Marcus merasakan tubuhnya semakin melemah, tatapannya terasa mulai menggelap.
Ke dua tangannya dia kepal dengan erat, tidak akan dia biarkan terbuka, karena di saat dia tiba-tiba pingsan atau mati, dia tidak akan sadar akan apapun.
Bisa jadi Nelson menggunakan kesempatan itu, untuk mengambil cap tangannya.
Marcus akan tetap menjaga Group Norton, sampai nafas terakhirnya.
Niat hati ingin tetap bertahan, tapi tubuh berkata lain.
Marcus merasakan tubuhnya semakin lemah, dan mengigil karena kehabisan banyak darah.
Tulangnya yang patah membuat tubuhnya, tidak bisa menopang tubuhnya untuk tetap berdiri dengan kuat lagi.
Perlahan pandangan Marcus mulai tertutup, matanya satu terasa sakit sekali, karena hantaman tinju Nelson.
Tubuh Marcus yang lemah, akhirnya ambruk ke lantai, dan ia pun tidak mendengar apa pun lagi.
Semua terasa hening, dan sepi.
Sayup-sayup Marcus mendengar suara tangisan seorang wanita, yang terdengar begitu menyedihkan.
Tubuhnya tidak bisa ia gerakkan, semua organ tubuhnya sangat perih, dan sakit sekali.
Untuk membuka mata saja ia sulit, rasanya perlu perjuangan sekuat tenaga, supaya ia bisa membuka matanya.
Marcus merasakan tubuhnya ada yang menyentuh, dan itu terasa sakit sekali, bagaikan ribuan jarum menusuk tubuhnya.
Sakit sekali.
"Engg...!" suara gumaman sayup dan pelan, keluar dari kerongkongannya.
Suara tangisan itu semakin kencang terdengar Marcus, dan ia pun sayup-sayup dapat mendengar suara wanita itu.
"Tuan, anda masih hidup, syukurlah..saya sangat takut sekali, wuaaaa....!"
Suara wanita itu terdengar dekat dengannya, tapi nada suaranya terasa jauh sekali.
Marcus berpikir, mungkin ada masalah dengan telinganya, sehingga suara wanita itu, terasa jauh sekali.
Kembali wanita itu menyentuh tubuhnya, membuat tubuh Marcus terasa kembali sakit bukan main.
Marcus mengerutkan keningnya, menahan sakit yang sangat mengigit di sekujur tubuhnya.
Marcus merasakan bibirnya di buka, lalu ia merasakan benda lembab menempel pada bibirnya.
Dan benda lembab itu, meniupkan angin ke dalam mulutnya.
Membuat dadanya, tiba-tiba merasakan sensasi yang begitu nyaman.
Kembali benda lembab itu, meniupkan angin ke dalam mulutnya.
Dan, itu membuat dadanya terasa begitu semakin nyaman, dan tubuhnya terasa sedikit ringan.
Marcus sangat menyukai benda itu, meniupkan angin ke dalam tubuhnya, membuat tubuhnya terasa tidak sakit lagi.
Marcus merasakan benda lembab itu menjauh dari bibirnya, spontan Marcus mengangkat tangannya.
Dia menginginkan lebih banyak udara lagi, masuk ke dalam tubuhnya, karena tubuhnya terasa mulai ringan dan tidak merasakan sakit.
Tindakan Marcus itu, tidak membuat angin masuk ke dalam rongga lehernya lagi.
Tapi, lebih tepatnya Marcus mengulum benda itu, yang terasa sangat menyenangkan di sentuh lidahnya.
Tangannya menekan lebih dalam lagi benda itu, untuk di rasakan oleh mulutnya.
Dan, tiba-tiba tubuhnya terasa begitu ringan sekali, seakan tubuhnya melayang di udara.
Ke dua tangannya yang tadinya begitu sakit, dan sulit untuk di angkat, sekarang bisa ia gerakkan dengan ringan, tanpa merasakan sakit sedikitpun.
Perlahan Marcus membuka matanya, dan mata itu bisa dengan mudahnya ia buka.
Mata Marcus menatap wajah seorang wanita yang sangat cantik, tepat di atas wajahnya.
Mata yang bening, rambut hitam yang tergerai indah, menatapnya dengan penuh perhatian.
"Anda sudah siuman, Tuan!" ucap suara yang terasa familiar di telinga Marcus, setelah ia bisa dengan jelas melihat wanita itu.
"Apakah anda bisa mendengar saya?" tanya wanita itu dengan hati-hati.
Marcus mengedipkan matanya, ia merasa ini tidak nyata, sungguh tidak masuk akal.
Kepalanya menoleh ke samping, mencari benda yang memberi nafas pada kerongkongan nya tadi.
Mana benda itu? pikir Marcus bingung.
"Anda kenapa, Tuan? apakah tubuh anda masih sakit?" tanya wanita itu dengan tatapan khawatir.
"Di mana ini?" tanya Marcus, akhirnya mengeluarkan suaranya, yang membuat ia terkejut, suaranya kembali!
"Ini di tempat pembuangan mayat tidak di kenal!" sahut wanita itu.
Yang membuat Marcus kembali terkejut, dan mengedarkan pandangannya.
Dia berada di tengah, pembakaran sampah mayat tidak di kenal.
Hidungnya baru merasakan penciumannya, setelah ia tahu sekarang ada di mana.
Bau busuk yang menyengat.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
terus
2024-05-21
0
Mr. Smile
2nd
2024-05-13
0
Riando simanjuntak
mampir' bg ke novel aku/Pray/
2024-05-02
0