NovelToon NovelToon

Daughter Of Light: Uraka, The Final Sentinel

The Velion

Tahun 1457
...
...
Not support
Di suatu malam. Tepat nya di Kerajaan Floral, negri dimana bangsa elf tinggal
sekelompok kesatria mengepung sebuah rumah lalu membakar nya hingga menjadi abu
NovelToon
Seorang kesatria gagah menaiki kuda putih langsung memberi perintah pada kerumunan kesatria yang ada di sekitar rumah tersebut
Rega
Rega
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tersisa
Rega
Rega
Habisi mereka hingga ke akar akar nya
Rega
Rega
jangan biarkan satu orang pun yang hidup
Rega berkeliling ke sekitar memastikan tidak ada satupun orang tersisa pada tempat itu
hingga tiga orang bawahan nya datang dan membawa seorang anak kecil
Kesatria
Kesatria
Tuan Velion kami menemukan seorang anak
Kesatria
Kesatria
nampak nya dia juga anggota keluarga Morou
NovelToon
Rega
Rega
...
Seorang kesatria mengayun pedang dan bersiap membunuh anak itu
namun kata-kata dari Rega menghentikan tindakan yang akan dilakukan oleh kesatria tersebut
Rega
Rega
Hentikan!
Kesatria tersebut menghentikan aksinya
(Pada masa itu, membunuh anak-anak adalah hal yang di anggap tabu untuk para kesatria. Karena di anggap memutus rantai keturunan dan tidak berperi kemanusiaan. Apa lagi dalam kondisi pertikaian dan perang yang marak terjadi pada masa itu)
Rega
Rega
Kita tidak boleh membunuh anak ini
Kesatria
Kesatria
Tapi tuan...
Rega
Rega
aku tau!
Rega
Rega
tapi jika kita melakukannya
Rega
Rega
para kesatria akan di anggap melakukan dosa besar
Rega
Rega
Biarkan saja anak ini hidup, bawa dia ke gereja dan serahkan dia kepada pastor Vone
Kesatria
Kesatria
... Baik tuan
Para kesatria membawa anak kecil itu pergi dengan menunggangi kuda
Dan pada malam itu Rega sang kesatria agung pergi meninggalkan rumah kediaman keluarga Morou yang telah hancur menjadi abu
Empat tahun kemudian
Tahun 1461
...
...
Not support
Hari itu adalah salah satu hari paling bahagia di maxia
Keluarga Velion melangsungkan pernikahan di bawah anugerah kekaisaran Maxia pada saat itu
namun walaupun ini adalah pernikahan politik
Rega sebagai salah satu keturunan Velion harus melakukan nya demi keberlangsungan hidup garis keturunan Velion
Pendeta Agung Tono
Pendeta Agung Tono
Rega Velion
Pendeta Agung Tono
Pendeta Agung Tono
Bersedia kah kau menjadikan Maria Homan sebagai istrimu hingga akhir kehidupan yang memisahkan?
Rega
Rega
Aku bersedia!
Rega menatap putri dari keluarga Homan dengan tatapan yakin walaupun mereka belum memiliki perasaan satu sama lain
Pendeta Agung Tono
Pendeta Agung Tono
Maria Homan
Pendeta Agung Tono
Pendeta Agung Tono
Bersediakah kau menjadikan Rega Velion sebagai suami mu hingga akhir kehidupan yang memisahkan?
Maria
Maria
Aku bersedia!
Maria
Maria
Dengan ini aku nyatakan kalian berdua dibawah anugerah cahaya sang agung menjadi suami istri yang sah
Semua tamu undangan bertepuk tangan meriah di dalam Gereja
termasuk Kaisar Grey yang ikut menghadiri acara pernikahan saat itu
Kaisar Grey
Kaisar Grey
Selamat atas pernikahan kalian!
Malam harinya
di mansion keluarga Velion
NovelToon
Rega
Rega
...
Maria
Maria
...
