NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Reinkarnasi Sebagai Putri Di Dunia Terkutuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Iblis / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Romansa Fantasi
Popularitas:653
Nilai: 5
Nama Author: Azurius07

Berkisah tentang seorang wanita yang terbangun sebagai karakter game yang pernah ia mainkan, Putri Verxina. Seorang putri Kerajaan yang terpaksa menjadi pemimpin pasukan yang memerangi Raja Iblis dan pasukannya. Verxina memiliki dua rekan yang bersamanya sejak dia masih kecil, yaitu Lukasz dan Maria.
Verxina sering dijuluki sebagai Putri Gila karena berbeda dengan para bangsawan gadis seusianya, ia memilih jalan hidupnya sebagai seorang pejuang. Bahkan tanpa penyelidikan yang mendalam, ia menyanggupi menjadi pemimpin pasukan pertahanan dari Monster dan Iblis yang nantinya akan menjadi jalan hidupnya.
Setelah menyelesaikan pertempuran pertamanya yang membuat korban jiwa dalam jumlah besar, dia bertemu dengan Ivory yang menyatakan sebagai dewa dari dunia ini dan meminta untuk Verxina dapat mencapai babak akhir tersembunyi dari dunia ini tentunya dengan sebuah imbalan. Verxina menyanggupinya dan meneruskan perjuangannya dalam mempertahankan dunia ini dari serangan pasukan Raja Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azurius07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Persiapan

Malam hari, masih di hari yang sama dengan penjelajahan mencari informasi mengenai musuh yang akan kami hadapi. Aku duduk di kursi, kedua tanganku berada di meja menghadap ketiga orang yang diikat didepanku. Lukasz dan Ivory berada dibelakangku dengan Ivory yang masih terlihat membawa tali di tangannya.

Aku menghela nafas dan melihat Ivory sekilas. “Ehe~” ucapnya sambil melet sedikit. Sudah berapa kali aku menghela nafas melihat kelakuan mereka dan tiga orang yang diikat didepanku.

“Banyak pertanyaanku, dimulai dengan siapa, dan diakhiri dengan kenapa,” tanyaku padanya.

“Saat saya pergi ke Serikat Alkimia, Serikat Pandai Besi dan Serikat Konstruksi, tidak ada yang ingin pergi menemui anda, oleh karena itu saya berimprovisasi sedikit setidaknya hingga saya dapat membawa mereka kemari,” ucapnya seperti telah melakukan sesuatu yang benar.

Aku melihat ke Lukasz yang juga mengangkat kedua bahunya padaku, tak tahu harus berbuat apa dan sepertinya percaya dengan apapun yang akan kulakukan.

“Bukankah ini Namanya penculikan?” tanyaku pada mereka dengan pelan.

“Omong kosong macam apa ini?!” pak botak pertama yang berteriak padaku, sepertinya ketua serikat pandai besi dari pakaiannya.

“Kenapa anda membawa kami kemari?! Apakah anda akan bertanggung jawab dengan kerugian saat proses produksi?!” kali ini orang seumuran Alessandro dengan kumis putih panjangnya sepertinya ketua guild alkimia.

“Walaupun anda itu anggota keluarga Kerajaan, anda tak boleh sembarangan!” ucap orang yang paling kekar, pasti ketua serikat konstruksi.

Wah wah wah mereka malah marah ke aku kan. Lihatlah bagaimana mereka marah-marah dengan berteriak dan urat kepala mereka muncul. Pertama-tama mungkin aku harus meminta maaf.

“Katakan, siapa yang mau mati dulu dari kalian?!” ucapku pada mereka, intimidasi balik harus kulakukan, Lukasz juga memiliki ide yang sama dengan membuka setengah pedangnya.

“Apa kalian berpikir dapat pulang setelah berteriak seperti itu ha? Terlebih ke Putri Kerajaan ini?!”

“Aku ini penguasa Kota Northridge atas perintah Yang Mulia Raja Andalusia, kalian para manusia biasa mencoba menolak dan membentakku di tempatku sendiri. Oh nyali kalian luar biasa hebatnya.”

