Ch.15 Hanya ingin membantu

Malam yang semakin larut tak menyurutkan antusiasme warga LA untuk bersenang-senang di bawah irama musik yang menghentak. Dinginnya malam tak lagi dirasa karena ada minuman keras sebagai penghangat mereka.

Zola yang belum terbiasa dengan minuman beralkohol, hanya menyesap cairan merah di gelasnya sedikit demi sedikit. Kini ia sedang duduk sendirian, sedangkan yang lain telah turun ke lantai dansa. Zola hanya sesekali tersenyum dan sesekali meringis saat melihat tingkah laku penikmat dunia malam yang ada di sana.

"Zo, serius kamu nggak mau ikut turun?" ajak Keira sembari menggeliat menikmati dentuman musik.

"Nggak deh, Kei. Aku disini aja. Kalau kamu mau nge'dance, silahkan aja. Aku tunggu kamu di sini." ujar Zola.

"Ya udah deh, kalau kamu pingin ngikut, turun aja, okey!" Ujar Keira yang disahuti Zola dengan melingkarkan jari telunjuk dan jempolnya.

Setelah kepergian Keira, mendadak kepala Zola terasa pusing. Diliriknya jam tangan yang melingkari lengannya, ternyata sudah hampir tengah malam. Rasanya Zola ingin segera pulang, tapi ia merasa tidak enak mengganggu Keira yang sedang bersenang-senang dengan teman-temannya. Jadi ia berinisiatif pulang sendiri, dengan terlebih dahulu mengirim pesan pada sahabatnya itu.

Baru beberapa langkah ia berjalan, pusing di kepalanya makin menjadi, dentuman musik seakan makin memperparah rasa pusing di kepalanya itu. Belum lagi, tiba-tiba rasa panas menguar dari dalam tubuhnya membuat Zola meringis di setiap langkah kakinya.

Tiba-tiba, ada sebuah tangan mencekal lengannya. Membuat Zola segera menoleh ke arah orang yang mencekal tangannya tersebut.

"Siapa kau? Aarshhh ..." tanya Zola seraya meringis menahan rasa aneh yang keluar dari tubuhnya.

"Ayo ikut saya, cantik! Kita akan bersenang-senang dan menghabiskan malam ini dengan des*han dan er*nganmu." ujar seseorang itu sambil menyeringai.

"Lepas! Lepaskan aku!" Zola mencoba menghempaskan cekalan itu, tapi sulit. Ia seperti sudah kehabisan tenaga.

'Sebenarnya apa yang terjadi dan mengapa tubuhku terasa aneh seperti ini? Ini bukan pertama kalinya aku meminum red wine jadi tidak mungkin aku mabuk hanya karena beberapa tegukan saja. Dan apa ini, kenapa tubuhku rasanya panas sekali.' gumam Zola seraya menahan rasa pusing di kepalanya.

"Ayo, tak usah memberontak, ikut saja denganku. Mungkin besok kau akan berterima kasih dan justru ingin mengulanginya lagi." bisik seseorang itu secara sensual tepat di telinga Zola membuat jantungnya berdegup dengan kencang.

Lalu pria itu menarik paksa Zola dan hendak memasukkannya ke dalam mobil. Tapi belum sempat ia mendorong tubuh Zola ke dalam mobil, tiba-tiba ada sebuah tangan yang cukup besar mencengkram lengannya dengan kuat sehingga ia meringis kesakitan dan melepaskan cengkraman itu.

Zola hampir saja luruh ke lantai kalau saja sang penolongnya itu tidak segera menangkap tubuh Zola. Lalu pria itu, mendudukkan Zola dengan kepala bersandar ke mobil, lalu ia kembali bangkit mendekati pria sebelumnya dan mencengkram kerah bajunya hingga tubuhnya sedikit terangkat ke atas.

"Apa yang ingin kau lakukan dengannya?" tanya Ellard dingin dengan sorot mata tajam.

"A ... aku hanya ingin bersenang-senang dengannya." jawabnya terbata karena lehernya yang tercekat.

"Siapa yang menyuruhmu?" tekan Ellard sambil menekan tubuh pria itu ke pintu mobil.

"Ti ... tidak. Tidak ada yang menyuruhku."

bugh ...

bugh ...

bugh ...