Rega dan maria duduk diam di bagian ranjang yang berlawanan arah
Rega yang sebelum nya tak memiliki perasaan apapun terhadap Maria, bingung harus melakukan apa malam itu apa lagi maria sekarang berstatus sebagai istrinya
karena pernikahan mereka murni karena masalah politik
apa lagi pernikahan ini adalah hadiah dari kaisar grey dan perintah Raja atau kaisar tidak bisa di tolak karena bersifat mutlak
Rega benar-benar tak tahu harus apa dalam keadaan ini. apa lagi dia tidak pandai dalam urusan percintaan. ia berusaha memecah keheningan dengan cara yang sangat canggung dan sangat di luar nalar
Walaupun topik yang ia bahas lebih ke urusan pribadi
namun setidaknya ia berusaha melakukan yang terbaik
Rega
Rega
B... bagaimana keadaan ayah mu?
Tanya rega dengan ucapan tergagap
namun tidak seperti Rega
Maria menjawab pertanyaannya dengan tenang tanpa rasa canggung
Maria
Maria
Ayah ku baik-baik saja, walaupun dia sudah menua tetapi dia masih dalam keadaan sehat dan bugar
Ucap maria dengan nada lembut
Rega
Rega
.... Syukurlah
Rega
Rega
Bagaimana dengan bibi Hana?
Maria
Maria
...
Maria
Maria
Ibu baik-baik saja, mungkin sekarang dia sedang menekuni hobinya. seperti merajut syal dan menyulam
Dalam keheningan selanjutnya
Rega benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan, hingga seseorang masuk tanpa mengetuk pintu
Rega terperanjat kaget dan ternyata itu adalah seorang pelayan yang masuk ke dalam kamar pernikahan mereka
Pelayan
Pelayan
Permisi tuan muda!
Rega
Rega
Ada apa?
Tanya Rega
Pelayan
Pelayan
Maaf kan saya jika lancang
Pelayan
Pelayan
Nyonya Elina menyuruh saya untuk mengantarkan wewangian dan air ini ke kamar anda
Pelayan itu membawa wadah kuningan berisi pengaroma yang menyala di tangannya dengan dua gelas air putih bertutup kristal biru dan putih transparan
Rega
Rega
...baiklah
Rega
Rega
taruh saja di meja nakas
Pelayan itu mengangguk
ia berjalan mendekat ke arah meja nakas dan meletakkan wewangian dan air putih di atasnya
bau wewangian mawar tercampur aroma pinus tersebar ke seluruh kamar
NovelToon
pelayan itu menunduk hormat lalu segera berjalan menuju pintu keluar lalu menutup pintu kamar
Maria
Maria
...
Maria
Maria
Apa seluruh pelayan di rumah ini mengunakan cadar?
Tanya Maria penasaran
Rega
Rega
Iya
Rega
Rega
Kata ibuku mereka lebih tampak ke aestetikaan nya jika tertutup seperti itu
Maria
Maria
...
Maria
Maria
pftt...
Rega terkejut
Maria tertawa kecil setelah mendengar ucapan Rega
Maria
Maria
Ternyata nyonya Elina memeiliki selera yang aneh
Rega
Rega
hmm... nampaknya begitu
Ucap rega sambil tersenyum kecil ke arah langit-langit kamar
Hingga tiba-tiba sesuatu terjadi
Rega
Rega
ehm...
Rega terbatuk kecil dan kerongkongan nya terasa sedikit kering
Entah mengapa rega tiba-tiba merasa haus
Rega meraih air yang di bawakan pelayan itu, dan meraih gelas dengan tutup berwarna biru
Rega
Rega
Kau mau minum juga?
Tanya rega kepada Maria
Maria
Maria
Tentu!
Maria
Maria
Entah kenapa aku merasa sedikit haus
Ucap maria di sisi lain ranjang
Rega menyodorkan gelas air bertutup kristal putih kepada maria
dan maria tanpa pikir panjang segera meneguknya habis
begitu pula dengan rega yang meminum air di gelas itu tanpa pikir panjang
beberapa detik kemudian mereka menegak habis air tersebut
dan meletakkan gelas nya kembali di atas meja nakas
Rega
Rega
...
Maria
Maria
...
Maria
Maria
ekhmm... kau merasakan sesuatu yang aneh pada air ini?
Tanya maria sambil meraba halus bagian lehernya
Rega yang mendengarnya juga merasakan hal yang sama
ia berpikir sejenak lalu kepalanya langsung terfikir sesuatu
Rega
Rega
(Ada yang tidak beres!)
