" bagaimana hadiahku nona Adelia" suara itu membuatnya menelan salivanya kasar,
Zelda masuk dengan aura kejamnya,adelia melihat itu sangat ketakutan dan gemetar,tak di sangkanya orang yang selama ini ia injak injak ternyata bukanlah orang sembarangan,di mana Zelda yang sering ia datangi dengan seringainya dan di balas diam dan acuh olehnya.
yang di hadapannya ini bagaikan singa yang siap melahapnya hidup hidup.
"kenapa diam " ucapnya lagi
"apa mau loe" kini ia berani berucap namun matanya tidak menatap langsung mata Zelda.
Zelda mengeluarkan senjata api miliknya,kemudian ia main mainkan dan meniup ujungnya di depan Adelia,membuat Adelia kembali menelan kasar salivanya,
"mau apa loe...jangan main main " ucapnya gemetar sambil menunjuk Zelda
"gue Mau loe rasain apa yang sudah loe lakuin ke gue" jawab zelda
"bokap gue pasti nyariin gue dan pasti nemuin gue dan nyelamatin gue..dan loe liat saja ,jika bokap gue berhasil bawa gue keluar dari sini,loe yang akan gue habisi duluan " Adelia bukanya takut malah semakin menjadi jadi,
"PeDe banget loe,bangga gitu punya bokap yang gak memperdulikan anaknya,saat anaknya hilang dia malah senang senang dengan wanita di luaran sana " ucap Zelda kembali sambil memberikan Adelia sebuah rekaman di mana di sana terlihat pak Haikal ayah dari Adelia sedang berm3sr4an dengan wanita bayarannya di sebuah hotel,
tentunya itu semua di dapat dari anak buah Revin yang mengikuti kegiatan pak Haikal selama penyekapan Adelia,tak sama sekali ia perduli akan anaknya.
"gak ..gak mungkin...bokap gue pasti nyariin gue sekarang" ucapnya tak percaya sambil menggeleng gelengkan kepalanya
"kenapa gak mungkin ? bahkan bokap loe sekarang mengira kalau elo liburan keluar negri dan tidak mau di ganggu" suara itu seketika membuat Adelia memalingkan wajahnya ke arah pintu di mana suara itu sangat ia Kenal.
Revin berjalan masuk dengan santainya,kedua tanganya di masukan ke dalam kancing celananya,
"kak..kamu di sini? " tanya Zelda
"iya..Bimo tadi telpon ..mama sudah sadar,dia sedang mencari kamu" jawab Revin
Zelda yang mendengar itu langsung bergegas pergi tanpa menoleh Adelia ,
Revin pun bergegas untuk mengikuti Zelda namun sebelum ia pergi ia lebih dahulu mengucapkan.
"ini baru awal...tunggu hadiah selanjutnya" ucapnya lalu beranjak
Adelia pun hanya diam tak bersuara,keberaniannya untuk menatap Revin entah hilang sejak kapan.
#di rumah sakit
"maah...gimana keadaan mama..maafin zel ma ..mama kaya gini karena zel,zel gak bisa jagain mama" sendu Zelda
"kakak...." panggil Zuita dari arah pintu
"dek...." ucapnya sambil memeluk kakaknya
"mama kenapa kak...mama baik baik saja kan" tanya Zuita di sela sela tangisnya
" mama baik baik saja,adek gak usah khawatir,dan untuk papa adek Jagan kasi tau papa ya," jawab mamah selena
"Zui tau ma...." jawabnya singkat
"mama gak papa sayang,kamu gak usah khawatir,kan ada kakak yang jagain mama ,ya sudah anak kecil tidak boleh lama lama di sini,kamu pulang sama bik mah jangan lupa makan dan belajar....ok..." ucapnya sambil menyatukan ibu jarinya dengan jari telunjuknya membentuk huruf O.
"ayok non kita pulang" ajak bik mah
"iya bik .." jawabnya patuh
"bik .jaga adek ya, " ucap Zelda
bik mah pun pergi membawa Zuita pulang .
"maah...jawab zel donk..mamah jangan diam saja" Zelda kembali berucap setelah kepulangan Zuita adiknya
Mamah Selena pun tak kunjung mengeluarkan suaranya,entah ia kecewa atau belum menerima kenyataan jalan hidup anak pertamanya itu.
Revin pun yang melihat itu segera menghampiri Zelda,
"Sudahlah ..mama butuh istirahat,nanti lagi ya bicaranya,aku yakin mama pasti bisa mengerti situasi nya." Revin sangat tulus dalam setiap ucapanya membuat mamah Selena tenang jika anaknya bersama Revin.
"mah....zel keluar sebentar ya" pamitnya namun mamah Selena hanya memalingkan wajahnya ke arah lain tak ingin melihat anaknya untuk saat ini .