Ellard melepaskan pukulan ke rahang kanan, kiri, dan hidungnya.

"Itu bayaran untuk tangan kurang ajarmu yang sudah menyentuhnya." seringai Ellard.

Bugh ...

Ellard menendang perut pria itu hingga tersungkur.

Setelah itu, Ellard segera membawa Zola yang terus menggeliat.

"Ah, panas ... panas sekali." racau Zola membuat Ellard bingung harus membawanya ke mana. Lalu ia ingat lokasi apartemen Zola, ia pun segera masuk ke dalam mobilnya, dan melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi.

Zola terus menggeliat. Tanpa sadar, ia menarik-narik dress yang dipakainya ke atas membuat pahanya terekspos. Ellard menelan ludah saat melihat paha putih mulus Zola membuat sesuatu di dalamnya seakan terbakar. Ia tak pernah merasakan seperti ini sebelumnya. Walaupun ia tinggal di negara yang bebas tapi ia tetap menjaga jarak dengan para perempuan. Walaupun teman-temannya sering membawa perempuan penggoda untuk mendekatinya karena mengira dirinya memiliki kelainan seksual, tapi ia tak pernah sekalipun tergoda hingga membuat teman-temannya makin yakin kalau ia memiliki kelainan itu.

Ellard pun sempat mengira seperti itu, sebelum ia bertemu dengan Zola. Dan kini, keyakinannya makin terbukti. Hanya dengan melihat paha mulus Zola sudah membuat darahnya mendidih.

"To ... long a ... ku ... Ah ... pa-nas ... pa-nas ..." Rasa panas di tubuh Zola makin menjadi, membuatnya kini malah menurunkan kerah dress-nya hingga sebagian punggung terekspos. Ellard menggenggam kemudi dengan sekuat tenaga untuk mengontrol gejolak di dalam darahnya. Bila tidak, ia takut malah akan menyerang Zola di mobil. Ia tidak mau melakukan itu.

"**** ..." Siapa sialan yang sudah memasukkan obat brengs*k itu ke dalam minuman Zola."

Beruntung ia tadi kesana karena ingin minum berdua dengan Gerry. Namun baru 5 menit ia di sana, ia menangkap siluet Zola yang sedang menyesap red wine sedikit demi sedikit. Ellard tak pernah memutuskan pengawasannya dari Zola, hingga ia melihat gelagat aneh dari Zola yang tengah memijit pelipisnya.

Ellard terus mengawasinya hingga ia keluar dari club' dan dihentikan oleh seorang pria. Ia tak dapat membayangkan bila sedikit saja ia terlambat menyelamatkan Zola, bisa saja Zola malah berakhir di ranjang pria brengs*k tadi. Karena itu, ia segera berpamitan dari Gerry karena takut terjadi sesuatu yang tak ia inginkan pada Zola.

Ellard telah tiba di basemen apartemen Zola. Ia pun segera keluar dari pintu kemudi, lalu berputar ke arah Zola. Ia memperbaiki dress Zola terlebih dahulu. Setelah itu, ia menggendong Zola ke meja penjaga untuk menanyakan letak unit apartemen Zola. Setelah mendapatkannya, ia meletakkan beberapa lembar uang membuat para penjaga di sana sumringah.

Ellard membawa Zola menggunakan lift. Setelah tiba di depan unit Zola, ia menarik jari Zola untuk ditempelkan di finger machine. Setelah pintunya terbuka, Ellard langsung menutup pintu dan membawa Zola ke kamar mandi dan meletakkannya di dalam bathtub. Lalu Ellard mengisinya dengan air dingin. Ia harap dengan air dingin, rasa panas di tubuh Zola akan berkurang dan menghilang. Tetapi setelah hampir 1 jam, Zola masih tetap menggelinjang. Ellard tak tega melihat Zola yang sudah terlihat pucat, lalu ia pun membantu mengangkat tubuh Zola.

Ellard bingung bagaimana mungkin ia melepaskan pakaian Zola, tapi bila tidak segera dibuka, ia khawatir Zola akan sakit.

"Sial." umpat Ellard. "I'm so sorry, Zo. Aku terpaksa melakukan ini."

Ellard pun melepaskan satu persatu pakaian Zola hingga kini tubuhnya sudah polos tanpa sehelai benang pun. Ellard pun mengambil handuk dan membalutkannya pada tubuh polos Zola. Zola yang masih dikuasi obat setan melingkarkan tangannya pada leher Ellard membuat jakun Ellard naik turun karena wajah sayu Zola yang begitu dekat dengan wajahnya. Bahkan aroma khas nafas dan tubuh Zola dapat tercium dengan jelas.

Jantung Ellard makin bergemuruh hebat, darahnya terasa mendidih, nafasnya berhembus kencang, matanya kini benar-benar terpaku pada kecantikan Zola. Ia tak pernah sedekat ini dengan perempuan sebelumnya.

Ellard hendak membaringkan Zola di kasur, namun belum sempat ia beranjak dari kasur itu Zola malah menarik lengan Ellard hingga tubuhnya kini berada di atas tubuh Zola. Lalu Zola menempelkan bibirnya pada bibir Ellard membuatnya mematung. Lalu dengan gerakan amatir Zola menggerakkan bibirnya. Ellard yang juga amatir justru memejamkan matanya menikmati sentuhan Zola di bibirnya. Perlahan tapi pasti, ia menggerakkan bibirnya untuk membalas lum*tan Zola hingga terdengar suara er*ngan dari bibir tipis Zola.

Zola yang dikuasai obat setan dan Ellard yang dikuasai gelombang h*srat melakukan hal yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya.

Kini mereka sudah sama-sama dalam keadaan polos. Entah apa yang sudah dilakukan Ellard, yang penting sekarang Zola telah aman dan ia tidak lagi seperti tadi menggelinjang kepanasan.

Ellard segera kembali memakai celana boksernya lalu ikut bergabung dengan Zola yang telah terlebih dahulu menjelajah dunia mimpi.

Ellard tersenyum memandangi wajah cantik Zola. Ia tidak tau apa yang akan terjadi besok, apakah Zola akan marah dan mengamuk, atau malah akan jadi kucing jinak.

Ia melirik ponselnya yang berada di atas nakas. Yang penting, bila Zola ingin memakinya, ia punya bukti, bukan dia yang memulai semuanya, tapi Zola sendiri lah yang lebih dahulu memantik naluri lelakinya. Itu bukan salahnya, bukan? Ia hanya ingin membantu jadi jangan salahkan dia.

...***...

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Daripada sama Reagan
semoga Ellard bertanggung jawab ya

2024-05-10

0

🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

hhhhhh lan memanfaatkan kesempatan dalam kesempatan

2024-04-14

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑬𝒍𝒍𝒂𝒓𝒅 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒘𝒂𝒃 𝒚𝒂

2024-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Zola Amaria
2 Ch.2 Berpikir Positif
3 Ch.3 The Most Wanted Beautiful Girl
4 Ch. 4 Perkenalkan Zola dan Ellard
5 Ch.5 Mantan The Most Wanted Handsome Man
6 Ch.6 Hubungan Simbiosis Mutualisme
7 Ch.7 Memergoki mereka
8 Ch.8 Keputusan terbaik
9 Ch.9 Finally
10 Ch.10 Lembaran baru
11 Ch.11 Sahabat
12 Ch.12 Seseorang, tolong aku!
13 Ch.13 Menyelamatkan Zola
14 Ch.14 Ke Club' malam
15 Ch.15 Hanya ingin membantu
16 Ch.16 Kau harus bertanggung jawab
17 Ch.17 Calon istri
18 Ch.18 Morning Kiss
19 Ch.19 Tuan Muda Miguel
20 Ch.20 CEO baru
21 Ch.21Menikahlah denganku
22 Ch.22 Maafkan Daddy, Zo!
23 Ch.23 My Lovely Wifey
24 Ch.24 Daddy
25 Ch. 25 Lamaran dadakan
26 Ch.26 Janji Ellard
27 Ch.27 Resmi Menikah
28 Ch.28 Malam pertama sebenarnya
29 Ch.29 Penjelasan Ellard
30 Ch. 30 Pernikahan Regan dan Clara
31 Ch.31 Sekretaris CEO
32 Ch.32 Mencari Ellard
33 Ch.33 Merindu
34 Ch.34 Grup perpesanan perusahaan
35 Ch.35 Bertemu Raline
36 Ch.36 Belum tentu seperti yang terlihat
37 Ch.37 Keira
38 Ch 38 Cerita
39 Ch.39 Zo, kau dimana?
40 Ch.40 Aku mencintaimu, Ell.
41 Ch.41 Mimpi
42 Ch.42 Benarkah ini pria yang dinikahinya?
43 Ch.43 Pulang
44 Ch.44 Please, forgive me!
45 Ch.45 Mommy dan daddy
46 Ch.46 Mommy and Daddy II
47 Ch.47 Vitamin
48 Ch.48 Ancaman Regan
49 Ch.49 Belive it or not
50 Ch.50
51 Ch.51 Memecat OB
52 Ch.52 Ya, ini aku.
53 Ch. 53 Mengapa
54 Ch.54 Kucing dan ikan
55 Ch.55 It's time to show
56 Ch.56 Sebuah kalimat
57 Ch.57 Sifat asli
58 Ch.58 Aksi Nekat Clara
59 Ch.59 tiga bedebah
60 Ch.60
61 Ch.61 Suara hati Zola
62 Ch.62 Baby Girl
63 Ch.63 My precious, Wifey.
64 Ch.64 Bingung mengambil keputusan
65 Ch.65 Peraturan
66 Ch.66
67 Ch.67 Bagian masa lalu
68 Ch.68 Membantu ala Zola (End)
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Ch. 1 Zola Amaria
2
Ch.2 Berpikir Positif
3
Ch.3 The Most Wanted Beautiful Girl
4
Ch. 4 Perkenalkan Zola dan Ellard
5
Ch.5 Mantan The Most Wanted Handsome Man
6
Ch.6 Hubungan Simbiosis Mutualisme
7
Ch.7 Memergoki mereka
8
Ch.8 Keputusan terbaik
9
Ch.9 Finally
10
Ch.10 Lembaran baru
11
Ch.11 Sahabat
12
Ch.12 Seseorang, tolong aku!
13
Ch.13 Menyelamatkan Zola
14
Ch.14 Ke Club' malam
15
Ch.15 Hanya ingin membantu
16
Ch.16 Kau harus bertanggung jawab
17
Ch.17 Calon istri
18
Ch.18 Morning Kiss
19
Ch.19 Tuan Muda Miguel
20
Ch.20 CEO baru
21
Ch.21Menikahlah denganku
22
Ch.22 Maafkan Daddy, Zo!
23
Ch.23 My Lovely Wifey
24
Ch.24 Daddy
25
Ch. 25 Lamaran dadakan
26
Ch.26 Janji Ellard
27
Ch.27 Resmi Menikah
28
Ch.28 Malam pertama sebenarnya
29
Ch.29 Penjelasan Ellard
30
Ch. 30 Pernikahan Regan dan Clara
31
Ch.31 Sekretaris CEO
32
Ch.32 Mencari Ellard
33
Ch.33 Merindu
34
Ch.34 Grup perpesanan perusahaan
35
Ch.35 Bertemu Raline
36
Ch.36 Belum tentu seperti yang terlihat
37
Ch.37 Keira
38
Ch 38 Cerita
39
Ch.39 Zo, kau dimana?
40
Ch.40 Aku mencintaimu, Ell.
41
Ch.41 Mimpi
42
Ch.42 Benarkah ini pria yang dinikahinya?
43
Ch.43 Pulang
44
Ch.44 Please, forgive me!
45
Ch.45 Mommy dan daddy
46
Ch.46 Mommy and Daddy II
47
Ch.47 Vitamin
48
Ch.48 Ancaman Regan
49
Ch.49 Belive it or not
50
Ch.50
51
Ch.51 Memecat OB
52
Ch.52 Ya, ini aku.
53
Ch. 53 Mengapa
54
Ch.54 Kucing dan ikan
55
Ch.55 It's time to show
56
Ch.56 Sebuah kalimat
57
Ch.57 Sifat asli
58
Ch.58 Aksi Nekat Clara
59
Ch.59 tiga bedebah
60
Ch.60
61
Ch.61 Suara hati Zola
62
Ch.62 Baby Girl
63
Ch.63 My precious, Wifey.
64
Ch.64 Bingung mengambil keputusan
65
Ch.65 Peraturan
66
Ch.66
67
Ch.67 Bagian masa lalu
68
Ch.68 Membantu ala Zola (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!