Yoongi, CEO muda berusia 29 tahun yang mengambil alih HY GROUP setelah kepergian ayahnya. Di tangannya, perusahaan itu berubah drastis. Laba melonjak, nama perusahaan menanjak, dan reputasinya sebagai bos kejam tersebar ke seluruh pelosok kantor.
Tak ada yang berani menentangnya. Sekali salah, langsung dipecat.
“Pak Min, daftar final pelamar posisi staf sudah disetujui,” ujar sekretarisnya yang berdiri sopan di balik meja. “Wawancara tahap akhir sedang berlangsung.”
Yoongi hanya mengangguk tipis, lalu kembali pada berkas di tangannya. Hingga satu nama di sana menarik perhatian.
Lee YN.
IPK sempurna. Riwayat kerja sambilan di tiga tempat berbeda. Tidak memiliki koneksi. Tidak ada latar belakang keluarga… menarik.
---
Di ruang wawancara, YN duduk tegak namun gugup. Wajahnya yang cantik natural menarik perhatian dua pewawancara pria sejak awal. Tapi bukan itu yang mencuri fokus mereka—melainkan sikapnya yang sopan, tutur katanya yang terstruktur, dan caranya menjawab pertanyaan dengan jujur namun cerdas.
Hingga satu pertanyaan dilempar:
“Kalau suatu hari Anda harus bekerja langsung di bawah Pak Min Yoongi, apakah Anda yakin bisa bertahan?”
YN menatap pewawancara itu dengan tenang, meski hatinya bergemuruh. Semua tahu reputasi CEO mereka. Tapi ia tidak akan menyerah karena ketakutan.
“Saya yakin bisa bertahan, Pak. Selama saya bekerja dengan integritas dan belajar dari kesalahan, tidak ada alasan untuk tidak bertahan.”
Para pewawancara saling pandang. Sebelum mereka sempat bicara lebih, pintu terbuka.
Seorang pria tinggi, berwajah tajam dan berjas gelap, melangkah masuk tanpa ekspresi.
Sekejap, ruangan menjadi senyap.
“Keluar. Semua,” ucapnya datar.
Dua pewawancara segera berdiri dan keluar tanpa kata. Yoongi mendekat dan duduk di kursi pewawancara yang kosong, menyilangkan kaki, lalu menatap YN lurus-lurus.
“Lee YN.”
Suaranya dalam, dingin. Mampu membuat YN menegang dalam sekejap.
“Ya, Pak.” Suaranya bergetar sedikit.
Yoongi meletakkan satu tangan di meja. “Kenapa kamu memilih perusahaan ini?”
“Saya… ingin belajar dari lingkungan terbaik, dan HY Group punya reputasi kuat serta sistem kerja yang disiplin.”
Yoongi mendekatkan tubuhnya ke meja, tatapannya menusuk.
“Disiplin? Atau kamu hanya mau kerja di bawah perusahaan besar untuk CV kamu?”
YN terkejut. Tapi ia menelan egonya dan menjawab dengan tenang, “Saya tidak akan melamar jika tidak berniat bekerja sungguh-sungguh, Pak. Saya menghormati sistem, meski banyak yang bilang sistem di sini menakutkan.”
Sudut bibir Yoongi sedikit terangkat—hampir seperti senyum, tapi lebih seperti tatapan tertarik.
“Berani juga kamu,” gumamnya.
Lalu dia berdiri.
“Kamu diterima. Mulai besok.”
YN terpaku.
“A-apa? Langsung… besok, Pak?”
“Kenapa? Kamu sudah siap ‘kan bekerja di lingkungan disiplin dan… menakutkan?” katanya sambil berjalan menuju pintu.
“Tapi saya belum tanda tangan kontrak…”
Yoongi menoleh. Tatapannya setajam belati.
“Kamu ingin atau tidak?”
YN buru-buru berdiri dan membungkuk, “Saya ingin, Pak! Terima kasih!”
Yoongi mengangguk sekali dan keluar, meninggalkan aroma cologne maskulin yang tertinggal di ruangan.
---
Malamnya, YN duduk di kamar sempit kontrakannya, menatap surat penerimaan kerja sambil memegang dada.
“Ya Tuhan… aku bekerja di bawah CEO Min Yoongi…” bisiknya.
Ia tidak tahu apakah ini keberuntungan atau awal dari neraka.
Namun satu hal pasti—ia tidak akan mundur. Bukan setelah sejauh ini.
Di tempat lain, Yoongi duduk di ruang kerjanya yang sepi, menatap layar laptop yang memuat file pegawai baru.
Ia memperbesar foto YN dan memperhatikannya lama.
Wajah seperti boneka. Tapi sikapnya lebih dewasa dari pegawai yang sudah lama bekerja.
Yoongi memutar kursinya menghadap jendela.
Entah kenapa, dia merasa tertarik. Bukan karena kecantikan semata, tapi karena sesuatu yang lebih dalam.
Dan itu membuatnya kesal.
“Jangan menarik perhatianku, Lee YN. Aku tidak pandai menahan diri.”
---
kenapa gk ada yg nge like yaaa