Persaingan Ketat

Setelah mendapatkan perintah dari Xia Lin, ke-3 orang pemuda tersebut bergegas menghilang, begitu juga dengan orang-orang berpakaian hitam, entah bagaimana caranya mereka juga tiba-tiba menghilang dari tempat itu, hingga membuat paman Huo dan yang lainnya langsung tercengang.

"Nona muda, kau baik-baik saja?" tanya paman Huo sambil mendekat, wajahnya terlihat sangat khawatir. Xia Lin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Siapa mereka? Apa kau mengenal ketiga orang itu?" tanya Huang Yan Yan, gadis itu terlihat sangat penasaran, namun ketika dia bertanya, ada semburat kemerahan di pipinya.

Sepertinya Huang Yan Yan tertarik pada salah seorang dari ketiga orang pemuda tersebut, hingga membuat Xia Lin langsung tersenyum tipis, sepertinya kali ini dia memiliki sesuatu untuk menggoda gadis itu.

"Umm..." jawabnya dengan santai.

Paman Huo dan yang lainnya serempak saling berpandangan, kemudian mengajukan pertanyaan yang sama. "Siapa?"

"Entahlah, mungkin mereka orang-orang yang ditempatkan untuk menjadi penjaga rahasiaku," jawab Xia Lin dengan tidak yakin, membuat mereka semua langsung memelototkan mata. Padahal tadi gadis itu telah memberikan perintah yang begitu kejam, namun dia sama sekali tidak mengenal ketiga orang yang berdiri di sampingnya.

Restoran Lin kembali ramai, para pembeli berbondong-bondong berdatangan setelah menghilangnya pria-pria berpakaian hitam. Mereka kembali memesan berbagai macam makanan, membuat semua orang langsung sibuk.

Sementara di tempat lain, 27 orang pria berpakaian hitam tengah bersujud di depan putra mahkota, badan mereka menggigil ketakutan, karena tak menyangka jika akan berhadapan dengan pemuda yang terkenal kekejamannya tersebut.

"Kalian semua berani sekali mengusik kehidupan gadisku, apakah memiliki nyawa tambahan atau ingin merasakan kerasnya kepalan tanganku?" tanya putra mahkota, wajahnya terlihat sangat menakutkan.

Sosok tampannya benar-benar berbanding terbalik dengan kata-kata maupun perbuatannya, pemuda itu tanpa segan-segan akan melenyapkan siapapun yang menghalangi jalannya, apalagi mereka yang memiliki niat buruk dan berbuat jahat terhadap orang-orangnya.

"Maafkan kami yang mulia, kami benar-benar tidak memiliki mata," ucap ke-27 orang pria berpakaian hitam itu sambil terus membentur-benturkan kepalanya ke lantai, namun putra mahkota sama sekali tidak perduli. Dia segera mengerahkan tekanannya, aura pedestal spritual tier melonjak, membuat mereka semua seketika kesulitan untuk mengambil nafas.

Tidak ada satu orang pun yang mengetahui tingkat kultivasi putra mahkota selama ini, semua orang menganggap pemuda itu masih berada di tingkat element gathering tier di usianya yang telah menginjak 18 tahun. Padahal dia merupakan seorang jenius beladiri yang paling tersembunyi, memiliki beberapa teknik yang sangat mengerikan, hingga membuatnya melangkah lebih jauh dalam ketinggian kultivasi dibanding kedua orang adik tirinya.

Pangeran kedua diketahui telah berada di tingkat gushing spring tier tingkat 5, sedangkan Pangeran ketiga berada di tingkat gushing spring tier tingkat 3, keduanya dianggap jenius oleh semua orang, sedangkan pangeran mahkota dianggap hanyalah seorang pemuda gagal, selain selalu mempergunakan topeng perak pada wajahnya, pemuda itu juga selalu menekan tingkat kultivasinya agar tidak diketahui oleh orang-orang.

Sengitnya persaingan memperebutkan tahta, membuat putra mahkota harus menyembunyikan kartu truf di balik lengan jubahnya, dia tidak mungkin memperlihatkan hal itu sehingga membuat pihak lain lebih waspada.

"Mati!" ucapnya sambil mengerahkan jurus yang sangat mematikan, ketika tinjunya berayun, 10 bayangan mulai melesat kemudian berubah menjadi sosok naga berwarna keemasan yang langsung membuat kepala ke-27 orang pria berpakaian hitam tersebut meledak.

