Malam berikutnya, Paviliun Bambu Giok di kediaman Keluarga Lin bermandikan cahaya. Perjamuan pertunangan antara Tuan Muda Lin Feng dan Nona Muda Keluarga Wang sedang berlangsung dengan meriah. Semua tokoh penting di Kota Perbatasan Batu Hitam hadir, memberikan selamat dan sanjungan.
Lin Feng berdiri di tengah-tengah kerumunan, wajahnya berseri-seri karena kebanggaan dan kesombongan. Dia adalah bintang malam ini.
Dan di antara para pelayan yang sibuk bergerak di pinggir ruangan, menuangkan arak dan menyajikan hidangan, ada seorang pemuda pendiam dengan kepala tertunduk. Xuan Ye.
Dia mengenakan seragam pelayannya yang sederhana. Rambutnya yang panjang menutupi matanya, menyembunyikan cahaya ungu yang berbahaya. Tidak ada seorang pun yang memperhatikannya. Baginya, dia hanyalah "sampah" yang tak terlihat.
Dan itulah keuntungan terbesarnya.
Saat perjamuan mencapai puncaknya, Lin Feng, dengan senyum lebar di wajahnya, naik ke panggung kecil di tengah paviliun. Dia mengangkat cangkir araknya, bersiap untuk memberikan pidato dan bersulang dengan tunangannya yang cantik. Ini adalah momen puncaknya, momen di mana seluruh kota akan memujanya.
Xuan Ye, yang berdiri di sudut yang gelap, tahu bahwa waktunya telah tiba.
Dia memfokuskan kehendaknya. Mata Ungu Ilusinya aktif. Dia tidak menciptakan ilusi besar yang bisa dilihat semua orang. Rencananya jauh lebih licik. Dia hanya menargetkan satu orang: Lin Feng.
Di atas panggung, saat Lin Feng mengangkat cangkirnya, senyumnya tiba-tiba membeku.
Di matanya, arak giok yang mahal di dalam cangkirnya tiba-tiba berubah menjadi cairan hitam pekat yang dipenuhi oleh cacing-cacing yang menggeliat.
"APA INI?!" pekiknya ngeri, dan dia melemparkan cangkir itu seolah-olah terbakar.
Para tamu terkejut. Mereka hanya melihat Lin Feng tiba-tiba menjerit dan melempar cangkirnya tanpa alasan.
"Feng'er, ada apa?" tanya tunangannya, Nona Wang, dengan cemas.
Lin Feng menoleh padanya. Tetapi di matanya, wajah cantik tunangannya tiba-tiba meleleh, berubah menjadi wajah mengerikan dari sesosok iblis bermata satu.
"AAAAHHHH! IBLIS!" teriaknya lagi, dan dengan gerakan panik, dia mendorong tunangannya dengan keras hingga jatuh ke lantai.
Kini, seluruh paviliun menjadi gempar.
Patriark Keluarga Wang berdiri, wajahnya hitam karena marah. "LIN FENG! BERANINYA KAU MENYAKITI PUTRIKU!"
Tetapi Lin Feng tidak lagi mendengar apa-apa. Dia benar-benar terperangkap di dalam dunia mimpi buruk ciptaan Xuan Ye. Dia melihat wajah para tamu berubah menjadi monster-monster yang mengerikan. Dia melihat lantai paviliun berubah menjadi lautan ular berbisa.
Dia benar-benar kehilangan akal sehatnya.
"IBLIS! ADA IBLIS DI SINI! JANGAN MENDEKAT!" teriaknya seperti orang gila. Dia menghunus pedangnya dan mulai mengayunkannya dengan liar ke udara kosong, nyaris mengenai beberapa tamunya yang ketakutan.
Pemandangan itu adalah sebuah kekacauan total. Tuan Muda Keluarga Lin yang agung kini tampak seperti orang gila yang menyedihkan.
Patriark Keluarga Lin, yang wajahnya kini semerah darah karena malu dan marah, akhirnya tidak tahan lagi. Dia melesat ke panggung dan dengan satu pukulan, membuat putranya sendiri pingsan.
Perjamuan yang tadinya megah kini telah hancur total. Pertunangan itu jelas batal. Keluarga Wang pergi dengan amarah yang membara. Para tamu lain pergi sambil berbisik-bisik, menyebarkan berita tentang bagaimana Tuan Muda Lin Feng telah menjadi gila. Dalam satu malam, reputasi Keluarga Lin telah hancur.
Di tengah semua kekacauan itu, tidak ada seorang pun yang memperhatikan seorang pelayan pendiam yang dengan tenang meletakkan nampannya dan menghilang ke dalam kegelapan malam. Senyum dingin dan puas tersembunyi di wajahnya.
Malam itu, di gubuk kayunya, Xuan Ye telah mengemasi sebuah tas kecil berisi sedikit makanan dan beberapa koin tembaga.
Balas dendamnya telah selesai. Dia tahu dia tidak bisa lagi tinggal di sini.
Dia melihat kembali ke arah kediaman Keluarga Lin yang kini sunyi namun tegang. Bagian dari hidupnya itu telah berakhir.
Dia berbalik dan berjalan menuju gerbang kota, di bawah selubung kegelapan. Dunia yang luas menantinya.
Balas dendam pertamanya terasa manis, tetapi dia tahu, itu hanyalah awal dari sebuah perjalanan yang jauh lebih panjang dan lebih berbahaya untuk menemukan kebenaran dan merebut kembali takdirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments