Bab 17

"Dasar manja.." sentak Siska langsung melengos pergi

Lisa hanya menatap bingung dengan sikap Siska yang berbeda jauh dengan sikap Adelia.

Siska pun berjalan kebelakang,Adelia yang melihat pun langsung menghampirinya.

"Dimana nona Lisa??Kenapa kau kesini??" tanya Adelia penasaran.

"Masih di kamarnya..Kau saja yang mengurusi dia..Aku tidak sudi jadi pelayan pribadinya." jawab Siska dengan nada sewot.

"Hah??Memangnya kenapa??Kan tugasmu sekarang harus melayani nona..Itu sudah perintah kepala pelayan.." ujar Adelia menjelaskannya pada Siska.

"Tapi aku tidak mau..Nanti aku yang bicara pada kepala pelayan.."Jawab Siska langsung pergi dengan perasaan jengkelnya

"Ada apa dengannya??Padahal baru sehari jadi pelayan,kenapa sikapnya sudah seperti senior..Ck.." gerutu Adelia sambil menggelengkan kepalanya.

Sean menunggu Lisa didalam mobil,dan tak berapa lama Lisa pun datang ditemani Adelia.Yang pada akhirnya Adelia yang menjadi pelayan pribadi Lisa

Lisa langsung memasuki mobil mewah Sean dan duduk disebelahnya.Ada rasa gugup dan malu,saat Lisa harus duduk bersebelahan dengan Sean.

"Jalan." sahut Sean memberi perintah pada Juan.

"Baik tuan." jawab Juan yang langsung melaju kan mobilnya menuju suatu tempat.

Tiba disuatu tempat,Sean mengajak Lisa ke sebuah pusat perbelanjaan yang cukup mewah.Lisa hanya bisa menatap bingung karna untuk pertama kalinya ia menginjakkan kakinya dipusat perbelanjaan yang begitu mewah dan elit.

Sean membawa Lisa ke suatu butik bridal yang cukup terkenal ditempat tersebut.Saat memasuki ,Sean sudah disambut oleh para staff dan pemilik bridal tersebut.Seorang wanita cantik yang sangat berkelas dan anggun

"Selamat sore tuan Sean..Suatu kehormatan untuk kami,anda datang kebutik bridal kami." sapa wanita Lorenza dengan ramah.

Sean hanya mengangguk tanpa membalasnya dengan senyuman.

"Carikan gaun yang pantas untuknya.." tukas Sean memberi perintah pada Lorenza.

Sesaat Lorenza melirik kearah Lisa yang berdiri menunduk dibelakang Sean.

"Apakah nona ini calon istri anda??" tanya Lorenza penasaran sambil melirik kearah Lisa.

"Apakah penting untuk mu tahu??Lakukan saja sesuai tugasmu ..Jangan Bertanya yang bukan pekerjaanmu.." ujar Sean dengan nada dingin dan cuek.

Seketika membuat Lorenza salah tingkah dan malu.

"Baik tuan..Mari nona..Saya akan membantu nona memilihkan gaun yang cocok." ujar Lorenza langsung mengajak Lisa kedalam butiknya.

Lisa hanya mengangguk dan mengikuti ajakan Lorenza.

Sudah beberapa gaun yang dicoba Lisa.Namun Sean masih belum menentukan pilihan yang cocok untuk Lisa .Hingga akhirnya ia memilih satu gaun yang menurutnya sangat cantik dan elegan.Lisa pun menampilkan gaun yang dipakainya tersebut pada Sean.

Dan Sean langsung berjalan menghampirinya.Ia pun memperhatikan gaun yang dipakai Lisa dengan serius.Membuat Lisa menjadi canggung dan gugup.Ia hanya bisa menunduk dengan perasaan yang sangat malu.

"Lihat aku." ujar Sean dengan menatap serius.

Lisa pun mengangkat kepalanya dan menatap Sean.

"Bagaimana perasaanmu saat memakai gaun ini??" tanya Sean ingin tahu.

"Sa..Saya sangat senang tuan.."jawab Lisa dengan gugup.

"Kau menyukai gaun ini?" tanya Sean lagi.

Lisa pun mengangguk pelan.

"Iya tuan saya suja gaun ini." jawab Lisa dengan nada pelan.

Sean kembali menyentuh wajah Lisa dengan jarinya.Membuat Lisa kembali gugup dan malu.

"Kalau begitu kita pilih gaun ini." ujar Sean langsung keluar dari ruang ganti tersebut.

Lisa pun langsung menghela nafas,saat Sean yang langsung pergi.Tatapan dan nada bicara Sean,seakan membuat perasaannya tak karuan.Terlebih dengan jantungnya yang terus berdegupkencang .Seolah sulit ia menahan nafasnya.

Selesai memilih gaun,Sean dan Lisa pun keluar dari butik bridal tersebut.

