Dewa Dua Dunia Yang Agung
Sebuah Padang rumput yang hijau yang di penuhi oleh bangkai pesawat, drone dan para robot Ai yang berperang melawan pasukan musuh.
"Di sini kolonel Mike Handerson, melaporkan beberapa pasukan musuh sudah berada di benteng bagian Utara, di harapkan beberapa pasukan di kirimkan ke sana"
Kata salah satu kolonel meminta bantuan melalui anting komunikasi nya pada pasukan lain.
"Di mengerti....aku, akan datang kesana"
Kata seorang laki laki menimpali perintah tersebut, laki laki itu menjawab nya dengan suara yang dingin namun keseriusan ada di setiap kata yang dia ucapkan dari mulut nya, dan matanya yang menyala memancarkan amarah dan ancaman kepada sebagai musuh di sekitar nya.
Setelah itu kesunyian menghampiri medan peperangan, tidak ada yang terdengar selain suara angin yang tenang, menjadi alunan musik bagi beberapa rumput dan bunga di sana, sampai.... terdengar suara langkah kaki yang cepat melewati Padang rumput itu.
Setelah kedatangan orang misterius itu kesunyian digantikan oleh suara tembakan dan suara listrik yang bergema di sana, sosok itu mengelabui pasukan robot musuh dengan kecepatan dan teknologi yang dia gunakan.
Sebuah tembakan dan ledakan terdengar di mana-mana, suara aliran listrik terdengar setelah semua ledakan itu, menimbulkan sekumpulan asap hitam tebal menyelimuti langit....,sosok laki-laki itu berjalan keluar dari asap hitam itu, laki laki itu memegang sebuah tombak dan sebuah pisau di sabuk celana nya, laki laki itu mengenakan baju zirah yang terbuat dari baja..., dia memakai armor robot, matanya memancarkan cahaya berwarna biru muda yang indah di saat sebuah hologram di depan mata kirinya memberikan peta dan petunjuk informasi tentang keadaan di sana.
Hologram itu bergerak dan berputar di mata kirinya memberikan informasi...,semua pasukan musuh sekarang mengambil langkah mundur untuk hari ini.
"Huftt....mereka mundur lagi"
Kata laki laki itu pada dirinya sendiri.
"Setidaknya aku bisa beristirahat untuk hari ini"
Lanjut laki laki itu dengan sebuah senyuman tipis muncul di wajahnya, laki-laki itu mendongak menatap ke arah langit yang perlahan lahan menjadi gelap, pertanda bahwa malam akan tiba....kesunyian kembali menghampiri tempat itu, hanya ada laki laki itu dan beberapa bangkai robot di sana....,sampai terdengar suara notifikasi dari anting komunikasi nya laki laki itu, dan sebuah suara seorang perempuan keluar dari anting komunikasi nya dan berkata dengan suara yang keras.
"HEY REN..., APAKAH KAMU SUDAH GILA? SUDAH KUBILANG UNTUK TIDAK MENYERANG MUSUH SENDIRIAN?"
Kata seorang gadis dari balik anting komunikasi itu, dan nama laki laki itu adalah Ren, setelah itu Ren menimpali ucapan gadis itu dengan tenang.
"Aku ingatkan pada mu, aku melakukan ini karena keinginan ku sendiri, dan saat itu tidak ada yang bisa menghentikan ku....termasuk dirimu....Yuna"
Kata Ren dengan tenang membalas perkataan dari gadis yang bernama Yuna itu dari balik anting komunikasi nya.
"Haaaah...baiklah Ren, hidup mu adalah milik mu, dan aku tidak bisa mengendalikan mu,...tapi satu hal yang harus kamu ketahui..."
Yuna membalas perkataan Ren dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya,....dan setelah beberapa saat dia berpikir, dia melanjutkan perkataannya.
"Kamu keras kepala"
Kata Yuna dengan suara yang pelan, dan setelah mengatakan itu Yuna segera menutup komunikasi nya dengan Ren.
