NovelToon NovelToon
Takdir Pemilik Plakat Emas

Takdir Pemilik Plakat Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Mengubah Takdir / Keluarga / Harem / Fantasi Wanita
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Una~ya

Permaisuri Bai Mengyan adalah anak dari Jenderal Besar Bai An

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Una~ya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 1 (Revisi)

    Pangeran Han Yan tergesa-gesa, menunggangi kuda yang berlari dengan cepat meski berada di pusat keramaian. Ketika kudanya semakin dekat dengan gerbang istana, para penjaga yang mengenali sosok Pangeran bergegas membuka gerbang lebar. Pangeran Han Yan hanya berhenti ketika dia akan memasuki kawan bebas kendaran. Dia turun, dan menitipkan kuda pada penjaga yang bertugas. Kakinya terus melangkah masuk ke dalam istana, melewati beberapa anak tangga dan bangunan lalu berbelok dari bangunan pengadilan kearah  istana Raja.

    Tidak ada orang yang berani menghentikannya, Pangeran masuk ke dalam dengan bebas. Saat dia berada di depan pintu kamar Raja, Pangeran Han Yan berhenti. Jin Ran yang berdiri di sana menatapnya lalu meunduk sopan. Pangeran mungkin merasa berkuasa di depan banyak orang, tapi Jin Ran jelas berbeda. Pria berbau darah yang berkeliling dengan mata yang tajam, dia pun tahu batas. “Yang Mulia, Pangeran Han Yan datang mengunjungi anda!” sahutnya dari luar kamar.

    Mereka berdua bisa mendengar balasan Raja dari dalam. Pangeran yang mendapatkan lampu hijau bergegas masuk lalu berlutut membuat Raja terkesiap. “Apa yang pangeran lakukan!” Ucap Raja dengan nada keras.

    Suara lantang terdengar sampai keluar mendatangkan rasa penasaran kasim dan para pelayan, dia terlihat goyah dan memandang Jin Ran sekilas. Sedang Jin Ran tetap diam tanpa menunjukkan mimik berarti. Bahkan jika pangeran Han Yan mendekati Raja dengan niat jahat, dia bukanlah ancaman. Jin Ran merancang semua tempat aman untuk Raja.

     Di dalam Pangeran Han Yan masih berlutut. “Saya hanya akan bangun jika Yang Mulia Raja mengizinkan saya menjatuhkan keluarga Bai!” katanya penuh keyakinan dan mata memancarkan kilauan tajam.

     “Kau tahu betapa berbahaya itu?” Tanya Raja.

     “Saya sudah menyiapkan semuanya Yang Mulia, anda hanya perlu mendukung.” Yakin.

    Meski keyakinan Pangeran Han Yan menembus dinding istana, dia tidak bisa memberikan izin dengan mudah. Bahkan ayahnya tunduk pada keluarga Bai. Jika adiknya salah langkah, bukan hanya dirinya yang menjadi korban. Raja memandang wajah Pangeran yang penuh keyakinan dan kepercayaan diri.

    “Bagaimana kau akan menjatuhkan mereka?” Tanya Raja pada akhirnya dia penasaran.

     Pangeran mulai menceritakan sebuah buku  yang dia temui ketika melakukan perjalanan. Buku itu di tulis oleh Jenderal Bai An. Buku berjudul angin dari perbatasan, terlihat seperti buku biasa yang bercerita tentang kehidupan orang-orang di perbatasan, tetapi pangeran mendapati buku itu penuh dengan kata yang ambigu dan hasutan. Pangeran menemui banyak sarjana sastra membahas buku tersebut. Beragam kalimat yang keluar, salah satu yang paling di rasa masuk akal adalah pendapat seorang sastra dari desa singgah.

     Kalimat dalam buku itu dianggap menghina Raja dan Kerajaan Han. Salah satu kalimat yang bermasalah adalah ‘Perbatasan mulai di selimuti beku, tebal dan bersih. Di dalam benteng yang kokoh ada yang sakit, ada yang berlari dengan perut kosong. Nasib terkadang memang membahagiakan, kadang juga menyedihkan. Kita yang kuat ini termaksud apa? Bertanyalah pada dirimu dan kenali dia dengan baik. Lalu ketenangan itu mulai datang meski tidak semua harus dimengerti, termaksud orang-orang yang jauh.’

     Baris pertama, dianggap sebagai sanjungan untuk keluarga Bai yang kuat, bersih dan pekerja keras. Meski mereka di kenal kaku karena lebih lama tinggal di perbatasan yang keras dari pada hidup nyaman di ibu kota. Baris kedua, benteng yang kokoh adalah kerajaan Han dan kata selanjutnya mengisyaratkan bahwa kerajaan Han jauh dari kata makmur dan sejahtera. Baris berikutnya tentang kekuatan keluarga Bai dan rasa percaya diri bahwa mereka lebih mengetahui kondisi rakyat dari pada Raja itu sendiri. Juga diartikan sebagai penghinaan kepada Keluarga kerajaan. Dalam buku itu terdapat kalimat-kalimat yang membuat orang berpikir bahwa keluarga Bai lebih baik dari pada keluarga Kerajaan. Bahkan judul buku saja dianggap bermasalah.

     Raja mendengar lebih lanjut tentang kalimat yang terdapat pada buku angin dari perbatasan, beserta analisis setiap kata dari para sastrawan negara Han. Dia menghela nafas panjang dan berat. Raja menghentikan Pangeran ketika ingin melanjutkan kalimatnya. “Tidak kompeten! Kau ingin menjatuhkan keluarga Bai hanya dengan sebuah buku?”

