NovelToon NovelToon
Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi / Gadis nakal
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jiao Lizhi, 25 tahun, seorang agen profesional di abad ke-21, tewas tragis saat menjalankan misi rahasia. Yatim piatu sejak kecil, hidupnya dihabiskan untuk bekerja tanpa pernah merasakan kebahagiaan.

Namun tak disangka, ia terbangun di dunia asing Dinasti Lanyue, sebagai putri Perdana Menteri yang kaya raya namun dianggap “tidak waras.” Bersama sebuah sistem gosip aneh yang menjanjikan hadiah. Lizhi justru ingin hidup santai dan bermalas-malasan.

Sayangnya, suara hatinya bersama sistem, dapat didengar semua orang! Dari keluhan kecil hingga komentar polosnya, semua menjadi kebenaran istana. Tanpa sadar, gadis yang hanya ingin makan melon dan tidur siang itu berubah menjadi pejabat istana paling berpengaruh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekhawatiran

Angin sore membawa hawa lembut, mengibaskan tirai merah keemasan restoran yang baru saja ditinggalkan oleh dua sosok bangsawan itu.

Tak lama setelah langkah mereka menghilang, pengawal berpakaian hitam kembali ke lantai dua, membungkukkan badannya dengan tangan mengepal di dadanya pada pria berbusana ungu yang duduk dengan tenang, menatap sisa cangkir tehnya.

“Yang Mulia,” bisik pengawal itu perlahan, “hamba telah memastikan semuanya. Menteri Urusan Sosial memang mendapatkan jabatan melalui rekayasa dan pemerasan terhadap bawahannya. Bukti-bukti telah hamba kumpulkan.”

Tatapan mata Jin Xuyan, putra mahkota dari Kerajaan Date, mengeras seketika. Ia mengetuk meja perlahan dengan ujung jarinya, ekspresinya tampak berpikir dalam diam.

Namun setelah beberapa saat, matanya beralih ke arah tempat duduk yang tadi ditempati dua bersaudara muda itu.

“Yu Duan,” ucapnya perlahan, “siapa nona muda dan tuan muda yang duduk di sini tadi?”

Pengawal berpakaian hitam itu menunduk hormat. “Mereka adalah putra dan putri dari Perdana Menteri Jiao, Yang Mulia. Tuan muda bernama Jiao Fei, dan adiknya bernama Jiao Lizhi.”

“Jiao Fei? Bukankah dia adalah seorang sarjana?”

“Betul yang mulia.”

“Bagaimana dengan saudara perempuannya?” tanya Jin Xuyan penasaran.

“Nona Jiao tak pernah keluar semenjak jatuh dari kolam, yang hamba dengar, bahwa nona muda dari perdana Mentri Jiao mempunyai penyakit mental!”

“Em,, tapi... Sepertinya nona muda itu tidak terasa sedang sakit!”

Yu Duan juga bingung, dan hanya bisa menggaruk tengkuknya.

“Putri Perdana Menteri Jiao?” gumam Jin Xuyan, matanya menatap ke luar jendela.

“Tak kusangka, suara yang kudengar tadi berasal darinya.” pikirnya.

Ia tersenyum tipis, senyum yang sulit diartikan. “Katakan, Yu Duan, apakah kamu juga mendengar suara gadis itu?”

“Ya, hamba mendengarnya, Yang Mulia.”

Tapi anehnya, sejak suara perempuan itu berbicara, sang kakak lelaki nya Jiao Fei tidak bereaksi apapun. Ini sangat aneh, sepertinya dirinya harus memastikan. Apa yang ada di pikirannya saat ini dan ingin tahu lebih banyak tentang keluarga Perdana Menteri Jiao.

Tatapannya sedikit meredup, lalu ia berdiri mengibaskan lengan jubahnya dengan tenang. “Ayo. Kita kembali ke istana.”

Yu Duan membungkuk. “Baik, Yang Mulia.”

