Daughter Of Light: Uraka, The Final Sentinel
Keputusan
Hari itu langit Maxia tampak muram. Awan hitam menggantung rendah seolah menjadi pertanda bahwa sesuatu yang besar akan terjadi
Rega Velion, Kesatria Agung Maxia, menaiki kudanya tanpa banyak bicara. Ia telah dipanggil langsung oleh Kaisar Grey, dengan pesan singkat namun padat:
Datang segera ada Urusan negara
Sesampainya di istana, Rega disambut dengan tatapan serius dari para pengawal kekaisaran.
ia langsung masuk kedalam istana tanpa pengawalan, karena Rega sudah sering menerima panggilan dari sang Kaisar. Bahkan ia sudah hapal arah dan dimana ruangan pertemuan pribadi tersebut.
Hanya lorong-lorong panjang berlapis marmer dan gema langkahnya yang menyatu dengan ketegangan udara
Aula pertemuan pribadi sunyi ketika Rega masuk. Di tengah ruangan, Kaisar Grey berdiri memandangi peta besar yang tergantung di dinding batu. Tangannya menyentuh simbol-simbol lama yang dulunya menandai batas antara Maxia dan wilayah bangsa iblis
Tanpa menoleh, Kaisar berkata
Kaisar Grey
Rega... Dunia berubah lebih cepat dari yang bisa kita kejar
Ia membalik badan, wajahnya tenang namun penuh beban seorang penguasa
Kaisar Grey
Raja Armon... telah berlutut
namun tak menujukan ekspresi lain
Rega sudah menduganya. Namun, ia tak menyangka bahwa raja Armon akan menyerah secepat ini.
Itu berarti, Maxia memenangkan peperangan
Kaisar Grey
Bangsa iblis akan menjadi bagian dari Kekaisaran Maxia
Kaisar Grey
Sebuah perjanjian damai telah disegel
Rega mengangguk pelan, namun tak berkata apa-apa. Ia tahu ini bukan sekadar berita politik
Kaisar Grey
Dan itu berarti... orang-orang mereka yang pernah dicap pengkhianat... kini akan dibebaskan
Kaisar Grey
...Termasuk satu nama yang tak asing bagimu
Satu nama yang membelah masa lalu Rega antara kehormatan dan rasa cinta
Kaisar Grey
Dia akan bebas
Kaisar Grey
Itu keharusan diplomatik
Kaisar Grey
Namun, aku punya tawaran untuk mu...
Ucap sang Kaisar, kini menatap langsung ke mata Rega
Kaisar Grey
Sebagai hadiah dari ku karena kau sudah berjasa selama ini...
Kaisar Grey
Kau boleh menikahinya
Kaisar Grey
jadikan dia istri keduamu
Kaisar Grey
Dia mencintaimu, dan kau mencintainya
Rega menunduk sebentar. Wajahnya tak terguncang, namun napasnya tampak sedikit tertahan
Lalu ia menatap Kaisar Grey dengan senyum kecil tenang, hangat, tapi tak tergoyahkan
suara Rega dalam, namun jelas
Rega
Saya memang pernah berjalan satu arah bersama dengannya...
Rega
Namun itu dulu, sebelum keadaan memaksa saya untuk berjalan ke arah yang berbeda
Rega
Kini, saya telah melihat dunia dari sisi lain
Rega
Bukan dari peperangan, bukan dari api, tapi dari kehidupan yang tumbuh dalam pelukan seorang istri dan dalam tangisan pertama seorang anak
Kaisar terdiam, ekspresinya mulai melunak
Rega
Saya tidak bisa mencintai dua wanita sekaligus
Rega
Saya bukan laki-laki seperti itu
Rega
Maria adalah masa kini dan masa depan saya
Rega
Dan saya ingin tetap menjadi suaminya bukan karena pernikahan politik...
Rega
tetapi karena sepenuhnya, hati saya sudah menjadi miliknya
Beberapa detik hening.
Lalu Kaisar tersenyum samar
Kaisar Grey
Kau tahu, Rega… dalam dunia ini, jawaban jujur lebih langka daripada kemenangan perang
Ia memutar tubuh, kembali menghadap peta besar itu
Kaisar Grey
Aku takkan memaksamu
Kaisar Grey
Tapi ketahuilah keputusanmu… aku tidak akan menawarkan hal ini untuk kedua kalinya
Rega memberi hormat dalam, lalu berbalik, langkahnya mantap
Ia tahu, tak semua luka masa lalu harus disembuhkan.
Beberapa cukup dibiarkan menjadi pelajaran agar hati tidak lupa bagaimana rasanya sulit dalam membuat keputusan
Comments