Kepala rega tiba-tiba terasa melayang
entah kenapa hasrat yang sulit di artikan tiba-tiba muncul ketika melihat maria
maria juga merasakan hal yang sama, kepalanya terasa melayang dan entah kenapa tiba-tiba muncul sesuatu hasrat yang ingin sekaki ia lakukan
namun Maria tidak langsung menyadarinya
Rega mengambil dan mencoba mengendus sisa air yang ia minum tadi bersama Maria
dan mendapati aroma obat-obatan bercampur herbal yang sangat dikenalnya
Rega
Rega
(Ginkgo, Slidenafil, Filbanserin...)
Rega
Rega
(Ibu, apa yang berusaha kau lakukan?)
Efek obat itu semakin terasa
tubuh Rega yang terbalut baju kaos putih, bercelana longgar hitam panjang seketika benar-benar terasa panas
Hasrat nya memuncak
ia melihat ke arah maria dan berusaha tidak merangkak mendekatinya
namun akal sehatnya sudah kalah dengan efek obat yang diberikan ibunya
Rega
Rega
Maria... kau juga merasa aneh, bukan?
tanya Rega pelan
Maria
Maria
... aku juga begitu
Maria
Maria
tetapi seperti nya sudah terlambat untuk menghentikan nya
jawab maria lembut sambil mengelus wajah rega dengan tangan ramping nya
Rega
Rega
Kurasa juga begitu...
Rega
Rega
Sepertinya aku....
Rega mendekatkan wajah nya perlahan ke arah wajah maria
nampaknya rega sudah terpesona oleh kecantikan maria
Mereka berciuman mesra di malam yang indah itu
dan hal yang di inginkan ibunya akhirnya terjadi
malam itu mereka memadu kasih dengan kehangatan di dalam kamar Rega
Di sisi lain
pelayan tadi masih sibuk menguping dari pintu kamar rega
nampak nya rencana berjalan lancar
Pelayan itu berjalan ke arah sebuah kamar yang berada sedikit jauh dari kamar rega. ia masuk kedalam kamar itu, dimana seorang wanita cantik duduk pinggir di jendela kamar, menatap ke arah bulan yang sedang bersinar terang
Pelayan
Pelayan
Nyonya
Pelayan
Pelayan
Obat nya bekerja, rencana berhasil sesuai yang diharapkan
Ucap pelayan itu sambil menunduk hormat kepada wanita berambut putih yang kini melihat lembut ke arah dirinya
Elina
Elina
...
Elina
Elina
Kalau begitu, beristirahatlah!
Pelayan itu menunduk dan segera pergi dari kamar tersebut
Wanita itu kembali menatap bulan sambil melepaskan cepolannya hingga rambutnya yang indah tergerai dan menjuntai kebawah dengan indah
Elina
Elina
Maaf nak
Elina
Elina
tapi garis keturunan Velion harus tetap berlanjut

Tanda Hubungan

Pagi harinya
Cahaya pagi hari menerobos masuk melewati celah jendela yang tertutup gorden
Rega terbangun karena cahaya menyinari wajah nya dan itu berarti, hari sudah menunjukkan pagi
Rega
Rega
... Hoam!
Rega menguap dan meregangkan tangan nya di ranjang seperti biasa, sebelum bangkit dari tempat tidur
namun pagi itu terasa sedikit berbeda dari biasanya
Tangan nya meraba sesuatu di balik selimut
terasa seperti tubuh seseorang sedang memeluknya
ia terkejut
Rega segera membuka selimut yang menutupi dirinya. Dan benar saja, ia mendapati Maria tidur terlelap sedang memeluk tubuh nya erat
Rega
Rega
(... Tunggu, apa?!)
Rega terdiam sejenak
ia berusaha mengingat apa yang terjadi semalam
Rega
Rega
...
Rega
Rega
(Dasar bodoh...)
dan memang itu adalah ide yang buruk. karena setelah mengingatnya, Rega merasa bersalah dan sangat bodoh
ia memukul-mukul pelan kepalanya sendiri, yang menandakan ia sudah melakukan hal yang menurut nya adalah suatu tindakan bodoh
Rega
Rega
(bisa-bisa nya kau terjebak ke dalam rencana ibu mu!)