Para pengikutnya hampir saja memuntahkan seluruh isi perut, meskipun mereka telah terbiasa dengan segala tindak-tanduk putra mahkota, namun kali ini pemuda itu menunjukkan sosok kekejaman yang sebenarnya. Dia tidak hanya membunuh, tapi menghancurkan dalam sekali serangan, 27 orang mati tanpa diketahui orang lain.

"Apa yang diinginkan oleh gadisku?" tanya putra mahkota.

Salah seorang pemuda segera maju, "Nona Xia meminta kami untuk melenyapkan para bangsawan yang telah mengirimkan orang-orang itu ke restoran miliknya,"

Putra mahkota terdiam sejenak, namun tak lama kemudian menjawab dengan sangat tenang. "Lakukan dengan bersih!"

Tiga orang pemuda tersebut langsung mengangguk, kemudian menghilang dari halaman paviliun milik putra mahkota. Mereka telah mendapatkan persetujuan dari majikannya, maka mulai saat ini 3 keluarga bangsawan yang telah berurusan dengan Xia Lin akan segera mengalami kehilangan.

"Bereskan!" ucap putra mahkota, tak lama sosoknya langsung menghilang, dia kembali menuju ruang kerjanya.

Beberapa orang prajurit yang mendengar perintah tersebut bergerak cepat, mereka segera membuang mayat-mayat dari pria-pria berpakaian hitam itu keluar, kemudian membersihkan sisanya hingga tak lagi terlihat bekas kehancuran di sana.

Namun satu hal yang telah ditanamkan dalam hati mereka, untuk tidak menyinggung Xia Lin, karena apapun yang dikatakan oleh gadis itu, akan selalu mendapatkan persetujuan dari putra mahkota.

Keesokan harinya sebuah berita muncul di ruangan Xia Lin, ketiga orang pemuda yang sebelumnya telah dia perintahkan untuk melenyapkan keluarga bangsawan Gu telah kembali dan membawa informasi yang diinginkannya.

Seluruh anggota keluarga Gu telah berhasil dilenyapkan, mereka bahkan menghancurkan seluruh kediaman hingga porak-poranda dan tidak menyisakan satupun benda berharga di dalamnya.

Tiga keluarga yang telah bekerja sama dengan bangsawan Gu juga saat ini mengalami kehancuran, tidak hanya secara finansial, namun mereka merasakan kesakitan yang benar-benar tidak bisa diukur dengan apapun.

Sebelum menghancurkan keluarga tersebut, ketiga orang pemuda dengan sukarela menjarah seluruh barang berharga milik mereka, kemudian melemparkan semua anggota keluarga bangsawan tersebut ke tempat penjualan budak, tanpa memperdulikan teriakan dan tangisan dari wanita-wanita yang masih berhubungan dengan orang-orang yang menjadi musuh majikannya.

Xia Lin tersenyum tipis, kemudian melemparkan segepok uang kertas sebagai bayaran. Dia bahkan menggelengkan kepala, ketika ketiga orang pemuda tersebut menyodorkan hasil rampasannya.

"Itu milik kalian, pergunakan dengan baik. Aku tidak pernah meminta bagian sedikitpun!" ucap Xia Lin, kali ini sikapnya jauh lebih bermartabat. Ketiga orang pemuda itu pun segera mengangguk, mereka akan membagi hasil jarahan dengan adil.

Sementara di istana kekaisaran terjadi sebuah kehebohan, pangeran kedua dan pangeran ketiga tiba-tiba mengamuk, mereka baru saja mendengar kabar tentang kehancuran 4 keluarga bangsawan yang tentu saja akan membuat dukungan bagi pangeran kedua dan pangeran ketiga berkurang. Karena sebelumnya mereka merupakan orang-orang yang memiliki hubungan baik dengan pangeran kedua dan pangeran ketiga.

"Cari informasi sedetail-detailnya, dengan siapa keluarga bangsawan itu sebelumnya berselisih?" ucapan pangeran kedua sambil menatap ke arah tiga orang pengikutnya.

Wajahnya terlihat suram dan dipenuhi dengan amarah, bangsawan Gu selama ini begitu setia pada pangeran kedua, sehingga membuat pemuda itu tanpa ragu memberikan bantuan padanya. Namun kali ini bangsawan itu seolah melupakannya dan bertindak sendirian, sehingga pangeran kedua tidak mengetahui apapun yang terjadi selama beberapa hari terakhir.

