NovelToon NovelToon
Legenda Semesta Xuanlong

Legenda Semesta Xuanlong

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Epik Petualangan / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)

Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".

Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.

Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 32

Suasana di dalam ruangan luas itu hening dan berdebu. Ribuan senjata pedang, tombak, kapak, perisai bertumpuk menggunung seperti bukit sampah logam. Sebagian besar sudah patah, berkarat parah, atau bengkok.

Ini adalah tempat pembuangan bagi senjata yang gagal ditempa oleh sekte kuno ribuan tahun lalu.

Namun, bagi Pedang Naga Langit di tangan Ye Chen, ini adalah prasmanan mewah.

DUM... DUM...

Pedang hitam itu berdenyut liar. Panasnya menjalar ke lengan Ye Chen. Garis merah di tengah bilahnya menyala terang, seolah-olah pembuluh darah itu sedang kelaparan.

"Baiklah," bisik Ye Chen, melepaskan cengkeramannya sedikit. "Makanlah."

Ia menancapkan pedang itu ke tumpukan senjata terdekat.

ZING!

Apa yang terjadi selanjutnya membuat Long Yin menutup mulutnya karena kaget.

Aura hitam pekat meledak dari Pedang Naga Langit, membentuk mulut-mulut bayangan kecil yang tak terhitung jumlahnya. Bayangan itu "menggigit" senjata-senjata di sekitarnya.

KREK... PRANG...

Pedang-pedang kuno di tumpukan itu bergetar ketakutan. Mereka memiliki sisa-sisa spiritualitas yang lemah, dan kini mereka menjerit tanpa suara.

Dalam hitungan detik, esensi logam dan sisa Qi dari puluhan senjata itu disedot habis.

Pedang-pedang kuno itu berubah warna menjadi abu-abu kusam, lalu hancur menjadi debu logam saat disentuh angin.

Energi yang diserap mengalir masuk ke dalam Pedang Naga Langit, memperbaikinya, membuatnya semakin padat, semakin berat, dan semakin tajam.

"Dia... memakan jenisnya sendiri?" bisik Long Yin, merinding.

"Senjata tidak punya moralitas, Yin'er," kata Ye Chen tenang, mengawasi proses itu. "Yang kuat memakan yang lemah. Pedang ini sedang mengambil sisa-sisa harapan dari pedang yang gagal itu untuk menyempurnakan dirinya."

Ye Chen berjalan deeper ke dalam gudang, membiarkan pedangnya terus memangsa. Setiap langkahnya meninggalkan jejak debu logam di belakang.

Tiba-tiba, pedang itu menarik Ye Chen dengan kuat ke arah tengah ruangan.

Di sana, di atas sebuah podium batu yang retak, tertancap sebilah Tombak Perak yang patah ujungnya.

Berbeda dengan senjata lain yang berkarat, tombak ini masih berkilau. Ia memancarkan aura Energi Bintang Tingkat Bumi yang samar namun tajam.

"Senjata Tingkat Bumi yang gagal?" mata Ye Chen berbinar. "Pantas saja dia tertarik."

Pedang Naga Langit berdengung keras, seolah menantang tombak itu.

Tombak Perak itu merespons. Sisa-sisa "Jiwa Senjata" di dalamnya menolak untuk dimakan. Aura perak memancar, mencoba menolak pendekatan Ye Chen.

"Menolak?" Ye Chen menyeringai.

Ia mencengkeram gagang pedangnya dengan dua tangan. Otot lengannya membesar. Armor Bintang transparannya muncul.

"Tunduk!"

Ye Chen menghantamkan bilah pedangnya ke batang tombak itu.

CLANG!

Benturan logam bergema. Tombak Perak itu bertahan sejenak.

Namun, Atribut Devour (Menelan) dari Pedang Naga Langit terlalu dominan. Aura hitam pedang itu melilit tombak perak seperti ular piton.

KRAK!

Tombak Perak itu retak. Cahayanya meredup cepat, disedot paksa.

CRACK!

Tombak itu hancur berkeping-keping, kehilangan seluruh esensinya.

Pada saat yang sama, Pedang Naga Langit bersinar menyilaukan.

Gelombang kejut energi hitam-merah meledak, melemparkan debu di seluruh ruangan.

Saat cahaya pudar, Ye Chen mengangkat pedangnya.

Pedang itu telah berubah sedikit. Bilah hitamnya kini memiliki corak samar berwarna perak di tepinya (hasil menyerap tombak tadi). Dan yang paling penting...

"Penetrasi Armor..." Ye Chen tersenyum puas. Dengan ini, Zirah Bintang para kultivator biasa akan terasa seperti kertas baginya.

Tapi kejutan belum berakhir.

Saat Tombak Perak itu hancur, sebuah benda kecil terjatuh dari dalam gagang tombak yang berongga.

KLINTING.

Ye Chen memungutnya.

Itu adalah potongan logam bergerigi.

Pecahan Kunci Kedua.

"Kenapa ada di dalam tombak?" Ye Chen bingung sejenak, lalu menyadari. "Pemilik reruntuhan ini menyembunyikan kunci-kunci itu di dalam senjata terbaiknya agar tidak mudah ditemukan."

Ye Chen mengeluarkan pecahan pertama (dari kotak di ruang teratai). Ia menyatukan kedua pecahan itu.

KLIK.

Mereka menyatu dengan sempurna, membentuk 2/3 bagian kunci.

Proyeksi peta di Cincin Perak Ye Chen muncul lagi. Kini, lokasi Pecahan Ketiga ditandai dengan jelas.

Lokasinya ada di Aula Singgasana Utama tempat terdalam dan paling berbahaya di reruntuhan ini.

"Satu lagi," gumam Ye Chen. "Jika aku mendapatkan yang ketiga, aku bisa membuka Ruang Harta Karun Rahasia yang asli."

"Kakak! Dengar itu!" Long Yin tiba-tiba berseru.

Telinga Ye Chen berkedut.

Dari arah pintu masuk gudang (tempat mereka datang tadi), terdengar suara ledakan dan teriakan marah.

"YE CHEN! AKU TAHU KAU DI DALAM SANA!"

Itu suara Wang Teng.

"Mereka masih hidup?" Ye Chen sedikit terkejut. "Ular Sanca Api itu gagal membunuh mereka?"

Ternyata, Wang Teng dan Tetua Jubah Darah berhasil melarikan diri dari ular itu dengan mengorbankan sisa murid Sekte Darah sebagai umpan makanan. Sekarang, mereka mengejar Ye Chen dengan dendam yang berlipat ganda.

Ye Chen menyimpan kunci itu. Ia menatap pintu gudang yang mulai retak dihantam dari luar.

"Mereka persisten," kata Ye Chen, memutar bahunya yang baru sembuh.

"Yin'er, di belakang gudang ini ada saluran pembuangan panas. Itu mengarah ke Aula Singgasana."

"Kita lari lagi?" tanya Long Yin.

Ye Chen menggeleng, matanya menyala merah sambil mengelus bilah pedang barunya yang tajam.

"Tidak. Kali ini..."

Ye Chen berjalan ke tengah ruangan, berdiri di antara tumpukan debu logam.

"...Aku ingin mencoba ketajaman baru pedang ini."

"Kita tunggu mereka masuk."

Ye Chen menancapkan pedang beratnya ke lantai, berdiri tegak seperti patung dewa perang, menunggu pintu itu hancur.

DHUAAR!

Pintu gudang meledak.

Wang Teng dan Tetua Jubah Darah melompat masuk, pakaian mereka hangus dan compang-camping, wajah mereka seperti iblis yang keluar dari neraka.

"KETEMU KAU, ANJING KECIL!"

Ye Chen tersenyum tipis.

"Selamat datang di kuburan kalian."

1
MyOne
Ⓜ️🙄🙄🙄Ⓜ️
Nanik S
Bantai semua untuk pupuk di tanah suku Bar bar
Nanik S
Akhirnya bangun juga Ye Chen
Nanik S
Mengambil jantung kembali
Nanik S
Waktunya makan malam
Nanik S
Akhirnya Wang Teng sang Jenius tenggelam
Nanik S
Kalau sudah melihat harta semua lupa
OldMan
seruuuuu🔥🔥
Bang Udin
lanjut,,,mantabbbb👍👍👍👍
Mohammad Bahrun
lanjut Thor
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Bang Udin
ye chen selalu lambat trs nunggu di serang baru bls,,,,,😄😄😄😄
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu 🍄🦀
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Clink 🦀⚔️
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz 🍄
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Waooow 🍄🦀
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah 🦀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!