"Ya....aku tahu itu, aku memang keras kepala sampai ujung tulang ku, dan....karena itulah aku, tidak ingin kehilangan siapapun lagi di dalam hidup ku"
Kata Ren pada dirinya sendiri sambil menatap ke arah langit malam yang mulai disinari oleh cahaya bulan dan bintang, angin sepoi-sepoi menerpa tempat tersebut, membuat rambut coklat nya Ren bergoyang mengikuti angin tersebut,....kesunyian kembali menghampiri tempat itu, Ren masih menatap kearah bulan, mengingat semua hal yang sudah dia lalui.
Dan,...setelah beberapa saat itu,Ren berjalan kembali menuju ke markas nya,...tidak ada suara apapun lagi, selain suara langkah kaki nya dan juga suara dari hologram data berwarna biru di depan mata kirinya, Ren terus berjalan dengan tenang, menikmati tenang nya suasana malam hari, Ren berjalan sambil memperhatikan setiap pergerakan di sekitar nya melalui peta hologram di mata kirinya, Sampai.....
Beberapa titik berwarna merah muncul di peta hologram nya, pertanda bahwa ada musuh di sekitar nya, dan setelah menyadari situasi itu, Ren kembali menyiapkan tombak nya lagi untuk bertarung.
Setelah itu,...muncul beberapa mata berwarna merah menyala dari balik semak semak, dan cahaya itu perlahan lahan keluar dari kegelapan, menunjukkan wujudnya menyerupai seekor harimau, jumlah mereka tidak banyak, hanya ada 3 ekor robot harimau di sana, dan di samping tubuh robot harimau itu terdapat sebuah logo yang menandakan bahwa para robot itu berasal dari Federasi Zeinon, yang merupakan musuh dari Republik Hynxe.
Kurang dari satu menit, salah satu robot harimau itu menerkam Ren dari belakang, namun insting nya Ren lebih besar dari mereka,...Ren menggunakan tombak nya dan menebas kaki Robot harimau itu dan membuat nya tidak bisa bergerak, setelah itu 2 robot harimau lainnya ikut menyerang Ren dari kiri dan kanan.
Dan,...Ren bisa dengan mudah menghindari serangan mereka, dan setelah itu Ren menusuk dadanya salah satu robot harimau itu dan mengenai inti cip nya, dan...Ren juga menyadari ada sebuah bom waktu yang aktif saat dia menusuk dadanya robot harimau itu, dan dengan sigap Ren langsung melemparkan robot harimau itu ke arah rekannya dan membuat kedua Robot harimau itu meledak secara bersamaan.
Dan setelah itu, Ren merasakan ada beberapa musuh di sekitar nya, dan dia segera memasang ekspresi wajah yang serius dan waspada, dan setelah itu dugaan Ren benar,...dari balik semak belukar meluncur beberapa peluru laser ke arah Ren, dan untungnya Ren masih memiliki Drone nya yang dia beri nama Beta-Xhyro, Drone itu segera memunculkan sebuah hologram perisai yang melindungi Ren dari serangan mereka.
Setelah melihat celah, Ren segera menikam salah satu robot musuh dari belakang dan membenturkan kepalanya ke pohon sampai meledak,
Dan setelah itu Ren kembali di serang oleh pasukan musuh lainnya, dan Ren memanfaatkan pohon di sana sebagai sarana persembunyian dan pengelabuan, Ren bisa menciptakan beberapa ilusi untuk mengelabui pasukan musuh, dan itu membuat nya semakin mudah untuk menyerang musuh.
Ren menebas, menusuk dan menembak musuhnya sampai mereka meledak dan terbakar, setelah 7 menit kemudian, Ren berhasil mengalahkan semua musuh yang mengepung dirinya.
"Yah...aku lupa, bahwa robot tidak perlu istirahat, mereka bisa menyerang kapanpun mereka mau"
Kata Ren pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju ke arah bangkai robot musuh, setelah itu Ren membuka sistem keamanan dari salah satu robot musuh dan meretas sistem tersebut, Ren melakukan hal ini dengan harapan dia bisa menemukan strategi musuh selanjutnya, setelah beberapa saat kemudian Ren berhasil membobol sistem tersebut dan dia mendapatkan sebuah cip misterius dengan logo huruf Z yang dikelilingi oleh gambar naga berwarna ungu.
"Benda apa ini? Aku belum melihat nya selama ini....hmm, sebaiknya aku menyimpan nya dan memeriksa nya di laboratorium"
Kata Ren sambil memasukkan cip dan memori dari robot itu di dalam armor robot nya, setelah itu Ren kembali meninggalkan tempat itu dengan tenang, dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.
Singkat cerita, Ren sampai di markas nya dan berjalan memasuki markas nya, sampai dia bertemu dengan Yuna, Yuna menatap Ren dengan tatapan yang tajam dan kesal.
"Bagus, lihatlah sang kaisar tanpa nyawa akhirnya kembali"
Kata Yuna dengan suara yang sedikit jengkel pada Ren, kaisar tanpa nyawa adalah julukan Ren yang merupakan salah satu pasukan yang tidak mempedulikan nyawanya, Ren rela berkorban demi negara dan orang yang dia sayangi tanpa memikirkan nyawanya sendiri.
"Hai Yuna, aku terlambat kembali, ada beberapa hal yang menghalangi ku saat aku kembali"
Kata Ren, dengan suara yang lembut dan ekspresi wajah yang tenang dan santai, dia tidak memikirkan sikap Yuna kepada nya.
"Ugh...ayolah, bisakah kamu memberikan alasan lain selain itu? Kamu sudah mengatakan nya beribu-ribu kali"
Kata Yuna, sambil menyilangkan kedua tangannya dan memutar mata hijau nya.
"Dan lihatlah!!, kamu lagi-lagi merusak armor mu, apakah kamu tidak mendengar ku saat aku bilang untuk tidak menyerang musuh sendirian?"
Kata Yuna sambil masih memasang ekspresi wajah yang kesal pada Ren, meskipun ada beberapa alasan yang membuat nya sedikit khawatir pada Ren, tapi Ren tidak menyadari nya.
"Maaf, aku harus mengambil resiko untuk itu, tapi tenang saja aku bisa memperbaiki nya sendiri"
Kata Ren dengan tenang sambil menekan tombol di bagian dada armor robot nya, dan membuat armor robot nya lepas dari tubuh nya Ren dan berubah menjadi sebuah gelang.
"Tidak, tidak, tidak...kamu baru pulang dari medan perang, kamu butuh istirahat, serahkan itu padaku,...biarkan aku yang memperbaiki nya"
Kata Yuna sambil mengambil gelang itu dari Ren dengan paksa,Ren tidak terkejut dengan tindakan Yuna, tapi Ren bisa melihat tatapan Yuna yang perhatian dan khawatir terhadap nya.
"Kau tahu? Kamu sedikit berbeda dari beberapa saat yang lalu"
Kata Ren sambil sedikit memiringkan kepalanya ke samping, dan dia menatap Yuna dengan mata biru muda nya yang indah.
"A-apa maksud mu?"
Kata Yuna dengan gugup, dia belum pernah diperhatikan oleh Ren seperti ini sebelumnya.
"Yah...kamu sekarang terlihat sedikit, protektif terhadap ku, kenapa?"
Kata Ren dengan suara yang lembut, dan ekspresi wajah yang menunggu penjelasan dari Yuna.
"A-apa maksud? A-aku tidak...."
Kata Yuna, gelagapan mendengar perkataan dari Ren dan beberapa rona merah muda muncul di wajahnya Yuna.
"Dan sekarang wajah mu memerah, kamu jarang terlihat seperti ini...apakah kamu sakit?"
Kata Ren, dengan suara yang lembut dan dia meletakkan tangannya di dahinya Yuna mengecek suhu badan nya, namun di sisi lain niat asli nya Ren adalah untuk memancing Yuna dan membuat nya semakin tersipu, karena Ren menganggap nya lucu saat dia malu.
Dan dugaan Ren benar, saat dia meletakkan tangannya di dahinya Yuna, wajah Yuna menjadi lebih merah dari sebelumnya, dia terlihat seperti sebuah tomat sekarang.
"A-apa yang kamu lakukan? Menjauh lah dari ku...."
