Daughter Of Light: Uraka, The Final Sentinel
The Velion
Di suatu malam. Tepat nya di Kerajaan Floral, negri dimana bangsa elf tinggal
sekelompok kesatria mengepung sebuah rumah lalu membakar nya hingga menjadi abu
Seorang kesatria gagah menaiki kuda putih langsung memberi perintah pada kerumunan kesatria yang ada di sekitar rumah tersebut
Rega
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tersisa
Rega
Habisi mereka hingga ke akar akar nya
Rega
jangan biarkan satu orang pun yang hidup
Rega berkeliling ke sekitar memastikan tidak ada satupun orang tersisa pada tempat itu
hingga tiga orang bawahan nya datang dan membawa seorang anak kecil
Kesatria
Tuan Velion kami menemukan seorang anak
Kesatria
nampak nya dia juga anggota keluarga Morou
Seorang kesatria mengayun pedang dan bersiap membunuh anak itu
namun kata-kata dari Rega menghentikan tindakan yang akan dilakukan oleh kesatria tersebut
Kesatria tersebut menghentikan aksinya
(Pada masa itu, membunuh anak-anak adalah hal yang di anggap tabu untuk para kesatria. Karena di anggap memutus rantai keturunan dan tidak berperi kemanusiaan. Apa lagi dalam kondisi pertikaian dan perang yang marak terjadi pada masa itu)
Rega
Kita tidak boleh membunuh anak ini
Rega
tapi jika kita melakukannya
Rega
para kesatria akan di anggap melakukan dosa besar
Rega
Biarkan saja anak ini hidup, bawa dia ke gereja dan serahkan dia kepada pastor Vone
Para kesatria membawa anak kecil itu pergi dengan menunggangi kuda
Dan pada malam itu Rega sang kesatria agung pergi meninggalkan rumah kediaman keluarga Morou yang telah hancur menjadi abu
Hari itu adalah salah satu hari paling bahagia di maxia
Keluarga Velion melangsungkan pernikahan di bawah anugerah kekaisaran Maxia pada saat itu
namun walaupun ini adalah pernikahan politik
Rega sebagai salah satu keturunan Velion harus melakukan nya demi keberlangsungan hidup garis keturunan Velion
Pendeta Agung Tono
Rega Velion
Pendeta Agung Tono
Bersedia kah kau menjadikan Maria Homan sebagai istrimu hingga akhir kehidupan yang memisahkan?
Rega menatap putri dari keluarga Homan dengan tatapan yakin walaupun mereka belum memiliki perasaan satu sama lain
Pendeta Agung Tono
Maria Homan
Pendeta Agung Tono
Bersediakah kau menjadikan Rega Velion sebagai suami mu hingga akhir kehidupan yang memisahkan?
Maria
Dengan ini aku nyatakan kalian berdua dibawah anugerah cahaya sang agung menjadi suami istri yang sah
Semua tamu undangan bertepuk tangan meriah di dalam Gereja
termasuk Kaisar Grey yang ikut menghadiri acara pernikahan saat itu
Kaisar Grey
Selamat atas pernikahan kalian!
di mansion keluarga Velion
Rega dan maria duduk diam di bagian ranjang yang berlawanan arah
Rega yang sebelum nya tak memiliki perasaan apapun terhadap Maria, bingung harus melakukan apa malam itu apa lagi maria sekarang berstatus sebagai istrinya
karena pernikahan mereka murni karena masalah politik
apa lagi pernikahan ini adalah hadiah dari kaisar grey dan perintah Raja atau kaisar tidak bisa di tolak karena bersifat mutlak
Rega benar-benar tak tahu harus apa dalam keadaan ini. apa lagi dia tidak pandai dalam urusan percintaan. ia berusaha memecah keheningan dengan cara yang sangat canggung dan sangat di luar nalar
Walaupun topik yang ia bahas lebih ke urusan pribadi
namun setidaknya ia berusaha melakukan yang terbaik
Rega
B... bagaimana keadaan ayah mu?
Tanya rega dengan ucapan tergagap
Maria menjawab pertanyaannya dengan tenang tanpa rasa canggung
Maria
Ayah ku baik-baik saja, walaupun dia sudah menua tetapi dia masih dalam keadaan sehat dan bugar
Ucap maria dengan nada lembut
Rega
Bagaimana dengan bibi Hana?
Maria
Ibu baik-baik saja, mungkin sekarang dia sedang menekuni hobinya. seperti merajut syal dan menyulam
Dalam keheningan selanjutnya
Rega benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan, hingga seseorang masuk tanpa mengetuk pintu
Rega terperanjat kaget dan ternyata itu adalah seorang pelayan yang masuk ke dalam kamar pernikahan mereka
Pelayan
Permisi tuan muda!
