NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah

Terpaksa Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Berbaikan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Star123

Rania Zakiyah, gadis berumur 21 tahun yang terpaksa nikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Akankah pernikahan mereka berlanjut atau harus berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Star123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Malam hari, dimana hujan dan cuaca dingin sedang menyelimuti sebuah kota yang berada di Indonesia. Meskipun dingin menembus kulit, tidak menghalangi gadis berjilbab biru untuk melaksanakan kewajibannya setelah shalat. Ya, Gadis itu tetap membaca Al-qur'an dengan lantunan yang indah.

Rania zakiyah, gadis berumur 21 tahun yang saat ini sedang menjalani kuliah semester 6. Meskipun baru berumur 21 tahun, tapi sudah banyak laki-laki yang ingin melamarnya untuk dijadikan istri. Namun, ditolak karena Rania memiliki impian untuk mengejar cita-citanya menjadi dokter. Rania tidak ingin pernikahannya menjadi hambatan dirinya meraih cita-cita.

Wajah cantik dan teduh itulah yang menjadi alasan para lelaki berlomba-lomba untuk mengejarnya. Sedangkan bagi para wanita, ada yang menyukainya namun ada juga yang iri dan membenci Rania.

"Alhamdulillah" ucap Rania selesai mengaji sambil menutup Al-Qur'an.

Gubrak. Terdengar bunyi yang membuat Rania kaget dan langsung saja Rania menoleh ke belakang. Terlihat sesosok laki-laki jatuh ke lantai.

"Si-siapa kamu?" tanya Rania yang sedikit takut dan bimbang.

"Hai, kamu siapa?" ulangi Rania namun belum ada jawaban. Dengan hati yang risau, Rania mendekati laki-laki itu.

****

Tok...tok...

Pintu rumah Keluarga Rania diketuk.

"Pak Rudi.. Assalamualaikum, Pak Rudi" samar-samar terdengar suara memanggil nama Pak Rudi.

"Siapa ya, pak?. Malam-malam begini bertamu" tanya Ibu Tania yang juga mendengar rumah mereka diketuk.

"Entah, bu. Ayo, kita lihat" ajak Pak Rudi ke istrinya. Mereka yang tadi sudah bersiap untuk tidur, terpaksa harus membatalkan kegiatannya.

Pintu rumah terbuka, terlihat didepan pintu sudah banyak orang. Betapa terkejutnya Pak rudi dan Ibu Tania.

"Maf, bapak-bapak. Ada perlu apa malam-malam kerumah?" tanya Pak Rudi dengan tenang.

"Pak Rudi, apa bapak tahu kalau Rania baru saja menyelundupkan laki-laki ke kamarnya?" kata salah satu warga yang berada dikerumunan.

"Astagfirullah, pak. Jangan menuduh Rania seperti itu" ucap Bu Tania.

"Itu bukan tuduhan, Bu Tania. Baru saja anak saya, Aldi melihat ada laki-laki yang masuk ke kamar Rania lewat jendela" kata Lukman, ayah Aldi.

"Benar begitu, Aldi?" tanya Pak Rudi mencoba tenang.

"Iya, om" jawab Aldi. Aldi merupakan teman Rania dari kecil dan Aldi sangat menyukai Rania. Setiap malam, Aldi akan melihat kamar Rania karena Aldi tahu jika Rania akan mengaji dan Rania selalu membuka jendela kamarnya.

"Aldi, kamu jangan memfitnah Rania seperti itu" ucap Bu Tania sedikit keras. Bu Tania sedikit emosi, anaknya dituduh macam-macam apalagi yang menuduh adalah orang yang selama ini menjadi teman Rania.

"Tapi saya melihatnya sendiri, tan" ucap Aldi terbata-bata.

"Sudah-sudah, bagaimana kalau kita mengecek saja ke kamar Rania. Kita lihat apakah yang dilihat Aldi itu benar atau tidak" lerai Pak Rudi.

"Ayo, Bu" ajak Pak Rudi untuk kedua kalinya.

"Pak, apakah bapak percaya dengan yang dikatakan Aldi?" tanya Bu Tania kepada suaminya.

"Bapak ga percaya, Bu. Tapi, untuk membuktikan apa yang dikatakan Aldi kita harus mengeceknya" ucap Pak Rudi. Bohong, jika didalam hati Pak Rudi tidak berkecamuk.

Tok...Tok...

"Rania" panggil Pak Rudi didepan kamar Rania.

Mendengar pintu diketuk dan namanya dipanggil membuat Rania kaget. Kaki yang sedikit sampai ke pemuda itu tiba-tiba berhenti.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" ucap Rania kebingungan.

"Rania, kamu didalam" ketuk Pak Rudi kembali.

"Sudah, Pak. Buka saja pintunya, bagaimana kalau Rania sedang melakukan hal yang dilarang agama" ucap salah satu warga.

"Iya, Pak. Buka saja" seru yang lainnya.

