Daughter Of Light: Uraka, The Final Sentinel
Putri Kecil
Maria yang sedang duduk santai membaca buku di taman belakang, tiba-tiba merasakan mual yang tidak tertahankan
Maria segera berlari ke arah toilet di lantai bawah, dan tingkah aneh nya itu dilihat oleh beberapa pelayan yang sedang membersihkan area ruang santai
Pelayan
Ada apa dengan nona Maria?
Maria keluar dari toilet dan berjalan linglung sambil memegangi perutnya
Maria pingsan di depan toilet, disaksikan oleh para pelayan di rumah itu
Rega buru-buru kembali dari barak setelah mendapat kabar dari bawahannya, bahwa Maria tiba-tiba jatuh pingsan di rumah
ia berjalan terburu-buru di dalam lorong, berharap Maria baik-baik saja
Semua orang menoleh ke arah rega
para pelayan tanpa instruksi langsung berjalan berhamburan keluar dari kamar Rega
Meninggalkan hanya Dokter Bon, Elina, dan Maria yang terbaring pucat di atas ranjang
Dokter Bon berdiri tenang di dekat sisi ranjang merapikan kotak peralatan medis nya dan bersiap untuk pamit.
sementara Elina duduk santai di kursi, seolah semua ini bukanlah sebuah kejutan baginya
Rega mendekat cepat, wajahnya tegang, namun ia berusaha menahan emosi yang ingin meluap
Rega
Dokter, apa yang terjadi?
Rega
Bagaimana keadaannya?
Dokter Bon membungkuk ringan dan sopan kearah Rega
Dokter Bon
Nyonya Maria tidak dalam kondisi berbahaya
Dokter Bon
Ia hanya pingsan akibat kelelahan dan sedikit penurunan tekanan tubuh
Rega menatap Maria yang kini mulai membuka mata perlahan. Ia menghela napas lega, namun nadanya tetap serius
Rega
Lalu kenapa sampai pingsan?
Rega
Apa ada yang lebih dari itu?
Dokter Bon menatap Rega sejenak, lalu menjawab
Dokter Bon
Setelah pemeriksaan...
Dokter Bon
saya menemukan penyebab utamanya
Dokter Bon
Nyonya Maria sedang mengandung
Dokter Bon
Usia kandungan kira-kira satu bulan
Suasana ruangan seketika hening
napasnya tertahan. Ia memandangi wajah Maria, seolah ingin memastikan sendiri kebenaran kabar itu
Maria mengangguk lemah, matanya tampak basah namun bahagia
Maria
Aku juga baru tahu barusan
Elina berdiri perlahan, melangkah mendekat dengan senyum tipis penuh ketenangan
Ia menatap putranya dalam-dalam
Elina
Tampaknya malam pertama mu berhasil dengan baik
Rega menoleh pada ibunya, alisnya sedikit naik. Ia tahu maksud Elina. Malam itu, ia ingat betul rasa hangat yang aneh dari air herbal yang disediakan pelayan. Waktu itu ia tidak terlalu memikirkan, karena malam itu memang penuh tekanan tapi sekarang semuanya masuk akal
Ia kembali menatap Maria, kali ini lebih dalam. Perasaannya campur aduk, terkejut, gugup, tak siap, tapi juga ada rasa hangat yang merambat pelan dari dadanya
Ini anak mereka.
ucap Rega, suaranya rendah namun terkontrol
Rega
Kau tidak memberitahuku apa-apa
Elina mengangkat bahu ringan
Elina
Aku hanya memberi sedikit bantuan
Elina
Kalian yang menyelesaikan sisanya
Ia menatap Maria, lalu menepuk tangan Dokter Bon pelan
Elina
Bantu jaga dia, Pastikan semuanya berjalan lancar
Dokter Bon
Tentu saja nyonya
Elina pergi dari kamar itu, di ikuti dokter Bon yang berjalan di belakang nya
sebelum keluar, Dokter Bon menepuk pundak Rega dan memberi ucapan selamat kepadanya
Dokter Bon pun pergi meninggalkan mereka berdua sendirian di dalam kamar
Rega duduk perlahan di sisi ranjang, menggenggam tangan Maria. Ia mengembuskan napas dalam, mencoba tetap tenang meskipun pikirannya penuh gelombang
Rega
Tapi aku janji... akan menjagamu
Namun mendengar perkataan Rega membuat maria tersenyum geli
Maria
Terima kasih, Rega...