“Kalian mau kupersiapkan tiga kuburan untuk kebutuhan mendesak kalian untuk besok pagi?” tanyaku pada mereka yang terlihat sangat ketakutan. Verxina terima kasih atas rumormu sebagai Putri Gila dan wajah antagonismu, ini sangat berguna.

“M..mohon maaf Yang Mulia … Kami belum pernah dipanggil keluarga Kerajaan sehingga kami sangat gugup saat kemari,” ucap mereka bersamaan, oke Lukasz sekarang kau bisa menurunkan pedangmu.

Setelah perbincangan proposal yang kuajukan pada mereka, mereka menjadi sangat terkejut denga napa yang kuajukan.

“Apa anda benar-benar yakin atas ini Yang Mulia?” tanya si pak tua alkimia padaku.

“Mengapa aku harus berbohong padamu, Aku sangat serius denga napa yang kuajukan.”

“20% batu permata sihir akan kujadikan bayaran atas perlengkapan dan perbaikan di kota ini. Perbaikan benteng, perlengkapan persenjataan, dan barang-barang alkimia yang kami butuhkan. Selain itu, kami juga akan membayar biaya-biayanya,” ucapku padanya, terdengar besar, namun dengan jumlah monster dan iblis yang akan menyerang kami selama tiga tahun, ini adalah harga yang murah bagi kami.

“Sebagai gantinya, kami akan mendapatkan prioritas perbaikan dan produksi dari kalian,” tambahku dengan membenarkan kacamata milikku.

“Jadi apa saja yang anda butuhkan dari kami Yang Mulia?” tanya mereka padaku.

“Prioritas peralatan untuk pertempuran dan persenjataan. Ada beberapa blueprint dari senjata yang aku ingin kalian bangun. Pedang, tombak, anak panah, busur, dan banyak barang lagi,” ucapku ke pak pandai besi.

“Prioritas kalian adalah perbaikan dan penguatan benteng. Selain itu, aku juga memiliki beberapa proyek bangunan untuk ditambahkan di Kota ini,” ucapku ke pak Konstruksi.

“Terakhir, aku meminta perbaikan artifak-artifak sihir, yang dibutuhkan segera adalah artifak penambah kekuatan sihir, artifak pelambat gerak, dan artifak pelontar api,” ucapku terakhir pada pak Alkimia.

“Sekarang kalian paham kan, selamat bekerja, aku akan menemui kalian besok pagi untuk mendiskusikan beberapa hal baru,” ucapku sebelum menyuruh Ivory mempersilahkan mereka pergi dengan beberapa souvenir.

“Lukasz, pernahkah kau berpikir bahwa wajahku ini sangat menampilkan seorang penjahat?” tanyaku padanya.

“Tidak Yang Mulia, anda adalah orang tercantik yang pernah saya temui,” eeehhh kata-katanya benar-benar menusuk hatiku.

Apakah mungkin kita ini jodoh Lukasz? Wajah Lukasz jika kulihat-lihat juga sangat tampan. Mungkinkah kita akan selalu bersama? Aku jadi mengingat cutscene terakhir itu, pernyataan cinta Lukasz pada Verxina yang akhirnya kandas setelah tersisa dirinya sendiri di pertempuran terakhir.

“Yang Mulia, apakah anda baik-baik saja?” tanyanya padaku, saat aku telah tersadar, air mataku menetes dan mataku memerah, mungkinkah aku menangis?

“Tidak apa-apa Lukasz, sampai ketemu besok, aku butuh tidur setelah dari Dungeon tadi,” ucapku sambil berlari menjauhinya kembali ke kamarku. Apa yang kurasakan tadi, apakah ini perasaan Verxina yang sesungguhnya ke Lukasz?

Pagi hari yang sangat cerah, waktu yang sangat indah untuk mempersiapkan pertahanan kita dari pasukan monster yang akan menyerang.