Rania mendengar suara orang-orang yang berada didepan kamarnya. Hatinya kacau, keringat dingin mulai membanjiri wajah cantiknya.

"Bagaimana ini?'' batin Rania

Rania yang risau tidak memperhatikan keadaan. Sebuah tangan tiba-tiba menarik Rania dan membuat Rania jatuh tepat di tubuh laki-laki itu.

Bruk. Suara Rania yang jatuh membuat Pak Rudi langsung membuka pintu kamar. Alangkah kagetnya, Pak Rudi

"Rania, apa yang kamu lakukan?" teriak Pak Rudi. Posisi Rania yang berada diatas tubuh laki-laki membuat Pak Rudi marah.

"Pak, ini bukan yang seperti bapak dan ibu fikirkan" Rania mencoba bangun dari pelukan laki-laki yang tidak dikenalnya. Namun, laki-laki itu tetap memeluk Rania.

Bagaimana dengan Bu Tania? Bu Tania, sudah dibawa ke ruang tamu oleh warga yang lain. Bu Tania sangat shock melihat anak perempuan satu-satunya dalam keadaan berpelukan dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.

"Bangun kalian berdua" kata Pak Rudi.

.

"Tolong, lepasin tangan kamu" ucap Rania. Melihat Rania yang belum dilepaskan membuat Pak Rudi menarik Rania. Rania segera berdiri dan memperbaiki jilbabnya yang sedikit miring.

"Syukurlah Aldi, kamu ga nikah sama Rania. Lihat tuh, perempuan yang kamu idam-idamkan ternyata perempuan yang tidak baik" ucap Pak Lukman menambah keadaan menjadi rumit.

***

"Pak, Bu... Rania ga kenal dia. Rania tidak berbohong. Tolong percaya sama Rania" mohon Rania. Saat ini, Rania dan laki-laki yang tidak dikenalnya dibawa ke ruang tamu. Tidak baik berada di dalam kamar.

"Kalau kamu tidak kenal, kenapa dia ada didalam kamarmu? Sudahlah kamu tidak usah menyembunyikan kelakuan kamu dengan wajah polosmu, Rania" ujar Pak Lukman dengan sewotnya.

"Rania juga tidak tahu, om. Tiba-tiba dia sudah berada didalam kamar Rania." Rania mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Namun, warga tetap tidak mau mendengarkan.

"Hai, bangun. Jelaskan semuanya. Kenapa kamu bisa dikamar saya?. Hai, bangun dulu" Rania mencoba memanggil laki-laki itu. Seperti yang sebelumnya, laki-laki itu tetap tidur. Tidak ada niat untuk bangun. Minuman keras yang baru saja diteguknya serta aksi baku hantam yang membuat sekujur tubuhnya sakit membuat dia terlelap.

"Sudah, Pak Rudi. Nikahkan saja Rania dengan laki-laki itu. Kelakuan mereka sudah mencoreng nama baik tempat ini. Bagaimana bapak-bapak yang lain? Setuju kah dengan saran saya?" lanjut Pak Lukman lagi. Pak Lukman senang dengan keadaan ini biar anak laki-lakinya berhenti mengidam-idamkan Rania. Bukan karena apa, status sosial yang lebih tinggi membuat Pak Lukman tidak mau menikahkan Aldi dengan Rania.

"Pak, apa tidak ada sanksi yang lain gitu?" protes Aldi.

"Apalagi sanksi yang baik untuk laki-laki dan wanita yang bukan muhrim berada di kamar berdua selain nikah? Kita semua melihat kalau Rania dan laki-laki itu sedang berpelukan. Apa kita tahu sebelumnya mereka ngapain saja?"

"Tolong, Om. Rania tidak mau dinikahkan dengan laki-laki itu. Rania tidak mengenalnya" mohon Rania.

"Iya, Pak Rudi. Nikahkan saja Rania" seru warga lain yang sudah terprovokasi. Bu Tania hanya bisa mengelus dadanya yang sesak. Permohonan Rania seperti tidak didengar oleh warga.

Mendengar tuduhan-tuduhan yang disematkan ke dirinya membuat Rania sedih. Rania menatap benci pada laki-laki yang malah asyik tidur itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Noveria_MawarViani
lanjut
wirdya maula
semangat terus nulisnya ya thorr😄
H
😂😂😂
Noveria_MawarViani
penasaran
Noveria_MawarViani
Bagus kak jalan ceritanya.

beri dukungan di Novel terbaruku juga ya kak, jangan lupa kritik dan saran untuk membangun penulisanku
Star123: Terima kasih, kak. siap kak, mohkn ditunggu ya😀
total 1 replies
Ketty Wewengkang Tingkue
aku suka ceritanya
Ketty Wewengkang Tingkue
lanjut penasaran ini ceritanya bagus
Ketty Wewengkang Tingkue
lanjut ceritanya bangus
Alex
lanjut kakak
Rini
pertahankan dong klu emang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!