"Awasi putra mahkota, jangan sampai dia bertindak sesuatu tanpa aku ketahui," ucap pangeran kedua sambil meninggalkan orang-orangnya, dia harus menenangkan diri, agar tidak ada satu orang pun yang mengetahui jika saat ini dirinya tengah mengalami sebuah kemunduran. Jika sampai hal ini tersebar dan terdengar oleh pangeran ketiga maupun putra mahkota, maka mereka memiliki kesempatan untuk menjatuhkannya.

Pangeran ketiga juga mengerahkan orang-orangnya, dia benar-benar sangat marah karena tiga orang bangsawan tersebut merupakan orang-orang terbaiknya. Jika sampai dia kehilangan mereka, maka statusnya akan kembali terjatuh, dukungan terhadapnya semakin berkurang dan itu bisa saja akan membuat pangeran kedua dan putra mahkota semakin mudah untuk melewatinya.

"Sial!"

Terpopuler

Comments

Mary 1283

Mary 1283

hohoho ternyata putera mahkota juga xia lin mempunyai musuh yang sama bagus bagus.....

2024-05-28

2

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ho...ho...ho....

2024-05-24

1

Yusuf Syaifullah

Yusuf Syaifullah

pasangan yang serasi

2024-05-08

2

lihat semua
Episodes
1 Transmigrasi
2 Pertemuan Pertama
3 Yuan Shen Li
4 Teknik Kultivasi
5 Teknik Kultivasi Tingkat Surga.
6 Jurus Baru
7 Membangkitkan Niat Pedang
8 Meminjam Uang
9 Tidur Bersama
10 Masa Lalu
11 Bertemu Raja Hantu
12 Menjelajah Dunia Kecil
13 Pertemuan Kedua Dengan Huang Yan Yan
14 Membuka Restoran
15 Gadis Baik Hati Dan Tidak Sombong
16 Persaingan Ketat
17 Rumah Bunga Dan Arena Judi
18 Identitas Asli Terbongkar
19 Elit Tingkat Ɓunga Mekar
20 Menuju Hutan
21 Naik 7 Tingkat
22 Melawan Monyet Api
23 Mencari Hadiah Untuk Kaisar
24 Ulang Tahun Kaisar
25 Putra Mahkota Yang Posesif
26 Menerima Tantangan
27 Pembalasan
28 Memberi Tahu Xia Lin
29 Mengunjungi Raja Hantu
30 Hadiah Untuk Qing Xiang Dan Raja Hantu
31 Pemilik Dunia Abadi
32 Elit Tingkat Samudera Spiritual
33 Peringatan Kecil
34 Menjemput Bawahan
35 Melarikan Diri
36 Selir Pangeran Kedua
37 Kegilaan Pangeran Kedua
38 Peningkatan Yang Sempurna
39 Raja Hantu Dan Qing Xiang Kembali
40 Rencana Pangeran Kedua
41 Pertunjukkan
42 Dunia Mistis
43 Kemunculan Para Jenius Dan Elit Tingkat Tinggi
44 Hutan Iblis Menghilang
45 Kebencian Penatua Lu
46 Keajaiban Bela Diri
47 Kelinci Iblis
48 Qing Xiang VS Murid Sekte Pedang Abadi
49 Qing Lin VS Yue Yin
50 Seribu Pijakan Bukit Batu
51 Menara Sepuluh Lantai
52 Menjelajahi Menara
53 Lantai 10 Menara Terbuka
54 Keluar Dari Spiritual Realm
55 Putera Mahkota Kembali
56 Makhluk Iblis
57 Pertempuran (1)
58 Pertempuran (2)
59 Pertempuran (3)
60 Kematian Pangeran Kedua Dan Pangeran Ketiga
61 Pengakuan Pangeran Ke Empat
62 Selir Dong Vs Selir Agung Dan Selir Kehormatan
63 Kaisar Iblis Kembali
64 Sepuluh Raja Dan Lima Jenderal
65 Kemunculan Kembali Hutan Iblis
66 Kekuatan Mental
67 Formasi
68 Kau Harus Bangun
69 Mengunjungi Sekte Pedang Abadi
70 Melawan Para Jenius Beladiri
71 Pria Tua Yang Bau
72 Bertempur Dan Bertempur
73 Aksi Sepuluh Raja Kecil
74 Lu Feng Vs Raja Hantu
75 Kutukan Garis Keturunan
76 Lu Ba
77 Putra Mahkota Kembali Ke Istana
78 Dimana Putra Mahkota?