Namun,saat akan baru keluar dari butik tersebut,tanpa sengaja Eva melihat Lisa bersama Sean.

Seketika membuat Eva terkejut,dan langsung memanggil Vina.

"Vina..Bukankah itu anakmu Lisa??" tanya Eva sambil menunjuk kearah Lisa dari kejauhan.

Vina pun langsung menoleh kearah yang ditunjuk oleh Eva.

"Sedang apa anakmu disana Vina??Bukankah itu butik bridal??" tanya Eva yang penasaran.

"Iya benar..Dan lagi siapa orang yang bersama Lisa??Apa jangan jangan orang itu yang kau maksud?yang sudah membeli Lisa dengan harga tinggi??" sahut Dela bertanya dengan menebak.

Vina pun masih diam sambil terus memperhatikan Lisa yang sudah pergi.

"Dan kau tidak lihat penampilan anakmu??Penampilannya seperti wanita berkelas alias orang kaya..Kayaknya anak mu sudah jadi orang kaya Vin.." sahut Eva lagi menambahkan.

"Ntah lah..Itu bukan urusan ku." jawab Vina datar.

"Kenapa??Bukankah seharusnya kau bangga,sekarang anak mu sudah jadi orang kaya??Jangan-jangan pria yang bersama Lisa calon suaminya,dan akan menikahinya karna baru saja keluar dari bridal itu kan??Kenapa kau bilang itu bukan urusanmu Vin??" tanya Eva lagi terheran.

"Karna aku sudah menjualnya..Dan aku sudah tidak ada hubungannya lagi dengannya.."jawab Vina dengan tegas.

"Hah??Bagaimana bisa??Jadi kau tidak bisa memanfaatkan anak mu lagi??" tanya Dela terkejut.

"Jadi itu alasan mu menjual anakmu dengan harga tinggi??Kau sudah tidak mau berhubungan lagi dengan anakmu??" tanya Eva menebak.

"Ya..Aku sudah tidak membutuhkan anak tidak berguna itu lagi..Jadi aku hanya akan menikmati uang yang sudah ku miliki setelah menjual dia.." jawab Vina dengan nada sombongnya.

"Wah..Ternyata kau benar-benar ibu yang sangat kejam..Lebih kejam dari ibu tiri..Hahaha..Apa kau tidak takut kena karma,karma menjual anak kandung mu sendiri..Dan kau juga sudah tidak mengakuinya sebagai anakmu,apa kau tidak taku menyesal Vin??"sahut Eva yang kini menakuti Vina.

"Untuk apa aku takut menyesal??Dan aku juga tidak takut dengan karma..Kalau memang aku bisa kena karma,seharusnya sudah sejak dulu karma itu datang padaku..Heuh.." jawab Vina menepis perkataan Eva.

"Ya..Ya..Hanya kau lah yang tahu itu Vin..Karna kau yang menjalani hidupmu..Yang terpenting ayo kita lanjutkan lagi..Hari ini kita harus happy-happy kawan.." sahut Dela yang langsung mengajak Vina untuk melanjutkan berbelanja nya.

*********

Setelah dari pusat perbelanjaan,Sean membawa Lisa ke sebuah restoran yang cukup mewah.Saat memasuki restoran,Lisa kembali menundukkan kepalanya.Karna masih merasa malu dan gugup.Terlebih ia menjadi pusat perhatian,saat beberapa pengunjung memperhatikannya.

Juan mengarahkan Sean menuju sebuah meja yang sebelumnya sudah dipesan,dengan meja khusus VVIP.

Sean dan Lisa pun langsung duduk di kursi tersebut.Sean mulai membuka daftar menu dan mulai memilih milih menu yang ada didaftar tersebut.

"Kau ingin makan apa??" tanya Sean sambil tetap fokus melihat isi daftar menu yang ia pegang.

"A..Apa saja tuan..Saya ikut tuan saja." jawab Lisa masih menunduk.

"Oke.." jawab Sean singkat.

Setelah memilih Sean memberikan daftar menu tersebut pada seorang waitress.Dan waitress itu pergi meninggalkan mereka.Termasuk Juan sendiri,yang sudah lebih dulu pergi.

Sean sesaat memperhatikan Lisa yang masih saja menundukkan kepalanya.

"Apa kau terbiasa dengan kepala terus menunduk??" tanya Sean sambil memperhatikan Lisa.

"Ma..Maaf tuan..Tapi saya hanya merasa malu." jawab Lisa masih menundukkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

lily

lily

Lisa harus dibawa ke salon Sean biar tambah cakep sekalian meni pedi

2024-05-13

1

Ani Ani

Ani Ani

jangan Malu terus kan hidup mu

2024-05-15

0

ir

ir

lisa angkat kepala mu weyyy

2024-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!