“Maria, aku ingin kau bekerja sama dengan Serikat Alkimia untuk artifak-artifak yang akan membantu kita di pertempuran selanjutnya. Artifak penambah sihir, artifak pelontar api, dan artifak pelambat akan sangat berguna menghadapi para Wyvern,’ ucapku pada Maria yang datang dengan menyatat beberapa hal.

“Ivory, pastikan perkembangan dari luar kota tentang permintaan kita untuk pasukan bantuan, kita benar-benar memerlukan seluruh kekuatan yang kita bisa gunakan,” ucapku padanya.

“Lukasz, latih para pasukan baru di pertempuran jarak jauh, aku ingin mereka dapat bertahan dari penyerangan Wyvern dalam 4 hari lagi,” ucapku padanya.

“Dan Elano, ikuti aku dalam inspeksi hari ini,” ucapku pada Elano yang kaget mendengarku.

“Tapi yang Mulia, tugasku adalah…” aku menyuruh Lukasz untuk diam dan melakukan apa yang kuperintahkan untuknya. Selain aku tahu dia cocok untuk melatih pasukan, bahkan lebih baik daripada beberapa instruktur Kerajaan. Selain itu, aku masih tidak bisa menyingkirkan rasa ini di dadaku.

“Saya akan melakukannya, walaupun harus mengorbankan jiwa dan raga saya Yang Mulia,” ucap Elano dengan posisi siap tangan di dadanya.

“Yah, ini tidak acara yang seperti itu Elano, tapi aku menyukai semangatmu,” jawabku padanya yang terlihat terlalu percaya diri.

“Dan juga Lukasz, kemampuanmu hanya akan sia-sia jika tidak digunakan dengan tepat. Aku mengandalkanmu Kesatria Pirangku,” ucapku sebelum meninggalkan kediaman ini, diikuti Elano dibelakangku. Aku sempat melihat wajah Maria memerah dan Lukasz yang sama-sama memerah wajahnya. Mungkin perkataan ini terlalu menggoda untuk mereka.

“Yang Mulia,” ucap Elano padaku.

“Hmm?” tanyaku padanya yang berada di belakangku.

“Apakah benar kota ini akan diserang Wyvern seperti yang ada di Kerajaan bawah laut kemarin itu?” tanya Elano padaku.

“Itu benar Elano, dalam empat hari,” ucapku padanya, aku meliriknya sebentar dan tersenyum padanya.

“Apa kau takut Elano?” tanyaku padanya yang terlihat cemas.

“Tidak Yang Mulia, tapi saya khawatir dengan seluruh penduduk kota ini,” jawabnya.

“Itu bagus, aku juga khawatir, tidak hanya ke seluruh penduduk kota ini, tapi juga ke kalian, para pelindung kota ini, para pahlawan yang menjaga hancurnya umat manusia dari pasukan Raja Iblis,” ucapku padanya.

“Katakan Elano, sepertinya ada hal yang mengganjal untukmu, katakan saja, semua hal yang membuatmu bingung,” ucapku kembali, melihat wajahnya yang masih kebingungan.

“Sebenarnya kemarin semuanya membuatku kebingungan Yang Mulia, terlebih sepertinya aku sendiri yang memiliki kemampuan terrendah dan tanpa pengalaman seperti yang lainnya.”

“Nona Maria meskipun terlihat ketakutan, memiliki kemampuan untuk menutupinya, Tuan Lukasz sangat mahir dan kuat dalam apapun yang dilakukannya, Tuan Alessandro memiliki pengalaman yang sangat lama untuk melawan monster-monster, dan anda memiliki kemampuan, kahlian dan bahkan memprediksi monster-monster tersebut Yang Mulia,” ucapnya melanjutkan perkataannya.

“Meskipun anda berkata merekrut saya karena saya memiliki keberanian, saya rasa keberanian tidak akan memenangkan pertarungan Yang Mulia, tanpa kemampuan untuk mendukungnya,” ucapnya padaku.

Aku berbalik dan menjentikkan jariku ke kepalanya.

“Kenapa Yang Mulia?” tanyanya padaku yang hanya tersenyum mendengarnya.

