Ch.8 Keputusan terbaik

Setelah keluar dari apartemen Regan, Zola lantas segera menuju motornya yang diparkir di basemen apartemen. Segera ia melajukan motornya dengan kecepatan cukup tinggi hingga tak butuh waktu lama Zola pun sudah tiba di basement perusahaannya.

Setibanya di meja kerjanya, Zola langsung menghempaskan bokongnya ke kursi kerja miliknya lalu melipat kedua tangannya ke atas meja dan menangkupkan wajah di atasnya.

Lagi, air mata itu turun tanpa permisi. Gemuruh di dadanya saja masih bergejolak hebat. Masih teringat jelas bayangan baik video maupun kegiatan tidur sepasang pengkhianat itu di memori otaknya. Ingin rasanya Zola menyebar luaskan video tak terpuji itu ke dunia maya agar semua orang tau betapa brengs*nya kedua manusia itu. Tapi ia tak mungkin melakukannya, sebab ia tahu, itu adalah perbuatan melanggar hukum. Yang ada bukannya mereka yang menderita, tapi sebaliknya, ia yang akan masuk ke dalam jeruji besi. Oh, no, Zola tak mau berakhir buruk seperti itu. Yang ada mereka akan tertawa bahagia di atas penderitaannya.

Beruntung, jarum jam masih menunjukkan pukul 6 pagi, jadi belum ada karyawan yang datang dan melihat wajah jeleknya yang baru saja menangis. Bahkan tadi saja, kantor masih terkunci. Beruntung ada pihak keamanan, jadi ia bisa minta segera dibukakan pintu agar bisa masuk.

Zola yang telah lelah menangis pun segera beranjak dari tempat duduknya dan masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Zola memandang wajah berantakan dirinya di cermin, lalu ia terkekeh sendiri saat menyadari betapa bodohnya ia menangisi pria brengs*k seperti Regan. Tapi ia sadar, wanita memang tak bisa jauh dari air mata, bukan. Air mata seakan menjadi satu kesatuan dari tubuh. Menangis bukan berarti cengeng, tapi kadang dengan menangis dapat sedikit melegakan hati kita dari permasalahan yang kita hadapi. Zola pun segera membasuh wajahnya di wastafel dan mengelapnya dengan tisu yang ia bawa. Setelah selesai, ia kembali ke meja kerjanya.

Mata Zola membelalak sempurna saat melihat siapa yang duduk di depan meja kerjanya.

"Kamu ..." seru Zola tak percaya.

"Yes, i'm. Why?" tanya Ellard dengan alis terangkat sebelah.

"Kenapa kamu ada di sini? Dan sejak kapan?" tanya Zola seraya mendudukkan bokongnya di kursi kerjanya.

"Kamu lupa, aku OB di sini jadi wajar aku ada di sini. Sejak kapan? Hmm ... baru saja." sahut Ellard santai.

"Teh ini?" tanya Zola saat menyadari ada secangkir teh dengan uap yang masih mengepul sudah tersedia di atas meja kerjanya.

"Untukmu. Silahkan diminum." ujar Ellard. "Aku mau lanjut kerja lagi. Bye ..." Ellard berjalan santai beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Zola dengan ekspresi bodohnya bahkan ia belum sempat mengucapkan terima kasih.

"Katanya dia susah didekati dan susah ditemui, tapi kok aku bisa ketemu terus sama dia. Bisa bertegur sapa juga." gumam Zola pelan seraya menggeleng-gelengkan kepalanya karena merasa aneh.

Jarum jam terus berputar, kini Zola sedang mengikuti meeting dengan perwakilan dari setiap divisi untuk membahas perihal event ulang tahun perusahaan yang akan diadakan 5 bulan lagi. Memang masih cukup lama, tapi karena acaranya nanti cukup istimewa dan melibatkan banyak pihak karena akan disiarkan secara langsung di stasiun televisi, membuat mereka harus mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari secara matang agar tak ada kekurangan dan kesalahan.

Dengan event ini juga diharapkan, mereka akan meningkatkan penjualan dan tetap menjadikan Shoppa Lova sebagai marketplace terbesar dan terbaik baik di dalam maupun luar negeri.

"Bagaimana? Apa ada yang masih ingin kalian tanyakan lagi perihal event nanti?" tanya Gerry selaku asisten pribadi Jhonny Miguel sang CEO yang berhalangan hadir.

Peserta meeting tampak menggeleng pasti seakan semua sudah terjawab dengan jelas saat meeting berlangsung tadi.

"Oke, sepertinya tidak ada lagi. Oh ya, saya hampir lupa mengatakannya, tidak lama lagi akan ada pergantian CEO. Putra tuan Jhonny sudah kembali, jadi ia yang nantinya akan memegang Shoppa Lova. Jadi kita siap-siap saja, oke!" ucap Gerry sebelum meninggalkan ruangan meeting.

Setelah kepergian Gerry, mulai terdengar kasak kusuk di ruang meeting, apalagi kalau bukan membahas putra sang CEO yang menurut katanya memiliki wajah sangat tampan, sama seperti ayahnya, gagah, cerdas, berwibawa, namun dingin. Mereka sangat penasaran bagaimana rupa putra sang CEO yang memang tidak pernah menunjukkan dirinya di hadapan mereka semenjak meninggalkan LA belasan tahun yang lalu untuk mengejar mimpinya baik dari pendidikan maupun usaha. Seperti yang banyak orang bicarakan, putra CEO mereka juga memiliki perusahaan di Milan, tempat tinggalnya sekarang.

Hari sudah beranjak sore, tanpa pemberitahuan, Regan ternyata telah menunggu kepulangan Zola di basemen tempat mereka biasa memarkirkan kendaraan mereka. Mata Regan seketika berbinar indah saat melihat Zola berjalan dengan anggunnya menuju motor yang terpaksa di sana.

"Zo ..." panggil Regan seraya berlari kecil mendekati Zola.

Alis Zola seketika bertautan saat melihat Regan mendekat. Secara otomatis, kakinya seakan mengajak beranjak menjauh dari sana membuat Regan mengerutkan keningnya.

"Kamu kenapa, Zo? Kok kayak takut dan mau menghindar dari aku?" tanya Regan heran.

"Menghindar? Ah, perasaan kamu aja, Re!" kekeh Zola . Ia tak boleh tiba-tiba menghindar. Ia sudah memiliki rencana yang tercetak dalam otaknya dan malam ini akan segera ia eksekusi.

"Oh, mungkin kali ya! Aku pikir kamu mau menghindariku. Oh, ya, aku antar ya?" tawar Regan, tapi Zola menggeleng.

"Aku bawa motor, Re. Biar aku pulang sendiri aja." sahut Zola seraya tersenyum manis, namun dalam hati meringis. "Re, kamu ntar malam ajak uncle dan aunty ke rumah ya! Kan sebentar lagi kita nikah, ada yang mau aku bahas sama-sama dengan uncle dan aunty " ucap Zola santai seolah tiada masalah.

Regan tampak berpikir sejenak kemudian mengangguk.

"Ya sudah, nanti aku ajak Mommy dan Daddy ke rumah. Kamu hati-hati di jalan, ya sayang." ucap Regan seraya mengusap puncak kepala Zola yang dibalas Zola dengan sebuah senyuman lebar.

Setelah Regan pergi, segera Zola mengambil tisu basah dan mengusap rambutnya yang tadi diusap oleh Regan.

"Ish, menjijikkan! Beruntung aku mengetahuinya sekarang, kalau aku baru mengetahuinya setelah menikah, enak banget dia. Walaupun risikonya aku harus membatalkan pernikahan ini, itu jauh lebih baik dari pada jadi janda bekasan orang brengs*k macam dia. Ya, aku yakin inilah keputusan yang terbaik." gumam Zola dalam hati lalu ia membuang tisu bekasnya tadi ke tempat sampah.

Setelah selesai, Zola kembali menuju motornya dan menjalankannya dengan hati-hati.

"Wah, sepertinya malam ini adalah kesempatan yang bagus untuk menghancurkan perempuan sialan itu! Aku sudah tidak sabar membuatnya hancur dan meraung karena tau bagaimana kelakuan calon suaminya itu. Aku pastikan, pernikahan kalian pasti akan batal." seringai seseorang yang berdiri tak jauh dari Zola dan Regan tadi.

...***...

...Happy Reading 🥰🥰🥰...

Terpopuler

Comments

Janah Husna Ugy

Janah Husna Ugy

suka cerita nya gk bertele tele

2024-05-06

0

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

ga perlu repot2 cla tunggu z ada kejutan ap nanti

2024-04-16

1

Rose 19

Rose 19

gak perlu kmu siapa lah turun tangan karna zola sendiri yg akan hempaskan cowok b*rens*k kaya regan