Dua sosok itu melangkah meninggalkan restoran. Langkah mereka lembut tapi penuh kekuasaan. Angin malam menyibak jubah panjang berwarna biru tua milik putra mahkota, sementara di dalam pikirannya, suara gadis tadi terus terngiang.

Langit malam sudah dipenuhi bintang ketika Jiao Fei dan Jiao Lizhi tiba di gerbang utama kediaman keluarga Jiao. Pelayan membuka jalan, menunduk dalam hormat.

Jiao Lizhi menoleh ke arah kakaknya dengan wajah cerah. “Terima kasih sudah menemaniku makan, Kakak.”

Jiao Fei menatap adiknya dengan lembut. “Sudah lama kita tidak keluar bersama. Tapi lain kali, jangan tiba-tiba menyeret kakakmu begitu saja, mengerti?”

Jiao Lizhi tersenyum manis, memiringkan kepala. “Hehe, baiklah~ Tapi kan seru, Kak. Lagipula aku sudah lama tidak keluar. Oh, dan makanannya enak sekali!”

Jiao Fei terkekeh kecil. “Aku tahu. Kalau bukan karena wajahmu yang tampak sangat bahagia, mungkin aku sudah menolak sejak awal.”

Jiao Lizhi mencubit ujung lengan kakaknya dengan manja. “Kakak memang yang terbaik!”

Jiao Fei menepuk kepala adiknya lembut. “Sudah malam. Pergilah beristirahat. Jangan keluar tanpa izin Ayah dan Ibu, mengerti?”

Jiao Lizhi mengangguk, lalu berlari kecil menuju paviliunnya. “Baik, Kak! Selamat malam~!”

Jiao Fei hanya menggeleng sambil tersenyum.

Malam itu, di dalam ruang kerja besar yang diterangi lampu minyak beraroma cendana, Perdana Menteri Jiao Wenqing sedang membaca beberapa laporan penting. Di sisinya, Nyonya Zhao Rulan menyulam sambil sesekali melirik suaminya.

Ketika Jiao Fei masuk dan memberi hormat, sang ayah menatapnya dengan penuh wibawa namun lembut.

“Ayah, Ibu, anakmu telah kembali.”

Jiao Wenqing menoleh, suaranya dalam namun tenang. “Fei’er, kau baru pulang. Bagaimana kabar adikmu? Kudengar ia sudah mulai bisa berjalan-jalan.”

Fei berlutut hormat sebelum duduk. “Ya, Ayah. Hari ini A Zhi terlihat sehat. Ia bahkan mengajakku keluar makan. Nafsu makannya sangat baik.”

Nyonya Zhao tersenyum tipis. “A Zhi sudah lama tidak keluar rumah. Bagus kalau dia mulai ceria lagi. Itu kabar baik.”

Namun kemudian, sorot matanya berubah penasaran. “Tapi kenapa kau tampak seperti banyak pikiran, Fei’er? Apa terjadi sesuatu di luar?”

Jiao Fei menunduk sesaat, lalu angkat kepala. “Ayah, Ibu… aku harus melaporkan sesuatu.”

Ruangan mendadak sunyi. Jiao Wenqing menatap putranya serius. “Bicaralah.”

Jiao Fei menarik napas perlahan, lalu bercerita tentang kejadian di restoran maupun ucapan dalam hati sang adik dengan sangat berurutan. Wajah Jiao Wenqing dan Zhao Rulan tampak berubah-ubah.

Setelah Jiao Fei selesai bercerita, suasana menjadi hening. Hanya suara api lampu minyak yang berdesir kecil.

Zhao Rulan menatap putranya dengan terkejut. “A Zhi berkata begitu? Tapi bagaimana bisa ia tahu hal semacam itu?”

Jiao Fei menunduk dalam, wajahnya sulit dibaca. “Aku tidak tahu, Ibu. Tapi selama ini… aku merasa A Zhi berbeda sejak ia bangun. Seperti yang kita bicarakan tadi. Dan aku merasa jika Gugu yang dimaksud A Zhi mempunyai sesuatu yang tidak bisa kita jangkau.”

Yah, setelah ketiganya menjenguk Jiao Lizhi yang baru terbangun tadi pagi, ketiga nya langsung pergi ke ruang kerja Jiao Wenqing untuk membahas bagaimana mereka bisa mendengar suara hati sang anak, dan mereka juga yakin, jika tubuh sang anak sudah berkumpul kembali setelah pergi ke dimensi lain.

Tapi, meskipun mereka bingung kenapa mereka bisa mendengar ucapan dalam hati Jiao Lizhi, tapi mereka juga berfikir mungkin ini hadiah sang dewa untuk keluarga nya. Entah apa yang akan terjadi dikemudian hari, bisakah keluarga nya seperti saat ini.

Jiao Wenqing memejamkan mata, wajahnya serius. Setelah beberapa saat, ia membuka mata dan berkata dengan nada dalam, “Fei’er, apa yang dikatakan adikmu mungkin saja benar. Ayah sendiri sudah lama mendengar desas-desus nya. Namun tanpa bukti, ayah tak bisa berbuat apa pun.”

Zhao Rulan menatap suaminya. “Kalau begitu, apakah Tuan akan menyelidikinya?”

“Untuk saat ini, tidak.” Suara Wenqing tegas. “Istana adalah tempat yang rumit. Jika Menteri Han benar-benar memperoleh jabatannya dengan cara kotor, maka cepat atau lambat kebenaran akan terungkap.”

Ia menatap Jiao Fei dalam-dalam. “Yang perlu kau lakukan adalah memastikan A Zhi tidak terlalu mencolok. Kita juga belum bisa memastikan, siapa saja yang bisa mendengar ucapan A Zhi.”

Jiao Fei menunduk hormat. “Baik, Ayah. Anakmu mengerti.”

Suasana perlahan mencair. Zhao Rulan menatap anaknya lembut. “Sudahlah, kau pasti lelah. Pergilah beristirahat.”

Jiao Fei bangkit, menunduk dalam. “Baik, Ibu.”

Setelah Fei pergi, Wenqing menatap langit malam dari jendela.

“Istriku,” ucapnya lirih, “aku merasa… keluarga kita akan segera terlibat dalam sesuatu yang besar.”

Zhao Rulan memegang tangannya lembut.

Lampu minyak bergoyang pelan, menerangi wajah keduanya. Di luar, angin malam membawa gema lembut dari kejauhan.

1
Anonymous
kok cuma satu thoorr😭
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
di tunggu up nya kak
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada ada tingkah absurd nya, menggemparkan dunia kerajaan 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
Nah loh, ketenangan mu ambyar sudah Lizhi 🤣
Fitri R
semangat thor upnya
Sribundanya Gifran
lanjut thor
yachan
jangan sampai menyinggu jiao lizhi deh, sekali jiao lizhi buka mulut rahasia 1 orang bisa diumbar kemana2 kan repot tuh.
Lisda Diawan
makasih ya Thor ceritanya bagus,
Ary Deny
seru dan lucu
Denismaesya
cerita yg satu nya buat penasaran aja tp kok gk di lanjutin thor
Baby Bear
ceritanya bagus semangat ka 💪💪💪💪
Baby Bear
lanjut ka💪💪💪
Fransiska Husun
keren banget thor
Fransiska Husun
/Sob//Sob//Sob/ up up lagiiii
rara1304
thor pleaseee jan lama lama up nya yaaaa,,,,,😍😍 gak sabar banget nungguin nya🤭🤭
Tiara Bella
Thor cerita yg satunya lg gk dilanjutin apa....
Maria Hedwig Roning
sangat bagus
Sribundanya Gifran
kereeeeennnn seruuuuu thorrrrr
lanjut up tiap hari thor 1 bab aja jika bisa ya lebih💪💪💪💪💪💪
Jeffie Firmansyah
putri Asli yg di buang update dong... plisss Thor🙏
Anonymous
akhirnyaaa up juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!