"Apakah Toni selamat saat kejadian itu?" tanya Marcus, setelah suasana haru para Pelayan Norton mereda.
Toni Asisten pribadi, sekaligus kaki tangan Marcus, seorang pria yang selama ini selalu membantu Marcus, kalau menghadapi masalah.
Pria itu yang turun tangan untuk melindungi Marcus, dan menjadi tameng Marcus, untuk menghajar siapapun yang mencoba ingin mencelakai Marcus.
"Toni selamat dari peristiwa itu, Tuan!" jawab Robert.
"Dia mengurung diri di kamarnya, Tuan!" sahut Pelayan pria yang berdiri di belakang Robert.
"Selama hampir tiga bulan ini, dia jarang keluar dari kamarnya!" sahut seorang Pelayan wanita di antara Pelayan lainnya.
"Iya, benar Tuan, dia jadi menutup diri, dan terus berduka atas kematian anda, Tuan!" sahut yang lainnya.
"Antar aku ke kamarnya, kami harus mempersiapkan diri, untuk masuk kantor besok pagi!" sahut Marcus, lalu melangkah masuk ke dalam Mansion.
Semua mata para Pelayan terbelalak kaget, Marcus akan mengambil alih Group Norton.
Mereka terlihat gembira, tapi tidak begitu bersemangat, karena mengingat Marcus tidak memiliki kekuatan apapun, untuk melawan Nelson James.
"Tu..tuan, apa sebaiknya anda mengulur waktu dulu, untuk masuk kantor, bagaimana kalau kita mengelola perkebunan Norton saja terlebih dahulu, Klan James semakin kuat, takutnya mereka akan mencelakai anda lagi, Tuan!" sahut Robert hati-hati.
Ia harus menjaga Marcus tetap aman, setelah Marcus belajar bela diri, mungkin akan ada peluang untuk masuk lagi ke perusahaan.
Marcus menghentikan langkahnya, lalu menghadap kepada Robert, pria tua yang sudah di anggapnya sebagai keluarganya itu.
Robert pengasuhnya dari semenjak bayi, pria kepercayaan orang tuanya, dalam mengurus Mansion, pria yang sangat mendisiplin para pekerja Mansion Norton.
Pria tua itu tahu siapa Marcus, seorang pria yang tidak memiliki kekuatan apa pun, seorang pecundang yang selalu membuat masalah, dan terlalu manja.
Jadi wajar bagi Robert, mengkhawatirkan keselamatan Marcus, garis keturunan Marco Norton yang masih tersisa, supaya tidak mati lagi di tangan Nelson.
Marcus meletakkan tangannya pada bahu Robert, dengan lembut dan kemudian tersenyum pada pria tua itu.
"Jangan takut, kali ini aku yang akan membunuh Nelson dengan tanganku sendiri, dan akan mengambil semua milik Norton, yang telah di ambilnya!" ucap Marcus dengan nada menenangkan Robert.
Mendengar perkataan Marcus itu, Robert menelan ludahnya menjadi gugup.
Pria tua itu merasa kalau Marcus mencoba menghibur dirinya, membuat ia jadi merasa sangat sedih, memikirkan Marcus hanya seorang pecundang.
Pelayan lain yang berada di belakang Robert, juga merasa khawatir dengan apa yang di katakan Marcus.
Mereka merasa kalau Marcus mencoba untuk menghibur mereka, membuat mereka kembali bersedih.
"Ayo, kita ke kamar Toni!" sahut Marcus.
Saat Marcus di seret keluar dari Mansion Norton, dengan keadaan pingsan, penuh dengan luka, Toni melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Tubuhnya yang tidak bisa untuk bangkit lagi saat itu, karena diikat dan di siksa, seraya melihat Tuan Mudanya di siksa juga.
Tubuh Marcus di seret untuk berlutut, untuk menyerahkan sepenuhnya Klan Norton kepada Nelson.
Toni hanya bisa berteriak dan berteriak, untuk menguatkan Tuan Mudanya, supaya jangan menyerah pada Nelson.
Tubuh Marcus yang sudah lemah, akhirnya ambruk ke lantai dengan bersimbah darah.
Dan Toni hanya bisa melolong meneriakkan nama Marcus, tanpa bisa menolong Marcus sama sekali.
Tubuh Marcus di seret pergi, meninggalkan Mansion Norton dengan keadaan porak poranda, bagaikan di neraka.
Orang-orang Norton yang masih selamat, ditinggalkan begitu saja dengan keadaan yang mengenaskan.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
terus
2024-05-21
0
Mr. Smile
next lagi
2024-05-13
0
Firman Firman
kejutan yg seru🤗
2024-04-26
0