Elina yang sedang berada di halaman depan, menikmati sinar matahari menoleh sebentar ke arah jendela kamar rega, senyumnya samar
akhirnya ada penerus baru di keluarga Velion
Entah sejak kapan perasaan itu tumbuh. Mungkin sejak pagi-pagi buta saat Rega diam-diam duduk di sisi ranjang, menatap wajah Maria yang tertidur lelah dengan satu tangan melingkari perutnya
Atau saat Maria, dengan senyum samar dan pipi bersemu, menyambutnya pulang dari barak dengan segelas teh hangat
Yang pasti, sejak kabar kehamilan itu datang. hati mereka mulai saling mendekat, perlahan-lahan, tanpa paksaan
Di taman belakang mansion, di antara rumpun bunga liar dan aroma dedaunan basah, mereka kadang terlihat duduk berdampingan. Maria sering memetik bunga dan menyelipkannya ke telinga Rega dan untuk pertama kalinya, sang pemimpin pasukan tertawa kecil, tanpa beban
Di ruang keluarga, mereka berbagi keheningan yang damai. Maria menyulam sambil bersenandung pelan, dan Rega membaca laporan militer, sesekali menatapnya, seolah ingin memastikan ia masih di sana. Kadang, tanpa disadari, tangan mereka saling mencari dan bertaut seolah dunia luar tak lagi penting
Para pelayan yang kebetulan lewat hanya bisa menunduk sambil tersenyum kecil. Mereka tahu, cinta sedang tumbuh di balik dinding-dinding tebal rumah batu ini
Delapan bulan kemudian, di tengah hujan yang membasahi atap mansion, Maria melahirkan seorang bayi perempuan
Tangis kecil itu memecah malam. Rega, yang biasanya teguh dan dingin, kini berdiri dengan tangan bergetar saat menyambut putrinya
Elina berdiri tak jauh, mata lembutnya mengamati dengan ketenangan yang hanya bisa dimiliki seorang ibu
Maria menatap bayi itu dengan mata berkaca, lalu memalingkan wajah ke Rega yang masih terpaku
Rega menoleh, menatap Maria lama seolah mengukir momen itu dalam benaknya. Ia mengangguk, lalu mengecup kening istrinya dan putrinya secara bergantian
Kabar bahagia menyebar cepat bagaikan angin musim semi hangat dan menenangkan. Para pelayan di mansion Velion saling berbisik penuh sukacita, rakyat di luar gerbang berdoa dan menyalakan lilin, bahkan para prajurit di barak menyambut berita itu dengan sorak dan senyuman bangga. Putri pertama Kesatria Agung telah lahir
Namun, di balik semua itu, tak semua hati ikut bersuka cita
Di salah satu lorong sempit di biara Krosa, seorang anak laki-laki berdiri mematung di balik tembok batu tua, tubuhnya menyatu dalam bayangan. Helio-berusia 14 tahun, rambutnya berantakan, tatapannya tajam seperti pedang yang tak diasah. Ia menggenggam kuat pinggiran dinding sambil menahan napas
Di hadapannya, samar terdengar percakapan antara Pastor Bone dan seorang suster tua
Pastor Vone
...Maria melahirkan tadi malam
Ujar sang pastor dengan suara rendah, penuh takjub
Pastor Vone
Seorang putri, darah keluarga Velion…
Suster Tua
Rega pasti sangat bahagia
Suster Tua
Dia pria yang luar biasa
Suster Tua
Dan Maria wanita yang sangat beruntung
Balas sang suster sambil menghela napas haru
Helio mundur perlahan ke dalam kegelapan, wajahnya tak menunjukkan ekspresi apa pun
Tapi matanya dingin, terluka, dan penuh gejolak
Di dalam pikirannya, kata-kata itu terus terulang
Comments