2024-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Zola Amaria
2 Ch.2 Berpikir Positif
3 Ch.3 The Most Wanted Beautiful Girl
4 Ch. 4 Perkenalkan Zola dan Ellard
5 Ch.5 Mantan The Most Wanted Handsome Man
6 Ch.6 Hubungan Simbiosis Mutualisme
7 Ch.7 Memergoki mereka
8 Ch.8 Keputusan terbaik
9 Ch.9 Finally
10 Ch.10 Lembaran baru
11 Ch.11 Sahabat
12 Ch.12 Seseorang, tolong aku!
13 Ch.13 Menyelamatkan Zola
14 Ch.14 Ke Club' malam
15 Ch.15 Hanya ingin membantu
16 Ch.16 Kau harus bertanggung jawab
17 Ch.17 Calon istri
18 Ch.18 Morning Kiss
19 Ch.19 Tuan Muda Miguel
20 Ch.20 CEO baru
21 Ch.21Menikahlah denganku
22 Ch.22 Maafkan Daddy, Zo!
23 Ch.23 My Lovely Wifey
24 Ch.24 Daddy
25 Ch. 25 Lamaran dadakan
26 Ch.26 Janji Ellard
27 Ch.27 Resmi Menikah
28 Ch.28 Malam pertama sebenarnya
29 Ch.29 Penjelasan Ellard
30 Ch. 30 Pernikahan Regan dan Clara
31 Ch.31 Sekretaris CEO
32 Ch.32 Mencari Ellard
33 Ch.33 Merindu
34 Ch.34 Grup perpesanan perusahaan
35 Ch.35 Bertemu Raline
36 Ch.36 Belum tentu seperti yang terlihat
37 Ch.37 Keira
38 Ch 38 Cerita
39 Ch.39 Zo, kau dimana?
40 Ch.40 Aku mencintaimu, Ell.
41 Ch.41 Mimpi
42 Ch.42 Benarkah ini pria yang dinikahinya?
43 Ch.43 Pulang
44 Ch.44 Please, forgive me!
45 Ch.45 Mommy dan daddy
46 Ch.46 Mommy and Daddy II
47 Ch.47 Vitamin
48 Ch.48 Ancaman Regan
49 Ch.49 Belive it or not
50 Ch.50
51 Ch.51 Memecat OB
52 Ch.52 Ya, ini aku.
53 Ch. 53 Mengapa
54 Ch.54 Kucing dan ikan
55 Ch.55 It's time to show
56 Ch.56 Sebuah kalimat
57 Ch.57 Sifat asli
58 Ch.58 Aksi Nekat Clara
59 Ch.59 tiga bedebah
60 Ch.60
61 Ch.61 Suara hati Zola
62 Ch.62 Baby Girl
63 Ch.63 My precious, Wifey.
64 Ch.64 Bingung mengambil keputusan
65 Ch.65 Peraturan
66 Ch.66
67 Ch.67 Bagian masa lalu
68 Ch.68 Membantu ala Zola (End)
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Ch. 1 Zola Amaria
2
Ch.2 Berpikir Positif
3
Ch.3 The Most Wanted Beautiful Girl
4
Ch. 4 Perkenalkan Zola dan Ellard
5
Ch.5 Mantan The Most Wanted Handsome Man
6
Ch.6 Hubungan Simbiosis Mutualisme
7
Ch.7 Memergoki mereka
8
Ch.8 Keputusan terbaik
9
Ch.9 Finally
10
Ch.10 Lembaran baru
11
Ch.11 Sahabat
12
Ch.12 Seseorang, tolong aku!
13
Ch.13 Menyelamatkan Zola
14
Ch.14 Ke Club' malam
15
Ch.15 Hanya ingin membantu
16
Ch.16 Kau harus bertanggung jawab
17
Ch.17 Calon istri
18
Ch.18 Morning Kiss
19
Ch.19 Tuan Muda Miguel
20
Ch.20 CEO baru
21
Ch.21Menikahlah denganku
22
Ch.22 Maafkan Daddy, Zo!
23
Ch.23 My Lovely Wifey
24
Ch.24 Daddy
25
Ch. 25 Lamaran dadakan
26
Ch.26 Janji Ellard
27
Ch.27 Resmi Menikah
28
Ch.28 Malam pertama sebenarnya
29
Ch.29 Penjelasan Ellard
30
Ch. 30 Pernikahan Regan dan Clara
31
Ch.31 Sekretaris CEO
32
Ch.32 Mencari Ellard
33
Ch.33 Merindu
34
Ch.34 Grup perpesanan perusahaan
35
Ch.35 Bertemu Raline
36
Ch.36 Belum tentu seperti yang terlihat
37
Ch.37 Keira
38
Ch 38 Cerita
39
Ch.39 Zo, kau dimana?
40
Ch.40 Aku mencintaimu, Ell.
41
Ch.41 Mimpi
42
Ch.42 Benarkah ini pria yang dinikahinya?
43
Ch.43 Pulang
44
Ch.44 Please, forgive me!
45
Ch.45 Mommy dan daddy
46
Ch.46 Mommy and Daddy II
47
Ch.47 Vitamin
48
Ch.48 Ancaman Regan
49
Ch.49 Belive it or not
50
Ch.50
51
Ch.51 Memecat OB
52
Ch.52 Ya, ini aku.
53
Ch. 53 Mengapa
54
Ch.54 Kucing dan ikan
55
Ch.55 It's time to show
56
Ch.56 Sebuah kalimat
57
Ch.57 Sifat asli
58
Ch.58 Aksi Nekat Clara
59
Ch.59 tiga bedebah
60
Ch.60
61
Ch.61 Suara hati Zola
62
Ch.62 Baby Girl
63
Ch.63 My precious, Wifey.
64
Ch.64 Bingung mengambil keputusan
65
Ch.65 Peraturan
66
Ch.66
67
Ch.67 Bagian masa lalu
68
Ch.68 Membantu ala Zola (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!