Bab 2: Taring Sang Pewaris

Pagi harinya, Xuan Ye terbangun di atas tumpukan jerami di gubuknya yang reyot. Rasa sakit di sekujur tubuhnya akibat pukulan kemarin masih terasa, tetapi ada sesuatu yang berbeda. Sebuah energi hangat yang belum pernah ia rasakan sebelumnya kini mengalir dengan tenang di dalam lautan kesadarannya yang tadinya kosong.

Dia bangkit dan menatap dunia di luar jendela kecilnya. Semuanya tampak berbeda.

Melalui Mata Ungu Ilusi-nya yang baru terbangun, dunia tidak lagi hanya terdiri dari bentuk dan warna. Dia bisa melihat aliran samar Qi spiritual dari bumi, dia bisa melihat aura emosi redup yang mengelilingi para pelayan yang berlalu-lalang—seberkas kelelahan, segumpal ketakutan. Dia bahkan bisa melihat retakan-retakan halus dan titik-titik lemah pada struktur kayu di sekelilingnya.

Ini adalah sebuah persepsi yang sama sekali baru. Sebuah kekuatan.

Dia tahu dia tidak bisa tinggal di Klan Lin lebih lama lagi. Cepat atau lambat, mereka akan menyadari perubahannya. Dia harus melarikan diri, tetapi sebelum itu, dia harus menjadi lebih kuat. Dan dia harus membalas penghinaan yang ia terima.

Selama beberapa hari berikutnya, dia berpura-pura masih terluka parah, hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan ringan. Tetapi setiap malam, saat bulan terbit, dia akan menyelinap keluar dari kediaman Lin, menuju ke satu-satunya tempat di mana dia bisa berlatih tanpa gangguan: Hutan Binatang Iblis.

Pada malam pertamanya, dia bertemu dengan lawan pertamanya. Seekor Serigala Angin Bermata Tiga, binatang iblis tingkat rendah yang biasanya membuat para pelayan sepertinya gemetar ketakutan.

Saat serigala itu menerjang, matanya yang ganas tertuju pada mangsanya yang lemah, Xuan Ye tidak bergerak. Dia hanya memfokuskan kehendaknya.

Bagi sang serigala, dunia tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk.

Mangsanya yang berdiri di depannya tiba-tiba lenyap. Hutan di sekelilingnya melengkung dan berputar, pohon-pohon berubah menjadi monster-monster bayangan yang mengancam. Tanah di bawah kakinya terasa seperti pusaran air.

Serigala itu melolong dalam kebingungan dan ketakutan, menyerang bayangan-bayangan ilusi.

Saat itulah, Xuan Ye, yang sejak tadi hanya berdiri diam di tempatnya, dengan tenang berjalan mendekat. Dia menyalurkan untaian pertama dari energi jiwa yang berhasil ia kumpulkan ke dalam tinjunya, memperkuatnya. Dia menghantamkan satu pukulan telak ke belakang tengkorak serigala yang sedang panik itu.

Krak!

Binatang iblis itu ambruk, mati seketika.

Xuan Ye menatap tangannya, lalu pada serigala yang mati itu. Sebuah senyum dingin dan penuh percaya diri muncul di wajahnya. Dia telah memenangkan pertarungan pertamanya tanpa menerima satu goresan pun.

Selama beberapa minggu berikutnya, dia mengulangi proses ini setiap malam. Dia berburu, membunuh, dan menyerap sebagian kecil dari esensi jiwa binatang iblis untuk memperkuat jiwanya sendiri. Kontrolnya atas Mata Ungu Ilusi menjadi semakin mahir. Dia kini bisa menciptakan ilusi yang lebih kompleks: klon bayangan dirinya sendiri, jebakan api palsu, atau bahkan membuat dirinya tidak terlihat untuk sementara waktu.

Setiap malam, saat dia berlatih hingga kelelahan, bayangan wajah Lin Feng yang sombong akan muncul di benaknya, menjadi bahan bakar bagi api tekadnya. Dia tidak akan hanya menantangnya dalam duel. Itu terlalu sederhana. Dia akan mempermalukannya. Dia akan menghancurkan kesombongannya di depan semua orang.