“Kenapa kau meremehkan dirimu sendiri? Apa kau juga meremehkan pilihanku untuk merekrutmu?” tanyaku padanya.

“Aku tidak semerta-merta memilihmu hanya karena keberanianmu, kau memiliki potensi tinggi sebagai Kesatria Pertahanan. Selain itu, Lukasz juga melihat potensimu, terutama di Dungeon itu.”

“Kau itu kuat, percayalah dengan kemampuanmu. Dalam beberapa bulan kedepan, dengan pelatihan Lukasz, aku percaya kau akan mampu menjadi Kesatria Pertahanan terkuat di kota ini,” ucapku sembari berjalan pergi.

Seluruh hal yang kukatakan bukanlah bualan. Meskipun aku tidak pernah memakainya di seluruh permainanku, dia salah satu tentara yang mampu mengalahkan Demon Mantis di babak tutorial dan satu-satunya alasan tiga karakter utama dapat selamat dari sana. Mungkin disana kisahmu tragis Elano, tapi sekarang, akan kuusahakan semuanya agar kisahmu tak setragis itu.

Kami mencapai Serikat pandai besi dan menemui pak pandai besi kemarin. Serikat terbilang ramai setelah permintaanku kemarin. Persenjataan, tombak dan anak panah pesananku juga dalam pembuatan masal. Aku tersenyum puas melihatnya.

Sebuah kertas biru kukeluarkan dari kantongku, sebuah blueprint Eagle Cannon. Meriam mirip seperti Ballista yang berisi tombak sebagai anak panah dan memiliki mekanisme pengisian berupa magasen tampung. Sebuah senjata abad pertengahan yang memiliki jarak hampir dua kali Ballista dan akurasi lebih tinggi daripada ballista.

“Apa kau bisa membuat benda ini?” tanyaku padanya.

“Jika anda membiarkan kami menyimpan desainnya, dan menggunakannya,” tanyanya padaku.

“Aku tidak melihat itu sebagai nilai yang tinggi. Sepakat,” ucapku padanya.

“Aku ingin benda ini sebanyak yang kalian bisa dan harus terpasang di beberapa titik ini diatas benteng dalam kurang dari empat hari,” ucapku menambahkan.

“Kami bisa mengerjakan ini Yang Mulia, namun tidak semuanya, kami bisa enam dalam waktu yang terbatas ini,” enam cukup banyak, lagipula aku masih membutuhkan ribuan peluru untuk ini.

“Baiklah, dan aku ingin menambah pesanan untuk tombak dan anak panah tipe penembus, aku tidak peduli itu akan tertinggal atau apa, tapi aku butuh yang bisa menambah daya tembusnya,” ucapku pada mereka.

“Memangnya monster seperti apa yang akan kita lawan Yang Mulia?” tanya mereka dengan permintaanku untuk senjata-senjata penembus.

“Kawanan Wyvern dengan angka yang fantastis,” ucapku sebelum pergi ke Guild Alkimia.

Kami sampai disana bersama dan bertemu Maria yang sedang membicarakan hal serius.

“Maria, bagaimana denganmu? Apakah lancar?” tanyaku padanya.

“Lancar Yang Mulia, kami merundingkan hal-hal untuk memperlambat musuh kami, selain itu juga untuk meningkatkan kekuatan sihir artifak penyembur api,” ucapnya padaku.

“Apakah tidak bisa kita menggunakan artifak penambah kekuatan sihir ke artifak penyembur api, selain itu mungkin bisa menambah kekuatan, juga bisa menambah waktu penggunaannya kan?” tanyaku yang diberi tatapan seperti orang gila oleh seluruh orang.

“Uereka! Kita bisa mencobanya! Anda sangat Jenius Yang Mulia,” ucap mereka padaku, apakah aku benar soal itu? Tapi entahlah benar atau tidak, aku akan melanjutkan ke benteng untuk melihat konstruksi dan perbaikannya.

“semuanya berjalan dengan baik disini?” tanyaku pada mereka.