     Pangeran tersenyum. “Tentu saja tidak, Yang Mulia,” menyerahkan dokumen yang akan memberatkan Jenderal beserta keluarganya.

     “Dokumen itu berisi surat-surat Jenderal Bai An kepada para Jenderal di perbatasan lain dan beberapa catatan korupsi keluarga Bai.” bertambah percaya diri.

     Raja memeriksa satu persatu dokumen yang diberikan oleh Pengeran Han Yan. Sesuatu yang belum terjadi di era mana pun. Keluarga Bai yang terkenal setia, pada akhirnya akan jatuh di masa jabatannya. Jika dia setuju membawa masalah ini sampai ke jalur hukum, maka pengorbanan paman nya tidak sia-sia. Raja sudah menunggu masa kejatuhan keluarga Bai sejak lama.

     "Kau sudah memeriksa stempel keluarga Bai?" Tanya lagi Raja. Dia sempat ragu lalu mengusap kertas itu dengan hati-hati. Matanya menyipit sesaat sebelum dia kembali melihat Pangeran.

    Pangeran Han Yan yakin dan mengangguk mantap. "Mereka pasti akan jatuh!" Keyakinan yang penuh alasan.

    Hadiah yang turun dari langit, ureka! Pangeran Han Yan tidak menyangka akan menemukan bukti mudah dengan sekantong uang kecil. Semua berkat keahlian nya, dia memuji diri sampai di batas yang paling tinggi.

    Tidak ada jalan mundur atau jalan memutar bagi Keluarga Bai, mereka terjebak dalam lingkaran barisan sakit hati. Dalam hati pangeran yang menggebu-gebu menyakini semuanya telah usai, tapi bagi Raja ini baru permulaan. Mereka tenggelam dalam pusaran air keruh di tepi sungai.

     "Pergilah, siapkan semua buktimu lalu tarik mereka turun satu persatu!" Perintah Raja kepada Pangeran.

     Tentu saja, semua yang dia lalui hanya perlu kata persetujuan, itulah yang paling dia nantikan. Pangeran tersenyum, senyum yang membuat bulu kuduk merinding. Raja  ikut tersenyum kecil, menarik sudut bibir sebelah naik ke atas, menyaksikan pangeran yang mendapatkan hadiah besar. Senyum yang penuh makna itu, perlu diteliti lebih lanjut. Seseorang perlu melihatnya lebih detail. Kemana arahnya dan bagaimana dia berakhir nantinya.

     "Saya pamit Yang Mulia, penantian anda tidak sia-sia." Kata Pangeran ketika berada di ambang pintu yang terbuka.

    Setelah tertutup sempurna, Raja melihat Jin Ran. "Menurutmu, pangeran orang seperti apa?" Tanya Raja.

    Jin Ran tahu pernyataan Raja seperti jebakan. Jika dia  mengatakan bahwa pangeran orang yang baik tentu dia berbohong pada dirinya sendiri dan Raja tahu. Tapi, jika dia mengatakan sebaliknya, akan di anggap penghinaan terhadap keluarga kerajaan. Dia diam sebelum menjawab, akhirnya memilih jujur meski lehernya di ambang putus.

     "Saya tidak berani Yang Mulia. Pangeran merupakan keluarga kerajaan, adik Raja. Tapi, jika boleh jujur, pangeran memang berbeda dari pangeran yang lain." Jawab Jin Ran berhati-hati.

    Raja mengangguk itu benar. Berbeda dari segi perilaku, juga──dari semua adiknya, pangeran Han Yan memang terlahir berbeda. Hanya dia seorang yang tidak di berkahi oleh langit dengan tanda keberuntungan. Ketika semua anak Raja terdahulu lahir kedunia, langit memberikan tanda yang baik, hanya Han Yang yang lahir disertai bencana di mana-mana. Karena itu, dia sedikit tidak disukai. Beruntung ibunya adalah selir kesayangan Permaisuri Raja. Jadi tidak ada yang berani mengejek atau pun merundung terang-terangan.

     "Maksudmu, aku harus berhati-hati dengannya?" Lagi, Raja bertanya.

     Jin Ran terkejut, dia menunduk.

    "Semakin dekat dia padaku, semakin dekat keberhasilan rencanaku!" Kata Raja melihat Jin Ran yang tertunduk.

────୨ৎ────

1
Tri Septi
bagus ceritanya
Danang Kurniawan
mantap
Danang Kurniawan
waaaahhh, thor.. di luar ekapektasi.. crazy up dong.. aq suka yg gak gampang ditebak begini.....
Unaya: Terima kasih 🙏 di tunggu up selanjutnya
total 1 replies
Osie
aku mampir nih..msh nyimak dulu
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
aq mampir thor
Unaya: Terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
kyx di ulang lg bab x thor
Unaya: Sudah di perbaiki, silahkan 🙏
total 1 replies
Fransiska Husun
𝑢𝑝 𝑢𝑝 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑡ℎ𝑜𝑟
Unaya: Terima kasih 🙏🙏🙏 setiap hari akan ada ep baru
total 1 replies
Fransiska Husun
up up lg seMangat
Unaya: Hari ini sudah up 2 episode. Terima kasih dukungannya 🙏 di tunggu up selanjutnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!