Zelda dan Revin kini berada di taman rumah sakit,Zelda menatap langit yang mendung seolah sedang bersekongkol dengan keadaannya saat ini
"Kak aku harus bagaimana sama papa..aku gak kasi tau dia soal mama dan aku gak jujur sama mereka." sendu Zelda
Revin membalas hanya diam tak bersuara
"kakak..apa aku harus jujur sama papah dan apa yang selama ini aku sembunyikan dari papa? " Zelda kembali bertanya
"tapi aku takut, papa tidak akan menerimaku bahkan membenciku kak" lanjut nya namun revin hanya diam.
"Kakak....kakak Revin kenapa diam saja sih" kesalnya
"terus kakak mau gimana lagi jika semuanya sudah papa tau" ucapnya sambil melirik belakang Zelda membuat Zelda ikut memalingkan pandangannya ke arah pandang Revin
Deg
Zelda terkaget melihat Sosok cinta pertamanya kini di depan wajahnya.
"papa..." beonya
" lantas apa yang akan papa katakan jika anak papa ini sangat nakal,bahkan lebih nakal dari apa yang papa fikirkan heeum..." ucap papa Zelda.
"papa tau ? " tanyanya
"jangan jangan" gantunganya dan pandangannya kini mengarah Revin,
Revin yang melihat tatapan itu hanya buang muka dan mengangkat kedua tangan dan bahunya menandakan dia tidak tau apa apa.
"iyach...papa tau semuanya,siapa anak nakal papa ini,dan papa juga tau kalau anak papa ini sangat bertanggung jawab atas keluarganya,papa bangga sama kamu nak,tapi ......" gantung papanya
"tapi apa pa ? " tanya Zelda
"tapi papa takut kamu kenapa kenapa, papa tau semuanya dari nak Revin,dan untuk mama., biarkan papa yang menjelaskan nya"
Revin memangg memberi tahu semuanya pada papa Handoko ketika mamah Selena masuk rumah sakit,dia juga tau tentang penculikan itu serta siapa pemimpin dari mafia TBW itu,
untuk itu Revin sudah mempersiapkan semuanya untuk keselamatan keluarga Zelda,Sinta dan Diwa juga sudah dari dahulu mengunci data mereka,sehingga tidak banyak yang tau tentang keluarga Handoko .
"terimakasih pa..papa sudah ngertiin zel,,,zel lega sekarang" ucapnya sambil memeluk papahnya
"iya sayang ...apapun asal kamu bahagia." jawabnnya membalas pelukan anaknya
Awalnya papa Handoko sangat kaget dan tidak bisa terima,dia bahkan sempat memukul Revin namun Revin hanya diam tak membalas,sampai Revin bisa menyakinkan papa Handoko untuk keselamatan mereka atas nama dirinya dan jiwa raganya.papa Handoko menjadi sangat yakin atas keputusan anaknya sampai ia berani mengambil jalan seperti ini dalam hidupnya dan ia kini memakluminya.
"apa tujuan mu selanjutnya dengan Adelia?" tanya Revin
"entahlah...aku tidak ingin dia cepat mati,aku ingin dia merasakan hidup tapi tak menginginkan kehidupan,dia telah menyentuh orang orang yang aku cintai,dan aku tidak akan pernah melepaskan nya" jawab zelda dengan tatapan tajamnnya.
"tidakkah kakak salah dengar euum..." tanya Revin mengedipkan matanya
"apaan sih...iyyuuuu...jijay gue" ucap Zelda melihat tingkah Revin kecentilan mengedipkan matanya membuatnya geli .
"udah ach..mau pulang aja" ketusnya tau maksud kejahilan Revin
"oke..ayok pulang " rangkulannya pada bahu Zelda kemudian turun ke pinggang ramping milik Zelda,membuat Zelda salah tingkah
"iish apaan sih kak...geli tau" ucapnya sambil jalan mendahului Revin dan melepaskan rangkulan Revin,
Dalam hati dia sangat senang dan nyaman jika berada di dekat Revin,namun dia takut jika perasaaan nya hanya bertepuk sebelah tangan ,untuk itu dia selalu menghindar dari Revin kala Revin bersikap manis padanya,ia takut akan harapan palsu yang akan membuatnya sakit di kemudian hari,ia juga takut jika Revin tahu kebenaran hatinya,Revin akan menjauhinya.
itu yang di Fikirkannya
(bersambung)
semangat 💪 ngehalu
salam kity-kity 😻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Bernadeth Meilan
sdh buktiin cinta
2023-01-22
0
Venny
revin yakinin Zelda kalo Hay dy satu²'y yg kamu cintai..
2022-10-25
1
Erin Kitty
terimakasih...lanjut baca dan jangan lupa tinggalkan komentar ya...kritik dan saran juga
2021-12-30
0