Kata Yuna sambil mendorong tubuh Ren menjauh dari nya seperti seorang gadis kecil, dan setelah itu Yuna pergi dari sana dengan setengah berlari, jelas dia masih tersipu dengan kejadian yang baru saja dia alami.
"Hey, Yuna tunggu dulu sebentar....ada sesuatu yang ingin aku berikan pada mu"
Setelah itu Yuna berhenti melangkah dan dia tetap tidak melakukan kontak mata dengan Ren, dia masih tersipu dengan kejadian itu.
"Apa itu....?"
Kata Yuna sambil masih tidak melakukan kontak mata dengan Ren, setelah itu Ren melemparkan sebuah chip yang dia temukan saat di perjalanan nya, chip itu terdapat sebuah logo huruf Z yang dikelilingi oleh gambar naga berwarna ungu, dan setelah itu Yuna memalingkan pandangannya dan menangkap Chip itu dan menatap nya.
"Chip apa ini? Aku belum pernah melihat nya selama ini,...dimana kamu menemukan nya?"
Yuna mengatakan nya sambil mengamati Chip itu dengan seksama.
"Aku menemukan nya saat di perjalanan kemari, aku menemukan nya di dalam tubuh robot musuh, jadi aku pikir mungkin Chip itu berisi strategi atau informasi tentang rencana musuh selanjutnya"
Kata Ren sambil membalikkan badannya membelakangi Yuna, dan bersiap untuk pergi.
"Begitu ya, aku mengerti aku akan membawa nya ke laboratorium untuk di periksa, ngomong ngomong terima kasih untuk ini"
Kata Yuna sambil memasukkan Chip itu kedalam saku seragamnya
"Ya tentu, terima kasih kembali, dan ngomong ngomong terima kasih untuk pembicaraan nya malam ini, aku cukup menikmati nya, sampai jumpa lagi"
Kata Ren sambil tersenyum tipis kepada Yuna, dan setelah itu Ren berjalan menuju ke ruangan nya dan meninggalkan Yuna yang kembali tersipu sendirian di lorong, dan setelah itu Yuna juga pergi ke kamar nya dengan setengah berlari dan wajah nya masih memerah.
Setelah beberapa saat kemudian, Ren sampai di ruangan nya, dia berjalan masuk kedalam ruangan nya, dan saat dia didalam ruangan nya dia mendengar suara seorang gadis kecil sedang mendengkur pelan saat dia tidur, Ren melirik ke arah suara itu dan melihat adik perempuan nya Lily tertidur di atas karpet.
Setelah itu Ren tersenyum manis saat melihat adik perempuan nya tertidur pulas dan dia terlihat sangat damai saat dia tidur, Ren berjalan menghampiri adik perempuan nya dan dia mulai membopong tubuh adik perempuan nya dan berjalan menuju ke kamar nya dan membaringkan tubuh adik perempuan nya di atas kasur nya.
Setelah itu Ren duduk di samping tempat tidur adik perempuan nya dan mengelus rambut adik perempuan nya yang berwarna emas dengan lembut, dan setelah beberapa saat Ren memberikan adik perempuan nya sebuah kecupan selamat malam di dahi adik nya dan berkata dengan suara yang lembut.
"Selamat bermimpi indah, Lily"
Setelah mengatakan itu Ren keluar dari kamar adiknya, dan berjalan menuju ke kamarnya, setelah itu Ren melepaskan sepatu nya dan dia berjalan menuju ke kamar mandi, dan dia mulai menyalakan shower nya dan dia mulai membersihkan tubuh nya, dan setelah itu Ren keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian nya, dan bersiap untuk tidur.
Setelah Ren selesai mandi, Ren memakai pakaian nya dan duduk di samping tempat tidur nya dan menatap ke arah foto ibunya dan berkata.
"Ibu,...aku berjanji, akan membawa perdamaian ke dunia ini, dan menciptakan dunia yang aman dan damai seperti yang ibu inginkan"
Setelah mengatakan itu Ren berbaring di ranjang kasur nya, dan dia mulai menutup matanya tertidur lelap setelah semua peperangan yang dia lewati, melepas lelah dengan ilusi mimpi yang indah, itu adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa lelah pada malam hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments