Sebuah Padang rumput yang hijau yang di penuhi oleh bangkai pesawat, drone dan para robot Ai yang berperang melawan pasukan musuh.
"Di sini kolonel Mike Handerson, melaporkan beberapa pasukan musuh sudah berada di benteng bagian Utara, di harapkan beberapa pasukan di kirimkan ke sana"
Kata salah satu kolonel meminta bantuan melalui anting komunikasi nya pada pasukan lain.
"Di mengerti....aku, akan datang kesana"
Kata seorang laki laki menimpali perintah tersebut, laki laki itu menjawab nya dengan suara yang dingin namun keseriusan ada di setiap kata yang dia ucapkan dari mulut nya, dan matanya yang menyala memancarkan amarah dan ancaman kepada sebagai musuh di sekitar nya.
Setelah itu kesunyian menghampiri medan peperangan, tidak ada yang terdengar selain suara angin yang tenang, menjadi alunan musik bagi beberapa rumput dan bunga di sana, sampai.... terdengar suara langkah kaki yang cepat melewati Padang rumput itu.
Setelah kedatangan orang misterius itu kesunyian digantikan oleh suara tembakan dan suara listrik yang bergema di sana, sosok itu mengelabui pasukan robot musuh dengan kecepatan dan teknologi yang dia gunakan.
Sebuah tembakan dan ledakan terdengar di mana-mana, suara aliran listrik terdengar setelah semua ledakan itu, menimbulkan sekumpulan asap hitam tebal menyelimuti langit....,sosok laki-laki itu berjalan keluar dari asap hitam itu, laki laki itu memegang sebuah tombak dan sebuah pisau di sabuk celana nya, laki laki itu mengenakan baju zirah yang terbuat dari baja..., dia memakai armor robot, matanya memancarkan cahaya berwarna biru muda yang indah di saat sebuah hologram di depan mata kirinya memberikan peta dan petunjuk informasi tentang keadaan di sana.
Hologram itu bergerak dan berputar di mata kirinya memberikan informasi...,semua pasukan musuh sekarang mengambil langkah mundur untuk hari ini.
"Huftt....mereka mundur lagi"
Kata laki laki itu pada dirinya sendiri.
"Setidaknya aku bisa beristirahat untuk hari ini"
Lanjut laki laki itu dengan sebuah senyuman tipis muncul di wajahnya, laki-laki itu mendongak menatap ke arah langit yang perlahan lahan menjadi gelap, pertanda bahwa malam akan tiba....kesunyian kembali menghampiri tempat itu, hanya ada laki laki itu dan beberapa bangkai robot di sana....,sampai terdengar suara notifikasi dari anting komunikasi nya laki laki itu, dan sebuah suara seorang perempuan keluar dari anting komunikasi nya dan berkata dengan suara yang keras.
"HEY REN..., APAKAH KAMU SUDAH GILA? SUDAH KUBILANG UNTUK TIDAK MENYERANG MUSUH SENDIRIAN?"
Kata seorang gadis dari balik anting komunikasi itu, dan nama laki laki itu adalah Ren, setelah itu Ren menimpali ucapan gadis itu dengan tenang.
"Aku ingatkan pada mu, aku melakukan ini karena keinginan ku sendiri, dan saat itu tidak ada yang bisa menghentikan ku....termasuk dirimu....Yuna"
Kata Ren dengan tenang membalas perkataan dari gadis yang bernama Yuna itu dari balik anting komunikasi nya.
"Haaaah...baiklah Ren, hidup mu adalah milik mu, dan aku tidak bisa mengendalikan mu,...tapi satu hal yang harus kamu ketahui..."
Yuna membalas perkataan Ren dengan suara yang lebih lembut dari sebelumnya,....dan setelah beberapa saat dia berpikir, dia melanjutkan perkataannya.
"Kamu keras kepala"
Kata Yuna dengan suara yang pelan, dan setelah mengatakan itu Yuna segera menutup komunikasi nya dengan Ren.
"Ya....aku tahu itu, aku memang keras kepala sampai ujung tulang ku, dan....karena itulah aku, tidak ingin kehilangan siapapun lagi di dalam hidup ku"
Kata Ren pada dirinya sendiri sambil menatap ke arah langit malam yang mulai disinari oleh cahaya bulan dan bintang, angin sepoi-sepoi menerpa tempat tersebut, membuat rambut coklat nya Ren bergoyang mengikuti angin tersebut,....kesunyian kembali menghampiri tempat itu, Ren masih menatap kearah bulan, mengingat semua hal yang sudah dia lalui.
Dan,...setelah beberapa saat itu,Ren berjalan kembali menuju ke markas nya,...tidak ada suara apapun lagi, selain suara langkah kaki nya dan juga suara dari hologram data berwarna biru di depan mata kirinya, Ren terus berjalan dengan tenang, menikmati tenang nya suasana malam hari, Ren berjalan sambil memperhatikan setiap pergerakan di sekitar nya melalui peta hologram di mata kirinya, Sampai.....
Beberapa titik berwarna merah muncul di peta hologram nya, pertanda bahwa ada musuh di sekitar nya, dan setelah menyadari situasi itu, Ren kembali menyiapkan tombak nya lagi untuk bertarung.
Setelah itu,...muncul beberapa mata berwarna merah menyala dari balik semak semak, dan cahaya itu perlahan lahan keluar dari kegelapan, menunjukkan wujudnya menyerupai seekor harimau, jumlah mereka tidak banyak, hanya ada 3 ekor robot harimau di sana, dan di samping tubuh robot harimau itu terdapat sebuah logo yang menandakan bahwa para robot itu berasal dari Federasi Zeinon, yang merupakan musuh dari Republik Hynxe.
Kurang dari satu menit, salah satu robot harimau itu menerkam Ren dari belakang, namun insting nya Ren lebih besar dari mereka,...Ren menggunakan tombak nya dan menebas kaki Robot harimau itu dan membuat nya tidak bisa bergerak, setelah itu 2 robot harimau lainnya ikut menyerang Ren dari kiri dan kanan.
Dan,...Ren bisa dengan mudah menghindari serangan mereka, dan setelah itu Ren menusuk dadanya salah satu robot harimau itu dan mengenai inti cip nya, dan...Ren juga menyadari ada sebuah bom waktu yang aktif saat dia menusuk dadanya robot harimau itu, dan dengan sigap Ren langsung melemparkan robot harimau itu ke arah rekannya dan membuat kedua Robot harimau itu meledak secara bersamaan.
Dan setelah itu, Ren merasakan ada beberapa musuh di sekitar nya, dan dia segera memasang ekspresi wajah yang serius dan waspada, dan setelah itu dugaan Ren benar,...dari balik semak belukar meluncur beberapa peluru laser ke arah Ren, dan untungnya Ren masih memiliki Drone nya yang dia beri nama Beta-Xhyro, Drone itu segera memunculkan sebuah hologram perisai yang melindungi Ren dari serangan mereka.
Setelah melihat celah, Ren segera menikam salah satu robot musuh dari belakang dan membenturkan kepalanya ke pohon sampai meledak,
Dan setelah itu Ren kembali di serang oleh pasukan musuh lainnya, dan Ren memanfaatkan pohon di sana sebagai sarana persembunyian dan pengelabuan, Ren bisa menciptakan beberapa ilusi untuk mengelabui pasukan musuh, dan itu membuat nya semakin mudah untuk menyerang musuh.
Ren menebas, menusuk dan menembak musuhnya sampai mereka meledak dan terbakar, setelah 7 menit kemudian, Ren berhasil mengalahkan semua musuh yang mengepung dirinya.
"Yah...aku lupa, bahwa robot tidak perlu istirahat, mereka bisa menyerang kapanpun mereka mau"
Kata Ren pada dirinya sendiri sambil berjalan menuju ke arah bangkai robot musuh, setelah itu Ren membuka sistem keamanan dari salah satu robot musuh dan meretas sistem tersebut, Ren melakukan hal ini dengan harapan dia bisa menemukan strategi musuh selanjutnya, setelah beberapa saat kemudian Ren berhasil membobol sistem tersebut dan dia mendapatkan sebuah cip misterius dengan logo huruf Z yang dikelilingi oleh gambar naga berwarna ungu.
"Benda apa ini? Aku belum melihat nya selama ini....hmm, sebaiknya aku menyimpan nya dan memeriksa nya di laboratorium"
Kata Ren sambil memasukkan cip dan memori dari robot itu di dalam armor robot nya, setelah itu Ren kembali meninggalkan tempat itu dengan tenang, dan bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.
Singkat cerita, Ren sampai di markas nya dan berjalan memasuki markas nya, sampai dia bertemu dengan Yuna, Yuna menatap Ren dengan tatapan yang tajam dan kesal.
"Bagus, lihatlah sang kaisar tanpa nyawa akhirnya kembali"
Kata Yuna dengan suara yang sedikit jengkel pada Ren, kaisar tanpa nyawa adalah julukan Ren yang merupakan salah satu pasukan yang tidak mempedulikan nyawanya, Ren rela berkorban demi negara dan orang yang dia sayangi tanpa memikirkan nyawanya sendiri.
"Hai Yuna, aku terlambat kembali, ada beberapa hal yang menghalangi ku saat aku kembali"
Kata Ren, dengan suara yang lembut dan ekspresi wajah yang tenang dan santai, dia tidak memikirkan sikap Yuna kepada nya.
"Ugh...ayolah, bisakah kamu memberikan alasan lain selain itu? Kamu sudah mengatakan nya beribu-ribu kali"
Kata Yuna, sambil menyilangkan kedua tangannya dan memutar mata hijau nya.
"Dan lihatlah!!, kamu lagi-lagi merusak armor mu, apakah kamu tidak mendengar ku saat aku bilang untuk tidak menyerang musuh sendirian?"
Kata Yuna sambil masih memasang ekspresi wajah yang kesal pada Ren, meskipun ada beberapa alasan yang membuat nya sedikit khawatir pada Ren, tapi Ren tidak menyadari nya.
"Maaf, aku harus mengambil resiko untuk itu, tapi tenang saja aku bisa memperbaiki nya sendiri"
Kata Ren dengan tenang sambil menekan tombol di bagian dada armor robot nya, dan membuat armor robot nya lepas dari tubuh nya Ren dan berubah menjadi sebuah gelang.
"Tidak, tidak, tidak...kamu baru pulang dari medan perang, kamu butuh istirahat, serahkan itu padaku,...biarkan aku yang memperbaiki nya"
Kata Yuna sambil mengambil gelang itu dari Ren dengan paksa,Ren tidak terkejut dengan tindakan Yuna, tapi Ren bisa melihat tatapan Yuna yang perhatian dan khawatir terhadap nya.
"Kau tahu? Kamu sedikit berbeda dari beberapa saat yang lalu"
Kata Ren sambil sedikit memiringkan kepalanya ke samping, dan dia menatap Yuna dengan mata biru muda nya yang indah.
"A-apa maksud mu?"
Kata Yuna dengan gugup, dia belum pernah diperhatikan oleh Ren seperti ini sebelumnya.
"Yah...kamu sekarang terlihat sedikit, protektif terhadap ku, kenapa?"
Kata Ren dengan suara yang lembut, dan ekspresi wajah yang menunggu penjelasan dari Yuna.
"A-apa maksud? A-aku tidak...."
Kata Yuna, gelagapan mendengar perkataan dari Ren dan beberapa rona merah muda muncul di wajahnya Yuna.
"Dan sekarang wajah mu memerah, kamu jarang terlihat seperti ini...apakah kamu sakit?"
Kata Ren, dengan suara yang lembut dan dia meletakkan tangannya di dahinya Yuna mengecek suhu badan nya, namun di sisi lain niat asli nya Ren adalah untuk memancing Yuna dan membuat nya semakin tersipu, karena Ren menganggap nya lucu saat dia malu.
Dan dugaan Ren benar, saat dia meletakkan tangannya di dahinya Yuna, wajah Yuna menjadi lebih merah dari sebelumnya, dia terlihat seperti sebuah tomat sekarang.
"A-apa yang kamu lakukan? Menjauh lah dari ku...."
Kata Yuna sambil mendorong tubuh Ren menjauh dari nya seperti seorang gadis kecil, dan setelah itu Yuna pergi dari sana dengan setengah berlari, jelas dia masih tersipu dengan kejadian yang baru saja dia alami.
"Hey, Yuna tunggu dulu sebentar....ada sesuatu yang ingin aku berikan pada mu"
Setelah itu Yuna berhenti melangkah dan dia tetap tidak melakukan kontak mata dengan Ren, dia masih tersipu dengan kejadian itu.
"Apa itu....?"
Kata Yuna sambil masih tidak melakukan kontak mata dengan Ren, setelah itu Ren melemparkan sebuah chip yang dia temukan saat di perjalanan nya, chip itu terdapat sebuah logo huruf Z yang dikelilingi oleh gambar naga berwarna ungu, dan setelah itu Yuna memalingkan pandangannya dan menangkap Chip itu dan menatap nya.
"Chip apa ini? Aku belum pernah melihat nya selama ini,...dimana kamu menemukan nya?"
Yuna mengatakan nya sambil mengamati Chip itu dengan seksama.
"Aku menemukan nya saat di perjalanan kemari, aku menemukan nya di dalam tubuh robot musuh, jadi aku pikir mungkin Chip itu berisi strategi atau informasi tentang rencana musuh selanjutnya"
Kata Ren sambil membalikkan badannya membelakangi Yuna, dan bersiap untuk pergi.
"Begitu ya, aku mengerti aku akan membawa nya ke laboratorium untuk di periksa, ngomong ngomong terima kasih untuk ini"
Kata Yuna sambil memasukkan Chip itu kedalam saku seragamnya
"Ya tentu, terima kasih kembali, dan ngomong ngomong terima kasih untuk pembicaraan nya malam ini, aku cukup menikmati nya, sampai jumpa lagi"
Kata Ren sambil tersenyum tipis kepada Yuna, dan setelah itu Ren berjalan menuju ke ruangan nya dan meninggalkan Yuna yang kembali tersipu sendirian di lorong, dan setelah itu Yuna juga pergi ke kamar nya dengan setengah berlari dan wajah nya masih memerah.
Setelah beberapa saat kemudian, Ren sampai di ruangan nya, dia berjalan masuk kedalam ruangan nya, dan saat dia didalam ruangan nya dia mendengar suara seorang gadis kecil sedang mendengkur pelan saat dia tidur, Ren melirik ke arah suara itu dan melihat adik perempuan nya Lily tertidur di atas karpet.
Setelah itu Ren tersenyum manis saat melihat adik perempuan nya tertidur pulas dan dia terlihat sangat damai saat dia tidur, Ren berjalan menghampiri adik perempuan nya dan dia mulai membopong tubuh adik perempuan nya dan berjalan menuju ke kamar nya dan membaringkan tubuh adik perempuan nya di atas kasur nya.
Setelah itu Ren duduk di samping tempat tidur adik perempuan nya dan mengelus rambut adik perempuan nya yang berwarna emas dengan lembut, dan setelah beberapa saat Ren memberikan adik perempuan nya sebuah kecupan selamat malam di dahi adik nya dan berkata dengan suara yang lembut.
"Selamat bermimpi indah, Lily"
Setelah mengatakan itu Ren keluar dari kamar adiknya, dan berjalan menuju ke kamarnya, setelah itu Ren melepaskan sepatu nya dan dia berjalan menuju ke kamar mandi, dan dia mulai menyalakan shower nya dan dia mulai membersihkan tubuh nya, dan setelah itu Ren keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian nya, dan bersiap untuk tidur.
Setelah Ren selesai mandi, Ren memakai pakaian nya dan duduk di samping tempat tidur nya dan menatap ke arah foto ibunya dan berkata.
"Ibu,...aku berjanji, akan membawa perdamaian ke dunia ini, dan menciptakan dunia yang aman dan damai seperti yang ibu inginkan"
Setelah mengatakan itu Ren berbaring di ranjang kasur nya, dan dia mulai menutup matanya tertidur lelap setelah semua peperangan yang dia lewati, melepas lelah dengan ilusi mimpi yang indah, itu adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa lelah pada malam hari.
Pada malam itu, di saat semua orang dan pasukan lainnya beristirahat, tertidur lelap di dalam ruangan mereka masing masing, angin Mala yang damai menjadi lagu pengantar tidur bagi semua orang, burung hantu berkicau di dalam hutan yang menggema, bulan bersinar terang di langit malam, bintang bintang menghiasi langit dan menjadi pernak-pernik di dalam mimpi semua orang.
Di dalam ruangan nya Ren, Ren masih tertidur di atas kasur nya, sampai....
Di dalam mimpi nya Ren, dia bertemu dengan seorang laki laki yang mirip dengan nya, Ren menatap laki laki itu dari jarak yang cukup jauh, laki laki itu memiliki rambut pendek berwarna coklat sama seperti Ren, setelah beberapa saat Ren menyadari bahwa dia sedang berada di Padang rumput yang hijau, hanya ada Ren dan laki laki misterius itu, mereka terpisahkan oleh jarak, setelah itu Ren memutuskan untuk mengambil beberapa langkah maju mendekati laki laki itu.
Saat Ren akan mengambil langkah ke 4 secara tiba-tiba Padang rumput itu berubah menjadi lautan darah, membuat Ren dan sosok laki-laki itu tenggelam di Laut darah, Ren berhasil berenang mengeluarkan kepalanya dari dalam lautan darah dan dengan Nafas yang terengah-engah.
"Uhuk-uhuk...sebenarnya apa yang terjadi di sini?"
Kata Ren kepada dirinya sendiri sambil terengah-engah, setelah itu Ren melirik ke arah sosok laki-laki itu berada, dan melihat bahwa laki laki itu juga tenggelam, tapi sosok laki-laki itu tidak berenang melainkan dia membiarkan dirinya masuk lebih dalam kedalam lautan darah itu.
Setelah itu Ren memutuskan untuk menarik nafas panjang dan berenang kedalam laut darah itu untuk mencari sosok laki-laki itu, Ren berenang kedalam laut darah dan menyelam lebih dalam lagi, mencari keberadaan laki laki itu.
Setelah beberapa saat Ren mencari, akhirnya Ren menemukan sosok laki-laki itu di dalam laut darah dan laki laki itu di ikat dengan tali berwarna merah dan rantai berduri di sekitar nya.
Meskipun begitu, hal itu tidak dihiraukan oleh "sang kesatrian tanpa nyawa" Ren berenang menghampiri laki laki itu dan dia menerobos masuk melewati semua rantai berduri itu, dan setelah itu Ren sampai di depan sosok laki-laki itu.
Setelah itu tanpa banyak bicara lagi, Ren segera menarik semua tali berwarna merah yang mengikat sosok laki-laki itu,Ren berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan tali pada tubuh sosok laki-laki itu, laki-laki itu tidak bereaksi sedikit pun, dia hanya diam, seolah olah dia menerima keadaannya saat ini, dan hal itu membuat Ren sedikit kebingungan, kenapa laki-laki itu tidak memberontak keluar dari ikatan tali itu.
Setelah beberapa saat kemudian akhirnya, semua tali yang mengikat laki laki itu terlepas, dan setelah itu Ren segera membawa laki laki itu ke permukaan, setelah mereka sampai di permukaan, Ren segera menarik nafas panjang dan nafas nya terengah-engah, tapi laki laki itu masih diam seperti patung.
"Hey,...apakah kamu baik baik saja? Siapa kamu?"
Tanya Ren kepada laki laki itu, tapi...laki laki itu tetap tidak merespon pertanyaan dari Ren, dan hal itu membuat Ren semakin kebingungan, setelah itu Ren mulai mengguncang tubuh laki laki itu untuk menyadarkan nya.
"Hey, ada apa dengan mu? Apakah kamu bisa mendengar ku? Jika iya, maka jawab pertanyaan ku!"
Kata Ren Sambil mengguncang tubuh laki laki itu, dan setelah beberapa saat kemudian, laki laki itu mengangkat kepalanya secara perlahan lahan dan dia mulai menatap lurus ke mata nya Ren.
Hal itu sontak membuat Ren terkejut, dia melihat bayangan dirinya sendiri, dan bayangan dirinya itu memiliki mata berwarna ungu gelap yang menyala, setelah itu Ren sedikit menjaga jarak dari bayangan tubuhnya itu.
"Siapa kamu? Kenapa kamu mirip dengan ku?"
Kata Ren sambil menatap ke arah bayangan dirinya sendiri, setelah itu bayangan tubuhnya Ren menatap ke arah mata Ren, dan entah apa yang terjadi, tapi sosok Ren yang lain, membawa Ren yang asli kedalam sebuah tempat misterius,....disana, dia berada di Padang rumput yang hijau, dengan angin yang lembut menerpa wajah dan rambut nya.
Setelah itu Ren melihat sosok seorang wanita yang familiar untuk nya, setelah itu Ren memutuskan untuk berjalan menghampiri wanita itu, dan pada saat tinggal beberapa langkah lagi Ren bisa mendekati wanita itu, kaki nya Ren terasa berat, seperti ada sesuatu yang menahan kaki nya untuk berjalan.
Setelah itu Ren memutuskan untuk diam di sana dan menatap ke arah wanita itu, sampai....akhirnya, dia menyadari bahwa wanita itu adalah....mendiang ibu nya yang sudah meninggal, setelah itu mata Ren mulai berkaca-kaca dan di hiasi oleh air mata kebahagiaan, dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan ibunya di dalam mimpi nya.
Pada saat Ren masih memperhatikan wanita yang merupakan ibunya tersebut, dia melihat seorang anak laki-laki kecil berlari kearah ibunya sambil membawa beberapa bunga di tangan nya, dan sebelum 1 menit, Ren menyadari bahwa anak laki laki kecil itu adalah dirinya waktu masih kecil, dia terus menonton adegan kenangan masa kecil nya saat bersama ibunya dengan pandangan yang mulai kabur karena air matanya.
Ren terus menonton adegan itu dengan mata yang berair, dia melihat dirinya waktu kecil berlari ke arah ibu dan memberikan nya sebuah bunga yang mekar, dan dia melihat ibunya sedang mengais adik perempuan nya Lily, yang masih bayi, adegan itu berhasil melelehkan hati nya Ren, dan secara tidak sadar Ren mulai meneteskan air mata dari matanya melewati pipi nya.
Namun adegan itu di hancurkan saat, Ren melihat sebuah asap berwarna ungu gelap mulai menyelimuti ibunya dan juga dirinya dan adik perempuan nya yang masih kecil, sontak hal itu membuat Ren terkejut.
Saat melihat kenangan indah nya tertelan oleh asap ungu gelap itu, Ren segera berlari menuju ke arah ibunya, namun langkah kaki nya terhenti saat dia melihat, sebuah tangan mencengkram erat kaki nya Ren, seolah olah mencegah dan melarang Ren menghampiri asap ungu gelap itu.
Di saat asap itu mulai menutupi seluruh tubuh ibunya, di situlah emosi Ren tidak bisa terbendung lagi, Ren mulai memberontak keluar dari cengkeraman tangan di kakinya, saat melihat ibunya mulai menghilang tertelan oleh asap, Ren semakin agresif memberontak dari tangan yang mencengkram erat kaki nya.
"IBU....!!"
Teriak Ren, sambil terus memberontak keluar dari tangan yang mencengkram kaki nya, dan setelah beberapa saat perjuangan Ren, akhirnya Ren keluar dari cengkeraman tangan itu, dan dia mulai berlari kearah ibunya untuk menyelamatkan nya.
Saat Ren hampir sampai di depan ibunya, Ren melompat ke arah ibunya untuk membuat nya semakin cepat, namun.....
Saat Ren melompat ke arah ibunya, gerakan nya terhenti saat seorang laki laki yang diselimuti oleh asap dan aura berwarna ungu gelap mencekik lehernya dan mencengkram erat, saat itu Ren tidak bisa berkata apapun, perkataan nya tercekat di tenggorokan nya saat sosok itu meremas leher nya Ren membuat Ren meronta ronta kesakitan dan memberontak agar dia keluar dari cengkraman sosok itu.
"Kamu adalah salah satu dari kami"
Kata sosok misterius itu sambil mencekik lehernya Ren dengan erat dan meremas nya, membuat Ren semakin kesakitan, suara sosok misterius itu menggema di mana-mana, suara nya terdengar berat dan ada nada suara mengancam keluar dari mulutnya.
Ren yang masih meronta ronta kesakitan dan masih memberontak agar bisa lepas dari cengkeraman sosok itu mulai kehilangan kekuatan nya dan kesadaran nya, setelah menyadari hal itu, sosok misterius itu segera menyalurkan kekuatan nya kedalam tubuh nya Ren, kekuatan nya masuk kedalam aliran darah nya dan menjadi satu dengan jiwa, hati, dan pikirannya.
Dan, pada saat itu secara perlahan lahan matanya Ren yang awalnya berwarna biru muda sekarang berubah menjadi warna ungu yang menyala, dan semua asap dan aura berwarna ungu itu mulai menyelimuti tubuh nya.
"Menjadi satu lah, dengan kami"
Kata sosok misterius itu sambil mencekik leher nya Ren, dan secara perlahan lahan Ren kehilangan kesadaran nya dan akhirnya dia terbangun dari mimpi buruk nya dengan nafas yang terengah-engah dan wajah yang dipenuhi keringat dingin saat dia bermimpi buruk, meskipun itu hanya mimpi tapi itu semua terasa nyata pada saat yang bersamaan.
"Kakak,...kakak sudah bangun, kenapa kakak berteriak? Apakah kakak bermimpi buruk?"
Kata seorang gadis kecil dengan suara yang imut dan ekspresi wajah yang khawatir dengan Ren, gadis kecil itu adalah Lily adik perempuan nya Ren, Ren menatap ke arah Lily dan tersenyum lembut dan hangat kepada nya untuk membuat nya sedikit lebih tenang.
"Aku tidak apa-apa Lily, aku baik baik saja....aku hanya...bermimpi buruk saja, jangan khawatir ok"
Kata Ren kepada adiknya dengan suara yang lembut dan senyuman yang lembut dan hangat kepada nya, setelah itu Ren melirik ke arah foto ibunya di meja nya dan dia mulai tenggelam dalam pikiran nya sendiri, dan pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan, mimpi apa tadi?, apakah itu pertanda sesuatu akan terjadi?, siapa sosok misterius itu?, dan kenapa dia mengatakan akan menjadi satu dengan tubuh ku?.
Pertanyaan itu berputar di benaknya, dia tidak bisa memproses mimpinya barusan, sampai Ren tersadarkan oleh perkataan adik perempuan nya.
"Apakah kakak yakin?, aku khawatir dengan kakak, jadi kumohon jangan pergi ke medan perang, aku pikir kakak sedang tidak sehat, dan aku tidak ingin sesuatu terjadi pada kakak, jika kakak tetap pergi ke Medan perang,....aku takut kehilangan kakak, aku mohon kak, tinggal saja disini bersama ku"
Kata adik nya Ren dengan suara yang lembut dan gemetar di saat yang bersamaan, Lily menatap Ren dengan mata anak anjing dan ekspresi wajah yang memohon kepada Ren agar tetap tinggal bersamanya dan tidak pergi ke Medan perang untuk hari ini.
"Maaf, Lily aku harus pergi, ini adalah tugas ku, dan hanya dengan cara ini saja, aku bisa menepati janji ku pada ibu"
Kata Ren sambil mengelus kepala adik perempuan nya dengan lembut.
"Tapi kakak, aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada kakak, aku tidak ingin kehilangan kakak, kita sudah kehilangan ibu kak, dan aku tidak ingin kehilanganmu, kamu satu satunya keluarga ku yang tersisa, aku mohon kakak...jangan pergi"
Kata adik perempuan nya Ren, sambil memeluk kakaknya dengan erat, Lily sangat menyayangi kakak nya, setelah kehilangan ibunya, Lily menjadi sangat lengket kepada kakaknya, dan itu membuat Ren menjadi orang yang paling berharga dalam hidup nya, dan Lily mengatakan hal itu sambil memeluk kakaknya dengan erat dan menangis di pelukan kakak nya, berharap dia tidak meninggalkan adik perempuan nya sendirian.
"Lily....aku berjanji pada mu, aku akan kembali dengan selamat, jangan khawatir"
Kata Ren, sambil balas memeluk Lily dengan erat dan mengelus punggung dan bagian belakang kepala nya dengan lembut untuk menenangkan nya dan meyakinkan nya.
"Tapi, bagaimana jika sesuatu terjadi pada kakak? Aku tidak ingin kehilangan kakak, kakak satu satunya yang aku punya saat ini, kakak satu satunya keluarga ku yang tersisa"
Kata Lily sambil masih terus menangis di pelukan kakak nya, jelas Lily sangat takut akan kehilangan kakak nya.
"Lily, pernahkah aku mengingkari janji ku?, dengarkan aku, disaat aku berjanji pada mu aku akan menepati nya, dan begitu pula dengan janji ku pada ibu, aku sudah berjanji pada ibu, bahwa aku akan membawa perdamaian ke dunia ini,... jadi...jangan khawatir, aku akan kembali dengan selamat"
Kata Ren berusaha untuk meyakinkan adik perempuan nya bahwa, Ren akan pulang dengan selamat sambil tersenyum hangat dan lembut kepada nya dan mengelus kepala nya.
"....janji?"
Kata Lily sambil menatap kakak nya dengan tatapan yang polos, dia mengatakan hal itu dengan suara yang lembut dan imut sambil mengacungkan jari kelingking nya pada kakak nya sebagai perjanjian.
"Aku berjanji"
Kata Ren, sambil tersenyum hangat dan lembut kepada adik nya dan mengaitkan jari kelingking nya dengan jari kelingking adik perempuan nya, sebagai tanda perjanjian, setelah itu Lily tersenyum manis kepada kakaknya dan menjauh dari kakak nya dan berkata.
"Selamat berjuang kakak,...aku akan mendoakan keselamatan mu"
Kata Lily sambil tersenyum manis kepada kakaknya, dan Ren membalas nya dengan anggukan kepala, dan setelah itu Ren memberikan adik perempuan nya sebuah kecupan kecil di dahinya, dan setelah itu Lily berjalan pergi dan dia kembali bermain dengan boneka nya, dan setelah itu Ren mulai memakai pakaian nya dan juga sepatu nya, dan tidak lupa, sebuah pisau yang merupakan senjata turun temurun dari leluhur nya.
Setelah semuanya siap, Ren berjalan keluar dari ruangan nya, dan dia berjalan melewati lorong koridor dengan langkah kaki yang sedikit cepat, setelah itu Ren menghampiri ruangan laboratorium untuk mengambil baju armor nya, dan saat dia masuk kedalam laboratorium dia bertemu dengan Yuna.
"Selamat pagi Yuna, aku tidak menyangka kamu akan bangun sepagi ini"
Kata Ren sambil berjalan menghampiri Yuna, Yuna masih memeriksa Chip yang di temukan oleh Ren di Medan perang.
"Ini aneh..."
Kata Yuna sambil terus mengetik melewati keyboard hologram nya, dan masih berusaha untuk memeriksa Chip itu.
"Memang nya ada apa?"
Kata Ren, sambil melirik ke arah Yuna, dan dia juga ikut memeriksa informasi yang didapat dari dalam Chip itu.
"Asal usul Chip ini tidak dikenali, bahkan ini berbeda dari Chip yang dibuat oleh musuh kita, dan Chip ini berisi tentang beberapa informasi mengenai sebuah kekuatan yang mengandalkan emosi, bisa di bilang sebuah kekuatan sihir"
Kata Yuna, sambil terus mengetik melewati keyboard hologram nya, dan dia juga menunjukkan hasil penelitian nya kepada Ren melewati hologram.
"Sihir?,...kamu bercanda,ya? Sihir itu tidak ada di zaman sekarang"
Kata Ren sambil ikut memeriksa informasi yang didapat oleh Yuna dari Chip misterius itu.
"Yah, tapi kita juga belum bisa memastikan apakah itu sudah hilang atau masih ada, bukan?"
Kata Yuna, sambil duduk dan bersandar pada sandaran kursi nya, sambil menyeruput kopi nya.
"Ya, kamu benar...ngomong ngomong, dimana armor ku?"
Kata Ren sambil menatap ke arah Yuna.
"Ada di tempat nya, ambil saja"
Kata Yuna sambil menunjuk ke arah tempat armor robot nya Ren berada, setelah itu Ren berjalan menuju ke arah armor nya yang masih berupa gelang, setelah itu Ren memakai gelang itu di pergelangan tangan nya, dan dia bersiap untuk pergi ke Medan perang.
"Tunggu dulu sebentar Ren!!"
Kata Yuna sembari bangkit dari tempat duduk nya dan menatap ke arah Ren dengan tatapan yang tulus, setelah mendengar perkataan Yuna, Ren berhenti dan melirik ke arah Yuna.
"Ada apa, Yuna?"
Kata Ren dengan tatapan yang ramah dan suara yang lembut.
"Aku akan selalu menunggu mu untuk pulang"
Kata Yuna dengan suara yang lembut, dan tatapan yang tulus dan senyuman manis kepada Ren, dan dia meletakkan tangannya di depan dadanya.
Setelah mendengar perkataan Yuna, Ren tersenyum lembut dan hangat kepada Yuna, dan setelah itu Ren melambaikan tangannya pada Yuna.
"Terima kasih Yuna, aku berjanji akan kembali dengan selamat"
Kata Ren sambil berjalan keluar dari ruangan laboratorium tersebut, setelah itu Ren pergi meninggalkan markas nya dan menuju ke medan perang sambil menaikkan Drone nya, dengan kecepatan 100km per menit, tidak butuh waktu lama Ren sampai di Medan perang pada tepat waktu.
Semua ledakan dan tembakan terjadi di mana mana, pertarungan antara robot dan manusia dimulai 4 tahun lalu, dan masih belum berakhir sampai saat ini.
Setelah itu, Ren terjun ke tengah peperangan itu, dan dia mulai menggunakan tombak nya dan mulai menyerang semua musuhnya secara brutal dan membabi buta tanpa menghiraukan nyawanya sendiri, saat peperangan ini Ren tidak memikirkan nyawanya, yang sering dia pikirkan adalah janji nya kepada ibunya untuk membawa perdamaian ke dunia ini.
Ren menyerang pasukan robot musuh itu dengan tombak dan Drone nya secara brutal dan membabi buta tanpa menghiraukan sekitarnya, dan tanpa Ren sadari, kemampuan nya meningkat sebesar 27%, pergerakan nya menjadi semakin cepat dan serangan nya menjadi lebih kuat dari kemarin dan sebelumnya, membuat pasukan musuh kehilangan banyak pasukan nya.
Di saat Ren sedang bertarung melawan pasukan robot musuh, dia melihat salah satu rekan nya berada dalam bahaya, dan saat Ren menyadari posisi temannya, Ren segera berlari ke arah teman nya dan membawanya ke tempat yang aman, dan tanpa bicara Ren kembali ke Medan perang dan kembali bertarung.
Setelah beberapa saat pertarungan antara Ren dan pasukan robot musuh yang tanpa henti, Ren bertemu dengan 5 buah robot raksasa musuh, mereka memiliki ukuran yang besar bahkan dengan satu langkah saja, robot itu bisa membuat manusia menjadi sehelai kertas dan jelas ini adalah musuh baru untuk Ren.
Setelah itu Ren mempersiapkan diri nya untuk melawan musuh di depan nya, dan dia berusaha bersikap tenang seperti biasa sampai....salah satu robot raksasa itu meluncurkan tinju roket nya pada Ren, dan untungnya Ren bisa membaca pergerakan dari serangan itu dan berhasil menjadikan nya sebagai batu loncatan untuk Ren dan setelah itu Ren menancapkan tombak nya pada kepala salah satu robot raksasa itu.
Namun, Ren tidak menyadari bahwa robot itu juga memiliki sistem bom waktu saat terkena serangan, dan untungnya Ren segera menekan tombol di gelang tangan nya, dan memunculkan baju armor yang menyelimuti tubuh nya, dan melindunginya dari ledakan itu, namun ini belum berakhir, masih ada 4 robot raksasa di depan nya, dan secara spontan Ren bersiap kembali untuk menyerang musuh nya.
Ren mulai memukul dan menendang robot raksasa itu dengan kuat, namu robot raksasa itu tidak rusak sama sekali, Ren terpaksa melakukan ini karena tombak nya masih tertancap di kepala robot raksasa yang baru saja meledak, dia percaya bahwa jika dia menarik tombak itu maka akan terjadi ledakan kedua dan bisa jadi juga ledakan itu lebih dashyat dari sebelumnya.
Ren terus menyerang ke 4 robot raksasa itu tanpa henti, para robot raksasa itu melayangkan beberapa tembakan pada Ren, namun Ren dengan mudah menghindari semua serangan itu, sampai....salah satu tembakan dari robot raksasa itu mengenai tumpukan pasir di belakangnya Ren menimbulkan asap yang membuat pandangan kabur, dan tidak jelas, dan itu membuat celah untuk musuh menyerang Ren.
Ke 4 robot raksasa itu menyerang Ren secara bertubi-tubi, mereka memukuli dan menendang Ren sampai terpental ke segala arah, setelah beberapa saat ke 4 robot raksasa itu menyerang Ren sampai armor robot nya mengalami kerusakan, dan mulut nya Ren mulai mengeluarkan darah dan matanya mulai kabur dan gelap.
"Sial....apakah, saat ini aku akan mengingkari janji ku pada Lily?"
Kata Ren pada dirinya sendiri, di saat dia masih terbaring di atas tanah tak berdaya dengan armor nya yang rusak, dan ke 4 robot raksasa itu mulai mengarahkan senjata mereka kepada Ren, di saat itu Ren menemukan titik putus asa nya, dia pikir dia akan mati sekarang dan mengingkari janji nya pada ibunya, adik perempuan nya, Yuna, dan teman teman nya yang lain, setelah itu Ren perlahan lahan mulai menutup matanya di saat isi daya dari tembakan musuh siap di luncurkan.
Setelah itu Ren berada di dalam pikiran nya, di dalam alam bawah sadarnya, dia mendengar suara adik nya, Yuna, ibunya dan teman teman nya, mendukung nya dari jauh.
"Kakak harus kembali dengan selamat"
"Aku akan selalu menunggu mu untuk kembali, Ren"
"Anak ibu, kamu adalah anak yang kuat, kamu bisa menjadi apapun yang kamu inginkan, dan kamu bisa melampaui semua orang jika kamu mau"
"Hey, Ren apakah kamu akan menyerah?"
"Ren yang kami kenal bukalah orang yang mudah menyerah"
"Ren, bangunlah, ada janji yang harus kamu tepati"
"Kami akan selalu mendukung mu Ren"
Semua perkataan itu, di dengar oleh Ren dari alam bawah sadarnya, Lily, Yuna, ibunya Dan teman teman nya Ren mendukung nya, dan hal itu membuat Ren kembali melihat cahaya dari kejauhan dan dia mulai membuka matanya perlahan lahan, dan suara terdengar di kepala nya.
"Biarkan kami menyatu dengan mu"
Suara itu mirip dengan suara dari sosok misterius di dalam mimpi nya Ren, dan setelah itu mata Ren berubah menjadi warna ungu menyala dan tubuhnya mulai di selimuti aura berwarna ungu dan Asap ungu gelap yang membara seperti api, dan para robot raksasa itu mendeteksi kekuatan Ren meningkat sebesar 78% dari sebelumnya, setelah itu Ren bangkit dan kembali berdiri di depan para robot raksasa itu dengan matanya yang masih menyala dan aura nya yang terus membesar.
Setelah Ren bangkit lagi, seluruh tubuh nya Ren mulai diselimuti oleh Aura dan asap ungu gelap yang semakin membara seperti api yang mengamuk,....Ren menatap tajam ke arah 3 robot raksasa itu dan menatap mereka dengan tatapan yang tajam.
"Aku...bangkit...."
Kata Ren sambil menatap tajam ke arah robot raksasa itu, dan suara nya terdengar lebih berat dan juga mengerikan, suara itu terdengar seperti suara dari sosok misterius di dalam mimpinya, di sisi lain para Robot raksasa itu memanggil pasukan robot yang lainnya, dan membuat Ren berada di tengah-tengah mereka.
Para robot itu mulai mengarahkan senjata mereka kepada Ren, dan mereka mulai mengisi daya untuk menembak Ren.
Setelah beberapa saat Ren menatap ke arah mereka dan dia mengacungkan jari telunjuknya ke arah salah satu robot raksasa itu, dan setelah itu muncul beberapa aura cahaya berwarna ungu berkumpul di ujung jari telunjuknya Ren, membuat sebuah material yang terlihat seperti jarum kecil dan tipis seperti kertas.
Setelah itu jarum ungu itu meluncur ke arah kepala salah satu robot itu, dan...
*Boommm*
Terjadi sebuah ledakan yang besar, dan ledakan itu memusnahkan hampir setengah pasukan musuh, tapi Ren...meskipun dia berada sangat dekat waktu itu tapi Ren tidak mendapatkan luka gores sedikitpun, seolah olah kekuatan itu mengetahui siapa pengguna nya.
Setelah itu hampir semua robot dari pasukan musuh menjadi kepingan logam rongsokan yang tidak berharga, dan sekarang yang tersisa hanya beberapa dengan beberapa pasukan manusia dari musuh, para pasukan itu menatap Ren dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut melihat kemampuan nya, mereka menatap Ren dengan mata yang membelalak dan ekspresi kengerian mulai muncul di wajah mereka.
Ren, hanya membalas menatap ke arah pasukan musuh dengan matanya yang masih berwarna ungu cerah yang menyala, setelah itu Ren perlahan lahan mengambil langkah demi langkah keluar dari kepulan asap itu, dan dia masih dalam keadaan utuh, tidak ada satupun luka di tubuhnya setelah ledakan itu.
Saat Ren melangkahkan kakinya, semua api di sekitar nya berubah menjadi ungu cerah, dan suhunya juga meningkatkan 58% dari sebelumnya, hal itu membuat pasukan musuh semakin ketakutan dan beberapa dari mereka mulai menjaga jarak dari Ren.
Tapi, ada beberapa dari mereka juga ada yang bersikap normal, tidak merasa takut dengan kekuatan misterius milik Ren.
"Cih,...kau pikir bisa menakut-nakuti kami, hah? Kami tidak akan tertipu oleh orang seperti mu"
Kata salah satu pasukan musuh, dengan suara yang keras dan juga ekspresi wajah yang marah dan jengkel pada Ren.
Ren hanya menatap musuh yang baru saja bicara dengan suara yang keras, Sampai....salah satu musuhnya berlari kearah Ren, dan berusaha menyerang Ren dengan senjatanya dari dekat, sambil berkata.
"Orang aneh seperti mu tidak pantas untuk....."
Sebelum sang musuh itu menyerang Ren, sebuah api berwarna ungu itu mengeras dan menjadi sebuah duri yang tajam, menusuk musuhnya Ren tepat di dadanya, membuat musuh itu mati seketika dan berubah menjadi abu.
Dan semua pasukan musuh yang tersisa di sana, hanya menatap Ren dengan ekspresi wajah yang ketakutan dan keterkejutan terlihat di matanya, mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, mereka melihat Ren membunuh rekan mereka tanpa menyentuh, dan alam tampak seperti melindungi Ren itu sendiri.
Dan setelah itu, Ren kembali menatap kearah musuh yang tersisa dengan tatapan yang tajam, dan dia kembali melangkah mendekati pasukan musuh yang tersisa, langkah demi langkah dia ambil dengan perlahan lahan, dan para pasukan itu juga mulai mengambil beberapa langkah, bukan melangkah kedepan, tapi mereka mengambil beberapa langkah kaki mundur dan menjaga jarak dari Ren yang sekarang memiliki kekuatan misterius di dalam tubuh nya.
Setelah beberapa saat, saat Ren masih terus melangkah ke depan, 5 buah sosok misterius muncul di belakang tubuh nya Ren, ke 5 sosok itu masing-masing memiliki mahkota di kepala mereka, mereka hanya terlihat seperti sebuah bayangan dengan ukuran yang besar, mereka mirip dengan dewa yang tidak diketahui.
Setelah pasukan musuh melihat kejadian itu, rasa takut mulai menutupi tubuh mereka, dan mereka sekarang mulai bermandikan keringat dingin karena ketakutan, dan Ren, hanya terus menatap mereka dengan tatapan yang tajam sembari melangkah menghampiri mereka di saat ke 5 sosok dewa di belakang tubuh nya itu, mulai memancarkan aura mereka sendiri.
Setelah pasukan musuh menyadari bahwa sekarang adalah saat yang mematikan untuk mereka, mereka segera terbang menjauh dari Ren, namun beberapa dari mereka kaki nya sudah di ikat dengan rantai berduri yang berwarna ungu dengan asap hitam mengelilingi rantai berduri itu, mengikat dan membakar para pasukan musuh yang dia tangkap, itulah kemampuan dari rantai berduri itu.
Ren masih berdiri di sana dalam diam melihat satu persatu pasukan musuh mulai kehilangan nyawa mereka, terbakar hidup-hidup dan menjadi abu, dan ada beberapa dari mereka yang tidak mati, di ikat dengan tali dan mereka berlutut di depan Ren.
Mereka adalah pasukan musuh yang berpikir bahwa mereka adalah yang paling kuat diantara yang lain, dan mereka menatap Ren dengan tatapan yang mulai merasakan rasa takut, dan Ren hanya berdiri di depan mereka dengan tatapan yang tajam di sertai dengan mata ungunya yang menyala manambah kesan kengerian para musuh di saat masih ada berteriak dengan keras karena kesakitan dan juga teriakan minta tolong dari pasukan musuh tidak dihiraukan oleh Ren.
"Aku, akan membuat kalian membayar apa yang sudah kalian lakukan selama ini"
Kata Ren, dengan suara yang masih sama, sama seperti suara dari sosok misterius di dalam mimpi nya Ren, dan para pasukan musuh perlahan lahan mati satu persatu sampai yang tersisa hanya tinggal 16 orang lagi, dan mereka adalah orang yang di ikat oleh Ren, dan mereka hanya bisa menatap Ren dengan ketakutan mereka yang memuncak, dan rasa pasrah mereka.
Setelah itu Ren mulai melakukan beberapa segel jari untuk melakukan sesuatu, dan pada saat Ren melakukan beberapa gaya segel jari itu, sebuah asap ungu gelap mulai menyelimuti tubuh dari musuhnya yang tersisa.
Dan pada saat itu Ren juga menunjukkan beberapa kejahatan yang mereka lakukan pada orang yang tidak bersalah, mereka membunuh anak kecil dengan kejam, mereka memenggal kepala semua pria yang ada di tempat tinggal Ren, mereka memperlakukan wanita seperti hewan, dan juga teman teman Ren yang sudah dibunuh oleh mereka.
Hal itu membuat pasukan musuh menyadari bahwa, hukuman yang akan mereka terima akan sepadan dengan apa yang telah mereka lakukan, dan pada saat itu mereka mulai memohon kepada Ren untuk di maafkan.
"Tidak, tidak, tidak,... tolong kumohon, jangan hukum kami, kami tahu kami salah"
"Tolong ampunilah kami, kami tahu apa kekejaman yang sudah kami perbuat"
"Aku berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi, aku mohon maafkan aku"
Kata beberapa pasukan musuh dengan ekspresi wajah yang ketakutan, tapi Ren hanya terus melakukan beberapa teknik segel jari nya di saat Asap itu semakin membesar dan menutupi tubuh para pasukan militer musuh yang tersisa.
"Jika kalian pikir ini adalah balas dendam, bisa di bilang seperti itu,....tapi....semua nyawa yang hilang dan hanya dibalas dengan kata maaf, itu tidak adil, bukan?"
Kata Ren dengan tatapan mata yang kosong, dan suara yang datar di saat dia hampir mengakhiri teknik segel jari nya, dia berkata.
Teknik takdir pertama: "selimut kegelapan"
Setelah mengatakan itu, Ren merapatkan kedua telapak tangannya, dan seketika semua pasukan militer musuh itupun, menghilang tertelan oleh asap, dan setelah asap itu menghilang, mereka sudah tidak ada di sana, mereka di kirim ke suatu tempat yang penuh dengan kegelapan dan penderitaan, itu adalah salah satu kekuatan dari tubuh Ren.
Setelah itu, kesunyian pun berhembus bersama dengan angin lembut yang menjadi alunan musik bagi rumput yang ada di Sana, dan pada saat itu juga, Ren kembali normal.
Matanya kembali berwarna biru muda, dan semua aura dan asap ungu itu juga menghilang termasuk semua api di sana, dan ke 5 sosok bayangan dewa yang ada di belakang tubuh nya Ren juga ikut menghilang, langit kembali cerah dan burung burung kembali berkicau, setelah pertarungan aneh itu.
Ren, yang sekarang sudah menjadi normal kembali, dia mulai melirik ke kanan dan kiri, dan mencoba untuk memproses apa yang terjadi.
"Tunggu dulu!!....ada apa ini? Apa yang terjadi di sini? Kemana perginya semua musuh"
Kata Ren kepada diri nya sendiri, dia juga merasa kebingungan saat sadar bahwa semua musuh sudah menghilang dari sana.
Dan, setelah beberapa saat Ren mencari petunjuk tentang apa yang terjadi di tempat itu, tidak membuahkan hasil apapun, dan Ren berpikir mungkin para musuh itu kembali mundur untuk hari ini.
Dan pada saat itu juga, Ren merasa seperti telinga nya berdengung dengan keras hingga membuat kepala nya sakit, Ren mulai memegang kepalanya dengan kedua tangannya dan mulai mengerang kesakitan.
"APA INI?...UGHH..TOLONG HENTIKAN!!!...HENTIKAN SEMUA INI!!"
kata Ren sambil berteriak kesakitan, dan Ren mulai berjalan tanpa arah saat telinga nya terus berdengung dengan keras dan kepalanya yang semakin sakit seperti terasa akan pecah, Ren berjalan sempoyongan tanpa arah sambil memegang kepalanya dengan kedua tangannya.
Setelah beberapa saat, Ren masih terus kesakitan dengan suara yang ada di telinganya, sampai tanpa dia sadari dia sudah sampai di tebing jurang, dan karena kepalanya yang masih kesakitan, dan jalan nya yang masih sempoyongan, Ren terpeleset dan jatuh kedalam jurang.
Ren terjun kedalam jurang yang tinggi, dan suara itu masih terus terdengar di telinga nya dan terngiang-ngiang di kepala nya, membuat nya semakin kesakitan, setelah beberapa saat akhirnya....
*BYURRRR...*
Ren jatuh masuk kedalam danau dan tenggelam di sana, Ren yang saat itu masih merasa pusing meskipun dia sudah tidak merasa kesakitan lagi, Ren tidak memiliki tenaga untuk berenang, akhirnya dia membiarkan tubuh semakin ditarik ke dalam dasar danau.
Pada saat itu, Ren memikirkan janjinya pada adik perempuan nya untuk kembali dengan selamat, Ren mulai berpikir ini adalah pertama kalinya dia akan mengingkari janjinya dan mengecewakan orang yang paling dia sayangi, Ren semakin dalam dan tenggelam ke dasar danau, dan matanya perlahan lahan mulai menutup, namun....sebelum Ren menutup matanya sepenuhnya, Ren melihat sosok laki-laki misterius berenang menghampiri nya, dan dia semakin dekat dan mendekat ke arah Ren, sampai Ren mendengar suara dari laki laki misterius itu.
"Jangan kecewakan mereka...Ren"
Suara yang tegas dan menggema, membuat nya menjadi lagu pengantar tidur bagi Ren, dan setelah itu Ren menutup matanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!