Rega berusaha bangkit dari tempat tidur, tanpa membuat gerakan yang dapat membangunkan Maria
Ia meraih kaos putih kemudian, mengambil celananya yang tergeletak berserakan di atas lantai
kemudian pergi ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri
beberapa saat kemudian
rega keluar dari kamar mandi, ia menggosok-gosok dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Namun perhatiannya teralihkan pada sesuatu. Ia perlahan menoleh dan betapa terkejutnya dia mendapati maria yang telah terbangun. ia duduk santai di pinggir tempat tidur sambil melihat ke arah Rega dengan wajah datar
Maria duduk sambil meringkuk di pinggir ranjang. Menutupi tubuh rampingnya dengan selimut dari kepala hingga kaki
Rega
Rega
!
Maria
Maria
Sudah selesai?
Tanya maria dengan nada lembut
Rega mengangguk pelan
Rega
Rega
... Kau mau mandi?
Tanya rega sambil menyodorkan handuk putih yang telah ia gunakan
Maria yang duduk lima langkah dari nya mengangguk menandakan dia ingin menggunakan handuk tersebut
Maria
Maria
...
Namun aksi maria selanjutnya membuat Rega tercengang dan membuat pipinya merah merona
Maria berdiri dan melepas selimut yang ia gunakan untuk menutupi dirinya
tubuh nya tanpa terbalut busana, terpampang nyata dihadapan Rega
Rega segera menutupi pandangan mata nya dengan tangan kirinya, sambil menyodorkan handuk ke arah Maria
Rega
Rega
Hei!
Rega
Rega
T...tutupi tubuh mu dengan handuk!
Ucap Rega dengan nada tergagap
Namun maria tak peduli
Ia berjalan mendekat ke arah Rega, dan perlahan mengambil handuk putih itu dari tangan nya
Rega masih dalam posisi menutupi pandangan mata nya dengan keadaan wajah memerah
Maria menatap nya sebentar. lalu melangkah masuk ke dalam kamar mandi
Maria
Maria
Terimakasih!
Rega mengangguk pelan
Akhirnya pintu kamar mandi tertutup. Rega bisa bernapas lega sambil menutupi wajah nya yang masih memerah
Rega
Rega
Huh....
Di koridor
Rega dari arah koridor melangkah cepat menuju ruang keluarga
Disana ia mendapati ibunya sedang duduk santai sambil menyeduh teh dan menatap ke arah jendela yang memancarkan sinar pagi
Rega sudah tak tahan lagi, ia berapi-api ingin meminta penjelasan kepada ibu nya tentang kejadian yang ia alami semalam bersama Maria
ia berjalan mendekat dan sebelum ia melangkah lebih jauh, ibunya sudah terlebih dulu menyadari kehadirannya
Elina
Elina
Kau ingin meminta penjelasan tentang kejadian semalam?
Rega
Rega
....
langkah Rega seketika terhenti
Ibunya membalikkan badan dan menatap dalam wajah putra nya itu
Elina
Elina
Duduklah nak!
Perintah ibu nya dengan nada lembut
Rega tanpa basa-basi, langsung saja duduk di hadapan ibu nya
Mata mereka bertemu satu sama lain, dan nyala api di hati Rega seketika redup
Rega
Rega
Apa maksud tindakan ibu semalam?
Elina terdiam sebentar mendengar pertanyaan tersebut
namun, bukan berarti dia tidak akan menjawab pertanyaan putra nya itu
Elina
Elina
...
Elina
Elina
Tentu saja kau sudah tau jawaban nya nak!
Jawab ibu nya dengan nada lembut. namun ekspresi nya tetap datar, tanpa senyuman ataupun ketakutan yang terlihat di wajah cantik nya, yang tak ada tanda penuaan sama sekali seperti porselin putih yang tetap terjaga kilau abadi nya
Tetapi dengan jawaban sesederhana itu, Rega merasa sangat tidak puas. Apa lagi tindakan paksaan yang dilakukan oleh ibu nya semalam, yang menurutnya sangat tidak etis. Masih memenuhi pikirannya
Rega
Rega
Aku tau ibu!
Rega
Rega
Tapi ayolah...
Rega
Rega
Dengan cara seperti itu...
Elina
Elina
Dan kau mau sampai kapan hidup seperti ini?
Pertanyaan Elina yang satu ini akhirnya berhasil membungkam Rega
Rega akhirnya terdiam
Elina meraih kepala putranya
ia mengelus lembut kepala Rega dengan tangan kanan nya yang selembut salju
Ia tau tindakannya adalah bentuk paksaan terhadap putranya sendiri dan memang sangat tidak manusiawi
Namun ini adalah satu-satunya cara agar Rega bisa hidup lebih baik
apa lagi pihak Kekaisaran menuntut keluarga Velion untuk menikahkan Rega secepat mungkin, sebelum rencana pernikahan ini ada
Elina
Elina
Ibu tau...
Elina
Elina
ibu tau ini sangat salah
Elina
Elina
tetapi mau bagaimana lagi?
Elina
Elina
Ibu tidak bisa melihatmu berlarut dalam kesendirian
Elina
Elina
Apa lagi tuntutan dari Kekaisaran yang sangat mutlak
Elina
Elina
Kau harus segera menikah dan sepertinya Maria menyukaimu
Elina
Elina
Kenapa tidak jalani saja dulu?
Rega
Rega
...
Rega menggenggam tangan ibunya dengan lembut
sambil memikirkan ucapan ibu nya barusan
sebenarnya, jika bisa memilih. Rega tidak ingin menikahi Maria
karena Rega mencintai wanita lain namun bukan garis keturunan Velion
dan jelas, tentu saja wanita itu bukan Maria
Namun peraturan darah yang tak bisa di langgar
Membuat Rega terpaksa melakukan pernikahan ini
Apa lagi wanita yang Rega cintai itu adalah penghianat Kekaisaran dan memiliki darah keturunan bangsa iblis
Fakta yang ada, membuat pagar yang begitu amat tinggi. Antara wanita yang ia cintai dengan dirinya sendiri. Dan keturunan darah yang sangat berlawanan arah, membuat mereka berdua semakin tak mungkin untuk bersatu dalam ikatan pernikahan
Rega
Rega
...
Rega
Rega
Ibu benar!
Elina
Elina
...
Rega
Rega
Sepertinya memang sudah takdir ku untuk mendapatkan semua ini
Elina tersenyum samar
Sepertinya putranya mengerti dan perlahan menerima keadaan
Elina menarik perlahan tangan nya dari kepala putranya
Dan melanjutkan rutinitas minum teh nya sambil melihat pemandangan di luar jendela
Elina
Elina
Kalau begitu pergilah!
Elina
Elina
temani istrimu
Elina
Elina
Tampaknya ibu mendengar dia melangkah kebingungan menuju kamar merah
Rega seketika teringat dengan Maria
Maria belum hafal dengan tata letak mansion ini
Ia segera berlari mencari maria
dan benar saja...
Maria berdiri menghadap sebuah ruangan yang tertutup
Ruangan itu tak sembarang orang bisa masuk
Bahkan rega sendiri tidak di izinkan untuk mendekat
Rega segera berlari menghampiri Maria, lalu menghalangi pintu kamar tersebut dengan tubuh nya sebelum Maria berhasil masuk kedalam
Rega
Rega
Tunggu!
Maria
Maria
?
Rega
Rega
Jangan masuk kesini!
Rega
Rega
Ini ruangan terlarang!
ucap rega dengan nafas tergesa-gesa akibat berlari
Maria
Maria
Kenapa?
Maria penasaran dengan isi ruangan itu
Ia berusaha mengintip dari celah-celah, namun Rega berusaha menghalangi pandangan nya
Rega
Rega
Ayo kita pergi!
Rega
Rega
Nanti akan ku beri tahu kepadamu
Maria
Maria
Tapi...
Belum sempat Maria menyelesaikan kalimat nya, Rega sudah lebih dulu menariknya menjauh dari kamar itu
Rega
Rega
Ayo! ayo!
Rega membawa Maria menjauh dari kamar terlarang di ujung koridor
Setidaknya dia berhasil mencegah Maria melihat isi kamar misterius itu
namun tindakan rega yang gelagapan, membuat Maria makin penasaran dengan isi kamar tersebut
Maria
Maria
(Aku harus mencari tahu apa yang ada di dalam kamar itu!)
Di taman belakang Mansion Velion
Di taman belakang Mansion Velion, sinar pagi menuju siang jatuh di sela-sela pepohonan. Aroma bunga musim panas bercampur dengan udara segar yang datang dari perbukitan di kejauhan
Rega sengaja membawa Maria ke taman belakang untuk mengalihkan perhatian nya pada kamar merah
NovelToon
Maria melangkah perlahan di jalan setapak batu, membiarkan dirinya menikmati keheningan yang sulit ia temukan di hari-hari sebelumnya. Sebagian dari dirinya masih mencoba menerima kenyataan bahwa kini ia tinggal di tempat ini sebagai istri dan menantu dari keluarga Velion
Langkah kaki terdengar di belakangnya. Rega mendekat dengan tenang, menjaga jarak, namun cukup dekat agar suara langkahnya terdengar
Maria melihat ke sekeliling
Maria
Maria
Tempat ini jauh lebih tenang daripada atmosfer di dalam mansion
ucap Maria pelan, tanpa menoleh
Rega mengangguk pelan
Rega
Rega
Taman ini memang salah satu bagian terbaik dari rumah ini. Ayahku yang merancangnya
Hening sejenak. Keduanya berjalan berdampingan, masih kaku seperti dua orang asing yang dipaksa tinggal di satu buku yang sama
Rega
Rega
!
Rega merasakan sesuatu yang datang dan berkerumunan terbang di sekitar kepalanya
Rega
Rega
(Dari mana semua kupu-kupu ini datang?)
Entah asalnya dari mana, kumpulan kupu-kupu kecil beterbangan dari semak lavender, dan beberapa di antaranya berusaha hinggap di wajah Rega
Refleks, Rega mengibaskan tangan sambil mundur sedikit. namun gerakannya tak sengaja menyenggol Maria dari samping
Maria
Maria
A-eh?!
Maria terkejut dan kehilangan keseimbangannya. Tubuhnya jatuh ke belakang, tepat ke atas hamparan rumput. Refleks, tangannya mencari pegangan dan tanpa sengaja menarik lengan Rega
Rega ikut terjatuh, tapi berhasil menahan tubuhnya dengan kedua tangan membuatnya nyaris menindih Maria, namun tetap menjaga jarak
Rega
Rega
!
Maria
Maria
!
Keduanya membeku
Wajah mereka hanya terpisah beberapa jengkal. Napas mereka masih sedikit memburu, bukan karena gugup, tapi mungkin sedikit dari kedua hal tersebut yang membuat suasana makin menegang di antara keduanya
Maria mencoba menahan tawa
Maria
Maria
Kupu-kupu di taman mu cukup agresif rupanya
Maria melihat sekawanan kupu-kupu yang hinggap di atas kepala Rega
Rega
Rega
Mungkin mereka hanya ingin berkenalan dengan mu
Rega menahan senyum
Keduanya tertawa pelan. Ketegangan di antara mereka seolah mencair sesaat, digantikan kehangatan yang tak mereka rencanakan
Rega
Rega
...
Maria
Maria
...
Tanpa berpikir terlalu banyak, Rega mencondongkan wajah sedikit lebih dekat dan Maria tidak menghindar. Sebuah ciuman ringan, singkat dan ragu, namun jujur. Tak sempurna, tapi cukup untuk menandai awal dari hubungan mereka
Elina
Elina
...
Di lantai atas mansion, Elina berdiri di balik tirai tipis, menyaksikan dari jendela. Ia tak berkata apa-apa, hanya tersenyum kecil, lalu perlahan menutup tirai. Untuk pertama kalinya sejak pernikahan itu berlangsung, ia merasa sedikit tenang dan berbahagia untuk putranya
Elina
Elina
Semoga hidup kalian penuh dengan kebahagiaan

Putri Kecil

Satu bulan kemudian
Pagi itu...
Maria
Maria
Huek!
Maria yang sedang duduk santai membaca buku di taman belakang, tiba-tiba merasakan mual yang tidak tertahankan
Maria
Maria
Huek!
Maria segera berlari ke arah toilet di lantai bawah, dan tingkah aneh nya itu dilihat oleh beberapa pelayan yang sedang membersihkan area ruang santai
Pelayan
Pelayan
Ada apa dengan nona Maria?
Beberapa saat kemudian
Maria keluar dari toilet dan berjalan linglung sambil memegangi perutnya
Dan tiba-tiba saja...
Maria
Maria
....
Brug!
Maria pingsan di depan toilet, disaksikan oleh para pelayan di rumah itu
Pelayan
Pelayan
Nona!
Satu jam kemudian...
Rega
Rega
...
Rega buru-buru kembali dari barak setelah mendapat kabar dari bawahannya, bahwa Maria tiba-tiba jatuh pingsan di rumah
ia berjalan terburu-buru di dalam lorong, berharap Maria baik-baik saja
Sesampainya di kamar
Rega
Rega
Apa yang terjadi?!
Semua orang menoleh ke arah rega
para pelayan tanpa instruksi langsung berjalan berhamburan keluar dari kamar Rega
Meninggalkan hanya Dokter Bon, Elina, dan Maria yang terbaring pucat di atas ranjang
Dokter Bon berdiri tenang di dekat sisi ranjang merapikan kotak peralatan medis nya dan bersiap untuk pamit. sementara Elina duduk santai di kursi, seolah semua ini bukanlah sebuah kejutan baginya
Rega mendekat cepat, wajahnya tegang, namun ia berusaha menahan emosi yang ingin meluap
Rega
Rega
Dokter, apa yang terjadi?
Rega
Rega
Bagaimana keadaannya?
Dokter Bon membungkuk ringan dan sopan kearah Rega
Dokter Bon
Dokter Bon
Tuan Rega
Dokter Bon
Dokter Bon
Nyonya Maria tidak dalam kondisi berbahaya
Dokter Bon
Dokter Bon
Ia hanya pingsan akibat kelelahan dan sedikit penurunan tekanan tubuh
Maria
Maria
Mmm...
Rega menatap Maria yang kini mulai membuka mata perlahan. Ia menghela napas lega, namun nadanya tetap serius
Rega
Rega
Lalu kenapa sampai pingsan?
Rega
Rega
Apa ada yang lebih dari itu?
Dokter Bon menatap Rega sejenak, lalu menjawab
Dokter Bon
Dokter Bon
Setelah pemeriksaan...
Dokter Bon
Dokter Bon
saya menemukan penyebab utamanya
Dokter Bon
Dokter Bon
Nyonya Maria sedang mengandung
Dokter Bon
Dokter Bon
Usia kandungan kira-kira satu bulan
Suasana ruangan seketika hening
napasnya tertahan. Ia memandangi wajah Maria, seolah ingin memastikan sendiri kebenaran kabar itu
Rega
Rega
...Hamil?
Gumamnya pelan
Maria mengangguk lemah, matanya tampak basah namun bahagia
Maria
Maria
Aku juga baru tahu barusan
Elina berdiri perlahan, melangkah mendekat dengan senyum tipis penuh ketenangan
Ia menatap putranya dalam-dalam
Elina
Elina
Tampaknya malam pertama mu berhasil dengan baik
Rega menoleh pada ibunya, alisnya sedikit naik. Ia tahu maksud Elina. Malam itu, ia ingat betul rasa hangat yang aneh dari air herbal yang disediakan pelayan. Waktu itu ia tidak terlalu memikirkan, karena malam itu memang penuh tekanan tapi sekarang semuanya masuk akal
Ia kembali menatap Maria, kali ini lebih dalam. Perasaannya campur aduk, terkejut, gugup, tak siap, tapi juga ada rasa hangat yang merambat pelan dari dadanya Ini anak mereka.
Rega
Rega
ibu
ucap Rega, suaranya rendah namun terkontrol
Rega
Rega
Kau tidak memberitahuku apa-apa
Elina mengangkat bahu ringan
Elina
Elina
Aku hanya memberi sedikit bantuan
Elina
Elina
Selebihnya... ya...
Elina
Elina
Kalian yang menyelesaikan sisanya
Ia menatap Maria, lalu menepuk tangan Dokter Bon pelan
Elina
Elina
Bantu jaga dia, Pastikan semuanya berjalan lancar
Dokter Bon mengangguk
Dokter Bon
Dokter Bon
Tentu saja nyonya
Elina pergi dari kamar itu, di ikuti dokter Bon yang berjalan di belakang nya
sebelum keluar, Dokter Bon menepuk pundak Rega dan memberi ucapan selamat kepadanya
Dokter Bon
Dokter Bon
Selamat Kawan!
Dokter Bon pun pergi meninggalkan mereka berdua sendirian di dalam kamar
Rega duduk perlahan di sisi ranjang, menggenggam tangan Maria. Ia mengembuskan napas dalam, mencoba tetap tenang meskipun pikirannya penuh gelombang
Rega
Rega
aku...minta maaf
Maria
Maria
?