Kesempatan itu datang lebih cepat dari yang ia duga.

Saat kembali ke kediaman Lin sebelum fajar, dia mendengar dua pelayan bergosip.

"Apa kau sudah dengar? Tuan Muda Lin Feng akan secara resmi bertunangan dengan Nona Muda dari Keluarga Wang besok malam."

"Tentu saja! Perjamuan besar akan diadakan di Paviliun Bambu Giok. Semua tokoh penting di kota akan hadir."

Xuan Ye, yang bersembunyi di dalam bayang-bayang, berhenti. Senyum predator yang dingin dan penuh perhitungan muncul di wajahnya.

Lawannya baru saja secara tidak sadar mempersiapkan panggung yang paling sempurna untuk kejatuhannya sendiri.

"Panggung telah disiapkan," bisiknya pada dirinya sendiri, mata ungunya bersinar di kegelapan.

"Saatnya untuk pertunjukan pertama."

Terpopuler

Comments

🌼🆚🐝

🌼🆚🐝

keren thor💪💪💪💪

2025-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Benih di Dalam Debu
2 Bab 2: Taring Sang Pewaris
3 Bab 3: Pertunjukan di Paviliun Bambu Giok
4 Bab 4: Jalan Menuju Awan Biru
5 Bab 5: Ujian Gerbang Awan
6 Bab 6: Gema dari Masa Lalu
7 Bab 7: Benih yang Mulai Bertunas
8 Bab 8: Terobosan di Malam Hari
9 Bab 9: Krisis di Balai Hukuman
10 Bab 10: Pengejaran di Gunung Awan
11 Bab 11: Kehangatan yang Hilang
12 Bab 12: Dasar Jurang Awan
13 Bab 13: Sepasang Mata Biru
14 Bab 14: Taman Giok di Dasar Jurang
15 Bab 15: Menemukan Bahaya Di Dunia Fana
16 Bab 16: Kembali ke Dunia Atas
17 Bab 17: Pendaftaran Sang Hantu
18 Bab 18: Debut Sang Sampah
19 Bab 19: Hutang yang Harus Dibayar
20 Bab 20: Kemenangan
21 Bab 21: Mahkota Sang Kuda Hitam
22 Bab 22: Terobosan dan Konspirasi Baru
23 Bab 23: Perjalanan Menuju Lembah Bayangan
24 Bab 24: Menyelinap ke Sarang Iblis
25 Bab 25: Pembersihan Sarang Iblis
26 Bab 26: Menagih Hutang di Awan Biru
27 Bab 27: Sebuah Awal yang Baru
28 Bab 28: Kota Api Langit
29 Bab 29: Penyakit Sang Tuan Kota
30 Bab 30: Persiapan Sebelum Operasi
31 Bab 31: Menjebak Iblis di Lautan Jiwa
32 Bab 32: Hutang Seorang Tuan Kota
33 Bab 33: Membentuk Formasi Jiwa
34 Bab 34: Gerbang Kenaikan
35 Bab 35: Dunia Bumi
36 Bab 36: Bencana dari Langit
37 Bab 37: Gadis Misterius
38 Bab 38: Kota Awan Terbit
39 Bab 39: Membuktikan Kelayakan
40 Bab 40: Gema dari Surga Tertinggi
41 Bab 41: Jejak Yang Samar
42 Bab 42: Menempa Tubuh Kekacauan
43 Bab 43: Aliansi di Dalam Reruntuhan
44 Bab 44: Kekacauan di Aula Utama
45 Bab 45: Api Biru di dalam Jiwa
46 Bab 46: Gema di Alam Ilahi
47 Bab 47: Beban Sang Putri
48 Bab 48: Perlindungan Sang Putri
49 Bab 49: Garis Keturunan
50 Bab 50: Jantung Sang Kaisar Perang
51 Bab 51: Para Pemburu
52 Bab 52: Jejak yang Ditinggalkan