Pelayan
Maaf kan saya jika lancang
Pelayan
Nyonya Elina menyuruh saya untuk mengantarkan wewangian dan air ini ke kamar anda
Pelayan itu membawa wadah kuningan berisi pengaroma yang menyala di tangannya dengan dua gelas air putih bertutup kristal biru dan putih transparan
Rega
taruh saja di meja nakas
ia berjalan mendekat ke arah meja nakas dan meletakkan wewangian dan air putih di atasnya
bau wewangian mawar tercampur aroma pinus tersebar ke seluruh kamar
pelayan itu menunduk hormat lalu segera berjalan menuju pintu keluar lalu menutup pintu kamar
Maria
Apa seluruh pelayan di rumah ini mengunakan cadar?
Rega
Kata ibuku mereka lebih tampak ke aestetikaan nya jika tertutup seperti itu
Maria tertawa kecil setelah mendengar ucapan Rega
Maria
Ternyata nyonya Elina memeiliki selera yang aneh
Rega
hmm... nampaknya begitu
Ucap rega sambil tersenyum kecil ke arah langit-langit kamar
Hingga tiba-tiba sesuatu terjadi
Rega terbatuk kecil dan kerongkongan nya terasa sedikit kering
Entah mengapa rega tiba-tiba merasa haus
Rega meraih air yang di bawakan pelayan itu, dan meraih gelas dengan tutup berwarna biru
Maria
Entah kenapa aku merasa sedikit haus
Ucap maria di sisi lain ranjang
Rega menyodorkan gelas air bertutup kristal putih kepada maria
dan maria tanpa pikir panjang segera meneguknya habis
begitu pula dengan rega yang meminum air di gelas itu tanpa pikir panjang
beberapa detik kemudian mereka menegak habis air tersebut
dan meletakkan gelas nya kembali di atas meja nakas
Maria
ekhmm... kau merasakan sesuatu yang aneh pada air ini?
Tanya maria sambil meraba halus bagian lehernya
Rega yang mendengarnya juga merasakan hal yang sama
ia berpikir sejenak lalu kepalanya langsung terfikir sesuatu
Rega
(Ada yang tidak beres!)
Kepala rega tiba-tiba terasa melayang
entah kenapa hasrat yang sulit di artikan tiba-tiba muncul ketika melihat maria
maria juga merasakan hal yang sama, kepalanya terasa melayang dan entah kenapa tiba-tiba muncul sesuatu hasrat yang ingin sekaki ia lakukan
namun Maria tidak langsung menyadarinya
Rega mengambil dan mencoba mengendus sisa air yang ia minum tadi bersama Maria
dan mendapati aroma obat-obatan bercampur herbal yang sangat dikenalnya
Rega
(Ginkgo, Slidenafil, Filbanserin...)
Rega
(Ibu, apa yang berusaha kau lakukan?)
Efek obat itu semakin terasa
tubuh Rega yang terbalut baju kaos putih, bercelana longgar hitam panjang seketika benar-benar terasa panas
ia melihat ke arah maria dan berusaha tidak merangkak mendekatinya
namun akal sehatnya sudah kalah dengan efek obat yang diberikan ibunya
Rega
Maria... kau juga merasa aneh, bukan?
Maria
tetapi seperti nya sudah terlambat untuk menghentikan nya
jawab maria lembut sambil mengelus wajah rega dengan tangan ramping nya
Rega
Kurasa juga begitu...
Rega mendekatkan wajah nya perlahan ke arah wajah maria
nampaknya rega sudah terpesona oleh kecantikan maria
Mereka berciuman mesra di malam yang indah itu
dan hal yang di inginkan ibunya akhirnya terjadi
malam itu mereka memadu kasih dengan kehangatan di dalam kamar Rega
pelayan tadi masih sibuk menguping dari pintu kamar rega
nampak nya rencana berjalan lancar
Pelayan itu berjalan ke arah sebuah kamar yang berada sedikit jauh dari kamar rega. ia masuk kedalam kamar itu, dimana seorang wanita cantik duduk pinggir di jendela kamar, menatap ke arah bulan yang sedang bersinar terang
Pelayan
Obat nya bekerja, rencana berhasil sesuai yang diharapkan
Ucap pelayan itu sambil menunduk hormat kepada wanita berambut putih yang kini melihat lembut ke arah dirinya
Elina
Kalau begitu, beristirahatlah!
Pelayan itu menunduk dan segera pergi dari kamar tersebut
Wanita itu kembali menatap bulan sambil melepaskan cepolannya hingga rambutnya yang indah tergerai dan menjuntai kebawah dengan indah
Elina
tapi garis keturunan Velion harus tetap berlanjut
Comments
jeesomoody_
Wah, fantasi!!! keren/Rose/
2025-08-02
0
Author Sylvia
moga rame yang baca
2025-08-02
0