Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.
"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.
"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.
"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.
"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10 CBDN
"Maap Tuan nona Sanas nyariin Tuan."
"Dia udah pulang bukannya belum wisuda?" Tanya Braja
"Dia bilang ingin wisuda di temenin Tuan. Tapi saya bilang tuan lagi dinas ke luar kota dan tak bisa di ganggu."
"Hah...iya bilang gitu ajah emang kapan wisuda nya?" Tanya Braja.
"Dua mingguan lagi tuan."
"Hem... kalau gitu bilang dia nanti saya ke London sekarang saya masih sibuk." Ucap Braja.
"Siap Tuan."
Berlian yang belum tidur nyenyak akhirnya bangun. Berlian ke luar dari kamar langsung ke dapur dia minum dan ternyata Berlian lapar lagi.
"Mih....." Ucap Brian yang keluar dari kamar mandi.
"Astaga meni kaget." Ucap Berlian.
"Lagi ngapain?" Tanya Brian.
"Lapar lagi." Jawab Berlian yang lagi rebus mie kuah pake baso dan tahu dan sosis.
"Paket komplit?" Tanya Brian.
"Iya atuh jangan mau kamu udah makan banyak tadi." Ucap Berlian.
"Sekalian masukin dimsum nya kagok itu." Ucap Brian.
"Emang ada?" Tanya Berlian.
"Ada sebentar....ini." Jawab Brian yang ngasih dimsum sama Berlian.
"Makasih bang... Abang mau?" Tanya Berlian.
"Gak Mih... Abang mau tidur ajah besok pagi Abang mau ajak kakak ke lapangan beli bubur." Jawab Brian.
"Ya udah sana tidur...Abang kasur di runa TV ke siniin." Ucap Berlian yang langsung ke ruang TV.
"Di pake Bara mih udah ya mau tidur dulu." Kata Brian.
"Hem..." Ucap Berlian yang sekarang duduk di karpet dan dia nyalain TV.
Braja tiba-tiba duduk di sebelah Berlian dan dia ngambil sendok Berlian.
"Astaghfirullah.... mas......meni ngagetin." Ucap Berlian.
"Gendut." Ucap Braja yang ngambil mangkok Berlian.
"Biarin sini." Ucap Berlian yang ngambil lagi mangkok di tangan Braja.
"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh...minta." ucap Braja.
"Gak mau." Ucap Berlian.
"Jangan pelit tambah gendut nanti." Ucap Braja.
"Gak apa-apa udah nikah ini." Ucap Berlian.
"Idih...minta sedikit." Ucap Braja.
"Jangan nanti gendut bahaya nanti kaya Pak RT perutnya mau?" Tanya Berlian.
"Gak akan abis ini kita olahraga malam pertama." Ucap Braja.
"Gak bisa...enak ajah orang nikah juga nikah kontrak gak ada ya malam pertama enak ajah." Ucap Berlian.
"Minta jangan pelit nanti kuburannya sempit." Ucap Braja.
"Amit-amit iiiiiiiiiiiihhhhhhh." Kata Berlian
Akhirnya mereka makan berdua juga dan setelah makan Berlian masih tetep ngemil di sana sambil nonton sedangkan Braja main laptop nya.
"Dasar laki-laki bajingan mau enaknya sendiri. Udah bener bunuh ajah kagok kalau cuma gitu doang. Harusnya Potong tuh borokokok nya biar masuk penjara juga puas." Ucap Berlian yang lagi nonton sinetron.
"Sadis." Ucap Braja yang megang borokokok nya.
"Mas tidur sama Brima ya Berlian tidur di sopabad ajah." Ucap Berlian yang masuk ke kamar sekarang di ikuti sama Braja.
"Di sini bertiga ajah biar anget." Ucap Braja.
"Gak mau bahaya." Ucap Berlian.
"Malam pertama ini." Ucap Braja.
"Inget kontrak." Ucap Berlian.
"Itu rempeyek tadi beli di mana?" Tanya Braja.
"Bikin sendiri." Jawab Berlian.
"Bikin lagi." Ucap Braja.
"Males panas pengen istirahat besok." Ucap Berlian.
"Plis...buat di bawa ke jakarta." Ucap Braja.
"Beli ajah banyak di pasar." Ucap Berlian.
"Pasti rasanya beda nanti." Ucap Braja.
"Berisik iiiiiiihhhhhhh... cerewet pisan mas Berlian mau tidur." Ucap Berlian kesel.