“Perbaikan sementara dapat dilakukan Yang Mulia, namun untuk pembenaran secara penuh tidak akan dapat selesai dalam 4 hari, setidaknya butuh satu minggu penuh untuk perbaikan ini,” ucapnya padaku.

“Aku akan menyuruh para tentara untuk membantu perbaikan. Kita memerlukan semua dalam kondisi terbaiknya sebelum berhadapan dengan mereka disini,” ucapku sebelum melihat Elano.

“Elano, berikan ini ke Lukasz, seharusnya dia ada di tempat pelatihan bersama tentara yang lainnya,” ucapku sebelum memberikan sebuah kertas padanya.

Waktu singkat ini kami habiskan untuk melakukan apapun, termasuk membuat rencana evakuasi warga ketika rencana kami gagal hingga salah satu fase muncul. Kawanan Wyvern ini sangat kuat dan menjadi salah satu monster yang dihindari saat di fase awal permainan.

Dan satu hal yang mungkin akan sangat kusesali adalah jika kuketahui boss musuh ini apa, karena jika Wyvern Lord, kami masih mampu untuk mengalahkannya, namun jika itu Wyvern Knight Drag the Vicious, kami akan hancur.

Hari ini menjadi hari baru, hari dimana kami akan melawan mereka. Pagi hari yang harusnya menjadi hari indah, menjadi hari yang buruk untuk kami, ditambah dengan evakuasi penduduk ke bagian Utara kota menambah rasa was-was kami.

“Baiklah semuanya, ini mungkin adalah pertempuran pertama kalian. Musuh kita adalah kawanan Wyvern dengan jumlah diatas batas wajar. Seperti yang telah diajarkan Lukasz dan Elano, seluruh tim meriam dan Eagle Cannon akan menembak langit, berikan jaring api terbaik yang bisa kalian lakukan.”

“Jika mereka telah melewati jaring api, aku mau seluruh pemanah dan ballista untuk tidak menghitung seluruh anak panah kalian, luncurkan semuanya ke musuh setelah artifak pelambat bekerja pada mereka.”

“Jika mereka mencapai jarak pertempuran dekat, semoga tidak, kita tidak akan memiliki kesempatan menang yang bagus karena kekuatan mereka.”

“Alessandro, Maria, aku ingin kalian menembak kepala mereka apapun yang terjadi. Jangan biarkan mereka memasuki wilayah benteng ini.”

Mereka semua berteriak siap komandan kepadaku. Aku menghela nafas panjang sebelum mengambil posisi dengan sebuah Ballista.

“Kita akan, dan harus menang! Hidup Kerajaan Andalusia!” seruku dengan mengangkat tangan kananku.

“Hidup Kerajaan Andalusia!” balas mereka bersama-sama dan kembali ke posisi mereka masing-masing.

Aku mendapatkan peringatan, sesuatu yang dahsyat akan terjadi di medan pertempuran ini.

[Kalahkan seluruh musuh; Wyvern 0/316]

[Wyvern Lord 0/1]

[Wyvern Knight Drag the Vicious 0/1]

Oh ayolah! Kalian pasti bercanda!

“Yang Mulia, kawanan Wyvern terlihat!” seru salah satu tentara yang memberikanku teleskopnya.

Kawanan monster terlihat, diantara mereka terdapat seekor Wyvern Lord, mahluk dengan besar dua kali Wyvern biasa dan memiliki sisik yang lebih kuat daripada varian biasanya. Terlihat juga seseorang bertubuh besar dengan pedang besarnya dan tanduk dikepalanya, seorang monster bajingan, Drag the Vicious.

Mata kami saling menatap, dan aku dapat melihatnya menjilat mulutnya seperti melihat mangsa di depannya. Seluruh badanku bergetar hebat melihatnya, mungkinkah ini rasa takutku padanya? Atau inikah kemampuanya untuk membuat wanita bertekuk lutut padanya?

1
ameliaha
luar biasa
Shinichi Kudo
Duh, hati rasanya meleleh.
Washi
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Azurius07: jam 12 siang kak updatenya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!