79 Munculnya Kelinci Iblis
80 Kematian Pangeran Ke Empat dan Selir Dong
81 Mundurnya Pasukan Klan Dong
82 Peti Mati Menghilang
83 Pewaris Sang Naga Sejati
84 Teknik Terlarang Klan Dong
85 Mengunjungi Putera Mahkota
86 Teknik Surgawi
87 Anggota Klan Dong
88 Menabur Racun
89 Kekacauan Qi
90 Rumor Terus Beredar
91 Penyergapan
92 Putra Mahkota Mengirim Pasukan
93 Rencana Permaisuri Dan Selir
94 Pertemuan Dengan Huang Yan Yan
95 Murid Sekte Naga Api
96 Melawan Murid Sekte Naga Api
97 Putra Mahkota Bengkok?
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Transmigrasi
2
Pertemuan Pertama
3
Yuan Shen Li
4
Teknik Kultivasi
5
Teknik Kultivasi Tingkat Surga.
6
Jurus Baru
7
Membangkitkan Niat Pedang
8
Meminjam Uang
9
Tidur Bersama
10
Masa Lalu
11
Bertemu Raja Hantu
12
Menjelajah Dunia Kecil
13
Pertemuan Kedua Dengan Huang Yan Yan
14
Membuka Restoran
15
Gadis Baik Hati Dan Tidak Sombong
16
Persaingan Ketat
17
Rumah Bunga Dan Arena Judi
18
Identitas Asli Terbongkar
19
Elit Tingkat Ɓunga Mekar
20
Menuju Hutan
21
Naik 7 Tingkat
22
Melawan Monyet Api
23
Mencari Hadiah Untuk Kaisar
24
Ulang Tahun Kaisar
25
Putra Mahkota Yang Posesif
26
Menerima Tantangan
27
Pembalasan
28
Memberi Tahu Xia Lin
29
Mengunjungi Raja Hantu
30
Hadiah Untuk Qing Xiang Dan Raja Hantu
31
Pemilik Dunia Abadi
32
Elit Tingkat Samudera Spiritual
33
Peringatan Kecil
34
Menjemput Bawahan
35
Melarikan Diri
36
Selir Pangeran Kedua
37
Kegilaan Pangeran Kedua
38
Peningkatan Yang Sempurna
39
Raja Hantu Dan Qing Xiang Kembali
40
Rencana Pangeran Kedua
41
Pertunjukkan
42
Dunia Mistis
43
Kemunculan Para Jenius Dan Elit Tingkat Tinggi
44
Hutan Iblis Menghilang
45
Kebencian Penatua Lu
46
Keajaiban Bela Diri
47
Kelinci Iblis
48
Qing Xiang VS Murid Sekte Pedang Abadi
49
Qing Lin VS Yue Yin
50
Seribu Pijakan Bukit Batu
51
Menara Sepuluh Lantai
52
Menjelajahi Menara
53
Lantai 10 Menara Terbuka
54
Keluar Dari Spiritual Realm
55
Putera Mahkota Kembali
56
Makhluk Iblis
57
Pertempuran (1)
58
Pertempuran (2)
59
Pertempuran (3)
60
Kematian Pangeran Kedua Dan Pangeran Ketiga
61
Pengakuan Pangeran Ke Empat
62
Selir Dong Vs Selir Agung Dan Selir Kehormatan
63
Kaisar Iblis Kembali
64
Sepuluh Raja Dan Lima Jenderal
65
Kemunculan Kembali Hutan Iblis
66
Kekuatan Mental
67
Formasi
68
Kau Harus Bangun
69
Mengunjungi Sekte Pedang Abadi
70
Melawan Para Jenius Beladiri
71
Pria Tua Yang Bau
72
Bertempur Dan Bertempur
73
Aksi Sepuluh Raja Kecil
74
Lu Feng Vs Raja Hantu
75
Kutukan Garis Keturunan
76
Lu Ba
77
Putra Mahkota Kembali Ke Istana
78
Dimana Putra Mahkota?
79
Munculnya Kelinci Iblis
80
Kematian Pangeran Ke Empat dan Selir Dong
81
Mundurnya Pasukan Klan Dong
82
Peti Mati Menghilang
83
Pewaris Sang Naga Sejati
84
Teknik Terlarang Klan Dong
85
Mengunjungi Putera Mahkota
86
Teknik Surgawi
87
Anggota Klan Dong
88
Menabur Racun
89
Kekacauan Qi
90
Rumor Terus Beredar
91
Penyergapan
92
Putra Mahkota Mengirim Pasukan
93
Rencana Permaisuri Dan Selir
94
Pertemuan Dengan Huang Yan Yan
95
Murid Sekte Naga Api
96
Melawan Murid Sekte Naga Api
97
Putra Mahkota Bengkok?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!