Rega
Rega
Tapi aku janji... akan menjagamu
Rega
Rega
Dan anak kita
Katanya pelan
Namun mendengar perkataan Rega membuat maria tersenyum geli
Maria
Maria
Terima kasih, Rega...
Elina yang sedang berada di halaman depan, menikmati sinar matahari menoleh sebentar ke arah jendela kamar rega, senyumnya samar
akhirnya ada penerus baru di keluarga Velion
~
Entah sejak kapan perasaan itu tumbuh. Mungkin sejak pagi-pagi buta saat Rega diam-diam duduk di sisi ranjang, menatap wajah Maria yang tertidur lelah dengan satu tangan melingkari perutnya Atau saat Maria, dengan senyum samar dan pipi bersemu, menyambutnya pulang dari barak dengan segelas teh hangat
Yang pasti, sejak kabar kehamilan itu datang. hati mereka mulai saling mendekat, perlahan-lahan, tanpa paksaan
Di taman belakang mansion, di antara rumpun bunga liar dan aroma dedaunan basah, mereka kadang terlihat duduk berdampingan. Maria sering memetik bunga dan menyelipkannya ke telinga Rega dan untuk pertama kalinya, sang pemimpin pasukan tertawa kecil, tanpa beban
Di ruang keluarga, mereka berbagi keheningan yang damai. Maria menyulam sambil bersenandung pelan, dan Rega membaca laporan militer, sesekali menatapnya, seolah ingin memastikan ia masih di sana. Kadang, tanpa disadari, tangan mereka saling mencari dan bertaut seolah dunia luar tak lagi penting
Para pelayan yang kebetulan lewat hanya bisa menunduk sambil tersenyum kecil. Mereka tahu, cinta sedang tumbuh di balik dinding-dinding tebal rumah batu ini
Dan waktu pun berjalan
Delapan bulan kemudian, di tengah hujan yang membasahi atap mansion, Maria melahirkan seorang bayi perempuan
Tangis kecil itu memecah malam. Rega, yang biasanya teguh dan dingin, kini berdiri dengan tangan bergetar saat menyambut putrinya Elina berdiri tak jauh, mata lembutnya mengamati dengan ketenangan yang hanya bisa dimiliki seorang ibu
Maria menatap bayi itu dengan mata berkaca, lalu memalingkan wajah ke Rega yang masih terpaku
NovelToon
Maria
Maria
Namanya… Uraka
Bisik Maria
Rega menoleh, menatap Maria lama seolah mengukir momen itu dalam benaknya. Ia mengangguk, lalu mengecup kening istrinya dan putrinya secara bergantian
~
Kabar bahagia menyebar cepat bagaikan angin musim semi hangat dan menenangkan. Para pelayan di mansion Velion saling berbisik penuh sukacita, rakyat di luar gerbang berdoa dan menyalakan lilin, bahkan para prajurit di barak menyambut berita itu dengan sorak dan senyuman bangga. Putri pertama Kesatria Agung telah lahir
Namun, di balik semua itu, tak semua hati ikut bersuka cita
Di salah satu lorong sempit di biara Krosa, seorang anak laki-laki berdiri mematung di balik tembok batu tua, tubuhnya menyatu dalam bayangan. Helio-berusia 14 tahun, rambutnya berantakan, tatapannya tajam seperti pedang yang tak diasah. Ia menggenggam kuat pinggiran dinding sambil menahan napas
Di hadapannya, samar terdengar percakapan antara Pastor Bone dan seorang suster tua
Pastor Vone
Pastor Vone
...Maria melahirkan tadi malam
Ujar sang pastor dengan suara rendah, penuh takjub
Pastor Vone
Pastor Vone
Seorang putri, darah keluarga Velion…
Suster Tua
Suster Tua
Rega pasti sangat bahagia
Suster Tua
Suster Tua
Dia pria yang luar biasa
Suster Tua
Suster Tua
Dan Maria wanita yang sangat beruntung
Balas sang suster sambil menghela napas haru
Helio mundur perlahan ke dalam kegelapan, wajahnya tak menunjukkan ekspresi apa pun Tapi matanya dingin, terluka, dan penuh gejolak
Di dalam pikirannya, kata-kata itu terus terulang
Helio
Helio
Seorang putri ya...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!