Ia adalah Echo bernama Jae, idol pria berwajah mirip dengan jake Enhypen. Leni terlempar kedua itu dan mencari jalan untuk pulang. Namun jika ia pulang ia tak akan bertemu si Echo dingin yang telah berhasil membuat ia jatuh cinta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sabana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asisten Rahasia dan Kekuatan Warisan
Pukul lima pagi, langit Seoul masih biru gelap ketika mobil sport hitam itu berhenti di pinggir jalan yang sepi. Leni memegang ponsel dengan kedua tangan. Telepon dengan nama Paman Kang bergetar di layar—pengacara keluarga sekaligus wali resmi Kim Leni.
Leni menarik napas dalam. Ia harus berubah. Bukan Leni si kasir minimarket… tapi Kim Leni, pewaris muda yang angkuh, moody, dan suka bikin orang berdebar karena ulahnya.
Begitu ia mengangkat telepon, nada bicaranya langsung berubah.
“Paman Kang,” ucapnya dingin, nyaris menuntut. “Aku tidak hilang. Aku sedang mengejar passion baruku.”
Suara di seberang langsung naik dua oktaf.
“Kim Leni-ssi! Kau membuat Sekretaris Choi hampir pingsan! Kau harus kembali sekarang juga, besok ada rapat pemegang saham—”
“Aku bilang aku tidak hilang.”
Kali ini nadanya lebih tajam, Leni sendiri kaget bisa menirunya. “Aku sedang menjalani terapi stres. Terapi mahal. Dan aku mempekerjakan diri sebagai asisten pribadi Lee Jae-Yoon.”
Jae yang duduk di samping menatapnya seperti baru melihat alien.
Leni melanjutkan dengan cepat—menggunakan istilah-istilah yang pernah ia dengar sambil merapikan rak koran di minimarket: diversifikasi minat, investasi jangka pendek, eksplorasi pasar hiburan.
Ia tidak tahu artinya apa, tapi terdengar meyakinkan.
Paman Kang terdiam beberapa detik. Leni bisa membayangkan pria itu memijat pelipis sambil mencari cara agar pewaris paling masalah di keluarga itu tetap stabil.
“…Baiklah,” akhirnya ia menyerah. “Tapi aku ingin bertemu Lee Jae-Yoon sendiri. Dan kau harus tetap aman.”
“Tentu. Oh, dan tolong beri tahu Sekretaris Choi untuk berhenti melacakku. Itu mengganggu ‘terapiku’.”
Leni memutus telepon, lalu membiarkan kepalanya jatuh ke sandaran kursi.
Jae menatapnya, mulut sedikit terbuka.
“Kau… luar biasa,” katanya. “Kim Leni asli biasanya menangis dan mengancam mau kabur ke Paris.”
“Aku manajer minimarket, Jae-ssi,” balas Leni datar. “Kami ahli bernegosiasi antara barang kadaluwarsa dan pelanggan yang lebih galak dari singa.”
Apartemen Rahasia di Hannam-dong
Ketika matahari mulai naik, Jae membawa Leni ke apartemen mewahnya yang bahkan belum dihuni—sunyi, luas, dan bersih seperti baru dicuci oleh malaikat.
“Mulai sekarang, ini tempat persembunyianmu,” kata Jae sambil memberikan kunci. “Tidak ada yang tahu aku punya tempat ini. Semua tagihan kubayar lewat rekening terpisah Kim Leni.”
Leni mengangguk. Ia merasa seperti sedang masuk drama. Drama tambahan karena tugas pertama mereka sudah menunggu.
“Kita harus bertemu Manajer Park,” kata Jae sambil mendesah.
Nama itu saja sudah cukup membuat Jae kelihatan stres.
Pertemuan dengan Manajer Park
Kafe dekat agensi masih sepi ketika mereka masuk. Manajer Park sudah duduk, tangan terlipat, ekspresi seperti siap menampar siapa pun yang membuang waktunya.
Begitu Leni datang, matanya langsung mengerucut.
“Siapa perempuan ini?”
“Ini Kim Leni,” jawab Jae. “Asisten pribadiku mulai hari ini.”
Manajer Park mengerutkan hidung. “Aku manajernya. Aku mengurus semua urusannya. Aku tidak butuh… gadis.”
Leni menarik kursi dan duduk. Jika tadi ia menjadi Kim Leni lewat telepon, sekarang ia harus menjadi Kim Leni dalam wujud penuh: percaya diri, tenang, dan agak menyebalkan.
“Senang bertemu dengan Anda, Manajer Park,” katanya sopan namun dingin. “Saya tidak datang untuk menggantikan Anda. Saya hanya memastikan investasi pribadi saya dilindungi.”
Ia mengeluarkan kartu nama yang dibuat Jae lima menit sebelum tiba. Kertasnya tebal, elegan. Kim Leni — Personal Assistant: Special Projects.
“Aku juga investor kecil di agensi,” lanjut Leni santai, padahal bohong total. “Jika Tuan Lee kelelahan, sakit, atau kehilangan fokus… nilai dia sebagai aset akan turun. Tentu Anda tidak mau itu terjadi, kan?”
Manajer Park terdiam. Jantung Jae hampir berhenti melihat betapa lancarnya Leni berbohong.
“Kau hanya mengurus hal pribadi,” akhirnya manajer itu mengalah, meskipun terlihat tidak ikhlas.
“Tentu,” jawab Leni sambil tersenyum. “Sangat pribadi.”
Pekerjaan Sebenarnya Dimulai
Begitu Manajer Park pergi, Jae mendesah lega.
“Aku serius, dari mana kau belajar tentang saham, investor, dan semua itu?”
“Dari sampul majalah bisnis yang tidak laku di minimarket,” jawab Leni tanpa ragu. “Kadang bacaan gratis itu menyelamatkan hidup.”
Ia membuka laptop Kim Leni, dan layar terang itu seakan membuka bab baru kehidupannya.
Tugas pertama:
menganalisis jadwal ENHYPEN—comeback, konser, event besar—semua momen di mana energi Jake Shim, sebagai Echo asli, akan paling kuat. Itu titik-titik Resonansi Puncak yang ia butuhkan untuk kembali ke rumah dan menemukan ibunya.
Leni menghela napas panjang.
Dari pekerja minimarket, kini ia jadi asisten rahasia aktor papan atas, membawa nama besar yang bukan miliknya… hanya untuk bisa pulang.
Dan petualangan barunya baru dimulai.