"Sini makanya dingin ini butuh pelukan." Ucap Braja.
"Nih guling peluk." Ucap Berlian yang ngasih guling ke Braja.
"No........" Ucap Braja yang langsung pegang tangan Berlian dan Berlian jatuh ke kasurnya.
"Oek....oek...oek...."
"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh....mas... pikasebelen jadi Brima bangun kan. Curiga kerasukan setan pasar malam." Ucap Berlian.
Berlian langsung gendong Brima yang nangis dan dia langsung bikin susunya Brima.
"Sini mas yang bikinin kamu gendong Brima ajah." Ucap Braja yang langsung ngambil botol susu Brima.
Braja bikin susu buat Brima dengan telaten dia cobain dulu suhu susunya dan setelah bener-bener pas panasnya baru di kasih ke Brima.
"Jangan cengeng boy udah malem nanti kalau nangis terus kamu nangisnya di temenin Kunti mau?" Ucap Braja.
"Mulutnya lemes pisan." Jawab Berlian yang kesel sama Braja.
"Dingin boy buru Bobo Daddy ngantuk." Ucap Braja.
"Mas tidur ajah kita mau tidur di sopabad ajah." Ucap Berlian yang langsung buka sopabad nya dan tiduran di sana dengan Brima.
"Dingin..." Ucap Braja.
"Pake selimut dan itu peluk guling." Jawab Berlian kesel.
"Lucu kamu kalau lagi kesel gitu." Ucap Braja.
"Lebih lucu mas katanya dingin tapi gak pake baju cuma bokseran doank." Ucap Berlian.
"Pengennya mah gak pake apa-apa ini teh mana malam pertama." Ucap Braja.
"Mau di bawa ke tempat sunat lagi?" Tanya Berlian.
"Mau ngapain mas udah di sunat ko bagus malah bentuknya." Ucap Braja.
"Bener-bener error kulkas ajaib abis preonnya." Ucap Berlian.
"Udah tidur sini tuh Brima juga udah tidur." Ucap Braja.
Berlian ternyata udah tidur sekarang barengan Brima dan Braja ngoceh sendiri.
"Idih... udah tidur ternyata." Ucap Braja yang milih pindah tidurnya di sopabad nya Berlian dia tidur di belakang Berlian meluk Berlian.
Subuh-subuh Berlian kaget suami kontrak nya ada di belakang dia mana si borokokok nya nempel di sela pantat nya dia. Berlian kaget.
"Ssssssstttttt....diem dulu jangan bangun borokokok bangun jangan gerak takutnya pengen makan surabi haneut." Ucap Braja.
"Bener-bener mesum pikasebelen." Ucap Berlian yang buru-buru bangun karena kesel sama tingkah Braja.
"Dingin...." Ucap Braja.
"Pake baju makanya cepet bangun sholat subuh." Ucap Berlian yang masuk ke kamar mandi.
Braja malah tidur lagi dan Berlian sholat sendiri setelah sholat Berlian ngaji sebentar dan Braja bangun pas Berlian ngaji dan dia deketin Berlian.
"Kenapa gak nungguin?" Tanya Braja.
"Cepet mas keburu terang." Jawab Berlian.
Braja akhirnya ke kamar mandi juga. Dia juga sholat dan di saat Braja sholat Berlian ke luar dari kamar nya dia ke dapur dia masak air untuk anak-anak nya bikin susu jahe.
"Mih....bikin gorengan apa?" Tanya Brian.
"Bikin tempe goreng sama bala-bala ajah bang. Di kulkas udah ada adonannya bang tinggal kasih terigu doank." Jawab Berlian.
"Bug......." Tiba-tiba di luar ada suara barang jatuh gak tau apa tapi kenceng.
"Mih....apa ya itu." Ucap Brian.
"Jangan keluar kalian di sini ajah Daddy keluar dulu." Ucap Braja.
"Ikut dad." Ucap Brian.
Hey.....ngapain loe di situ." Teriak Brian yang langsung lari ke arah deket pohon di pinggir rumah yang kebetulan deket kamar mandi.
"Bang awas..." Teriak Braja yang langsung servis bola voli dan langsung kena ke kepala laki-laki yang jatuh dari pohon.
"keren..." Teriak Brian.
"Bawa dia ke teras bang pasti pingsan seret ajah." Ucap Braja.
"Oke....kakak.... tolongin Brian....." Teriak Brian.