53 Bab 53: Kompetisi Alkemis Awan Terbit
54 Bab 54: Api Ungu Sang Alkemis
55 Bab 55: Keajaiban
56 Bab 56: Permainan Sang Alkemis
57 Bab 57: Hati Sang Alkemis
58 Bab 58: Kemarahan Sang Dewi Cilik
59 Bab 59: Langkah Menuju Ascendant
60 Bab 60: Alam Surga Abadi
61 Bab 61: Penghakiman Tuan Putri
62 Bab 62: Tamu di Atas Awan
63 Bab 63: Badai yang Diundang
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1: Benih di Dalam Debu
2
Bab 2: Taring Sang Pewaris
3
Bab 3: Pertunjukan di Paviliun Bambu Giok
4
Bab 4: Jalan Menuju Awan Biru
5
Bab 5: Ujian Gerbang Awan
6
Bab 6: Gema dari Masa Lalu
7
Bab 7: Benih yang Mulai Bertunas
8
Bab 8: Terobosan di Malam Hari
9
Bab 9: Krisis di Balai Hukuman
10
Bab 10: Pengejaran di Gunung Awan
11
Bab 11: Kehangatan yang Hilang
12
Bab 12: Dasar Jurang Awan
13
Bab 13: Sepasang Mata Biru
14
Bab 14: Taman Giok di Dasar Jurang
15
Bab 15: Menemukan Bahaya Di Dunia Fana
16
Bab 16: Kembali ke Dunia Atas
17
Bab 17: Pendaftaran Sang Hantu
18
Bab 18: Debut Sang Sampah
19
Bab 19: Hutang yang Harus Dibayar
20
Bab 20: Kemenangan
21
Bab 21: Mahkota Sang Kuda Hitam
22
Bab 22: Terobosan dan Konspirasi Baru
23
Bab 23: Perjalanan Menuju Lembah Bayangan
24
Bab 24: Menyelinap ke Sarang Iblis
25
Bab 25: Pembersihan Sarang Iblis
26
Bab 26: Menagih Hutang di Awan Biru
27
Bab 27: Sebuah Awal yang Baru
28
Bab 28: Kota Api Langit
29
Bab 29: Penyakit Sang Tuan Kota
30
Bab 30: Persiapan Sebelum Operasi
31
Bab 31: Menjebak Iblis di Lautan Jiwa
32
Bab 32: Hutang Seorang Tuan Kota
33
Bab 33: Membentuk Formasi Jiwa
34
Bab 34: Gerbang Kenaikan
35
Bab 35: Dunia Bumi
36
Bab 36: Bencana dari Langit
37
Bab 37: Gadis Misterius
38
Bab 38: Kota Awan Terbit
39
Bab 39: Membuktikan Kelayakan
40
Bab 40: Gema dari Surga Tertinggi
41
Bab 41: Jejak Yang Samar
42
Bab 42: Menempa Tubuh Kekacauan
43
Bab 43: Aliansi di Dalam Reruntuhan
44
Bab 44: Kekacauan di Aula Utama
45
Bab 45: Api Biru di dalam Jiwa
46
Bab 46: Gema di Alam Ilahi
47
Bab 47: Beban Sang Putri
48
Bab 48: Perlindungan Sang Putri
49
Bab 49: Garis Keturunan
50
Bab 50: Jantung Sang Kaisar Perang
51
Bab 51: Para Pemburu
52
Bab 52: Jejak yang Ditinggalkan
53
Bab 53: Kompetisi Alkemis Awan Terbit
54
Bab 54: Api Ungu Sang Alkemis
55
Bab 55: Keajaiban
56
Bab 56: Permainan Sang Alkemis
57
Bab 57: Hati Sang Alkemis
58
Bab 58: Kemarahan Sang Dewi Cilik
59
Bab 59: Langkah Menuju Ascendant
60
Bab 60: Alam Surga Abadi
61
Bab 61: Penghakiman Tuan Putri
62
Bab 62: Tamu di Atas Awan
63
Bab 63: Badai yang Diundang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!